Anda di halaman 1dari 48

GLAUKOMA

Dimas Noor Zulfikar Fauzi 111011101079


Monica Bethari Primanesa 122011101029
M. Nadzir Ansharullah A. 122011101071

Pembimbing: dr. Bagas Kumoro, Sp.M

LAB / KSM ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER
RSD dr SOEBANDI-JEMBER
2016
DEFINISI

Glaukoma adalah penyakit mata yang


ditandai oleh meningkatnya tekanan
intraokuler yang disertai oleh pencekungan
diskus optikus dan pengecilan lapang
pandang.
EPIDEMIOLOGI

Di seluruh dunia glaukoma dianggap


sebagai penyebab kebutaan yang tinggi, 2 %
penduduk berusia lebih dari 40 tahun
menderita glaukoma. Pria lebih sering
terserang dari pada wanita.
ANATOMI BILIK MATA DEPAN
PATOFISOLOGI

Produksi Aquous
Humor berlebihan
Peningkatan TIO
Hambatan
pengeluaran Aquos
Humor

Menyebabkan
kematian sel dan Menekan saraf optic
hilangnya penglihatan beserta sel
permanen penglihatan
KLASIFIKASI
Glaukoma kongenital dan didapat
Glaukoma kongenital primer
Glaukoma didapat
Glaukoma primer pada dewasa
Glaukoma primer sudut tertutup
Glaukoma primer sudut terbuka
Glaukoma primer campuran
Glaukoma sekunder
Glaukoma akibat kelainan lensa (fakomorfik, fakolitik, ektopik lentis)
Glaukoma akibat kelainan traktus uvealis
Glaukoma akibat trauma
Glaukoma pasca bedah intraokuler
Glaukoma menurut onset
Glaukoma akut
Glaukoma subakut
Glaukoma kronis
Glaukoma absolut
ETIOLOGI DAN MEKANISME GLAUKOMA SUDUT
TERTUTUP

Trabekular meshwork
SUDUT
TERTUTUP
Tarik

Iris
Tekan
Tekanan
4 level anatomi

Iris Badan Silier Lensa Posterior lensa


Blok Pupil Plateau Iris Fakomorfik Tekanan vitreous
Subluksasi lensa karena blok silier
Perubahan
diameter
Predisposisi Pencetus pupil
BMD dangkal
Posisi lensa
ke depan

Blok pupil primer

Akuos >>> di BMB

Tekan iris perifer Sudut tertutup


ke TM
Sudut
tertutup
TIO
Iris bombans primer

Beratnya gejala yang muncul


GEJALA GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP

Gejala subjektif
Nyeri mata dan
sekitarnya (cekot-
cekot)
Halo saat melihat
lampu Gejala objektif
Mual, muntah, pusing TIO
BMD dangkal
Hiperemia silier + konjungtiva
mata merah ++
Kornea suram visus
Atrofi iris sekitar pupil
reflek pupil
Pupil lebar (paralise otot
sfingter pupil)
PEMERIKSAAN BMD
PEMERIKSAAN TIO

Tonometri Aplanai Goldmann

Tonometri Schiotz
DIAGNOSIS BANDING GLAUKOMA
SUDUT TERTUTUP

Konjungtivitis Iritis Akut Glaukoma Akut Trauma/infeksi


akut kornea
Insidensi Sangat sering Sering Jarang Sering
Sekret Sedang sampai Tidak ada Tidak ada Encer atau purulen
banyak sekali
Visus Normal Sedikit kabur Sangat kabur Biasanya kabur
Nyeri Tidak ada Sedang Berat Sedang sampai
berat
Inj. Konjungtiva Difus ke arah Sirkumkorneal Sirkumkorneal Sirkumkorneal
fornix
Kornea Jernih Biasanya jernih Berkabut Perubahan
kejernihan sesuai
penyebabnya
Ukuran pupil Normal Kecil Dilatasi sedang & Normal/kecil
terfiksasi
RC Pupil Normal Buruk Tidak ada Normal
TIO Normal Normal Meningkat Normal
Sediaan apus Organisme Tidak ada Tidak ada Organisme hanya
penyebab organisme organisme ditemukan pada
ulkus kornea akibat
infeksi
ETIOLOGI DAN MEKANISME GLAUKOMA SUDUT
TERBUKA
Rongga Trab Meshwork & Kanal Schlemm
Tertutup/Menyempit

Pembuangan

Trabekular - Uveasklera +

TIO

Glaukoma Sudut Terbuka Berlangsung lama


Primer /Sekunder
Defek lapang
GSBP / GSBS Gaung papil
pandangan
GEJALA GLAUKOMA SUDUT TERBUKA

Tidak ada keluhan Mata tampak normal


Nyeri mata (-) Penderitapun merasa
Visus sentral baik matanya normal
Hiperemia (-)
Kecuali pada stadium
Kornea jernih
lanjut lapang
Pupil normal
pandangan sudah
sangat sempit
PENILAIAN DISKUS OPTIKUS
cupping cawan optik bean-pot
Nasalisasi pembuluh darah retina terdorong
ke arah nasal
Rasio cawan-diskus (CDR) > 0,5 normal (0,3-
0,5)

Funduskopi Normal Funduskopi pada glaukoma


DIAGNOSIS BANDING GLAUKOMA SUDUT
TERBUKA

Mata Tenang Visus Turun Perlahan


Katarak
Degenerasi Makula
Retinitis Pigmentosa
Retinopati
ETIOLOGI DAN MEKANISME GLAUKOMA
KONGENITAL

