Anda di halaman 1dari 152

Tugas Besar Utilitas

GEDUNG AGAPE UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

Oleh :
Veronika Artamonova Styastuti 140115475
Saraswati Widyantoko 140115580
Jessica Juliana Florencia 140115599
Villona Ririhena 140115607
Olivia Laimena 140115622
Verawati 140115637
Florentina Ditta Agustine 140115647
Jennifer Istrongirl Fono 140115655
Erica Chandra 140115715
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2014

1
Daftar Isi
TANGGA & RAMP ............................................. 4-20
ELEVATOR ............................................. 21-30
PROTEKSI KEBAKARAN ............................................. 31-50
JARINGAN AIR BERSIH ............................................. 51-61
AIR KOTOR, KOTORAN, DRAINASE ............................................. 62-77
AIR CONDITIONER ............................................. 78-93
TELEKOMUNIKASI ............................................. 94-108
TATA SUARA ............................................. 109-120
JARINGAN PENANGKAL PETIR ............................................. 121-141
JARINGAN LISTRIK ............................................. 142-152

2
Pendahuluan
Data Bangunan
Nama :Gedung AGAPE Universitas Kristen Duta
Wacana
Alamat : Jl Dr.Wahidin Sudirohusodo
no.5- 25 (Klitren,Gondokusuman),
Yogyakarta
Arsitek : Eko Prawoto
Fungsi :Auditorium (lantai dasar)
Pusat kegiatan mahasiswa/UKM (lantai 2-
5) Kantor-kantor fakultas (lantai 2-5)
Kantin (lantai dasar)
Tempat parkir (basement 1 dan 2)

3
Tangga & Ramp
OLIVIA LAIMENA
140115622

4
Tangga Basemen

390

125

Potongan Gedung Agape ukdw

5
30

15

Tangga Basemen
Potongan Gedung Agape ukdw
Fungsi : sebagai tangga umum dan tangga darurat

6
Denah Basement 1

100
100

Tangga sisi kiri gedung Tangga sisi kanan


gedung
Tangga basemen 1 menuju basemen 2

7
Data Lapangan
Optrade = 15 cm
Antrade = 30 cm
Lebar tangga = 100 cm
Tinggi handrailing = 84 cm dari anak tangga
Jumlah anak tangga = 14 buah
Bentuk tangga = tangga
Material tangga = beton 100
Jarak antar lantai = 210 cm Tangga basemen 1
Standart ukuran tangga
2 op + ant = 60-70 2(15) + 30 = 60 memenuhi syarat
Lebar tangga untuk 1-2 orang berjalan 80-120 cm memenuhi syarat
Tinggi handrailing 80 cm memenuhi syarat
Setiap 12 anak tangga diberi bordes tidak memenuhi syarat
Jumlah anak tangga
(Jarak antar lantai : op) 1 (210 : 15 ) 1 = 13 tidak memenuhi syarat

8
Data Lapangan Tangga Basemen 2
Tangga
basemen 2
Tangga 2
125
100 390

230 125
90
100 Tangga 1
Tangga basemen 1
Fungsi : sebagai tangga umum dan tangga darurat

9
Data Lapangan
Tangga basemen 2 16 anak tangga 390
Tangga 1 (anak tangga 7 buah)
Tangga 2 (anak tangga 9 buah)
Optrade = 15 cm 125
Antrade = 30 cm
Lebar tangga = 125 cm
Tinggi handrailing = 80 cm dari anak tangga Tangga 1
Panjang bordes = 390 cm
Bentuk tangga = tangga lurus dengan 1 bordes
Material tangga = beton
Jarak antar lantai = 240 cm

Standart ukuran tangga


125
2 op + ant = 60-70 2(15) + 30 = 60 memenuhi syarat
Lebar tangga untuk 1-2 orang berjalan 80-120 cm memenuhi syarat Tangga 2
Tinggi handrailing 80 cm memenuhi syarat
Jumlah anak tangga
(Jarak antar lantai : op) 1 (240 : 15 ) 1 = 15 tidak memenuhi syarat

10
Potongan
Lantai dasar lantai 5
Tangga tipikal
Lantai 1-5

11
Denah Lantai dasar

tangga 1

=
tangga 2

Tangga umum yang juga


sebagai tangga darurat

12
Data Lapangan
Tangga tipikal 1 & 2
Fungsi = sarana transportasi vertikal lantai 1 sampai 5
Optrade = 19 cm tidak memenuhi standart untuk tangga
darurat
Antrade = 30 cm
Lebar tangga = 120 cm
Tinggi handrailing = 100 cm dari anak tangga
Jumlah anak tangga = 18 buah
Bentuk tangga = tangga 180 dengan 1 bordes
Material tangga = beton dilapisi keramik 40 x 40 cm
Jarak antar lantai = 360 cm

240
110

13
Analisis
Standart ukuran tangga lantai tipikal
Lebar tangga bangunan 100-200 cm memenuhi syarat
2 op + ant = 60-70
Jumlah anak tangga 2 (18) + 30 = 66 memenuhi syarat

(Jarak antar lantai : op) 1 (360 : 15) 1 = 23 tidak memenuhi syarat


Lebar tangga untuk publik memenuhi syarat
Tinggi handrailing 80 cm memenuhi syarat

240
110

14
Denah Lantai dasar
Ramp

Untuk pejalan kaki dan difabel

15
Data Lapangan
Dengan rumus pitagoras, maka :
X = 750 95
= 562500 9025
= 553475
x = 743,95 = 744 cm
Syarat ramp = y/x kurang dari 0,125
y/x = 95/744 0,127 memenuhi syarat
Sudut ramp 8

750 cm
Ramp pejalan kaki dan difabel
Y=95 cm
8
X=744 cm

16
Ramp untuk motor dan mobil

Denah Basement

17
Potongan

Ramp tipikal menuju basement 1 dan basement 2

18
Data Lapangan
Ramp basement

250
8
2000

Dengan rumus pitagoras, maka :


X = 2010 250
= 4040100 62500
= 3977600
x = 1994,39 = 1994 cm
Syarat ramp = y/x kurang dari 0,125
y/x = 250/2000 0,125 memenuhi syarat
Sudut ramp 8

19
Kesimpulan
Pada survey yang telah kami lakukan menunjukan bahwa pada Gedung
Agape UKDW masih mempunyai beberapa kesalahan pada pembuatan
tangga yang tidak sesuai dengan standar ketentuan.
Namun pada pembuatan ramp untuk pejalan kaki, difabel, maupun
kendaraan sudah memenuhi standart.

