SKENARIO 1
LEARNING OBJECTIVE
1. Patofisiologi hingga tatalaksana tension pneumothorax
2. Tatalaksana emergency pada tension pneumothorax
3. Perbedaan antara decompression dan barotrauma
1. Patofisiologi, gejala klinik, tatalaksana tension
pneumothorax
Karakteristik Tension Pneumothorax
1. Chest pain
2. Air hunger
3. Respiratory distress
4. Takikardia Tension Pneumothorax memiliki
5. Hipotensi tanda yang menyerupai Cardiac
6. Deviasi trakea menjauh dari bagian Tamponade. Yang membedakan
yang mengalami tension pneumothorax yaitu:
7. Hilangnnya suara nafas unilateral
8. Kenaikan hemithorax tanpa
pergerakan pernafasan
9. Distensi vena leher
10. Sianosis (manifestasi lanjut)
11. Hiperresonan saat perkusi
Tension pneumothorax memerlukan Ketebalan dinding thorax mempengaruhi kesuksesan
dekompresi segera dan dapat dekompresi jarum. Terdapat penelitian yang
dilakukan dengan secara cepat menunjukkan bahwa kemungkinan jarum 5 cm akan
memasukkan jarum besar ke dalan mencapai pleural space adalah >50%, dan
spatial intercostal kedua pada garis kemungkinan jarum 8 cm akan mencapai pleural
space adalah >90%
midclavicular bagian hemithorax.
Empiema Pneumothorax
3. Perbedaan antara dekompresi dan barotrauma
Barotrauma
Pada saat seseorang melakukan Nitrogen kembali ke bentuh gas membentuk gelembung
penyelaman, semakin dalam udara
penyelaman, tekanan semakin
meningkat
Tekanan menurun