Terdapat 2 teori :
Sudut BMD tidak terbentuk
Sudut BMD terbentuk tetapi permukaan
trabekulum tertutup membran

Pembuangan (-)

TIO
GEJALA GLAUKOMA KONGENITAL
Gangguan integritas struktur & fungsi dari organ mata
dalam masa pertumbuhan Dinding bola mata sangat
elastis

Peregangan epitel kornea


edema kornea kornea suram
Peregangan kornea
kornea membesar O > 12 mm
Peregangan sklera
bola mata membesar

Buftalmos Atrofi PSO


Diagnosis Banding Glaukoma
Kongenital

Untuk kornea yang membesar


Megalokornea Kornea jernih
Miopia axial tinggi TIO normal
Untuk buftalmos
Tumor intraokuli Retinoblastoma
GLAUKOMA ABSOLUT

Glaukoma dengan visus 0 (light perception -)


Stadium akhir dari semua jenis glaukoma

Glaukoma absolut dengan nyeri dan tanpa


nyeri. Bila nyeri dan TIO tdk terkontrol
eviscerasi
Hilangnya lapang pandang perlahan-
lahan

Progresi dari pencekungan diskus glaukomatosa


(a) normal; (b) Mengalami pencekungan, CDR
melebar; (c-f) Pencekungan, CDR 0,6-1
TERAPI
MEDIKAMENTOSA

Penghambat adrenergik beta (beta blocker)


Timolol maleat 0,25% dan 0,5%, betaksolol 0,25% dan
0,5%, levobunolol 0,25% dan 0,5% dan metipranolol 0,3%,
semuanya diberikan 2x1 tetes perhari
Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi
aqueus humor di corpus siliaris
Kontraindikasi obat ini adalah penyakit obstruksi jalan
napas menahun, terutama asma dan defek hantaran
jantung, kecuali betaxolol yg lebih selektif
Carbonic Anhidrase Inhibitor
Acetazolamide 250 dan 500 mg,
Dorzolamide 2% eye drop, Brinzolamide 1%
eye drop, dan Methazolamide 25 mg dan 50
mg
Obat-obat ini mampu menekan
pembentukan humor akueus sebesar 40-
60%.
Efek samping antara lain deplesi kalium,
gangguan lambung, batu ginjal, asidosis
metabolik, dan diare
Prostaglandin analog
Latanoprost 0,005%, Travoprost 0,004%,
Bimatoprost 0,03%, dan Unoprostone 0,15%,
semuanya diberikan 1x1 tetes per hari
Meningkatkan pengeluaran aqueus humor
melalui jalur uveosklera
Efek samping antara lain pigmentasi iris,
hiperemi konjungtiva, keratopati epitelial, dan
sensasi benda asing
Dapat memperburuk peradangan dan
menimbulkan edema makula kistoid
Hiperosmotik Agent
Gliserin 1-1,5 gr/kgBB per oral, Mannitol
1,5-2 gr/kgBB iv, dan Isosorbide 1,5 g/kgBB
per oral
Bekerja dengan membuat plasma menjadi
hipertonik terhadap aqueus humor sehingga
aqueus humor tertarik keluar
Biasanya digunakan pada glaukoma sudut
tertutup akut
Efek samping dapat terjadi mual muntah,
dan hipotensi
Obat Parasimpatomimetik Direct Acting
Pilocarpine 0,25%, 0,5%, 8%, dan 10%
diberikan 6x1 tetes per hari, Carbachol
0,75%, 1,5%, dan 3% dibberikan 3x1 tetes
per hari
Bekerja dengan membuat pupil miosis dan
kontaksi otot siliaris, sehingga
meningkatkan pembuangan aqueus humor
melalui trabekular meshwork
Obat Parasimpatomimetik Indirect Acting
Physostigmine eye drop 0,25% 2x1 tetes per
hari, dan Echotiophate Iodide 0,03%, 0,06%,
dan 0,25% 2x1 tetes per hari
Bekerja lebih lama daripada direct acting
sehingga dapat digunakan jika obat anti
glaukoma lain tidak berhasil menurunkan
TIO
Efek samping menimbulkan miosis yg
sangat kuat ablasi retina, mual, muntah,
dan diare
BEDAH GLAUKOMA

Iridotomy
Membuat lubang pada iris tanpa membuang
jaringan iris menurunkan TIO
Biasanya digunakan pada glaukoma sudut
tertutup
Tindakan ini sering menggunakan laser
sehingga dinamakan laser peripheral iridotomy
Iridectomy
Mengambil sebagian jaringan iris di bagian
perifer peripheral iridectomy
Biasanya dilakukan pada glaukoma sudut
tertutup akut, dan glaukoma dikarenakan
katarak
Trabeculectomy
Memotong sebagian jaringan trabecular
meshwork pengeluaran aqueus humor
melalui trabecular meshwork meningkat
Biasanya dilakukan pada glaukoma sudut
terbuka dan hipertensi okuli
Laser Trabeculoplasty
Laser ditembakkan di daerah sudut BMD
(trabekular meshwork) pengeluaran
aqueus humor meningkat TIO menurun
Biasanya digunakan pada glaukoma sudut
terbuka
Goniotomy
Merupakan bedah glaukoma dengan cara
mirip seperti trabeculectomy tetapi
menggunakan lensa goniotomy
Biasanya dilakukan pada glaukoma
kongenital
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai