KESEHATAN REPRODUKSI
DEFINISI SEHAT
Keadaan sejahtera sempurna fisik,
mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya terbebas dari penyakit dan
kecacatan
DEFINISI KESEHATAN
REPRODUKSI
Suatu keadaan sejahtera secara fisik,
mental, dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau
kecacatan, dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya.
SEJARAH LATAR BALAKANG
1954 dan 1965 :Pembicaraan tentang
pertumbuhan penduduk yang cepat
1960 : Program KB mulai diperkenalkan
1975 :Konferensi perempuan ke-
2,membahas isu perempuan
1985 : Konferensi perempuan ke-3,isu
gender mulai dibahas
1993 : Konferensi PBB di Wina
mendiskusikan hak asasi manusia dari
perspektif gender
SEJARAH LATAR BALAKANG
1994 :Konferensi internasional kependudukan
dan pembangunan/ICPD,mengadopsi hak
reproduksi dan seksualitas perempuan
1995 : World Women Conference, Beijing
1997 : SM. Technical Consultation, Colombo
1998 : World Health Day, Pregnancy is
Special, Lets Make It Safe
PERKEMBANGAN INTERNASIONAL
1975 : Konferensi Wanita Sedunia I,
Mexico.
1980 : Konferensi Wanita Sedunia II,
Copenhagen Denmark
1985 : Konferensi Wanita Sedunia III,
Narobi Kenya
1990 : Sidang Khusus Komisi Kedudukan
Perempuan PBB, Wina Austria
1995 : Konferensi Wanita Sedunia IV,
Beijing
SEJARAH
KONFERENSI WINA 1993
HAM dalam perspektif gender serta isu-isu kontroversial
mengenai hak-hak reproduksi dan seksual.
Hak azasi perempuan dan anak perempuan adalah
mutlah terpadu dan merupakan begian dari HAM.
(Wallstam, 1977)
ICPD Kairo (1994)
Penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi secara
menyeluruh yang memadukan KB, pelayanan Kehamilan
dan persalinan yang aman, PMS dan konseling
seksualitas termasuk penghapusan bentuk-bentuk
kekerasan terhadap perempuan.
Konferensi Perempuan Sedunia IV di Beijing (1995)
12 area kritis yang menghambat kemajuan perempuan
(wallstam, 1997) :
1. Kemiskinan
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Kesehatan
4. Kekerasan
5. Konflik Bersenjata
6. Ekonomi
7. Pengambilan keputusan
8. Mekanisme institusional
9. HAM
10. Media
11. Lingkungan
12. Diskriminasi
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
Konsep tentang kesehatan secara
menyeluruh dan terintegrasi dalam
segala aspek yang berhubungan dengan
siklus hidup manusia
TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI
Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
kepada setiap individu dan pasangannya
secara komprehensif, khususnya kepada
perempuan agar setiap individu mampu
menjalani proses reproduksinya secara sehat
dan bertanggungjawab serta terbebas dari
perlakuan diskriminasi dan kekerasan,
termasuk didalamnya pengakuan dan
penghormatan atas hak-hak kesehatan
reproduksi dan seksual sebagai bagian
integral dari Hak Azasi Manusia
PELAYANAN KESEHATAN
REPRODUKSI
Sebagai kesatuan metode, teknik dan
pelayanan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi untuk mencegah
dan menyelesaikan masalah kesehatan
reproduksi
(Iskandar, 1997)
KESEHATAN REPRODUKSI dan
SEKSUAL
Kesehatan Reproduksi juga mencakup
Kesehatan Seksual yang mengarah
kepada kualitas hidup dan
keharmonisan hubungan antar manusia,
bukan hanya konseling dan pelayanan
kebidanan dan kandungan, atau
pengendalian penyakit menular seksual.
(FCI, 1994:10)
ALASAN:
1. Pada kesehatan reproduksi dipakai
pendekatan siklus kehidupan, bukan hanya
pada kurun maternal. Hal ini menyebabkan
konsep kesehatan reproduksi menjadi lebih
komprehensif, karena masalah kesehatan ibu
dan anak dapat diantisipasi sedini mungkin.
2. Peningkatan penyediaan pelayanan dapat
dikembangkan sesuai dengan definisi
kesehatan reproduksi, sehingga masyarakat,
kaum perempuan dan remaja khususnya,
akan mendapat pelayanan kesehatan yang
komprehensif.
ALASAN:
3. Konsep KIA tak mampu menampung
perubahan yang terjadi di masyarakat,
dimana masalah kesetaraan gender
semakin mencuat, perempuan makin sadar
akan hak-haknya, dan hal ini akan lebih
memungkinkan untuk diatasi dengan
pendekatan konsep kesehatan reproduksi.
Hal ini disebabkan konsep kesehatan
reproduksi menggunakan kerangka analisis
relasi kekuasaan yang erat kaitannya
dengan relasi gender.
ALASAN:
4. Konsep Kesehatan Reproduksi adalah
universalitas, artinya yang menjadi
objek kajian adalah manusia
dengansiklus kehidupannya, dan
tidak memandang darimana manusia
itu berasal.
RUANG LINGKUP
KESEHATAN REPRODUKSI
Ruang lingkup kebidanan:
kepmenkes no.
900/MENKES/SK/VII/2002 pasal 14
dan 15 yaitu meliputi: pelayanan
kebidanan, KB, kesehatan
masyarakat.
Masa pranikah, prahamil, KB, persalinan,
nifas, menyusui dan masa antara bayi,
balita, dan masa prasekolah.
RUANG LINGKUP
KESEHATAN REPRODUKSI
LUAS: mencakup keseluruhan
kehidupan manusia sejak lahir hingga
mati
Pendekatan siklus hidup
(life-cycle approach)
Kebutuhan dan masalah setiap fase
Penanganan yang baik
SAAT LAHIR
Pendekatan siklus hidup
MASALAH untuk pelayanan KR
Suplementasi;
Pendidikan;
Berat badan lahir rendah Pelayanan antenatal;
Promosi kesehatan;
Pencegahan penyakit
ANAK
Pendekatan siklus hidup
MASALAH untuk pelayanan KR