20
Elevator
Alat transportasi vertikal yang menghubungkan antar lantai pada bangunan berlantai banyak dengan kebutuhan ruang
utamanya vertikal.

JESSICA JULIANA FLORENCIA

140115599

21
Letak Lift
Denah Lt 1

Potongan A-A
Lift merek Hyundai.
Material Stainless
Steel
Sheet/ Steel Sheet
Painted.

22
Data Lapangan Fireman switch

Tombol
indikator

Tombol naik
lantai

Tombol turun
lantai

Tombol
lantai

Jumlah lift : 2 buah


Jenis pintu : Standar Commercial
Tombol
Door (tinggi : 280cm ,lebar : 80 m tutup
Ukuran dalam kereta lift (car lift) p x l
= 140 x 135 cm
Kapasitas : 11 orang / 750 kg Tombol alarm
Tombol buka

23
Data Lapangan

Jenis lift: Traction lift, yaitu Kelebihan : Kekurangan:


lift dengan motor pergerakan sangat mahal jika dibandingkan
penggerak. halus, efisien dengan lift yang
Peletakan mesin lift di atas energi listrik, menggunakan sistem
ruang luncur. dapat digunakan hidrolik, tidak rapi bila
pada gedung diekspose
tinggi
24
Ruang Mesin

Dimensi Ruang Mesin


Panjang = 5,5 m
Lebar = 5,5 m
Tinggi = 2,5 m
Luas = 26 m2
Potongan A-A

= Letak
Ruang Mesin
Elevator
= Bantalan Elevator
= Tangga akses ke ruang
mesin elvator
=Letak
Elevator
25 Lt. 1
Denah
Ruang Mesin

PengontrolMesin Elevator Mesin Elevator

Perawatan Analisis Realita Dilapangan


Pengecekan mesin Kapasitas lift 11 orang Dimensi Ruang Mesin
dilakukan secara Jumlah Litf 2 Elevator : 5,5 x 5,5 =
rutin sebulan sekali Maka Berdasarkan Tabel 30.25 m2
oleh pihak teknisi standart ruang mesin nya (Terlalu besar)
Hyundai. adalah 26m2
26
WAKTU PERJALANAN BOLAK-BALIK

Data Lapangan :
T=?
h = 3,6 m
s = 2 m/s
n=7
m = 11 orang / 750 kg

Keterangan :
= 82,6 s
T = Round Trip Time (Waktu perjalanan
bolak-balik)
h = ketinggian lantai
s = kecepatan rata-rata lift
n = jumlah lantai dalam satu zona
m = kapasitas lift (orang)

27
DAYA ANGKUT (HANDLING
CAPACITY)

Daya angkut lift dalam 5 menit

P = Handling Capacity Daya


Angkut
w/I = waktu menunggu
m = kapasitas lift (orang)
P=M= 79,9

Interval (Waktu Menunggu)


I = Interval (waktu menunggu)
T = Round Trip Time (waktu bolak-balik)
N = Jumlah Lift

I= 41,3 s

28
Perhitungan Jumlah Elevator
Jumlah lift dalam 1 zona
N=jumlah lift
a= luas lantai netto tingkat (m2)
n= jumlah lantai dalam tiap zona
T= waktu bolak-balik
P= persentase jumlah penghuni
bangunan yang diangkut
m= kapasitas lift
a= luas lantai/orang (m2)
a =2304 m2
N = 3,94 = 4 n = 7 lantai
T = 83 s
P = 4% (kantor)
m= 11 orang
a= 4 m2 (kantor)

29
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan jumlah elevator yang efektif untuk luas lantai
netto tingkat Gedung Agape UKDW adalah 4 elevator. Sehingga Gedung
Agape UKDW tidak memenuhi syarat.
= Rekomendasi
peletakan elevator

Denah Lt. 1
12/9/2017 30
Proteksi Kebakaran
F LO R E N T I N A D I T TA A G U S T I N E
140115647

31
18.0

48.0

32
Jalur Pemadam Kebakaran
Volume bangunan = 18 m x 48 m x 48 m = 41.472 m
Volume bangunan > 28.000 meter, maka minimal jalur mobil
pemadam keliling bangunan.
Lebar jalan minimal 4 meter.
Jarak penempatan hidran sepanjang akses mobil pemadam
kebakaran minimal 50 meter.

33
Jalur Pemadam Kebakaran

42 m

Hidran Jalur mobil


halaman pemadam
34
Sistem Pencegahan Aktif
Pencegahan secara aktif merupakan pencegahan yang dapat dilakukan saat terjadi
kebakaran dan dengan penambahan peralatan yang dapat membantu
menanggulangi kebakaran:
Alat pengindraan/peringatan dini (detector)
-Detector ionisasi (untuk gas)
-Detertor asap (diaktifkan foloektronik/fotoelektrik)
-Detector api
-Detector panas
Fire alarm (manual call point, indicator lamp, fire bell)
Hidran dan selang kebakaran
-Hidran bangunan (Box Hydrant) yang berisi selang, katup/kran air dan PAR/fire-
extinghuiser
- Hidran halaman(pole hydrant)
-Hidran kota (fire hydrant)
Sprinkler (penyembur air/gas)
-Jenis: sprinkler tabung dan segel
-Memiliki warna cairan jingga, merah, kuning, hijau, biru, ungu dan hitam

35
Sprinkler dan Detector
Pada gedung AGAPE tidak terdapat sprinkler,
karena tinggi bangunan 18 meter (kurang dari 25
m).
Pemasangan sprinkler diharuskan pada semua
bangunan (kecuali gedung parkir terbuka) yang
tingginya lebih dari 25m (Sistem Bangunan Tinggi,
hal. 158)
Pada bangunan ini juga tidak terdapat detector.

36
Hidran
Hidran dibagi menjadi :
a. Hidran kebakaran dalam gedung
b. Hidran kebakaran di halaman
Pada gedung Agape ini hanya terdapat 2 hidran kebakaran di halaman,
sedangkan di dalam gedungnya tidak terdapat hidran tetapi APAR.
Padahal ketentuan bangunan dengan kelengkapan hidran adalah harus
dipasang pada bangunan yang memiliki luas lantai total lebih dari 500
m2 dan atau terdapat regu pemadam kebakaran.
Jarak dari hidran terdekat ke mobil pemadam kebakaran 48 meter.
Antar hidran yang satu dengan yang lain jaraknya yaitu 6 meter.

37
Hidran halaman memiliki
dua kopling pengeluaran
dengan katup terbuka min
10cm
38
6m

48 m

: Hidran : Pompa : Area mobil


Halaman hidran pemadam
39
Redesign

Gedung AGAPE = Klasifikasi Bangunan D ( jumlah hidran per luas lantai bangunan
= 2 buah per 1000 m2)
Jumlah hidran lantai dasar = Luas Lantai (2)
1000
= 2304 m2 (2)
1000
= 4,608 buah
= 5 buah
Jumlah hidran lantai 2 5 (tipikal) = Luas Lantai (2)
1000
= 1972, 76 m2 (2)
1000
= 3, 945
= 4 buah
Total hidran = 15 buah + 16 buah = 29 buah

40
DENAH TIPIKAL
LANTAI 2-5

Hidran dalam
gedung

41
DENAH BASEMENT

Hidran dalam
gedung

42
N Kondisi SNI 03-3985-2000 Sesuai/Tidak
o Sesuai
1. Terdapat hidran halaman Terdapat hidran halaman Sesuai

2. Tidak terdapat hidran di dalam Terdapat hidran di dalam gedung Tidak Sesuai
gedung

3. Hidran halaman diletakkan di Hidran halaman diletakkan di Sesuai


sepanjang jalur akses mobil sepanjang jalur akses mobil
pemadam kebakaran pemadam kebakaran

4. Jarak hidran dengan akses mobil Jarak hidran dengan akses mobil Sesuai
pemadam kebakaran 42 meter pemadam kebakaran min 50
meter

5. Lemari hidran berwarna merah Setiap lemari hidran dicat dengan Sesuai
mencolok warna mencolok

43
APAR (Alat Pemadam Api
Ringan)
Persyaratan teknis APAR meliputi :

Setiap alat pemadam api dipasang pada posisi yang mudah dilihat, dicapai, diambil,
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan.

Setiap alat pemadam api harus siap pakai

Tabung tidak boleh berkarat

Dilengkapi cara-cara penggunaan yang memuat urutan singkat dan jelas tentang cara
penggunaan alat.

Belum lewat masa berlakunya.

Warna tabung mudah dilihat

Pemasangan alat pemadam api ringan ditentukan sebagai berikut:

- Dipasang pada dinding dengan penguatan dan pada lemari kaca serta dapat digunakan
dengan mudah pada saat diperlukan.

- Dipasang pada ketinggian 120cm pada permukaan lantai, kecuali CO2 dan bubuk
kimia kering 15cm dari alas APAR ke permukaan lantai.

44
APAR
Pada gedung ini terdapat
APAR pada setiap lantainya.
APAR terletak di dekat
tangga darurat dan
laboratorium. APAR yang
digunakan adalah APAR yang
berisi CO2 .Dapat digunakan
memadamkan kebakaran
kelas B dan C karena
merupakan bahan gas, Co2
tidak merusak, dengan daya
guna yang efektif dan bersih.
72
Sangat efisien serta efektif cm
digunakan dalam ruangan
seperti kantor, lab dan
ruangan lainnya. Carbon
Dioxide (CO2) dapat
menyerap panas dan APAR CO2 sangat cocok untuk memadamkan api yang
terjadi akibat korsleting listrik. karena bersih dan aman
sekaligus mendinginkan. untuk alat listrik khususnya.

45
: APAR

Lantai Dasar
46
N Kondisi Permen PU Sesuai/Tidak
o No.26/PRT/M/2009 Sesuai
1. Tersedia Alat Pemadam Api Tersedia Alat Pemadam Api Sesuai

2. Terdapat klasifikasi APAR yang Terdapat klasifikasi APAR yang Sesuai


terdiri dari huruf yang terdiri dari huruf yang
menunjukkan kelas api dimana menunjukkan kelas api dimana
alat pemadam api terbukti alat pemadam api terbukti
efektif efektif

3. APAR diletakkan di jalur tangga APAR diletakkan di tempat yang Sesuai


mencolok yang mana alat
tersenbut mudah dijangkau dan
siap pakai
4. Apar tidak terhalangi dan jelas Apar tidak terhalangi dan jelas Sesuai

5. APAR kokoh digantungannya APAR selain jenis APAR beroda Sesuai


dipasang kokoh pada
penggantung atau manufaktur

6. Jarak APAR dengan permukaan Jarak APAR dengan permukaan Sesuai


lantai 72 cm lantai min 15cm

7. Tidak terdapat instruksi Intruksi pengoperasian harus Tidak Sesuai


pengoperasian APAR ditempatkan pada bagian depan
dari APAR dan harus terlihat jelas.

47
Sistem Pencegahan Pasif
Pencegahan secara pasif merupakan pencegahan yang dapat dilakukan dari
bangunan itu sendiri, yaitu dengan cara:

Konstruksi dinding, lantai, kolom, balok dan atap yang tahan

Adanya koridor dan jalan keluar (yang harus dilengkapi tanda EXIT atau KELUAR)

Konsep Kompartemen (sistem pembatasan api dan menyediakan tempat


penampungan sementara selama kebakaran)

Pengendalian asap dengan pemasangan tirai penghalang asap (jarang dipakai) dan
penggunaan media pengendali asap:

-Jendela, dinding, partisi yang dapat dibuka (10% luas lantai)

-Saluran ventilasi dengan peralatan mekanis berupa exhaust fan dan blower

-Ventilasi di atap gedung

- Sistem penyedotan asap melalui saluran kipas di atas bangunan

48
Tangga Darurat
Pada gedung AGAPE tidak ada tangga darurat secara khusus.
Tangga darurat dijadikan satu dengan tangga sirkulasi. Hal
tersebut dikarenakan ketinggian gedung AGAPE kurang dari 8
lantai dan tinggi kurang dari 25 m.
Untuk ketinggian bangunan kurang dari 8 lantai ( 25 m), tangga
sirkulasi dapat digunakan sebagai tangga kebakaran.
Sedangkan bangunan di atas 8 lantai (> 25 m) perlu dilengkapi
tangga kebakaran dan evakuasi darurat lainnya (Sistem Bangunan
Tinggi, hal. 80)
Lebar tangga pada gedung AGAPE 120 cm (Lebar minimum
tangga darurat = 1,2 m untuk sirkulasi 2 orang)

49
Tangga darurat pada gedung Pada setiap sudut
AGAPE ruangan dan
tangga darurat
terdapat lampu
emergency yang
akan otomatis
menyala bila listrik
padam.

50
JARINGAN AIR BERSIH
Saraswati WIDYANTOKO
140115580

51
JARINGAN AIR BERSIH
DATA EKSISTING

WASTAFEL KANTIN

W
C
Denah lantai dasar
52
6 tanki
dengan
kapasitas
1050 ltr/
tangki

Air bersih
Sumber air bersih dari sumur dalam
Tempat penyimpanan air bersih pada gedung Agape UKDW
terletak pada ground reservoir dan top reservoir
Sistem Air Bersih
Pengalirannya menggunakan up feed system dengan power
supply system.
Air bersih dialirkan melalui pipa berwana biru.
53
Gedung Agape UKDW tidak
menggunakan sistem air panas DISTRIBUSI KE
pada bangunannya. SELURUH BANGUNAN

SUMUR suplay TANGKI pompa MENARA A. AIR BERSIH


DALAM AIR AIR B. FIRE POT

Sistem Air Bersih


Gedung Agape Universitas Kristen Duta Wacana
( UKDW )menggunakan sistem tangki atap untuk pendistribusian
air bersih,yakni air ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah
lalu dipompakan ke tangki atas. 54
TOILET WANITA

Toilet wanita
terdiri dari 4 bilik
dengan variasi Wc duduk
Wc jongkok
closet duduk dan
kloset jongkok
Terdapat 3
wastafel dan 1
ruang shaft

1 ruang shaft
3 wastafel

55
TOILET PRIA

Kloset jongkok Kloset duduk 1 ruang saft

Analisis
Sistem pemipaan pada
Gedung Agape UKDW
menggunakan sistem
pemipaan
wastafel 4 bilik urinoir secara plumbing
maupun ducting.

56
CAFETARIA

Wastafel kios
Terdapat 7 kios dengan
masing-masing satu wastafel

Aliran air bersih untuk cafetaria


Wastafel umum

57
SISTEM PEMIPAAN

Roof tank

supply
Shaft

Pump Shaft
Ground tank
Submersible
pump

58
Pipa yang menuju
Pipa untuk titik pancar
distribusi Shaft terletak di
berdiameter2 toilet waita setiap
Berdiameter 2 inchi inchi lantai

merek
PVC

SESUAI SESUAI

59
PERHITUNGAN
Perhitungan Luas gedung Pemakaian air bersih pada gedung kantor sebesar 90 liter/hari/orang,
Basement 2 - lantai dasaR = 48 m x 48 m maka akan di dapat :
= 2304 m2 x 3 lantai
=6912 m2 Q = jmlh pengunjung x pemakaian
Lantai 2- lantai 5 ( tipikal ) = 1973 x 4 lantai = 1482 x 90 = 133.380 liter
= 7892 m2 = 133,38 m/hari
Total luas keseluruhan = 6912 m2 + 7892 m2 Keterangan :
= 14.804 m2 Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari

Asumsi jumlah orang per lantai Pemakaian air bersih pada gedung ini diasumsikan
Basement 2 - lantai dasar =0,10 x 2304 x 3 selama 8 jam, maka :
= 230 x 3
= 690 orang Qh = Q : t
Lantai 2- lantai 5 ( tipikal ) = 0,10 x 1973 x 4 lantai = 133,38 m/hari : 8
= 198 x 4 = 16,67 m3 / jam
= 792 orang Qh : pemakaian air bersih per jam
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari

Total keseluruhan = 690 + 792


= 1482 orang

60
Volume Air untuk kebutuhan pencegahan kebakaran
hidran Jumlah Hidran Lantai dasar = Luas lantai x 2 : 1000
= 2304 m2 x 2 : 1000
= 4,608 buah = 5 buah
Jumlah hidran lantai 2 5 (tipikal) = Luas lantai x 2 : 1000
= 1973 m2 x 2 : 1000
= 3, 946 = 4 buah
Total hidran = 15 buah + 16 buah = 29 buah

Vair-hidran = hidran x 400 x 30


= 29 x 400 x 30
= 348.000 liter

Volume Air Keseharian


Vak =air bersih rata-rata per hari +air untuk saniter
= 133.380 liter+ 1065 liter
= 134.445 liter
= 134,445 m/hari
Jadi, kebutuhan air bersih : Volume Tangki Atas :
Qd = Vak + Var-sprinkler Va = 15% x Qd
= 134.445 liter + 348.000 liter
= 482.445 liter = 0,15 x 482.445 liter
= 72366,75 liter
72.367 liter

61
JARINGAN AIR KOTOR,
DRAINASE DAN KOTORAN
ERICA CHANDRA
140115715

62
Sistem pembuangan kotoran pada bangunan meliputi :
DRAINASE dan SANITASI
Peralatan pada pada toilet
Disposal cair gedung Agape berasal dari : seluruhnya menggunakan produk
-wastafel (toilet dan cafeteria) TOTO
Pada wastafel cafeteria
-floor drain menggunakan produk dari tanah
-urinoir liat
-kloset (kloset duduk dan kloset jongkok)

Wastafel di cafeteria untuk Wastafel di toilet Urinoir pada toilet pria


mencuci tangan
Floor drain

7 kloset, 6 wastafel, 3
urinoir
-> untuk 2 unit wc pada 1
lantaai tipikal

Floor drain
Wastafel pada tiap kaunter
makanan Kloset pada toilet pria dan wanita
63
Peralatan sanitair untuk disposal cair :

Floor drain

Urinoir
Sumur
Septic tank peresapan
Kloset

Wastafel
(Toilet)

Wastafel Bak
(Counter penangkap Sumur
makanan) lemak peresapan
Wastafel Sumur
(Cafetaria) peresapan

64
Peletakan Peralatan Sanitair (Toilet)

Sumur
peresapan

Septic
tank

Denah lantai 1
65
Sumur
peresapan Bak
p Ukuran penangkap
penutup : lemak
p = 70 cm p
Ukuran :
l = 70 cm p = 100 cm
l
l = 40 cm
l Kedalaman :
60 cm

l
Septic tank Pipa ventilasi
p Ukuran Diameter : 3 inch
penutup : Tinggi : 210 cm
p = 73 cm
l = 96 cm

Penyedotan sumur peresapan


dilakukan sebulan sekali
66
Perhitungan
Luas lantai tipikal Lt.Basement 2 Lt.dasar = 2304 m2 x 3 = 6912m2
Luas lantai tipikal lt.2 lt.5 = 1972.8 m2 x 4 = 7891.2 m2 -> 7892 m2

Luas total (7 lantai) = 6912 m2 + 7892 m2 = 14804 m2

Pekiraan jumlah populasi tipologi bangunan :


Kantor =
Lt. basement 2 lt.dasar = 2304 m2 /lt x 0.10 = 230.4 -> 230 orang /lt
Lt.2 lt.5 = 1972.8 m2/lt x 0.10 = 197.28 -> 198 orang/lt
Total perkiraan jumlah populasi Gedung AGAPE = (230 x 3) + (198 x 4)
= 690 + 792 = 1482 orang

Sanitasi =
Total perkiraan jumlah populasi = 480 orang
Jadi septic tank dengan volume 32 m3 dengan ukuran 2,5 m x 7,0 m x
2,1 m

67
Peletakan Peralatan Sanitair
(Cafetaria)
Bak penangkap lemak di
belakang counter cafeteria
pada lantai dasar
Wastafel untuk mencuci
tangan pada cafeteria
(lantai dasar)

Sumur peresapan (lantai


dasar)

Denah lantai dasar

68
DATA EKSISTING Plumbing & Ducting (Distribusi air kotor & kotoran)

Maintenance pipa
dilakukan sebulan sekali,
oleh cleaning service.
Pipa kotoran
Diameter 6 inch

Pipa air kotor


Diameter 3 inch

Material pipa = Pipa PVC


Jarak antar penyangga pada
ducting = 1,5 m
69
Denah basement 1
70
Denah basement 1 71
Perhitungan
Toilet Wanita
-> Pipa seri horizontal
(1) Air kotor : Wastafel (3) x 50 l/menit = 150 l/menit
Floor drain (4) x 90 l/menit = 360 l/menit
Total : 150 l/menit + 360 l/menit = 510 l/menit -> 2 inch

(2) Kotoran : kloset (3) x 120 l/menit = 360 l/menit -> 2 inch

-> Pipa seri vertikal (lantai tipikal dengan toilet ada 5 lantai)
(1) Air kotor : 510 l/menit x 5 = 2550 l/menit -> 4 inch
(2) Kotoran : 360 l/menit x 5 = 1800 l/menit -> 3 inch

Toilet Pria
-> Pipa seri horizontal
(1) Air kotor : wastafel (3) x 50 l/menit = 150 l/menit
floor drain (4) x 90 l/menit = 360 l/menit
Total : 150 l/menit + 360 l/menit = 510 l/menit -> 2 inch
(2) Kotoran = kloset (4) x 120 l/menit = 480 l/menit
urinoir (3) x 20 l/menit = 60 l/menit
Total : 480 l/menit + 60 l/menit = 540 l/menit -> 2 inch

-> Pipa seri vertical


(1)Air kotor = 510 l/menit x 5 = 2550 l/menit -> 4 inch
(2)Kotoran = 540 l/menit x 5 = 2700 l/menit -> 4 inch

72
SHAFT

Ruang
shaft

Ruang shaft menerus dari lantai dasar


hingga atap.
Terdapat 2 ruang shaft, terletak di toilet,
masing-masing toilet terdapat 1 shaft.
Peletekan shaft jauh dari kegiatan publik.
73
Drainase

Drainase = sistem pembuangan/penyaluran air


hujan
Pada gedung Agape UKDW, pembuangan air
hujan terjadi di dalam bangunan.

Floor drain Tanah/selokan


Plumbing
(pada atap) kecil

74
Drainase dari atap
disalurkan melalui
plumbing yang dipasang
pada balkon

Luas atap = 1972.8 m2

Layout tampak atap

75
Pembuangan Sampah
Bak penampung
Tong sampah sampah DPU

l
p

Bak penampung sampah


p = 60 cm
l = 60 cm
Kedalaman : 50 cm
Tempat sampah diletakkan di sudut-
sudut ruang & selasar 76
KESIMPULAN

1. Sanitasi
Penempatan shaft yang sudah baik, sehingga memudahkan
maintenance.
Plumbing dan ducting yang letaknya sudah efisien
Penghitungan dan data eksisting tidak jauh beda
2. Drainase
Talang diletakkan di belakang gdeung, penempatan yang sesuai
3. Sampah
Lokasi pembuangan sampah sementara yang belum teratur,
sehingga menggangu estetika dan menghasilkan bau tidak
sedap.
Dimensi bak penampung sampah yang tidak sesuai dengan
volume sampah.

77
(Kasus: Mall Malioboro)

Air Conditioner
V E R AWAT I 1 4 0 1 1 5 6 3 7

78
Air Conditioner
Suatu mesin yang di gunakan untuk mendinginkan
udara dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant
berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh
kompresor.

Jenis-Jenis AC:
AC WINDOW
AC SPLIT
AC CENTRAL

79
AC Central
AC tipe besar yang dikendalikan secara terpusat untuk melayani satu gedung besar. Dengan sistem sentral,
kebisingan dari
fan dan kompresor tidak mengganggu ruang yg dikondisikan, dan kecepatan udara tetap rendah.

Jenis AC Central Berdasarkan Chiller Pendinginannya :


1. Chiller berpendingin air (Water Cooled Chiller),
menggunakan media pendingin berupa air yang disirkulasikan menuju tower pendingin
2. Chiller berpendingin udara (Air Cooled Chiller)
menggunakan media pendingin berupa udara yang dibantu dengan kipas penghisap
(induced draft)

Pada Mall Malioboro


Menggunakan Chiller berpendingin air (Water Cooled Chiller)

80
Jaringan AC Central Skematik

81
Komponen-Komponen AC:

Thermostat
Berfungsi mempertahankan
temperature kerja mesin

Chilled-water pump
Mesin refrigerasi yang berfungsi untuk
mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air
dingin yang dihasilkan selanjutnya
didistribusikan ke mesin penukar kalor
(FCU / Fan Coil Unit).

82
Komponen-Komponen AC:

Ducting
Sistem jaringan distribusi udara

DIFFUSER
Lubang tempat udara disebar
ke
dalam ruang

83
Komponen-Komponen AC:
COOLING TOWER
Untuk memindahkan panas yg dibawa keluar oleh kondenser
Cooling tower terbagi cooling tower jenis Outdoor
(diletakkan di luar ruangan) dan cooling tower jenis Indoor
(di dalam ruangan). Indoor Cooling tower ini menggunakan
sistem tertutup (radiator), yang tentunya berbeda dengan
sistem evaporatif (terbuka).
Kelemahan utama sistem tertutup (radiator) adalah pelepasan panas yang tidak sebaik
sistem evaporatif cooling tower. Namun sistem evaporatif (terbuka) memiliki kelemahan
dalam hal perawatan
Cooling Tower di mall malioboro menggunakan system outdoor sehingga memiliki
kelemahan dalam hal perawatan saja.

84
AHU (AIR HANDLING UNIT)
Mencampur udara balik dari dalam
ruangan dengan udara luar dengan
perbandingan tertentu.
Mendinginkan udara tersebut sesuai
dengan suhu yang diinginkan.
Menyaring udara hingga bersih dari
partikel debu.
Mengalirkan sejumlah udara dingin ke
ruangan melalui saluran udara.

Ukuran yang dibutuhkan untuk Ruang AHU :


4-7% dari luas lantai bangunan
Luas lantai bangunan = 99,75m x 42,80 m Ukuran ruang AHU di Mall Malioboro
= 4269,3 m2 = 6m x 6,5 m
4/100 x 4268,3 = 170.772 m2 = 39 m2
Tidak memenuhi syarat standart

85
Chilled-water pump
Chilled-water pump
Mesin refrigerasi yang berfungsi
untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang
dihasilkan selanjutnya didistribusikan
ke mesin penukar kalor
(FCU / Fan Coil Unit).
Ruang yang dibutuhkan untuk Ruang Chiller: Ukuran ruang Chiller di Mall Malioboro
= 6m x 10 m
6-9 % dari luas lantai = 60 m2
Luas lantai bangunan = 99,75mx42.80 m Tidak memenuhi syarat standar
= 4269,3 m2
6/100x 4269,3 m2 = 256, 16 m2

86
Shaft
Ruang yg dibutuhkan untuk shaft:
3-4% dari luas lantai
Luas lantai bangunan = 99,75 m x
42.80 m
= 4269,3 m2
3/100 x 4269,3 = 128 m2

Ukuran ruang Shaft di Mall Malioboro


= 6m x 10 m
= 60 m2
Tidak memenuhi syarat standar

87
Lowerground

88
Upperground

89
Lantai 1

90
Lantai 2

91
Basement

92
Potongan
Skematik

93
Telekomunikasi
V I L LO N A R I R I H E N A
140115607

94
Telepon
o Sumber
1. PT. Telkom
2. PABX Komunikasi internal
o 2 buah di ruangan mesin lift
o 1 buah di basement 2
o 2 buah di lobby kampus
o 1 buah di pos satpam utama

95
Telepon

PABX (Private Automatic Branch Exchange )


Terdapat pada ruangan khusus dengan
dengan suhu yang rendah.
Letaknya pada lantai 2
dengan luar ruangan 4 x 4m

96
PABX
Layanan yang di berikan oleh PABX terbagi menjadi 2, yaitu :
1. komunikasi internal : komunikasi yang di lakukan dengan ruang lingkup PABX
saja tanpa bantuan pihak lain, atau biasa disebut interkom.
2. Komunikasi eksternal : komunikasi yang dilakukan extention PABX dengan
menggunakan bantuana pihak lain seperti operator telekomunikasi lain

Pada gedung AGAPE UKDW menggunakan komunikasi internal

97
Kabel distribusi

JUNCTION
BOX (JB)
MDF

98
Distribusi Pannel lantai 5

TELKOM MDF TP HOTEL


MDF TELKOM Panel lantai 4
KE SETIAP RUANG
YANG
MENGGUNAKAN
OPERATOR PABX SERVER TELEPON

Panel lantai3

Pannel lantai 2

Pannel lantai 1

Pannel basement 2

99
BTS (Base Transceiver Station)
Gedung AGAPE UKDW juga memiliki BTS atau Base Transceiver
Station yang adalah sebuah infrastruktur telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi ninkabel antara piranti komunikasi dan
jaringan operatior.
Piranti komunikasi penerima sinyal BTS yaitu : Telepon, telepon
seluler, jaringan ninkabel
Operator jaringan yaitu : GSM, CDMA atau platform TDMA
Cara kerjanya BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke
perangkat mobile dan mengkonversi sinyal sinyal tersebut menjadi
sinyal digital untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk
proses sirkulasi pesan atau data.
Letak BTS pada gedung AGAPE UKDW berada pada Roof Top
bangunan

100
BTS
Perangkat BTS menara BTS

101
Analisis
Kotak MDF menuju JB ini sambungannya cukup singkat dan
kemudian peletakkan JB yang ada pada setiap lantai yang
merupakan tipikal membuatnya menjadi efisien dan tidak terlalu
rumit.

102
Televisi

Peletakan TV hanya ada pada bagian kantin. Tidak terdapat receiver dan
booster. TV disana menggunakan antena sendiri. Gedung AGAPE UKDW
tidak memiliki TV Kampus.

103
analisis
TV di gedung AGAPE UKDW tidak efisien. Untuk lebih
efisiennya tiap TV menggunakan TV kabel yang
dihubungkan ke booster kemudian ke receiver, agar
pemasangan antenanya tidak terlalu banyak.

104
Internet
Sistim koneksi yang digunakan adalah dengan menggunakan
sistem server, yaitu dengan sistem WIFI dan jaringan kabel.
Terdapat di lobby
Basement 1
Lantai 1 sampai lantai 5 terdapat pada selasar sehingga
memungkinkan pengguna untuk mengakses meskipun berada
dalam ruangan kelas.
Kantin

105
Distribusi
RUANG
SERVER
HUB
ANTENA

DISAMBUNG KE BASEMENT 1
SAMPAI LANTAI 5

106
Jaringan Kabel
Setiap ruangan pada LAB yang memiliki komputer terdapat 1
panel pada setiap ruangan.
Jaringan kabel, kabel data dan kabel listrik
Berada di dalam pilar berwarna cokelat
Dan di sambungkan langsung ke komputer
Dalam ruangan tersebut.

107
analisis
Pada bagian basement cukup 1 perangkata saja karena
disana tidak ada sekat yang akan menghambat sinyal dari
acces point.
Pada selasar lantai dasar hinggan lantai 3 menggunakan 3
perangkat sedangkan di 4 menggunakan 4 perangkat
karena beda ketingian yang melehmah sinyal dari acces
point. Sedangkan di kantin hanya ada satu acces point
karena disana berada pada ruang tertutup.

108
Tata Suara dan Keamanan
Bangunan
V E R O N I K A A R TA M O N OVA S T YA S T U T I
140115475

109
Data
Speaker berada hanya
di kantin.
Peletakan speaker pada
dinding.
Terdapat 5 speaker.
Jarak antar speaker
12m dengan ketinggian
lantai 3,6m.
Menggunakan
ketinggian rata-rata
telinga manusia pada
saat duduk. Letak speaker tanda kotak
biru

110
Hitungan
Rumus jarak antar speaker Jarak antar speaker pada sebuah
ruangan jika ketinggian langit-
langit 3,6m.
S = 1,4 (h 1,2 ) m
Penyelesaian :
Keterangan : S = 1,4 (h 1,2 ) m
s = jarak antar loudspeaker (m).
h = Ketinggian Langit-langit dari S = 1,4(3,6-1,2)m
lantai. = 3,36m
1,2 = rata-rata ketinggian telingan Ketinggian langit-langit 3,6
manusia duduk (jika berdiri maka Ketinggian rata-rata manusia 1,2.
diganti 1,7).
Jadi, jarak antar speaker yang
dibutuhkan adalah 3,36 m.

111
Analisis
Jarak antar speaker 6m
pada ruang kantin kurang
efektif.
Jarak yang terlalu jauh
akan menimbulkan gap
atau kekosongan area
dengan intensitas suara
yang rendah.
Sehingga akibatnya pada
area tersebut akan
muncul gema, dimana
artikulasi suara menjadi
tidak jelas.
Sebaiknya menggunakan
jarak dengan perhitungan.
Kotak warna kuning
menandakan letak speaker
S = 1,4 (h 1,2 ) m
yang direkomendasikan.

112
Komponen Jaringan
Back Ground Music Pengumuman & Panggilan
Penyebaran musik dari ruang operator Penyebaran suara dari ruang
ke ruang yang memerlikan. Biasanya operator/ruang informasi ke ruang
didistribusikan pada lobby, selasar. lain pada bangunan atau di luar
Sistem distribusi dengan alat: bangunan. Sistem pendistribusian
menggunakan peralatan sbb:
1.Input diperoleh dari player
(komputer, disc player, radio, dll) 1.Mikrofon
2.Proses dengan amplifier dan 2.Amplifier
equalier
3.Loud speaker
3.Loud speaker

113
Lokasi ruang operator

Ruang operator
Ruang
operator

114
Potongan

115
Data
Alat keamanan dalam bangunan
Detektor Kebakaran
Terdapat dua detektor yaitu
detektor asap dan panas.

Sinyal Tanda Bahaya


Terdapat tiga siyal tanda bahaya
disini yaiut maual call point, fire
indicator lamp dan fire alarm bell.

CCTV
Terdapat pada setiap lantai dari
basement. Sebagai alat monitoring
kegiatan yang terjadi.

116
Analisis
Sistem keamanan bangunan ini
khusunya untuk sistem alarmnya cukup
baik karena terdapat detektor dan sinyal
tanda bahaya yang lengkap.
Untuk sistem keamanan bangunan
lainnya seperti visitor management dan
system access control tidak diperlukan
disini karena merupakan bangunan
pendidikan.
Terdapat cctv pada setiap lantai, sudah
bagus karena terdapat pada tempat
yang tepat yaitu pada jalan masuk
maupun keluar.

117
CCTV
Cctv diletakkan pada setiap jalan masuk
maupun keluar

Jenis cctv adalah Bullet Camera

Jenic cctv ini biasanya digunakan pada ruangan


(indoor cam) dan diluar ruangan (outdoor cam)
tentunya salah satu standard yang harus
dipenuhi adalah tahan air.

Bullet kamera dipasang pada dinding ataupun


langit. Kamera jenis ini tidak dirancang untuk
memiliki pan / tilt / zoom control merupakan
kamera tipe fix dengan tujuan menangkap
gambar dari area yang tetap.

118
119
SISTEM CCTV
Kabel ini terdiri dari 3 jalur, yaitu:
Kuning=Video, Putih=Audio, dan
Merah=Adaptor.
Konektor Adaptor berbeda dari
Konektor Video maupun Audio,
jadi akan terhindar dari kesalahan
pasang.

120
Penangkal Petir
V E R O N I K A A R TA M O N OVA S T YA S T U T I
140115475

121
SISTEM PENANGKAL PETIR
Petir merupakan kejadian alam di
mana terjadi loncatan
muatan listrik ke bumi yang tidak
dapat dikendalikan dan
menyebabkan kerugian harta
benda dan kematian pada
makhluk hidup.
Maka untuk menghindari dan
meminimalkan kerugian yang
disebabkan oleh petir, diciptakan
penangkal petir.

122
BAGIAN BAGIAN
PENANGKAL PETIR
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan
sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa
merusak benda-benda yang dilewatinya. Bagian-bagian
yang ada pada penangkal petir:
Penangkap Petir (Lightning Rods)
Pemotong Arus Petir (Lightning Arresters)
Penghantar Penyalur Arus Petir (Lightning Conductors)
Terminal Hubung (Connectors and Fasteners)
Sistem Pengebumian (Grounding System)

123
Diagram :
Penangkap
Petir
(lightning
rods)
Penangkap Petir (lightning
rods)

Batang penangkal petir


berupa batang tembaga yang
ujungnya runcing.

Dibuat runcing karena


muatan listrik mempunyai sifat
mudah berkumpul dan lepas
pada
ujung logam yang runcing.

Dengan demikian dapat


memperlancar proses tarik
menarik dengan muatan listrik
yang ada di Batang runcing ini
dipasang
pada bagian puncak suatu
bangunan.
124
Pemotong
Arus Petir
(Lightning
Arresters)
Digunakan untuk
mencegah kerusakan
pada peralatan listrik,
elektronik maupun
telepon.

A device used on
electrical power systems
to protect the insulation
on the system from the
damaging effect of
lightning. Skema

125
Penghantar Penyalur Arus Petir
(Lightning Conductors)
Penghantar penyalur menghubungkan penangkap petir
dengan sistem pengebumian. Dibagi menjadi 2:
Penghantar penyalur utama
1. horizontal conductor
2. vertical conductor
Penghantar pembantu
1. Pipa air hujan dari logam
2. Konstruksi-konstruksi logam

126
Sistem
Pengebumi
an
(Grounding
System)
Suatu perangkat instalasi
yang berfungsi
untuk melepaskan arus petir
ke dalam bumi, salah satu
kegunaannya untuk melepas
muatan arus petir. Tingkat
kehandalan
sebuah grounding ada di nilai
konduktivitas logam terhadap
tanah yang ditancapinya.
Semakin konduktif tanah
terhadap benda logam, maka
semakin baik.
Kelayakan grounding harus
bisa mendapatkan nilai
tahanan sebaran maksimal 5
ohm (PUIL 2000 : 68) dengan
menggunakan earth ground
tester. Namun begitu, untuk
daerah yang resistans jenis
tanahnya sangat tinggi,
resistans pembumian total
seluruh sistem boleh
mencapai 10 ohm (PUIL 2000 :
68).
127
JENIS
PENANGKAL
PETIR
Penangkal Petir Sistem Thomas

Mempunyai jangkauan
perlindungan bangunan lebih
luas, dengan tiang penangkap
petir dan sistem
pengebumiannya.

Pada bangunan AGAPE UDKW


juga menggunankan jenis ini.

128
Letak
Grounding
system
Peletakan baik karena di daerah
tersebut tidak untuk aktifitas.

Grounding

129
R=A+B+C+D+E
PERSYARATAN
INSTALASI
PENANGKAL R=3+3+0+5+6
PETIR PADA R = 17
BANGUNAN
KETERANGAN :

A : macam struktur bangunan


(tabel A)
B : konstruksi bangunan (tabel B)
C : tinggi bangunan (tabel C)
D : situasi bangunan (tabel D)
E : pengaruh kilat (tabel E)
R : tabel F

130
A=3

TABEL A

131
B=3

TABEL B

132
TABEL C

C=0

133
TABEL D
MEMILIKI 7 LANTAI
DIANTARANYA 2
BASEMANT DAN 5
LANTAI .

TINGGI DARI TANAH


26,23M

D=5

134
TABEL E

E=6

135
Analisis
Arus petir daerah Yogyakarta = 85 kA
Tinggi tiang penangkal petir yang dipakai adalah 2m
Maka:
Rs = 6,7 x (85)0.8
= 6,7 x 34.956
=234.232
= sin -1 (1-(2/234.232)
Sudut perlindungan
= 1-0.994 sin -1 penangkal petir
= 0.994 = 83.72o

Maka penangkal petir yang dibutuhkan adalah 1


buah dengan tinggi 2 meter.

136
AREA YANG
TERPROTEKSI 7,6 M

= 83.72o
2m

Area yang terproteksi


oleh penangkal petir
membentuk lingkaran
dengan diameter 15,2 m.

137
Letak

Peletakkan penangkal
petir pada ujung
bangunan sebelah timur

138
Radius

Lebar atau jangkauan Lebar atau jangkauan


radius dilihat dari arah radius dilihat dari
timur bangunan arah utara bangunan

139
Radius

Jangkauan radius
penangkal petir

140
Letak
Grounding
penagkal petir

Letak
pengebumiannya 141
Jaringan Listrik
JENNIFER ISRONGIRL FONO
140115655

142
Sumber Listrik :
a. PLN : 500 KVA
b. Genset : 600 KVA

Klasifikasi Generator set di Gedung AGAPE:


Mesin 4 tak
12 silinder
Mesin diesel bahan bakar solar

143
Sumber Listrik dari PLN

Trafo 20000 KVA Switchboard Stabilizer


Terletak di sisi utara gedung AGAPE Terletak di basement 2 gedung AGAPE Terletak di basement 2 gedung AGAPE

Daya listrik dari PLN disalurkan melalui kabel bawah tanah di kontrol melalui Switch board kemudian di salurkan ke stabilizer untuk menstabilkan tegangan arus
listrik agar tetap konstan atau stabil secara otomatis.

144
Sumber listrik dari Generator set

1.9 m

5m

Ukuran genset = 5 m x 1.8 m x 1.9 m


Merk Dynamon 600 KVA

7m

Genset di tempatkan di pojok basement untuk meminimalisir


kebisingan, juga untuk memerpermudah pengisian solar
perawatan dilakukan 1 minggu 2x

Ruangan Genset bersebelahan dengan ruang panel LVMDP di basement 2


Ukuran genset = 6m x 5 m x 7m

145
Panel LVMDP
(MAIL PANEL) Panel MDP

Panel yang mengontrol listrik satu gedung


Terletak di basement 1

Panel LVMDP letaknya di basement 2


Ketika listrik dari PLN mati, LVMDP secara otomatis
mengambil daya listrik dari genset

Panel SDP pusat utara terletak di lantai 1 Panel SDP pusat selatan
Panel SDP khusus Lift terletak di
Berfungsi mengontrol Panel tiap lantai di bagian terletak di basement 1
rooftop
utara Berfungsi mengontrol Panel tiap lantai di
bagian selatan

146
Skema Distribusi Listrik di Gedung AGAPE

PLN

Trafo Switchboard Stabilizer

Genset
Panel MDP
Panel SDP khusus Lift
Main Panel (Panel terletak di rooftop
LVMDP)

Panel SDP Utara


Panel SDP
Panel SDP pusat utara terletak di
lantai 1

Panel SDP Selatan


Panel SDP pusat selatan Panel SDP tiap lantai
Dari panel SDP tiap lantai ke lampu, ac, dan saklar terletak di basement 1

147
Kabel-kabel disatukan pada rak listrik yang
melingkupi kumpulan kabel agar lebih mudah
di atur.
Rak kabel ini biasanya jalurnya disamakan
dengan jalur plumbing.

Kabel yang kecil berukuran 2 x 1.5 mm2 NYM


ukuran 3 x 1.5 mm2 NYY untuk AC sampai ukuran
4 x 32 mm2 untuk kabel tanam.
Kabel terbuat dari inti tembaga.

148
Denah Basement 2
Tangga darurat

1.9m
1.9 m

Keterangan:
Letak ruang genset
5m Letak ruang pembangkit
5m
tenaga listrik
LIFT

Ramp
5m
5m

1.9m

Tangga
umum

149
Ruang Genset

5m

1.9 m

Penempatan ruang genset dirasa sudah


cukup tepat karna berada di pojok
= Sirkulasi untuk mobil basement 2 area parkiran sehingga
pengangkut solar meminimalisir kebisingan juga mudah
terjangkau oleh mobil pengangkut
solar,juga mempermudah perawatan. 150
2.2m
2.2 m

2.9m
2.9m

Penempatan panel SDP selatan


dan kabel pada lantai 2 sampai
lantai 5, diletakan secara skematik
Penemenempatan panel SDV
selatan pada denah diletakan
secara tipikal tiap lantai
151
Potongan Keterangan:
Letak panel
LVMDP
Letak panel MDP
Letak panel pusat SDP
utara
Letak panel pusat SDP
selatan
Letak panel SDP utara
perlantai
Letak panel SDP
selatan perlantai
Letak panel SDP
khusus Lift

Panel SDP utara tidak


disimpan di ruangan khusus

152

Anda mungkin juga menyukai