Anda di halaman 1dari 16

MEDIKOLEGAL DALAM

PELAYANAN KESEHATAN
TINDAKAN MEDIS
Diagnosa
Indikasi klinis
Sifat Ilmu Empiris
Upaya yang Sungguh Sungguh dan Hati Hati
(INSPANNING VERBINTENNIS)
Tidak Menjanjikan Hasil yang Akan Dicapai
(RESULTAAT VERBINTENNIS)
DINAMIKA ATURAN
Pengendali kewenagan khusus
Pengalaman empirik Nilai moral

Apresiasi masyarakat
Disiplin
Profesi profesi

Negara Hukum

SANKSI
DINAMIKA
Aturan Negara
UU Kesehatan
UU Praktek Kedokteran
UU Jaminan Sosial
UU Perlindungan Konsumen

Peraturan Pemerintah
Permenkes
Perda , dst

Pemastian pelaksanaan oleh negara


sanksi
STANDAR PROFESI KEDOKTERAN

LENNEN : memiliki 5 unsur


1. Teliti, seksama, hati hati.
2. Sesuai dengan ukuran medik
3. Kemampuan rata rata
4. Situasi dan kondisi yang sama
5. Upaya yang proporsional dengan tujuan
Pasal 21 PP RI No. 32 Th. 1996 tentang Tenaga Kerja
Pasal 53 Undang Undang Kesehatan
HAK PASIEN
1. The Rights to Health Care
2. The Rights to Self Determination (HAM)
- Memilih dokter, perawat, sarana kesehatan
- Hak untuk menerima, menolak, atau meghentikan
pengobatan / perawatan ( setelah menerima
informasi lengkap ).
HAK PASIEN
Pasal 22 PP RI No. 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan :
1. Menghormati hak pasien
2. Menjaga kerahasiaan identitas dan data
kesehatan pribadi pasien
3. Memberikan informasi yang berkaitan dengan
kondisi dan tindakan yang akan dilakukan
4. Meminta persetujuan terhadap tindakan yang
akan dilakukan
5. Membuat dan memelihara rekam medis
RAHASIA KEDOKTERAN
( PP No. 10 Tahun 1996 )
1. Pemegang wajib simpan rahasia
2. Pengungkapan rahasia
Bernard Knight
1. Persetujuan Pasien.
2. Perintah Hukum.
3. Perintah Pengadilan.
4. Kepentingan Umum Menyangkut Masalah
Kesehatan, Keselamatan Umum.
INFORMED CONSENT
( Permenkes No. 585 Tahun 1989 )

Prinsip Profesi Kedokteran


Kesehatan tanggung jawab pasien
Tindakan medis tidak wajib diterima
Baik jika ada kerjasama
REKAM MEDIS
( Permenkes No. 749a Tahun 1989 )

Pasal 5 : Nama dan tanda tangan petugas


Pasal 6 : Pembetulan kesalahan
Pasal 12 :
1. Pemaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan
oleh dokter yang merawat pasien dengan izin
tertulis pasien.
2. Pemimpin sarana pelayanan kesehatan dapat
memaparkan isi rekam medis tanpa izin pasien
berdasarkan peraturan perundang undangan
yang berlaku
REKAM MEDIS
( Permenkes No. 749a Tahun 1989 )

Pasal 14 :
1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
pasien.
2. Bahan pembuktian dalam perkara hukum.
3. Bahan untuk keperluan penelitian dan
pendidikan.
4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
5. Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan
ASPEK ETIKA
Informed consent is merely shorthand for the
ethical basis of the relationship between patient
and physician : an ancounter characterized by
mutual participation, respect and shared decision
making
(Kutipan dari Presidents Commission for the Study of
Ethical Problems in Medical and Biomedical and
Behaviour Research, Making Health Care Decisious )

TIDAK ENAK BAGI DOKTER (waktu & dapat


menimbulkan ketegangan)
ASPEK ETIKA
Informed Consent is an opportunity to enter a
new and unaccustomed dialogue between
physicians and their patient in which both,
appreciative of their respective inequalities make
a genuine effort to voice and clarify their
uncertities and then arrive at mutually
satisfactory course of action ( Katsz, J. in
Genetics and the Law ( Vol 2 ) 1980. p.122)
ASPEK HUKUM

Penganiayaan
Perjanjian

PENGALIHAN KEWENANGAN MEDIK

To Cure To Care
Perluasan tugas keperawatan Tugas tugas
medis
PERLINDUNGAN HUKUM

Pasal 24 PP RI No. 32 Tahun 1996 :


Perlindungan hukum diberikan kepada tenaga
kesehatan yang melakukan tugasnya sesuai
dengan standar profesi kesehatan

Pasal 53 Undang Undang Kesehatan


Studi di USA
85% Perbedaan persepsi dokter dan
pasien
8% Kelalaian dokter, tetapi dipahami,
diterima dan diikhlaskan setelah
mengerti duduk persoalan
7% Proses litigasi

Anda mungkin juga menyukai