Anda di halaman 1dari 14

PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

TDS
KUHP BAB XIX
Kejahatan Terhadap Nyawa
Delik Pidana Khusus

Pengertian

Adalah pembunuhan yang dilakukan oleh


seorang ibu terhadap anak kandungnya, pada
saat dilahirkan atau tidak lama setelah itu,
karena takut akan ketahuan bahwa ia
melahirkan anak.
DASAR HUKUM
KUHP pasal 341
Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat
anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana
penjara paling lama tujuh tahun

KUHP pasal 342


Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut
akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena
melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun

KUHP pasal 343


Bagi orang lain yang turut serta dalam kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 341 dan 342, dianggap sebagai pembunuhan atau pembunuhan
yang direncanakan
TINDAK PIDANA LAIN PADA
ANAK YANG BARU DILAHIRKAN
KUHP pasal 308
Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang tentang kelahiran
anaknya, tidak lama setelah melahirkan, menempatkan anaknya untuk
ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri
daripadanya, maka maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306
dikurangi separuh

KUHP pasal 305


Barangsiapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk
ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk
melepaskan diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling
lama lima tahun enam bulan

KUHP pasal 181


Barangsiapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau
menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau
kelahirannya, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah
DELIK PIDANA KHUSUS

1. Pelaku
Adalah ibu kandung dari bayi yang bersangkutan.

2. Tenggang waktu:
Pembunuhan dilakukan dalam tenggang waktu tertentu
yaitu pada saat bayi dilahirkan atau tidak lama kemudian

3. Keadaan kejiwaan si ibu


Kejahatan ini dilakukan karena si ibu takut ketahuan bahwa
ia telah melahirkan anak
PROSEDUR PEMERIKSAAN

Mayat Bayi
SpV

Pemeriksaan Luar Bedah Mayat Laboratorium

1. Penentuan bayi
1. Ukur PB, BB hidup pada saat
2. Viable-maturitas dilahirkan
3. Tanda Uji liang telinga
1. Penentuan
perawatan bayi tengah
sebab kematian
4. Perawatan tali Uji apung usus
pusat Uji apung paru
5. Tanda kekerasan Makaros/mikros
kopik paru
PEMERIKSAAN LUAR

a. Berat badan (BB)


Menentukan viabilitas (BB > 1000 gram)
b. Panjang Badan (PB)
Perkiraan usia janin dalam kandungan.
Rumus De Haase:
Usia kehamilan < 5 Bulan,
Perkiraan usia janin dalam kandungan =PB
usia kehamilan > 5 Bulan
perkiraan usia janin dalam kandungan = PB : 5 x 4
(dalam minggu)
Tanda-tanda maturitas berdasarkan antropologi

Usia : 37 42 mg
Berat badan : 3000 gram
PB kepala-tumit : 46 50 cm
Panjang Kepala Tungging : > 30 cm
Lingkar Kepala Oksipito Frontal : 33 34 cm
Diameter dada (antero-posterior) : 8 9 cm
Diameter perut (antero-posterior) : 7 8 cm
Lingkar dada : 30 33 cm
Lingkar perut : 28 30 cm
BAYI CUKUP BULAN

Batas tumbuh rambut Kuku jari tangan, melewati


depan dan belakang sudah ujung jari
terbentuk Skin opacity cukup tebal
Rawan telinga sudah Processus xyphoideus
terbentuk membengkok ke dorsal
Rambut kepala relatif kasar Testis dan labium sudah
Puting susu sudah berbatas terbentuk sempurna
tegas Pusat penulangan pada
Alis mata sudah lengkap epifise distalfemur,
Garis tapak tangan dan kaki proksimal tibia sudah
> 2/3 bagian terbentuk
Pemeriksaan bayi belum dirawat

LEMAK BAYI
1. Tidak berpakaian Dahi
2. Berlumuran darah Cuping Hidung, Dagu
dan lendir Belakang Telinga
3. Lemak bayi Lipat Ketiak, Lengan,
(verniks caseosa) Bokong
4. Tali pusat belum
dirawat TALI PUSAT
5. Meconium (tai Plasenta + Tali Pusat
gagak) Terpotong Tepi Tidak
Rata
Terpotong Tepi Rata,
Tidak Diikat
Tanda-tanda kekerasan

Persalinan ibu
1. Sefal hematom
2. Caput suksedanium 1. Memar,
3. Fraktur tulang 2. Luka lecet
tengkorak 3. Luka terbuka
4. Pendarahan subdural 4. Patah tulang
5. Laserasi tentorium Yang
serebeli brtanggung
6. Laserasi falks serebri jawab atas
7. Robekan vena galeni kematian
8. Robekan sinus dural
9. Robekan bridging
veins
10. Ruptur hati dan limpa
Gambaran Makros dan Mikroskopik
Paru belum bernafas Paru sudah bernafas
Makroskopik Makroskopik

1. Homogen 1. Gambaran mozaik


2. Konsistensi kenyal 2. Konsistensi spons
3. Tepi tajam 3. Tepi tumpul
4. Beratnya 1/70 BB 4. Beratnya 1/35 BB
5. Penampang, pijit, keluar 5. Penampang, pijit, darah dan
darah busa
6. Uji Apung paru negatif 6. Uji Apung paru positif

Mikroskopik Mikroskopik

1. Diameter Alveoli kecil 1. Diameter Alveoli besar


2. Dinding Alveoli menebal 2. Dinding Alveoli tipis
3. Gambaran projection 3. Tidak ada Gambaran projection
Penentuan bayi hidup
pada saat dilahirkan

Metode Uji liang telinga Pemeriksaan jaringan paru


Metode Uji apung usus
tengah dari Wreden dan Makroskopik, Uji apung
dari Breslau
Rend paru dan mikroskopik
Bedah Mayat
Tujuan:
Untuk menentukan penyebab kematian

Cara yang paling sering digunakan pada PAS ialah cara yang
menyebabkan mati lemas

Urutan penyebab kematian


1. Pencekikan 5. Penekanan dada
2. Pembekapan 6. Penenggelaman
3. Penyumbatan 7. Kekerasan tumpul
4. Penjeratan 8. Kekerasan tajam

Kesimpulan Visum Et Repertum


Pada pemeriksaan mayat bayi laki-laki/perempuan dengan
golongan darah , cukup bulan dalam kandungan, hidup pada
saat dilahirkan, tidak ditemukan tanda-tanda perawatan,
ditemukan (jenis luka), jenis kekerasan, sebab kematian.

Anda mungkin juga menyukai