Anda di halaman 1dari 34

Etnobotani

Sandang

IRVAN HERDIANA, M.FARM


Pengertian

Sandang adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia


sebagai mahluk berbudaya. Pada awalnya manusia
memanfaatkan pakaian dari kulit kayu dan hewan yang
tersedia di alam. Kemudian manusia mengembangkan
teknologi pemintal kapas menjadi benang untuk
ditenun menjadi bahan pakaian.
Pendahuluan
Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
sandang sangat melimpah. Bahan sandang yang
potensial yang berasal dari tumbuhan misalnya adalah
kapas, rami, yute, kenaf, abaca dan agave. Sedangkan
yang berasal dari hewan misalnya adalah bulu domba,
ulat sutera dan lain-lain. Tanaman dan hewan tersebut
tersebar di seluruh Indonesia, terutama di Jawa,
Kalimantan, dan Sulawesi. Di samping itu, beberapa
suku di Kalimantan, Papua, dan Sumatera
menggunakan kulit kayu, bulu-bulu burung, serta
tulang-tulang hewan sebagai asesoris pakaian
Pendahuluan
Dalam dunia tumbuhan terdapat 2 kelompok yaitu
tumbuhan kormophyta dan tumbuhan thallophyta.
Tumbuhan thallophyta adalah tumbuhan yang belum
bisa dibedakan bagian akar, batang, dan daunnya.
Sedangkan tumbuhan kormophyta adalah tumbuhan
sudah bisa dibedakn bagian akar, batang, dan daunnya.
Tumbuhan kormophyta lebih mudah di jumpai sehari-
hari dibandingkan tumbuhan kormophyta karena
ukurannya juga relative lebih besar dari pada tumbuhan
thallophyta. Berikut juga manfaat tumbuhan
kormophyta lebih bervariasi. Diantaranya yaitu sebagai
bahan pembuatan sandang atau pakaian seperti kapas,
rosella dan lain sebagainya
SUMBER SANDANG DARI
TUMBUHAN YANG TELAH
MENGALAMI PENGOLAHAN
1. Kapas ( Gossypium sp. )
Kapas adalah serat halus
yang menyelubungi biji
beberapa jenis Gossypium
(biasa disebut
“pohon”/tanaman kapas),
tumbuhan ‘semak’ yang
berasal dari daerah
tropika dan subtropika.
Serat kapas menjadi
bahan penting dalam
industri tekstil. Serat itu
dapat dipintal menjadi
benang dan ditenun
menjadi kain. Produk
tekstil dari serat kapas
biasa disebut sebagai
katun (benang maupun
kainnya).
1. Kapas ( Gossypium sp. )

Benang yang dihasilkan dari pemintalan sidah siap untuk


ditenun menjadi kain. Biasanya, sebuh pabrik pemintalan,
sudah siap dengan bermacam macam mesin pemrosesan.
Sejak dari membuat benang, membuat ukuran, memberi
warna, sampai menjadi kain yang siap untuk dipasarkan.
Kain yang satu ini menjadi kain yang paling banyak
digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian. Ya, kain katun
yang terbuat dari serat kapas yang ringan.
2. Linen (Linum usitatissimum)
Linen merupakan herba
satu tahunan yang tegak,
tinggi mencapai 1,2 m.
Batang pipih, tegak,
biasanya soliter, 120 cm x
4 mm (lebih pendek pada
tanaman dari biji yang
ditanam), gundul, hijau
keabuan. Daun tersusun
subopposite hingga spiral,
sessile, simple; helaian
daun mendekati ellips,
linear atau linear-
melanset, (10-)25-35(-50)
mm x (2-)3-5 mm, urat
daun 3, gundul, hijau
keabuan.
2. Linen (Linum usitatissimum)

Serat kulit kayu Linum digunakan dalam berbagai tekstil


rumah tangga (handuk, taplak meja, dsb), perlengkapan
(tirai, penutup dinding dan hiasan dinding) serta pembuatan
pakaian. Serat yang dimiliki tanaman ini cocok untuk
penggunaan ini karena kemampuan menyerap kelembaban
yang tinggi, kuat, mudah dicuci dan warna yang menarik.
Ketidakuntungannya adalah mudah mengkerut.
3. Ganja (Cannabis sativa L)
Ganja (Cannabis sativa
syn.Cannabis indica)
adalah tumbuhan budidaya
penghasil serat, namun
lebih dikenal karena
kandungan zat narkotika
pada bijinya,
tetrahidrokanabinol (THC,
tetra-hydro-cannabinol)
yang dapat membuat
pemakainya mengalami
euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa
sebab). Tanaman ganja
biasanya dibuat menjadi
rokok mariyuana.
3. Ganja (Cannabis sativa L)

Manfaat dari daun ganja batangnya bisa dijadikan serat


tali, dan manfaat lainnya adalah beberapa hal untuk
menyebut ganja sesungguhnya memiliki sisi positif. Dalam
undang-undang selama ini ganja masuk ke dalam
psikotropika golongan satu dengan ancaman hukuman bisa
berupa pidana mati. Padahal kalau dikaji lebih seksama lagi,
diyakini akan lebih banyak manfaatnya daripada
mudaratnya.
4. Pisang (Musa paradisiaca)
• Pisang adalah tanaman
buah berupa herba yang
berasal dari kawasan di
Asia
• Tenggara (termasuk
Indonesia). Tanaman ini
kemudian menyebar ke
Afrika
• (Madagaskar), Amerika
Selatan dan Tengah. Di
Jawa Barat, pisang
disebut dengan
• Cau, di Jawa Tengah dan
Jawa Timur dinamakan
gedang.
4. Pisang (Musa paradisiaca)

Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian,


kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan
daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia
(domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput
tidak/kurang tersedia
5. Rami (Boehmaria nivea)
Tanaman rami adalah tanaman
tahunan yang berbentuk
rumpun mudah tumbuh dan
dikembangkan di daerah
tropis, tahan terhadap
penyakit dan hama, serta
dapat mendukung pelestarian
alam dan lingkungan. Tanaman
Rami yang dikenal dengan
nama latinnya Boehmeria nivea
(L) Goud merupakan tanaman
tahunan berbentuk rumpun
yang dapat menghasilkan
serat alam nabati dari pita
(ribbons) pada kulit kayunya
yang sangat keras dan
mengkilap.
5. Rami (Boehmaria nivea)

Kegunaan batang rami yang lain adalah sebagai bahan baku


pulp (kertas), bahan baku particle board serta mempunyai
kandungan cellulosa yang cukup baik untuk dijadikan bahan
baku propelant double base (bahan baku isian dorong
peluru).
6. Kenaf (Hibiscus cannabinus L)
Kenaf merupakan tanaman
yang termasuk dalam genus
hibiscus yang terdiri dari
beberapa spesies, diataranya:
Okra (Hibiscus esculentus L),
Rose (Hibiscus syiriacus L),
Kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis L), Kenaf
(Hibiscus cannabinus L),
Rosella (Hibiscus sabdariffa)
serta Deanus (Hibiscus eetve
L). Di Indonesia yang banyak
di kembangkan adalah Bunga
sepatu dan Rose sebagai
hiasan serta Rosella dan
Kenaf sebagai bahan karung
goni. sedangkan di Australia
banyak di gunakan sebagai
pulp dan bahan baku kertas.
6. Kenaf (Hibiscus cannabinus L)

Serat kenaf yang kering, digunakan dalam pembuatan


tekstil kasar seperti, pakaian hessian dan karung untuk
mengemas komoditas pertanian dan industri, juga dibuat
menjadi benang, tambang dan benang sepatu.
7. Rosella (Hibiscus sabdarifa)
Rosela merupakan herba
tahunan yang bisa mencapai
ketinggian 0,5-3 meter,
Batangnya bulat tegak,
berkayu, dan berwarna merah.
Daunnya tunggal, benbentuk
bulat telur, pertulangan
menjari, ujung tumpul, tepi
bergerigi, dan pangkal
berlekuk. Panjang daun 6—15
cm dan lebarnva 5—8 cm.
Tangkai daun bulat berwarna
hijau, dengan panjang 4—7
cm.
7. Rosella (Hibiscus sabdarifa)

Rosella digunakan secara luas dalam obat- obat tradisional.


Bernilai karena efek pencahar ( laksatif ) yang rendah, dan
kemampuannya dalam proses urinasi, disebabkan oleh
kandungan senyawa diuretik : asam askorbat dan asam
glikolat.
SUMBER SANDANG DARI TUMBUHAN
YANG TIDAK/SEDIKIT MENGALAMI
PENGOLAHAN
1. Koteka
Koteka adalah sebuah penutup
kemaluan sekaligus pakaian
adat laki-laki Papua. Pakaian
ini berbentuk selongsong yang
mengerucut ke bagian
depannya. Koteka dibuat dari
bahan buah labu air tua yang
dikeringkan dan bagian
dalamnya (biji dan daging
buah) dibuang. Labu air yang
tua dipilih karena cenderung
lebih keras dan lebih awet
dibanding labu air muda,
sementara pengeringan
dilakukan agar koteka tidak
cepat membusuk.
1. Koteka

Koteka digunakan sebagai pakaian sehari-hari maupun


sebagai pakaian saat melakukan upacara adat dengan cara
diikat ke pinggang menggunakan seutas tali sehingga ujung
koteka mengacung ke atas. Khusus untuk yang dikenakan
saat acara adat, koteka yang digunakan biasanya berukuran
panjang serta dilengkapi dengan ukiran-ukiran etnik.
Sementara untuk yang dikenakan saat bekerja dan
aktivitas sehari-hari koteka yang digunakan biasanya lebih
pendek.
2. Rok Rumbai
Jika para pria mengenakan
koteka, maka para wanita
Papua akan mengenakan rok
rumbai. Rok rumbai adalah
pakaian adat Papua berupa rok
yang terbuat dari susunan
daun sagu kering yang
digunakan untuk menutupi
tubuh bagian bawah. Dalam
beberapa kesempatan, selain
dikenakan wanita, rok rumbai
juga bisa dikenakan para pria.
Rok rumbai umumnya akan
dilengkapi dengan hiasan
kepala dari bahan ijuk, bulu
burung kasuari, atau anyaman
daun sagu.
2. Rok Rumbai

Masyarakat Papua biasanya memakai pakaian adat dengan


rok rumbai. Rok rumbai ini dibuat dari susunan daun sagu
kering. Rok rumbai dari asmat tersebut dipakai untuk
menutupi bagian tubuh tertentu misalnya bagian bawah
tubuh. Rok rumbai ini selain digunakan oleh wanita juga bisa
digunakan untuk pria.
3. Noken atau Tas Anyaman Papua
Orang Papua sering memakai
noken, yaitu tas yang dibuat
dari bahan anyaman kulit
kayu. Fungsi dari tas tersebut
digunakan untuk menyimpan
umbi-umbian dan sayuran-
sayuran. Noken dikaitkan pada
kepala, tapi belakangan ini
banyak digunakan sebagai tas
selempang.
3. Noken atau Tas Anyaman Papua

Mahasiswa Papua menggunakan noken tersebut ada


kebanggaan tersendiri. Namun dari segi harga noken itu
lumayan mahal. Harga noken sekitar ratusan ribu sampai
jutaan. Tas ini populer di suku Asmat yang disebut dengan
Esse berfungsi sebagai tempat penyimpanan.
4. Kulit Kayu oleh Suku Alur

Suku Kabola merupakan salah


satu duku di Alor yang
mendiami daratan Pulau Alor,
Pantar dan pulau-pulau kecil di
antaranya. Masyarakat Suku
Kabola mendiami
perkampungan tradisional
Monbang yang berada di Desa
Kopidil Kecamatan Alor Barat
Laut, berjarak dari Kalabahi
sekitar 7 km. pohon K, pohon
yang kulitnya dijadikan
pakaian adat Suku Kabola
sejak dahulu kala.
5. Baju Sangkarut

Baju Sangkarut merupakan baju adat suku Dayak


Kalimantan Tengah yang disebut juga dengan Baju basulau,
karena memang baju ini dilapisi Sulau – sejenis kerang. Baju
Sangkarut dibuat dari serat serat daun nenas, serat daun
lemba, serat tengang atau serat nyamu. Kemudian pada
serat daun tersebut digantungkanlah sulau (kulit kerang)
6. Baju Upak Nyamu

Baju upak nyamu merupakan pakaian adat tradisional yang


dibuat dari kulit kayu nyamu yang dipipihkan sehingga bisa
digunakan sebagai bahan pembuat pakaian dan ewah
(cawat).Baju yang terbuat dari kulit nyamu ini kadang dibentuk
seperti rompi kadang juga dibentuk seperti baju tanpa lengan.
7. Baju Pawang
Baju Pawang adalah baju yang
digunakan oleh seorang BASIR
atau ulama dalam kepercayaan
agama Kaharingan ketika
menyampaikan doa untuk
mendatangkan hujan, perlindungan
dari roh jahat dan mengobati
orang yang sakit. Seperti halnya 2
pakaian adat Kalimantan Tengah
diatas, Pakaian pawang ini juga
terbuat dari serat kayu atau serat
tumbuhan khusus yang dianggap
memiliki kekuatan magis. Setelah
dipipihkan, kemudian pakaian ini
dihiasi dengan manik-manik dan
umbaian-umbain benang.
8. Baju Tenunan
Suku dayak juga memiliki tradisi
tenun, hal ini terbukti dengan adanya
beberapa baju tenun. Baju Tenunan
ini digunakan juga sebagai pakaian
perang dan juga pakaian sehari-hari.
Sayangnya baju tenunan ini sudah
sangat jarang ditemui. Bahan tenunan
yang digunakan ialah serat tumbuh-
tumbuhan seperti serat nyamu, serat
nenas, dan beberap jenis tumbuhan
lainnya.
9. Baju Anyaman Tikar
• Selain baju tenunan masyarakat
suku adat dayak ngaju juga
memiliki baju anyaman tikar.
Adapun luarnya biasanya ditempel
hiasan tulang, kerang atau ukiran
kayu.
• Baju adat Kalimantan Tengah ini
pada zaman dahulu biasanya
digunakan sebagai baju perang.
10. Pakaian Ewer
Pakaian adat Papua disebut
dengan Ewer yang terbuat
dari bahan alami seperti
jerami yang dikeringkan. Hal
ini karena orang-orang Papua
diharuskan mengikuti
modernisasi oleh pemerintah
Indonesia. Pakaian adat ini
sudah dilengkapi dengan
bagian atasan sesuai dengan
norma-norma kesopanan
orang Indonesia. Di daerah
pedalaman, penggunaan
koteka dan rumbai masih
dipertahankan. Belakangan
semakin menguat untuk
mempertahankan tradisi asli
orang Papua.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai