Anda di halaman 1dari 35

Kasus

Laki-laki, 42 thn dtg ke UGD Rs.AM dg keluhan


muntah darah,sejak beberapa hari yang lalu
disertai nafsu makan menurun , keringat
malam, badan lemah sesak napas , nyeri dada,
demam, batuk, mempunyai riwayat TB
sebelumnya .
Keyword
Laki laki 42 tahun
Muntah darah
Napsu makan menurun
Keringat malam
Berat badan menurun
Demam
Batuk
Nyeri dada
Riwayat tb
Problem

Batuk berdarah
Hipotesa

Laki-laki,42 tahun mengalami TB paru


Dont know
1) Definisi tb paru
2) Patopisiologi
3) Penegakan diagnosis
4) Penatalaksanaan
Learning issue
Definisi TB adalah penyakit menular langsung
di sebabkan oleh mycobacterium
tuberculosis,sebagian TB menyerang paru,
namun dapat menyerang organ tubuh lain
PATOFISIOLOGI
TEORI TERJADINYA PENYAKIT TUBERKULOSIS
PARU YANG DIANUT ADALAH :
1. INFEKSI PRIMER ( PRIMARY
INFECTION )
2. INFEKSI POST-PRIMER ( POST
PRIMARY INFECTION )
I. INFEKSI PRIMER
BATUK DROPLET NUKLEI (UDARA)
KUMAN-TB
SAL-NAPAS KUMAN MATI
( SEKRET, SILIA, MAKROFAG )

KUMAN SURVIVE PEMB.KGB REGIONAL


( AFEK PRIMER ) ( LIMFADENOPATIHILLAR )

( KOMPLEK PRIMER )
- SEMBUH SEMPURNA
- SEMBUH CACAT
- MENYEBAR : - PERKONTINUITATUM
- BRONKOGEN
- LIMFOGEN
- HEMATOGEN
II.TB POST-PRIMER
KUMAN DORMANT (TB PRIMER)

INFEKSI ENDOGEN SARANG DINI


( APIKOBASAL / APIKO-POSTERIOR )

RESORBSI SEMPURNA MELUAS & SEMBUH MELUAS


( FIBROSIS & KALSIFIKASI ) ( TUBERKEL)

NEKROSIS

PERKEJUAN

KAVITAS
Diagnosis TB Paru

Klinis
Respiratorik : batuk > 2minggu,batuk darah, sesak
napas / nyeri dada
Sistemik : demam, malaise, keringat malam,
anoreksia, berat badan turun
Mikrobiologis
Radiologis
TB aktif : infiltrat (berawan), kavitas, milier,efusi
TB inaktif : fibrotik, kalsifikasi, schwarte
DIAGNOSIS
Setiap orang dengan
batuk produktif selama
2 3 minggu atau lebih
yg tdk jelas
penyebabnya,harus
dievaluasi utk TB
DIAGNOSIS
Semua pasien
(dws,remaja, anak yg dpt
mengeluarkan dahak) yg
diduga menderita TB paru
harus menjalani px dahak
mikroskopik min 2 dan
sebaiknya 3x. Jika
mungkin paling tdk 1
spesimen harus berasal
dari dahak pagi hari
Ziehl-Nielsen Stain
DIAGNOSIS
Pasien TB ektra
paru,spesimen dari
tubuh yg sakit utk di
px mikroskopik & jika
tersedia fasiliti & sbr
daya,dilakukan px
biakan & histopatologi
TB ektra paru setelah 6 minggu terapi
DIAGNOSIS
Semua orang dengan
temuan foto toraks
diduga TB seharusnya
menjalani px dahak
mikrobiologi
DIAGNOSIS
paparan kepada kasus TB
yg menular atau bukti
infeksi TB (uji kulit
tuberkulin atau
interferron gamma
release assay).
Dosis obat TB

ATD Daily 3 times/week


Isoniazid 5 (4 6) 10 (8 -12)
Rifampicin 10 (8 12 ) 10 (8 12)
Pyrazinamide 25 (20 -30 ) 35 (30 40)
Streptomycin 15 (12 18 ) 15 (12 18)
Etambutol 15 (15 20 ) 30 (25 35)
Dose (mg/Kg)
Kategori OAT
Kategori I
TB Paru BTA (+)
TB Paru BTA (-) foto toraks (+)
TB ektra Paru
2 RHZE / 4 R3H3
Kategori II
Pasien kambuh
Gagal terapi
Kasus putus obat
2RHZES/RHZE/5H3R3
Kategori III
TB Paru BTA (-) lesi minimal
2 RHZ / 4 RH
Kategori IV
Kasus kronik, MDR TB
sesuai dg uji resistensi (minimal terapi 18 bln) +
OAT lini 2
Evaluasi
Klinis
Respons obat, side effect, komplikasi
Keluhan, berat badan, pemeriksaan fisik
Bakteriologis (0 2 6 / 9 bln terapi)
Melihat konversi dahak
Bila ada fasilitas lakukan biakan &uji resistensi
Radiologis ( 0 2 6 / 9 bln terapi)
TB pada keadaan khusus
Diabetes Melitus
Penggunaan rifampicin mengurangi efektiviti sulfonil urea
Hati-hati penggunaan etambutol
Terapi 9 bulan
KEHAMILAN / MENYUSUI
Streptomicin tidak digunakan utk kehamilan
Penggunaan rifampicin mengurangi efektivitas kontrasepsi
hormonal
Pengobatan
FIRST LINE : SECOND LINE :
Rifampicin Etionamide
Pirazinamide Capreomycin
Etambutol Cycloserine
Streptomycin Kanamycin
Isoniazide Amikasin
PAS
Thiacetazone
Fluorquinolone
Kriteria Sembuh
2x pmx BTA (-) pd akhir fase intensif & akhir
terapi, dg pengobatan adekuat
Serial radiologi perbaikan s/d stqa
Biakan negatif (bila ada fasilitas)
Evaluasi minimal 2 th pertama
BTA 3,6,12,24 bln sesuai indikasi
Ro 6,12, 24 bln bila ada kecurigaan TB kambuh
MDR-TB
Insidensi meningkat 2% per tahun
Mean prevalensi 4.3% di seluruh dunia
2001 273.000 kasus baru
1992 ditemukan 11,6% MDR-TB dan 2001
ditemukan 1,9% ( p 95% dlm 9 th)
Resistensi obat trhdp kuman TB : Rifampicin
dan INH
Resistensi
Mono resistensi : 1 macam obat
Poly resisten : > 1 obat, obat Rifampicin dan INH
tidak bersamaan memberikan resistensi
MDR(multi drug resisten) : resistensi terhadap
Rifampicin dan INH
XDR(extended drug resisten) MDR ditambah resisten
terhdp lini ke 2, quinolon serta suntikan setidaknya
salah satu dari tiga obat suntik (amikasin, kanamisin,
kapreomisin).
FAKTOR PENYEBAB RESISTENSI

Pemakaian obat tunggal


Penggunaan paduan obat yg telah diketahui mempunyai
resistensi yg tinggi
Menambahkan satu macam obat pd paduan obat yg
telah resisten
Penggunaan kombinasi yg pencampurannya tdk baik
Penyediaan tdk reguler
Penggunaan tdk teratur
Regimen OAT
Populasi kuman
Kuman aktif secara cepat (H)
Kuman tumbuh sgt lambat dan berada dalam
lingkungan pH asam (Z)
Kuman yg berada dlm keadaan semi dorman,
hanya kadang mengadakan metabolisme scr aktif
dlm waktu singkat (R)
Sepenuhnya bersifat dorman shg sama sekali tdk
dpt dipengrh OAT apa pun
Aktivitas
Prevention of drug resisten, kemampuan menekan
pertumbuhan kuman & cegah timbulnya mutan
resistan thd OAT lainnya, HR
Early bactericidal activity,mengurangi jml kuman
selama fase inisial,HR
Sterillizing activity (kuman semidorman),RZ
Lag phase: bila kuman kontak dg OAT maka
pertumbuhan kuman melemah dalam 2 3
hari kemudian aktif kembali
The fall and rise phenomenon
108

107 Sensitive organisms Resistant organisms


Number of bacilli per ml of sputum

106
Smear +
Culture +
105

104
Smear -
Culture +
103

102

101 Smear -
Culture -

100
0 3 6 9 12 15 18 WHO 78351
Start of treatment Weeks of treatment
(isoniazid alone) Toman K, Tuberculosis, WHO, 1979
Directly Observed Treatment Short Course
(DOTS)
Pemberian obat jangka pendek yang diawasi
secara langsung
Mengandung 5 komponen : komitmen
pemerintah, penemuan kasus dg pmx BTA scr
mikroskopik, pemberian obat yg diawasi
langsung,pengadaan obat, monitoring
pencatatan & pelaporan
PENGOBATAN
Menggunakan 4 obat yang masih sensitif
Lama pengobatan 18 24 bulan
6 bulan diantaranya adalah suntikan
DOT
Dilakukan dipusat rujukan
Bila perlu/memungkinkan : pembedahan
DOTS + INDONESIA
1. Patients with MDR-TB confirmation,
2. MDR-TB patients susceptible to both Kanamycin and
Quinolon
Km-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
3. MDR-TB patients susceptible to Kanamycin but
resistant to the Quinolon
Km-Lfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)
4. MDR-TB patients susceptible to the
Quinolone, but resistant to Kanamycin
Cm-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
5. XDR-(MDR-TB and resistant to Q & K)
Cm-Lfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)
Kesimpulan
Laki laki 42 tahun batuk berdahak di karnakan
TB paru

Anda mungkin juga menyukai