Anda di halaman 1dari 29

Penyaji:

Rafiqy Saadiy Faizun, S.Ked


Presentasi
Short Case

Pembimbing:
dr. Linda Trisna, Sp.M (K)
Miopia Simpleks Oculi Dextra
dan Miopia Astigmat
Compositus Oculi Sinistra

Departemen Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Outline Presentasi
Status Pasien
Tinjauan Pustaka miopia
Tinjauan Pustaka Astigmatisme
Analisis Kasus
1.
Status Pasien
Identitas Pasien


Nama : An.HD
Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl.Semangka No.4B, 30 ilir, Palembang
Tanggal Pemeriksaan : 13 November 2017
Anamnesis


Keluhan Utama
Penglihatan kedua mata kabur perlahan

Riwayat Perjalanan Penyakit


Sejak 2 tahun yang lalu penderita merasakan pandangan
kabur pada kedua mata saat melihat papan tulis dikelas.
Pandangan kabur apabila melihat jarak jauh dan huruf
keliahatan membayang tetapi membaik jika jaraknya menjadi
dekat. Pasien tidak berobat, pasien hanya merubah posisi
duduk ke depan kelas. Pandangan kabur terjadi perlahan dan
makin lama makin kabur, pasien juga mengeluh harus
memicingkan mata untuk melihat fokus pada suatu benda.
Keluhan sakit kepala (-), pandangan ganda (-), mata merah (-),
nyeri (-), silau (-), kotoran mata (-), riwayat didepan computer
dalam jangka waktu lama dalam sehari (+), pasien biasanya
menghabiskan waktu selama 4 jam didepan komputer.
Riwayat Penyakit Riwayat Dalam

Dahulu Keluarga
Riwayat trauma Riwayat penyakit
disangkal yang sama dalam
Riwayat keluhan keluarga disangkal
yang sama
sebelumnya (-)
Riwayat
berkacamata (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat
pengobatan (-)

Keadaan Umum
Kesadaran

Tekanan Darah
: Baik
: Compos mentis

: 120/80 mmHg

Nadi : 80 kali/menit regular, isi dan


tegangan cukup

Frekuensi Napas : 20 kali/menit

Suhu : 36,8o C
Status Oftalmologis



Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Slit lamp


Tonometri
Autorefraktometri

Diagnosis Banding

Hipermetropia simpleks

Diagnosis Kerja

Miopia simpleks OD + Miopia astigmat


compositus OS
Tatalaksana

KIE

Menjelaskan pada pasien mengenai miopia


Membaca dengan pencahayaan yang cukup
Menghindari membaca sambil tiduran
Kacamata harus terus dipakai
Beristirahat jika mata mulai terasa lelah

Konservatif

Kacamata
OD : menggunakan kacamata S-3,50
OS : menggunakan kacamata S-2,00 C -0,50 x170
PD : 61mm

Prognosis

Quo ad vitam : bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
2.
Tinjauan Pustaka
MIOPIA
Miopia
Miopia merupakan kelainan refraksi
dimana berkas sinar sejajar yang
memasuki mata tanpa akomodasi,
jatuh pada fokus yang berada di depan
retina
Klasifikasi

Miopia Aksial

Bertambah panjangnya diameter


anteroposterior bola mata dari normal.

Miopia Refraktif

Bertambahnya indeks bias media


penglihatan seperti yang terjadi pada
katarak intumesen dimana lensa
menjadi lebih cembung sehingga
pembiasan lebih kuat.
Menurut derajatnya Menurut progresfitas

Miopia ringan Miopia stationer

Miopia sedang Miopia Progresif

Miopia berat Miopia Maligna


Gejala
Klinis Kabur bila
melihat
jauh

Membaca atau melihat benda


kecil harus dari jarak dekat

Lekas lelah bila membaca


Miopia Simpleks
Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang
dalam dan pupil yang relatif lebar. Kadang-kadang
ditemukan bola mata yang agak menonjol
Pada segmen posterior biasanya terdapat
gambaran yang normal atau dapat disertai kresen
miopia (myopic cresent) yang ringan di sekitar
papil saraf optik.
Miopia Patologik
Kresen miopia dapat ke seluruh lingkaran papil
Perdarahan subretina pada daerah makula
Degenarasi retina bagian perifer
Ditemukan fundus tigroid
Pemeriksaan Penunjang

Refraktif Objektif

Autorefraktometri

Refraktif Subjektif
Tatalaksana

Bedah
Lensa Kontak
Keratorefraktif

Lensa
Kacamata

Ekstraksi Lensa
Lensa Intraokular
jernih
3.
TINJAUAN
ASTIGMATISME
PUSTAKA
ASTIGMATISME
kelainan refraksi dimana berkas sinar tidak difokuskan pada
satu titik dengan tajam pada retina akan tetapi pada 2 garis
titik api yang saling tegak lurus yang terjadi akibat kelainan
kelengkungan permukaan kornea.
Klasifikasi
Astigmatisme Reguler

Astigmatisme With The Rule.


Astigmatisme Against The Rule.

Astigmatisme Iregular

Astigmatisme berdasarkan dioptri

Astigmatisme rendah
Astigmatisme sedang
Astigmatisme tinggi
ASTIGMATISME
REGULER
Gejala Klinis
Astigmatisme Tinggi

Memiringkan kepala atau disebut dengan titling his head


Memutarkan kepala agar dapat melihat benda dengan jelas.
Menyipitkan mata seperti halnya penderita myopia, hal ini
dilakukan untuk mendapatkan efek pinhole atau stenopaic
slite. Penderita astigmatismus juga menyipitkan mata pada
saat bekerja dekat seperti membaca.
Pada saat membaca, penderita astigmatismus ini
memegang bacaan mendekati mata, seperti pada penderita
myopia. Hal ini dilakukan untuk memperbesar bayangan,
meskipun bayangan di retina tampak buram.

Astigmatisme rendah

Sakit kepala pada bagian frontal.


Ada pengaburan sementara / sesaat pada penglihatan
dekat, biasanya penderita akan mengurangi pengaburan itu
dengan menutup atau mengucek-ucek mata.
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai