Anda di halaman 1dari 14

ATOMIC ABSORPTION

SPECTROSCOPY (AAS)

Kelompok 04/B
Ratna Kusuma Dewi 151810301051
Desi agrifiani 151810301052
Mariyatul Kiftiyah 151810301055
Okky Rizky Nur Akbar 151810301057
Desyawati IrnaSari 151810301058
Dwi Faradina 151810301059
Latar Belakang dan Tujuan Percobaan
A. Latar Belakang

B. Tujuan
Menentukan konsentrasi logam Cu dalam sampel dengan menggunakan
metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy)
Tinjauan Pustaka
Pencemaran yang dihasilkan dari logam berat sangat berbahaya karena
bersifat toksik, logam berat juga akan terakumulasi dalam sedimen dan biota. Logam
berat yang termasuk bahan beracun dan berbahaya salh satunya adalah tembaga (Cu)
(Rochayatun.,dkk. 2003:51- 71).
Menurut Palar (2004) pada konsentrasi 0,01 ppm fitoplankton akan mati
karena Cu menghambat aktivitas enzim dalam pembelahan sel fitoplankton.
Konsentrasi Cu dalam kisaran 2,5-3,0 ppm dalam badan perairan akan membunuh
ikan-ikan. Logam berat yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan mengalami
pengendapan, kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut.
Spektrofotometri Serapan Atom (AAS) adalah suatu metode analisis yang
didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada
tingkat energi dasar (ground state) (Basset, 1994).
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya
tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya (Wiryawan, 2007). Bagian-bagian
AAS menurut (Day, 1986) adalah sebagai berikut :
1. Lampu katoda
2. Tabung gas
3. Burner
4. Monokromator
5. Detektor
6. Sistem pembacaan
7. Ducting
Cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yang mengandung atom-atom
bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan
berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada pada sel. Dijelaskan oleh hukum Lambert-
Beer yaitu:
A=-log It/Io = E .b .c
A= E.b.c
(Day & Underwood, 1989)
Alat dan Bahan
AAS (Atomic
Absorption Larutan CuSO.5HO
Spectroscopy) konsentrasi
0,5;1,0;1,5;2,0;2,5 ppm
Labu ukur 50 mL
Pipet tetes dan Aquades
Pipet Volume10 mL ALAT BAHAN
Air Kolam MIPA
Gelas Beaker 50 mL

Corong dan Kertas Saring Larutan HNO 0,1M


Spatula dan Kaca Arloji
Prosedur Percobaan

1. Pembuatan larutan 2. Pengukuran absorbasi 2. Penentuan Konsentrasi


standar larutan standar Cu dalam air kolam
Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Percobaan

Kurva Kalibrasi Larutan Cu Standar


0.06

0.05
y = 0,0142x + 0,0141
0.04 R = 0,9823
Absorbansi

Series1
0.03
Linear (Series1)

0.02

0.01

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Konsentrasi (ppm)

Konsentrasi Cu dalam air kolam = 1,05 ppm


2. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan menggunakan metode AAS dimana pada metode
ini suatu analit yang akan ditentukan konsentrasinya ditentukan terlebih dahulu nilai
absorbansinya. Metode ini dapat digunakan untuk beberapa jenis logam dengan syarat
logam tersebut tersedia dalam bentuk lampu katodanya, yaitu sumber cahaya yang
digunakan dalam AAS. Sampel analit yang akan ditentukan nilai absorbansinya di
celupkan pipa kapiler. Sampel akan teratomisasi oleh nyala. Pada tahap ini terjadi
proses eksitasi atom yang menyerap energi yang energi yang diserap merupakan energi
yang diukur, sehingga diperoleh nilai absorbansi.
Larutan sampel CuSO.5HO dengan konsentrasi yang telah dibuat diukur
nilai absorbansinya masing masing hingga diperoleh nilai absorbansi. Absorbansi yang
dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi larutan standar. Semakin besar
konsentrasi yang digunakan maka absorbansinya juga semakin besar. Hal ini terjadi
karena semakin besar konsentrasi maka jumlah partikel atau atom yang terdapat dalam
analit semakin banyak. Jumlah partikel atau atom yang semakin banyak maka hasil
dari proses atomisasi juga semakin banyak, yang menghasilkan nilai absorbansi yang
meningkat pula.
Nilai absorbansi larutan standart masing-masing konsentrasi dibuat kurva kalibrasi
sehingga diperoleh suatu persamaan linear. Persamaan linear yang didapat dapat
menentukan nilai konsentrasi logam Cu dari air kolam. Niali y merupakan nilai absorbansi
llarutan sampel, dan x merupakan konsentrasi sampel. Dari persamaan linear didapatkan
konsentrasi sampel sbesar 1,05 ppm. Konsentrasi yang didapat cukup besar dan berada
pada range konsentrasi larutan standart yang disediakan. Linearitas yang didapat cukup
besar yaitu 0,986.
Penutup
a. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini ialah menentukan
konsentrasi dari suatu sampel (air kolam) dapat menggunakan metode
atomic absorpstion spectroscopy yang berprinsip pada cahaya yang
diserap. Konsentrasi Cu dalam air kolam sebesar 1,05 ppm.

b. Saran
Saran yang harus dilakukan dalam praktikum ini ialah supaya
praktikan memperhatikan SOP dari alat supaya didapatkan hasil yang
maksimal
Daftar Pustaka

Basset, J. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik. Jakarta:EGC
Day, R.A. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta
Day, R. A. Dan Underwood, A.L. 1989. Analisa Kimia Kualitatif Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga
Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Rochayatun, E., Edward & Rozak, A. 2003 . Kandungan Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn, Ni, Cr, Mn
& Fe Dalam Air Laut Dan Sedimen di Perairan Kalimantan Timur . Jurnal
Oseanologi dan Limnologi, (Online), 35 (1): 51-71, diakses 4 Januari 2013.
Wiryawan, A. 2007. Kimia Analitik. Jakarta : Departemen pendidikan Nasional.
Perhitungan
Thats all. Thank you!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai