Anda di halaman 1dari 17

METABOLISME

KARBOHIDRAT
1. Fitriana Khoirunnisa P1337420617108
2. Hana Aji Safitri P1337420617109
3. Hartawan Wahyu Utomo P1337420617110
4. Herni Purbasari P1337420617111
5. Ihsan Nur Huda P1337420617112
6. Irma Istiqomah Wardani P1337420617113
7. Jay Ninda Listiandari P1337420617114
8. Khayun Wismantara P1337420617115
9. Lizzatul Munajah Aminudin P1337420617116
10. Maulida Sri Megawati P1337420617117
Definisi
Metabolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia
dan fisik pengubahan energi dalam tubuh yang
menopang dan mempertahankan kehidupan. Nutrisi
yang sudah diabsorbsi dan masuk dalam sistem
sirkulasi selanjutnya akan dimanfaatkan untuk energi
tubuh melalui reaksi kimia atau yang disebut
metabolisme.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari
molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah
satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram
karbohidrat yang dikonsumsikan menghasilkan energi
sebesar 4 kkal
Klasifikasi Karbohidrat
Berdasarkan monomer yang menyusunnya, karbohidrat
dibedakan menjadi karbohidrat sederhana dan
karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari 3
golongan, yaitu monosakarida, disakarida dan
polisakarida.
1. Karbohidrat Sederhana
Monosakarida, ialah karbohidrat yang sederhana,
dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa
atom karbon.Tiga senyawa gula yang penting dalam
monosakarida adalah glukosa, fruktosa dan
galaktosa..
Lanjutan...
Disakarida, adalah senyawa mempunyai molekul yang
terdiri atas beberapa molekul monosakarida. misalnya :
sukrosa, maltosa dan laktosa
Polisakarida, adalah karbohidrat yang tersusun dari
sepuluh satuan monosakarida dan dapat berantai lurus
atau bercabang. Contoh: amilum, glikogen, dekstrin, dan
selulosa.
2. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang
terbentuk oleh hampir lebih dari 20.000 unit molekul
monosakarisa terutama glukosa. Di dalam ilmu gizi, jenis
karbohidrat kompleks yang merupakan sumber utama
bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia
adalah pati (starch).
Proses pada Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat merupakan sumber energi
utama dalam tubuh. Hampir 80% energi dihasilkan
dari karbohidrat. Untuk dapat dimanfaatkkan oleh
sel dan jaringan karbohidrat harus diubah terlebih
dahulu menjadi glukosa. Glukosa darah akan
dipertahankan di pertahankan secara optimal
untuk kebutuhan energi seperti otak dan fungsi
organ yang lain (Tarwoto dkk, 2009).
Metabolisme karbohidrat dibagi menjadi beberapa
jalur metabolisme. pembagian metabolisme
karbohidrat antara lain yaitu: glikolisis, glikogenesis,
glikogenolisis, jalur fosfoglukonat oksidatif (Hexose
Mono-phosphate Shunt), dan glukoneogenesis
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan suatu proses reaksi kimia pada
karbohidrat khususnya monosakarida yaitu glukosa yang
akan di pecah dan di oksidasi dengan bantuan enzim-
enzim, sehingga menghasilkan senyawa yang mengandung
ATP dan asam piruvat. Proses glikolisis ini merupakan
proses metabolisme yang menghasilkan energi. Glikolisis
terjadi Proses glikolisis terdiri dari 10 :
Fosforilase Glukosa Pembentukan NADH dan 1,3-
diphosoglyceric
Produksi fruktosa-6
fosfat Produksi ATP & 3-fosfogliserat
Produksi Fruktosa 1,6- Relokasi atom fosfor
difosfat Pembentukan senyawa berenergi
Pemecahan fruktosa 1,6- tinggi (2 molekul asam
difosfat phosphoenolpyruvuric (PEP))

Interkonversi dua glukosa Pembentukan piruvat asam & ATP


Gambar
Proses
Glikolisis
2. Glikogenesis
Glikoginesis adalah sintesis glikogen dari
glukosa. Glikogen adalah bentuk utama
cadangan glukosa atau sebagai cadangan
energi pada sel-sel manusia. Pembentukan
glikogen (glikogenesis) terjadi hampir dalam
semua jaringan, tapi yang paling banyak
adalah dalam hepar dan dalam otot.
Penyimpanan glikogen terutama terjadi dalam
hepar dan otot rangka. Glikogen hepar
berfungsi sebagai sumber glukosa darah.
Glikogen otot rangka untuk sumber energi.
Tahap-tahap Glikogenesis
Tahap 1, Glukosa mengalami menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi
yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini
di katalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
Tahap 2, Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam
reaksi dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase.
Tahap 3, Pada tahap 3, glukosa 1-fosfat berekasi dengan uridin
trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGIc).
Reaksi ini di katalisir oleh enzim UDPGIc pirofosforilase.
Tahap 4, Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGIc
membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu
glukosa glikogen sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi
ini dikatalisir oleh enzim glikogen sintase.
3. Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan proses pemecahan
glikogen menjadi glukosa yang terjadi
terutama di hati dan otot.
Glikogenolisis dipicu oleh kerja hormon
adrenalin dan glukagon, berkebalikan
dengan insulin yang akan mempengaruhi
pembentukan glikogen melalui glikogenesis.
Proses pemecahan glikogen melibatkan 3
jenis enzim yaitu glikogen fosforilase,
transferase, dan debranching enzyme.
Proses Glikogenolisis
Enzim glikogen fosforilase akan menambahkan
fosfat anorganik dan membebaskan glukosa dalam
bentuk glukosa 1-fosfat. Pemecahan ini akan terus
berlangsung hingga tersisa kurang lebih 4 residu
glukosa dari titik cabang.
Enzim transferase akan memindahkan 3 residu glukosa
menuju ujung cabang yang lain, proses ini akan
menyisakan satu residu glukosa pada titik cabang yang
terikat dengan ikatan 1-6 glikosidik.
Debranching enzyme atau enzim pemecah
cabang ( 1-6 glukosidase) akan membebaskan
glukosa pada titik cabang dan melepaskannya
dalam bentuk glukosa (bukan glukosa 1-fosfat seperti
pada reaksi pertama).
4. Jalur Fosfoglukonat Oksidatif
Jalur fosfoglukonat oksidatif atau Jalur
Pentosa Fosfat (Hexosa Monophosphat Shunt
= HMS) merupakan suatu lintasan alternatif
dari metabolisme glukosa.
Jalur ini tidak menghasilkan ATP, tetapi
mempunyai 2 peran penting, yaitu
menghasilkan NADPH yang diperlukan pada
sintesis reduktif dan menghasilkan residu
ribosa untuk sintesis asam nukleat
Proses HMS
a. Fase Oksidatif
Fase oksidatif dalam jalur pentosa fosfat merupakan
proses pengubahan glukosa menjadi gula pentosa dalam
bentuk ribosa 5-fosfat. Gula pentosa tersebut digunakan
sebagai bahan baku dalam pembentukan DNA, RNA, ATP,
dan koenzim A. Fase ini terjadi pada jaringan yang aktif
membelah menghasilkan sel-sel baru seperti kulit, sum-
sum tulang, dan membran dalam usus.
b. Fase Non Oksidatif
Fase non oksidatif terjadi pada jaringan yang sangat
membutuhkan NADPH, karena pada fase ini tidak
dihasilkan gula pentosa. Ribosa 5-fosfat yang dihasilkan
akan segera diubah kembali menjadi glukosa 6-fosfat
sehingga hanya menghasilkan NADPH saja.
5. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, contohnya asam
laktat dan beberapa asam amino
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari
karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh
menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah
protein untuk energi yang sesungguhnya. Protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Jadi
bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis
adalah proses pembentukan glukosa dari
senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid
maupun protein.
Jalur glukoneogenesis
Lipid terpecah menjadi komponen
penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol.
Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam
siklus Krebs. Sementara itu gliserol masuk
dalam jalur glikolisis.
Untuk protein, asam-asam amino
penyusunnya akan masuk ke dalam siklus
Krebs.
Lanjutan
Hati dapat membuat glukosa melalui
glukoneogenesis dan menggunakan glukosa
melalui glikolisis sehingga harus ada suatu
sistem pengaturan yang mencegah agar
kedua lintasan ini bekerja serentak.
Bila glukosa banyak maka glikolisis aktif dan
glukoneogenesis dihambat. Bila kadar
glukosa turun, peningkaan glukagon
mengakibatkan penurunan konsentrasi
fruktosa-2,6-bisfosfat dan penghambatan
yang sederajat pada glikolisis dan
pengaktifan glukoneogenesis.

Anda mungkin juga menyukai