SIFAT
OLEH :
OLEH :
KELOMPOK 5
KELOMPOK 5
1. Muhammad halim ( 4311415052)
2. Riza murniati ( 4311415038)
3. Ulya qonita ( 431145055 )
4. Annisa lestari ( 4311415067 )
SEJARAH PERKEMBANGAN
GENETIKA
1866 : Gregor Mendel
1900 : Karl correns , Huge d vries (belanda
), dan erich ven tschrmak ( austria )
1902 : w.s sutton dan Mc clung
1911 : th morgan
Akhir pertengahan abad 20
Eksperimen Mendel
MONOHIBRID dan HUKUM MENDEL I
Penyilangan kacang ercis ( pisum sativum )
EKSPERIMEN MENDEL
DIHIBRID dan HUKUM MENDEL II
Membawa dua sifat beda
Pola pewarisan lain
Intermediet ( semidominan )
Adalah sifat yang tidak dominan dan tidak
resesif.
Ada sifat antara (campuran) bila dua sifat
berbeda menjadi satu alela.
Contoh :
M = merah Mm = merah muda
m = putih
tabel
Pola pewarisan lain
Alel letal Alel letal
dominan
Alel letal
resesif
Alel letal resesif
Alel letal resesif adalah alel yang dalam
keadaan homozigot resesif dapat
menyebabkan kematian. Pada alel letal
resesif, individu yang memiliki alel dalam
keadaan heterozigot dapat hidup normal dan
tidak memperlihatkan kelainan. Contoh alel
letal resesif adalah klorofil pada jagung
tabel
Alel letal dominan
Alel letal dominan adalah alel yang dalam
keadaan homozigot dominan dapat
menyebabkan kematian. Berbeda dengan
alel letal resesif, pada alel letal dominan,
individu yang dalam keadaan heterozigot
dapat menyebabkan subletal, atau dapat
hidup sehat hingga dewasa. Contoh kasus
alel letal dominan terdapat ayam creeper,
tikus kuning, dan brankhifalangi
tabel
Pola pewarisan lain
Alel kodominan
Kodominan adalah dua alel suatu gen yang
menghasilkan produk berbeda dengan alel yang
satu tidak dipengaruhi oleh alel yang lain. Dengan
kata lain, sifat dari induk dominan tidak saling
mendominasi sempurna sehingga sifat dari kedua
induk akan muncul pada fenotip sang anak.
Contoh dari kodominan adalah sapi luar negeri
Shorthorn. Sapi tersebut dikenal 3 warna yaitu
merah, coklat, dan putih
Materi Genetik
Materi Genetik
15
Basa nitrogen pirimidin terdiri dari sebuah cincin
organik (cincin aromatik) sedangkan purin terdiri dari
dua cincin organik
16
Basa nitrogen pada asam nukleat saling berpasangan antara purin
dengan pirimidin dan dihubungkan oleh ikatan hidrogen
17
DNA dan RNA adalah suatu polimer, sedangkan monomer
mereka adalah nukleotida. Monomer molekul DNA adalah
4 macam nukleotida yang saling berikatan sesuai basa
komplementernya
18
Struktur molekul DNA: James D. Watson dan Francis H.C. Crick
menyatakan bahwa gen di dalam sel memiliki model double helix
(ulir rangkap/ tangga berpilin)
19
Molekul DNA memiliki ujung 5 dan ujung 3
yang ditandai dengan ada tidaknya ikatan
dengan molekul PO4
20
Struktur double heliks molekul DNA dapat berubah karena
pemanasan dan pendinginan
21
Struktur molekul RNA: umumnya tersusun atas molekul
polinukleotida tunggal (tidak rangkap)
22
GEN
Kromoge
Plasmogen
n
Kromosom ini
berfungsi sebagai
penyimpanan
bahan materi
genetik kehidupan
STRUKTUR
KROMOSOM
SSetiap organisme
memiliki jumlah
kromosom yang
berbeda
1. TRANSKRIPSI
2. TRANSLASI
Tahapan dalam proses transkripsi pada
dasarnya terdiri dari 3 tahap, yaitu :
Inisiasi (pengawalan)
Transkripsi tidak dimulai di sembarang tempat
pada DNA, tapi di bagian hulu (upstream) dari
gen yaitu promoter. Inisiasi dimulai ketika
holoenzim RNA polimerase menempel pada
promoter. Saat RNA polimerase menempel
pada promoter ia memutuska rantai double
helix dengan memutuskan ikatan hidrogen
basa-basanya. Kemudian salah satu untaian
DNA (rantai sense) digunakan sebagai
template untuk mensintesis untai rantai
komplementer RNA
Elongasi (pemanjangan )
Proses selanjutnya adalah elongasi. Pemanjangan di sini
adalah pemanjangan nukleotida. Setelah RNA polimerase
menempel pada promoter maka enzim tersebut akan terus
bergerak sepanjang molekul DNA, mengurai dan meluruskan
heliks. Dalam pemanjangan, nukleotida ditambahkan secara
kovalen pada ujung 3 molekul RNA yang baru terbentuk.
Misalnya nukleotida DNA cetakan A, maka nukleotida RNA
(mRNA) yang ditambahkan adalah U, untuk tiap C rantai DNA
yang telah ditranskripsi maka disisipkan G kedalam uraian
mRNA dan seterusnya. Laju pemanjangan maksimum molekul
transkrip RNA berrkisar antara 30 60 nukleotida per detik.
Kecepatan elongasi tidak konstan.
Terminasi (pengakhiran)
Terminasi juga tidak terjadi di sembarang tempat. Transkripsi
berakhir ketika menemui nukleotida tertentu berupa STOP
kodon. Selanjutnya RNA terlepas dari DNA templat menuju
ribosom.
TRANSLASI
Tahap selanjutnya setelah transkripsi
adalah terjemahan. Penerjemahan adalah
suatu proses penerjemahan urutan
nukleotida molekul mRNA yang ada dalam
rangkaian asam amino yang menyusun
suatu polipeptida atau protein. Apa yang
dibutuhkan dalam proses penerjemahan
adalah: mRNA, ribosom, tRNA, dan asam
amino.
Ribosom terdiri atas subunit besar dan
kecil.Ketika dua subunit digabungkan
untuk membentuk sebuah
monosom.subunit kecil berisi peptidil (P),
dan Aminoasil (A).Sedangkan subunit
besar mengandung Exit (E), P, dan A.
Kedua subunit mengandung satu atau
lebih molekul rRNA.
Seperti transkripsi, terjemahan ini juga
dibagi menjadi tiga tahap:
1.Inisiasi
ribosom mengikat diri pada mRNA yang merupakan permulaan
dari pesan. Kemudian datang tRNA inisiatr yang mengikat
diri pada start kodon AUG yang mengawali setiap pesan.
Tempat pada ribosom ini disebut P site. tRNA selalu
membawa asam amino metionin
2.Pemanjangan
Perbedaan dalam proses transkripsi, terjemahan dari asam
amino diperpanjang.Langkah-langkah yang diambil dalam
proses perpanjangan, yang pertama adalah pengikatan tRNA
ke sisi A site pada ribosom.Asam amino sebelumnya
terangkai pada asam amino yang baru masuk dengan ikatan
peptida. tRNA dibebaskan dari P site dan ribosom melangkah
satu kodon ke arah 5----3 dan dengan demikian A site
dibebaskan karena tRNA kedua dengan dipeptidanya telah
dipindahkan ke P site. A site yang bebas tadi dapat menerima
tRNA yang baru saja cocok dengan kodon ketiga.
3.Penghentian
Terjemahan akan berakhir pada satu waktu dari tiga
kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) yang berada dalam
posisi A pada mRNA mencapai ribosom.Tetapi kodon-
kodon ini dapat mengikat protein yang menyebabkan
polipeptida dilepaskan dilepaskan dari ribosom.
Kemudian ribosom pecah menjadi sub unit-sub unitnya,
yang kemudian dapat terakit kembali untuk putaran
lain sintesis protein.
Itulah mekanisme transkripsi dan proses
penerjemahan.Proses selanjutnya adalah protein
tersebut akan diekspresikan oleh tubuh kita dalam
bentuk fenotipe.
Kode genetik
U C A G
A UUU Phe UCU Ser UAU Tyr UGU Cys U
UUC Phe UCC Ser UAC Tyr UGC Cys C
UUA Leu UCA Ser UAA End UGA End A
UUB Leu UCG Ser UAG End UGG Trp G
C CUU Leu CCU Pro CAU His CGU Arg U
CUC Leu CCC Pro CAC His CGC Arg C
CUA CCA Pro CAA Gln CGA Arg A
CUG Leu CCG Pro CAG Gln CGG Arg G
A AUU Ile ACU Thr AAU Asn AGU Ser U
Kode genetik
AUC Ile : suatu
ACCcara
Thruntuk menetapkan
AAC Asn AGCjumla
Ser serta
C
urutan
AUAnukleotida
Ile yang
ACA Thrberperan dalam AGA
AAA Lys menentukan
Arg A
posisi
AUGyang
Mettepat dariThr
ACG tiap asam
AAG amino
Lys dalam rantaiG
AGG Arg
peptida yang panjang
G GUU Val GCU Ala GAU Asp GGU Gly U
GUC Val GCC Ala GAC Asp GGC Gly C
GUA Val GCA Ala GAA Glu GGA Gly A
GUG Val GCG Ala GAG Glu GGG Gly G
REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah suatu proses manipulasi gen
yang bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul
Secara ilmiah, rekayasa genetika adalah manipulasi genetik
atau perubahan dalam susunan genetik dari suatu
organisme. Rekayasa genetika merupakan proses
buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA
rekombinan. Hasil dari rekayasa genetika adalah sebuah
organisme yang memiliki sifat yang diingingkan atau
organisme dengan sifat unggul, organisme tersebut sering
disebut sebagai organisme transgenik. Rekayasa genetika
sangat terkait dengan bidang bioteknologi lain seperti
kloning hewan dan kloning manusia.
Langkah-langkah dalam Rekayasa Genetika
Isolasi Gen
Pemilihan gen yang diperlukan dan isolasi merupakan prasyarat untuk memulai proses.
Gen yang diinginkan yang akan ditransfer terisolasi dan dikalikan dengan menggunakan
PCR (polymerase chain reaction). Atau, mungkin menjadi bagian dari perpustakaan
genom (perpustakaan yang mengandung fragmen DNA satu genom tertentu).
Konstruksi
Gen yang terisolasi perlu diperiksa untuk ekspresi. Setiap gen terdiri dari promotor, gen
penanda dipilih dan terminator. Daerah promotor bertanggung jawab untuk transkripsi
gen yang berakhir pada mencapai wilayah terminator. Gen penanda dipilih
menganugerahkan resistensi antibiotik yang membantu untuk membedakan sel berubah.
Namun, gen tidak dapat berkembang biak sendiri, bukan harus dikombinasikan dengan
DNA asing atau vektor dimana prosesnya dilakukan dengan menggunakan enzim
pencernaan pembatasan, enzim ligasi dan kloning molekuler menggunakan polimerase.
Transformasi
Bakteri telah banyak digunakan untuk mengambil gen atau DNA asing dengan bantuan
metode transformasi di atas. Setelah integrasi, gen atau DNA bereplikasi menggunakan
sistem replikasi host dan menghasilkan banyak salinan dari dirinya sendiri.
Seleksi dan Konfirmasi
Hal ini dimungkinkan untuk membedakan sel-sel berubah dari yang non diubah dengan
menumbuhkan mereka di hadapan antibiotik dikodekan oleh gen penanda dipilih. Metode
lain adalah dengan menggunakan probe DNA komplementer dengan gen disisipkan yang
secara khusus akan mengikat gen yang diinginkan dan dapat ditelusuri dan dikonfirmasi
menggunakan pemetaan DNA, teknik elektroforesis seperti Southern blotting, dan
Bioassays.
Pro
Banyak kelainan genetik, komplikasi seperti diabetes,
fibrosis kistik telah disembuhkan dengan rekayasa genetika
pada manusia karena melibatkan penghapusan gen yang
rusak dan sel-sel memodifikasi untuk menghasilkan sifat
yang diinginkan yang hilang sebelumnya, dengan terapi
gen. Insulin dan hormon pertumbuhan manusia adalah
contoh terbaik dimana gen penyandi hormon ini sedang
diubah dalam sel bakteri dalam skala besar untuk
meningkatkan produksi hormon.
Teknik ini membutuhkan penyisipan gen yang diinginkan pada lokasi yang tepat
yang keahlian diperlukan terutama ketika melibatkan banyak faktor risiko. Juga,
transformasi gen tunggal sulit karena kode untuk beberapa sifat.
Terakhir, salah satu tidak bisa mengabaikan etika dan masalah yang diperdebatkan
yang terlibat dalam penggunaan hewan dan tumbuhan untuk manipulasi yang
seharusnya menjadi ciptaan Tuhan '.
Pada pemasukan gen kedalam eukariotik
banyak rintangan yang harus ditanggulangi.
1. Harus dapat mengidentifikasi dan
mengisolasi informasi genetik yang ingin
dipakai saja.
2. Harus ditemukan cara untuk memasukkan
DNA asing ke dalam sel resipien
3. Sel tersebut harus mengekspresikan gen
barunya, yakni mentranskripsi dan
mentranslasi DNA yang dimasukkan.
Terima Kasih