Disusun oleh:
1. Nanang Wijaya (4301415012
2. Sri Winarsih (4301415022)
3. Wahyudita
4. Riza Murniati
Pendidikan konservasi
Green architecture
adalah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan
pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih
baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara
memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam
secara efisien dan optimal.
Pendidikan konservasi
Mengarah pada:
Pendidikan konservasi
3. Konservasi air
Keterbatasan sumber daya memaksa untuk berfikir bagaimana memanfaatkan
sumber daya yang ada, jika tidak dimungkinkan untuk menambah kemudian
bagaimana menghemat dan mendaur ulang. Pada gedung tinggi misalnya
dapat diterapkan seperti penggunaan toilet dengan sistem flush otomatis, hal
ini demi mengukur kebutuhan air yang digunakan.
4. Kualitas Udara & Kenyamanan Udara
Agar tercipta kenyamanan saat Anda berada pada suatu ruang,
tak hanya ditunjang dari segi desain ruang,
namun kesehatan indoor perlu Anda perhatikan.
Di antaranya dengan tidak memperbolehkan merokok dalam ruangan,
atau jika memungkinkan menyediakan ruang khusus untuk merokok.
Mengatur temperatur udara sehingga ruang berada pada suhu ruang
yang normal tidak terlalu dingin juga panas.
Pendidikan konservasi
B. Manfaat Ekonomi
1.Mereduksi biaya operasional
2.Menciptakan dan memperluas pasar
bagi produk dan jasa hijau
3.Meningkatkan produktivitas penghuni
4.Mengoptimalkan kinerja daur hidup
ekonomi
Pendidikan konservasi
C. Manfaat Sosial
kesimpulan
Secara sederhana konsep green architecture bisa diterapkan
dalam rancangan rumah sederhana sekalipun, hanya apakah
ada goodwill atau tidak untuk penerapannya. Konsep-
konsep sederhana seperti rumah hemat listrik, hemat air,
dan sebagainya dapat mulai diterapkan untuk
mengantisipasi berkurangnya sumber listrik dan air di
kehidupan sehari-hari.
Green architecture saat ini lebih menjadi suatu kebutuhan
daripada sekedar sebuah pola labelisasi style atau gaya
saja, menjadi suatu keharusan ketika buruknya kualitas
lingkungan hidup terus dededungkan saat ini. Kadang
disayangkan ketika green architecture yang seharusnya
merupakan sebuah prinsip sebagai perwujudan moral
seorang arsitek telah terperangkap pada pola labelisasi
style.