Anda di halaman 1dari 23

PENGANTAR FARMAKOGNOSI

Oleh :
Irvan Herdiana, S.Farm
SEJARAH SINGKAT

Pada awal perkembangan ilmu kedokteran &


kefarmasian di dunia Barat, segala sesuatu yg
berkaitan dgn obat & penggunaannya disebut
sebagai Materia Medica atau bahan obat
Pedanius Dioscorides De Materia Medica
Libri Cinque (abad I) 600 obat yg berasal
dari tumbuhan, hewan & mineral
Pada awal abad ke-19 Materia Medika terbagi
menjadi Farmakologi & Farmakognosi
SEJARAH SINGKAT
Farmakologi Mekanisme kerja obat
Farmakognosi Segala aspek tentang obat
dengan sedikit penekanan pada mekanisme
kerja obat
Pada th 1811, J.A. Schmidt menggunakan
istilah Pharmacognosy dalam naskahnya :
Lehrbuch der Materia Medica yg diterbitkan
di Vienna
Pada th 1815, C.A. Seydler menggunakan
istilah tersebut dlm disertasinya : Analectica
pharmacognostica di Halle, Jerman
SEJARAH SINGKAT

Seydler (1815), Pharmacognosy pharmakon


= obat, dan gnosis = pengetahuan

Ganzinger (1982), Pharmacognosy


pharmakon = obat, dan gignosco = mendapat
pengetahuan
SEJARAH SINGKAT
Akhir abad ke-19, para kimiawan mulai
mensintesis senyawa organik dengan struktur
yg semakin kompleks
Pharmacology Efek & mekanisme kerja
obat
Pharmacognosy Segala informasi yg
berkaitan dgn obat yg berasal dari bahan alam
(tumbuhan, hewan, mineral, mikroorganisme)
Medicinal Chemistry Ilmu sintesis obat
SEJARAH SINGKAT
Akhir abad ke-20, beberapa even penting :
Pemanfaatan seluruh bagian tumbuhan secara

utuh (herbal) untuk obat oleh masyarakat awam


ketidakpuasan terhadap efektivitas & harga
obat modern, apresiasi terhadap segala sesuatu
yg berbau natural atau organic
Sebagian besar Industri Farmasi Pencarian
tumbuhan dengan reputasi folklor
(ethnomedicine) u/ digunakan sebagai obat
baru/prototip obat.
SEJARAH SINGKAT
Akhir abad ke-20, beberapa even penting :
Teknologi DNA rekombinan / rekayasa genetik /

farmakobioteknologi Transfer materi genetik


dari satu organisme ke organisme lain
produksi obat secara massal

Contoh : Produksi insulin manusia dari E. coli,


produksi tPA/alteplase (trombolitik) dari sel
rahim hamster Cina, dll.
The American Society of
Pharmacognosy, 2001

Ruang lingkup Farmakognosi meliputi :


Studi mengenai sifat fisika, kimia, biokimia
dan biologi obat, bahan obat atau bahan lain
yang berpotensi sebagai obat yang berasal
dari alam untuk mencari obat baru yang
berasal dari bahan alam
Why do we learn
Pharmacognosy?
Selayang pandang
25% obat yg diresepkan dalam farmasi
komunitas berasal dari bahan alam (Farnsworth
& Morris, 1976)

47 obat yg beredar di pasaran berasal dari 39


jenis tumbuhan hutan tropis (Farnsworth, 1988)

50% obat yg beredar di pasaran berasal dari


bahan alam (Reid et al, 1993)
Selayang pandang
57% dari 150 merek dagang obat yg terkemuka
berasal dari bahan alam (Grifo et al, 1997)
39% dari 878 senyawa kimia baru (1981-2002)
berasal dari bahan alam atau senyawa dasarnya
bahan alam (Cragg et al, 2003)
> 80% penduduk dunia menggunakan tumbuhan
sebagai sumber pelayanan kesehatan yg utama
Jaminan bagi konsumen

Otentisitas tumbuhan (Genus, Species)


Kontaminasi (Serangga, pestisida, logam berat,
radiasi)
Pemalsuan (Penambahan senyawa kimia obat)
Standardisasi (Biologi & Kimia)
Stabilitas (Penyimpanan)
Efikasi / kemanjuran
(Cordell, 2004)
PERAN FARMASIS!!
Interest in natural products and
pharmacognosy:
Search for new leads for drug development
Biotechnology for the production of
pharmaceuticals
Health claims for food (nutraceuticals)
Validation of traditional medicines
Increased interest in phytotherapy
Three major areas of interest for the
pharmacognosist :

Studies of new biologically active natural


products
Production of drugs from natural origin,
including new methods such as biotechnology
Quality control of drugs from natural origin.
Metode pengambilan tumbuhan obat

Random Screening (skrining acak)


Taxonomic Collecting (Sampling by
Botanical Family)
Ethnobotanical Collecting
Senyawa hasil studi etnobotani aktivitas
biologi >> potensi besar dlm produksi
obat (Balick, 1990)
Ethnobotany (Etnobotani)
Interaksi antara tumbuhan dengan manusia
Tidak terbatas pd pemanfaatan tumbuhan u/
makanan, pakaian & tempat perlindungan
tetapi juga u/ upacara keagamaan, perhiasan
& pelayanan kesehatan
Melibatkan multidisiplin keilmuan
(Schultes, 1992)
Ethnobotany (Etnobotani)
Studi yg mempelajari bagaimana suatu
masyarakat dari kebudayaan & daerah
tertentu memanfaatkan tumbuhan setempat
Pemanfaatan tumbuhan u/ makanan,
pakaian, tempat perlindungan, pengobatan
& upacara keagamaan
(Veilleux & King, 1996)
Etnobotani
Etnobotani Farmakognosi
Beberapa obat yg terkait dengan Etnobotani :
Quinine
Cocaine
Tubocurarine
Pilocarpine
Quinine
Awal tahun 1500 Setara emas
Indian fever Bark (Cinchona officinalis)
infus batang u/ demam o/ Suku Andes &
Amazon dataran tinggi
Senyawa aktif : Alkoloid quinine (kinin)
malaria & demam lainnya
Quinine Prekursor Chloroquine
Cocaine
Coca (Erythroxylum coca) Daun dikunyah u/
tonik o/ Suku Andes. Selain itu u/ obat sakit
gigi & mabuk ketinggian
Daun : Kaya Fe & Ca Insiden osteoporosis
Suku Andes
Tahun 1860 tonik Koka (Bordeaux Wine)
beredar di Eropa
Senyawa aktif : Alkaloid
cocaine (kokain) lokal
anastesi
Cocaine Prekursor Procaine
Tubocurarine
Racun panah suku Amazon Curare
Strychnos guaianensis dan Chrondrodendron
tomentosum
Tahun 1800 Von Humboldt mencatat resep
Curare
Tahun 1814 Waterton menginjeksi keledai
dengan curare Pingsan, sembuh o/
pernafasan buatan Curare memblok impuls
saraf otot, termasuk otot diafragma
(pernafasan)
Tahun 1943 diisolasi senyawa aktif :
Tubocurarine
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai