Anda di halaman 1dari 22

Modul 2

Analisa Organisasi dan


Birokrasi Industri

By
Arham Rusli
Zulfitriany Dwiyanti Mustaka
2.1. Pengertian Organisasi
dan Birokrasi Industri
Organisasi adalah suatu unit sosial
yang bekerjasama untuk mencapai
suatu tujuan (Etzioni, 1975)
Organisasi adalah sekumpulan individu
yang memiliki batasan yang jelas,
aturan yang bersifat normatif, jenjang
kekuasaan, sistem komunikasi dan
sistem keanggotaan yang
terkoordinasi (Blau & Scoot, 1963;
Hall, 1977)
Organisasi adalah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama serta secara formal
terikat dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan, dalam ikatan
mana terdapat seorang/beberapa orang
yang disebut atasan dan
seorang/sekelompok orang yang disebut
bawahan (Siagian, S.P.).
Organisasi industri dapat diartikan sebagai
hubungan antara orang-orang dan
kelompok-kelompok yang membentuk
suatu perusahaan.
Birokrasi merupakan suatu koordinasi atau
organisasi dalam hal tata laksana kerja, baik
di kantor-kantor swasta maupun di kantor-
kantor pemerintah.

Birokrasi industri meliputi semua bentuk


kerjasama antar perusahaan, pemasukan
dan pembatalan pengiriman permintaan
bahan baku, proses perubahan produksi
pabrik, serta kerjasama dalam hal
pegawasan, penelitian dan rencana
pengembangan produksi dengan segala
kemungkinan yang bisa terjadi di pasaran.
2.2. Model dan Klasifikasi
Organisasi
Pugh (1971) mengelompokkan organisasi
menjadi 6 model utama berdasarkan
disiplin ilmu, yaitu:

1. Teori Ekonomi; teori ini mengetengahkan


suatu model organisasi perusahaan. Dalam
organisasi eknomi, manusia dipandang
sebagai konsumen yang dimotifisir oleh
perhitungan rasional dan ekonomis.
2. Teori Teknologi; teori ini mengetengahkan
bahwa teknologi adalah variabel utama dari
kondisi internal struktur organisasi beserta
kondisi lingkungannya. Teknologi merupakan
suatu variabel independen yang menjadi suatu
pusat pengaruh terhadap semua struktur
organisasi.

3. Teori Individu; teori ini memfokuskan


perhatiannya pada masalah sikap, tingkahlaku
dan ciri-ciri pribadi individu yang ada dalam
organisasi. Organisasi dapat didefinisikan dan
dipelajari melalui proses-proses pengambilan
keputusan secara individual di dalam
organisasi, walaupun keputusan tersebut
mungkin dihambat oleh adanya hirarki dan
pembagian tugas.
4. Teori kelompok; teori ini mengutamakan
peranan pola kepemimpinan dan norma-
norma yang berlaku. Kendala bagi organisasi
dan pengembangan orientasi individu hanya
dapat dimengerti jika buruh dilibatkan dalam
kegiatan kerja.
5. Teori struktural; menurut teori ini
organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu
kelompok yang memiliki keteraturan dalam
hirarki wewenang, pembagian tugas dan
koordinasi fungsional.
6. Teori manajemen; teori ini menitikberatkan
pada usaha untuk memaksimumkan
produktivitas. Teori ini menganggap hirarki
wewenang sebagai hal yang wajar dan
memperlakukan manusia sebagai mesin.
Klasifikasi organisasi berdasarkan
tujuannya;

Production Organization, yaitu suatu


organisasi yang berusaha memproduki barang
atau jasa sesuai dengan kebutuhan sistem
sosial yang mengelilinginya.
Political Goal Organization, yaitu organisasi
yang memusatkan semua aktivitasnya untuk
mencapai tujuan-tujuan politik.
Integrative Organization, yaitu suatu
organisasi yang baik bentuk maupun motifnya
terintegrasi dan terarahkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Pattern Maintenance Organization, yaitu
suatu organisasi yang didirikan untuk suatu
pembinaan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Klasifikasi organisasi berdasarkan
bentuk hubungan antara organisasi
dengan para anggotanya;

Coercive Organization; pihak penguas


berusaha memaksa para anggotanya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
Remunerative Organization; pihak
penguasa memperhitungkan keterlibatan
anggotanya secara kalkulatif.
Normative Organization; pihak penguasa
berusaha mengarahkan para anggotanya agar
mengikuti suatu norma-norma tertentu.
Klasifikasi organisasi berdasarkan
prinsip diferensiasi;

Manual Benefit Organization; semua


anggotanya memberikan keuntungan
terhadap organisasi

Owners Benefit Organization; hampir


sama dengan tipe organisasi normatif

Common Weal Organization; para


penyumbangnya adalah masyarakat umum
2.3. Prasyarat Organisasi
Industri
Organisasi Industri diarahkan secara sengaja
kepada pencapaian suatu tujuan atau sejumlah
tujuan, tidak masalah bagaimana tujuan-tujuan
itu berbeda dari waktu ke waktu atau mungkin
perlu dirumuskan kembali.
Untuk mencapai tujuan-tujuannya, industri
harus berkecimpung dalam proses produksi
yang dirancang untuk mengubah obyek materil
dari satu bentuk ke bentuk yang lain dengan
cara yang paling efisien.
Industri harus mencantumkan prasyarat
buruh dalam organisasinya, melatih mereka
untuk mengerjakan tugas masing-masing,
memotivasi mereka untuk mengerjakan
tugas sebaik-baiknya dan mencegah mereka
dari perbuatan-perbuatan yang bisa
mengganggu sistem produksi.

Organisasi industri harus menyesuaikan diri


dengan lingkungan sekitar (eksternal) yang
berpengaruh terhadap lingkungan internal
industri.
2.4. Pola Kekuasaan dan
Wewenang dalam Organisasi
Industri
Segi struktural yang paling fundamental dari
organisasi industri adalah adanya sistem hirarki
dari kekuasaan dan wewenang.
Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah
kemampuan untuk menyuruh seseorang atau
suatu kelompok untuk mengerjakan sesuatu,
walaupun berlawanan dengan kemauan serta
kecenderungan kondrati mereka.
Kekuasaan meliputi kemampuan untuk membujuk,
mendidik, menentukan masalah-masalah yang
perlu didiskusikan, dan mengendalikan alternatif-
alternatif tindakan.
Sistem wewenang merupakan sistem
pembagian, pendelegasian dan penerapan
kekuasaan.
Suatu sistem wewenang adalah jumlah total
sarana yang dipakai organisasi industri untuk
menjamin bahwa para anggotanya akan
bertindak sesuai dengan tujuan organisasi
secara keseluruhan.
Fungsi utama sistem wewenang bukanlah
untuk mengeluarkan perintah-perintah, tetapi
lebih untuk menjamin bahwa perintah-perintah
ini akan dipatuhi.
Dalam organisasi industri, wewenang
dipusatkan dalam beberapa jabatan, dimana
wewenang setiap jabatan ditentukan oleh
peraturan yang secara teliti membatasi luas
wewenang.
2.5. Struktur Peran dalam
Organisasi Industri
Dalam organisasi industri, peran-peran yang
terdapat di kalangan manajer cukup berbeda
dengan peran-peran yang terdapat di kalangan
mereka yang dikelola (buruh).
Terdapat peran industrial lainnya yang tidak dapat
diklasifikasikan dengan jelas apakah termasuk
kelompok manajer atau buruh, tetapi mempunyai
ciri-ciri dari keduanya, misalnya peran mandor,
spesialis tertentu dan beberapa karyawan kantor.
Perbedaan utama antara manajemen industri dan
buruh adalah bahwa sarana administrasi dan sarana
produksi semata-mata berada di tangan
manajemen.
Beberapa perbedaan penting antara posisi
manajemen dan posisi buruh dalam organisasi
industri;
Para anggota kelompok manajemen mengikuti
suatu jenjang karir, sementara kelompok buruh
tidak.
Peran manajemen sampai pada tingkat tertentu
bersifat profesional, sedangkan peran buruh dalam
industri biasanya bersifat spesialis.
Kelompok manajemen diberi gaji berdasarkan
jabatan serta kegunaannya secara umum bagi
perusahaan dan diberi jaminan hidup tertentu,
sedangkan kelompok buruh diberi gaji berdasarkan
banyaknya pekerjaan yang diselesaikan atau
berdasarkan banyaknya jam kerja.
2.6. Ciri Khas Biroraksi Industri

Beberapa ciri khas birokrasi industri;


1) Sistem wewenang yang berdasarkan kekuasaan
dan ditata pada jalur-jalur hirarkis
2) Departementalisasi fungsi-fungsi, bagian paling
penting ialah departemen-departemen yang
berurusan dengan produksi dan departemen-
departemen yang berorientasi kepada penyediaan
pengetahuan dan ketrampilan khusus
3) Struktur peran yang ditandai oleh perbedaan
yang jelas antara golongan pejabat (manajemen)
dan golongan buruh.
4) Dalam organisasi industri seperangkat menjadi
bawahan seperangkat jabatan lain dan menjadi
atasan seperangkat jabatan lainnya, kecuali pada
tingkat paling atas atau paling bawah;
departemen-departemen sering ditempatkan
pada poros atasan-bawahan; wewenang
mwrupakan wewenang yang bertingkat.
5) Setiap peran, posisi wewenang dan departemen
diatur oleh seperangkat peraturan yang
menentukan kewajiban-kewajiban, hak-hak,
posisi dalam industri, sanksi-sanksi yang dapat
digunakan, imbalan, kriteria untuk memasuki
atau meninggalkan peran.
6) Setiap posisi dalam organisasi, khususnya dalam
kelompok staf dan manajemen, menuntut
pengetahuan spesialis, yang diperoleh dari dalam
atau dari luar perusahaan
7) Setiap posisi diduduki oleh mereka
yang memiliki wewenang yang
pantas.

8) Mereka yang menduduki berbagai


posisi dalam organisasi tidak
mempunyai hak milik secara
langsung atas posisi mereka atau
atas barang-barang yang menyertai
jabatan tersebut.
Variasi dalam ciri-ciri khas birokrasi
industri;

Variasi bisa terjadi pada tujuan


organisasi, baik antara perusahaan
yang satu dengan perusahaan yang
lain maupun pada satu perusahaan
yang sama pada waktu yang berbeda.
Sistem teknik industri mempunyai
pengaruh penting terhadap bentuk
organisasi industri.
Tingkat ketidaksesuaian antara kapasitas-
kapasitas manusia dan organisasi akan
mempengaruhi semua aspek organisasi
industri.
Variasi-variasi dalam hubungan eksternal
juga mempunyai pengaruh yang sama pada
organisasi industri.
Besar dan cakupan organisasi seringkali
berkorelasi positif dengan tingkat birokrasi.
Perubahan organisasi akan meninggikan
tingkat birokrasi

Anda mungkin juga menyukai