Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN

KASUS
Pembimbing : dr. Jeffry Pattisahusiwa, Sp.A
Presentan : Bella Louisa (2016061042)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIKA ATMA JAYA
RSUD SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
PERIODE 21 NOVEMBER 2017 - 30 DESEMBER
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 29 Januari 2009
Usia : 8 tahun 10 bulan
Alamat : Sukaraja
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 3 bersaudara
Tanggal masuk RS : Jumat, 24 November 2017
Tanggal pemeriksaan : Senin, 27 November 2017
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah
Ibu

Nama Ayah: Tn. M Nama Ibu : Ny. N


Usia : 48 tahun Usia : 43 tahun
Alamat : Sukaraja Alamat : Sukaraja
Pekerjaan : Buruh
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pendapatan bersih: Rp 1 juta 2 Agama : Islam
juta / bulan Pendapatan :-
ANAMNESIS
(ALLOANAMNESIS DENGAN IBU PASIEN
PADA TANGGAL 27 NOVEMBER 2017)

Keluhan Utama

Bengkak di pada wajah dan ekstremitas bawah sejak 4 hari SMRS.

Keluhan Tambahan

Buang air kecil (BAK) sedikit dan keruh


Penurunan nafsu makan
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Bengkak pada wajah dan ekstremitas bawah sejak 4 hari SMRS

Bengkak pada kelopak mata paling jelas pada pagi hari setelah bangun
tidur

Volume BAK yang lebih sedikit dan warnanya lebih keruh


RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pertama kali : usia 5 tahun
Keluhan yang sama : Juni 2017 dirawat di RS Hermina
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien pernah mengkonsumsi prednisone oral
selama 8 minggu. Saat ini pasien tidak sedang
mengkonsumsi obat untuk keluhan ini.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Di keluarga tidak ada yang mempunyai keluhan
seperti ini
RIWAYAT KEHAMILAN
Kesehatan ibu selama hamil: keputihan (-), demam (-)

ANC: teratur, 8 kali di puskesmas dengan bidan

Imunisasi TT: 2 x

Obat-obatan selama kehamilan: zat besi, asam folat

Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan NAPZA: disangkal


Ana Jenis Tahu Lahir Persalina BBL Ket.
k ke- Kelamin n secar n dibantu
lahir a oleh
1 Laki-laki 1994 PSP Bidan 2200 g -
2 Laki-laki 2001 PSP Bidan 2000 g
3 Pasien

Pasien merupakan anak ke 3 (P3A0) . Pasien lahir kurang bulan (36 minggu)
dengan berat 1900 gram dan panjang badan 47 cm. Persalinan secara spontan
di rumah pasien dengan bantuan bidan.
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat persalinan: bidan
Penolong persalinan: bidan
Cara persalinan: spontan
Hambatan persalinan: tidak ada
Masa gestasi: 36 minggu
Keadaan bayi: BBL 1900 gram, langsung menangis kuat
BCG scar +
Imunisasi Dasar Lengkap menurut Kemenkes
RIWAYAT MAKANAN
0 6 bulan : ASI

6 9 bulan : ASI + bubur saring

9 12 bulan : ASI + makanan lunak dengan lauk cincang

12 bulan 2 tahun : ASI + makanan keluarga

2 tahun sekarang : Makanan keluarga


PEMERIKSAAN
FISIK
DILAKUKAN TANGGAL 27
NOVEMBER 2017
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 90 x / menit (Normal : 60-100 x / menit)
Laju Nafas : 18x /menit (Normal : 14 22 x / menit)
Suhu : 36,8o C (Normal: 36,5-37,5 o C)
Tekanan darah : 120/70 mmHg (Normal : 100-120 / 60-75
mmHg)
ANTROPOMETRI
Berat badan sekarang : 33 kg
Berat badan basal : 33 kg (30% x 33)
= 24 kg
Tinggi badan : 143 cm

Status gizi baik menurut CDC


PEMERIKSAAN
GENERALISATA
Kepala :Normosefali (LK = 54 cm), deformitas (-)
Wajah :Simetris
Mata :Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret (-/-),
edema palpebra (+/+)
Hidung :Deviasi septum (-), sekret (-/-)
Telinga :Meatus akustikus eksternus (+/+), sekret (-/-), darah (-/-)
Mulut :Bibir tidak kering , mukosa oral basah, palatum intak, maloklusi
(-)
Leher :Trakea di tengah, benjolan (-), pembesaran KGB leher (-)
PARU
Inspeksi :Gerakan napas tampak simetris, retraksi subcostal (-),

intercostal (-) , suprasternal (-), barrel chest (-)

Palpasi :Gerakan napas teraba simetris, vocal fremitus kiri = kanan

Perkusi :Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi :Bunyi napas vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)


JANTUNG
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea miklavikula
sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas kanan : ICS V linea parasternal dekstra
Batas kiri : ICS V linea midklavikular sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop
(-)
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak cembung, bekas luka (-), striae (-)

Auskultasi : Bising usus (+), 8 x/menit


Palpasi : Teraba supel, hepatomegali (-), splenomegali (-), benjolan
(-)
Perkusi : Timpani, Shifting dullness (+)
Ekstremitas :Ekstremitas lengkap, CRT < 2 detik, akral

hangat, edema pitting (+)

Kulit :Turgor kulit baik, ikterik (-)

Punggung :Alignment vertebra baik

Genitalia :Testis (+/+), hydrocele (-), edema skrotum (-)

Bokong :Anus (+), rash (-)


PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Motorik Sensorik
Kekuatan lengan dan tungkai Respon terhadap nyeri dan
pasien simetris perabaan (+)
Tidak terdapat adanya spasme dan
rigiditas Otonom
Otot dalam kondisi normotonus BAK (+), BAB (+), Keringat (+)
NERVUS KRANIALIS
N.I :Tidak diperiksa
N.II dan III :Pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+), ptosis (-)
N.III,IV,VI:Gerakan bola mata ke segala arah (+/+), strabismus (-/-)
N.V :Motorik dan sensorik kesan normal
N.VII :Wajah tampak simetris , gerakan wajah simetris
N.VIII :Dapat mendengar suara gesek dan bisik dengan intensitas yang sama kiri
dan kanan
N.IX,X:Refleks menelan baik
N.XI :Bahu tampak simetris, kekuatan angkat bahu baik dan sama kuat kiri dan
kanan
N.XII :Lidah simetris, tidak atrofi, posisi, tidak ada deviasi dan fasikulasi
Refleks fisiologis Refleks patologis:
Bisep : ++ | ++ Babinski (-/-)
Trisep: ++ | ++ Chaddock (-/-)
Patella: ++ | ++ Oppenheim (-/-)
Achilles: ++ | ++ Gordon (-/-)
Schaeffer (-/-)
Klonus (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(24/11/17)
Mikroskopis urine
Leukosit 1-3 /LPB <6

Eritrosit 8-12 /LPB <3

Epitel + /LPK 1~15

Silinder Granula 2-3 /LPB Negatif

Kristal Negatif /LPB Negatif

Bakteri Negatif /LPK Negatif

Lain-lain Negatif Negatif

Glukosa Darah
GDS 81 mg/dL

Fungsi Ginjal
Ureum 91 mg/dL
Kreatinin 0.91 mg/dL
RESUME
Anak H, laki-laki, berusia 8 tahun 10 bulan dengan berat badan 33 kg, datang ke

RS dengan keluhan utama bengkak pada wajah dan kedua ekstremitas bawah.
Keluhan ini disertai dengan BAK yang sedikit dan jarang serta berwarna keruh.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien compos mentis, tampak sakit sedang.

Didapatkan edema pada kelopak mata, wajah dan pitting edema pada kedua
ekstremitas bawah dan ascites .

Pada hasil pemeriksaan penunjang didapatkan protein urin +++


DIAGNOSIS KERJA
Sindroma nefrotik relaps jarang
TATALAKSANA
Bangsal Mandiri

Ceftriaxone 2 x 1 gram IV Diet rendah garam 1


Ranitidin 2 x 30 mg IV gram/hari , protein 2
Lasix 1 x 33 mg IV gram/kg.hari
Cek urine rutin Furosemid 3 x 10 mg IV
Timbang BB / hari Tes mantoux
Rencana prednison setelah
ada hasil mantoux
Monitor balance dan urine
output
Pemeriksaan urinalisis,
protein urin kuantitatif,
darah tepi lengkap, albumin,
kolestrol serum, ureum dan
kreatinin, kadar komplemen
C3
PROGNOSIS
Ad vitam : Bonam

Ad functionam : Bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam


25
24 November 27 November
November 26 November 2017
Follow-up 2017 2017
2017
HR 1 HR 2 HR 3 HR 4
S Bengkak seluruh tubuh (wajah , perut , ekstremitas)
O Kesadaran Compos mentis
Berat
33 kg
badan
HR 90 x/menit 90 x/menit 109 x/menit 84 x/menit
Suhu 36,8 36,5 36,5 36,5
RR 20 x/menit 20 x/menit 24 x/menit 20 x/menit
TD 120/80
120/80 mmHg 130/80 mmHg 120/70 mmHg
mmHg
A Sindroma nefrotik relaps jarang
Lasix 1 x 33 mg Prednison 4- Prednison 4-4-3 PO Prednison 4-4-3
IV 4-3 PO Ceftriaxon 2 x 1 gr IV PO
Ranitidin 2 x 30 Ceftriaxon 2 x Albumin 3 x 30 gr IV Ceftriaxon 2 x 1
mg IV 1 gr IV (2x) gr IV
Ceftriaxon 2 x 1 Albumin 3 x Lasix 30 mg IV post Lasix 30 mg IV
gr IV 30 gr IV transfusi
P Cek urin rutin Lasix 30 mg Cek urin rutin
28 29
01 Desember
November November 30 November 2017
Follow-up 2017
2017 2017
HR 5 HR 6 HR 7 HR 8
S Edema berkurang
O Kesadaran Compos mentis
Berat badan 32,5 kg 32,5 kg 32,5 kg 33 kg
HR 100 x/menit 100 x/menit 115 x/menit 100 x/menit
Suhu
Suhu 36,5 36,6 36,6 36,8
RR
RR 24
24 x/menit
x/menit 22
22 x/menit
x/menit 26
26 x/menit
x/menit 22
22 x/menit
x/menit
TD
TD 130/80
130/80 mm
mm 130/80
130/80 140/80
Hg mmHg 140/80 mmHg
mmHg 130/90
130/90 mmHg
mmHg
Hg mmHg
A Sindroma
Sindroma nefrotik
nefrotik relaps
relaps jarang
jarang
A
Prednison
Prednison 4-
4- Prednison
Prednison 4-4- Prednison
Prednison 4-4-4
4-4-4 PO
PO Prednison
Prednison 4-4-4
4-4-4 PO
PO
4-4
4-4 PO
PO 4-4
4-4 PO
PO Cefotaxime
Cefotaxime 3 3x
x 700
700 mgmg Cefotaxime
Cefotaxime 3 3x
x 700
700
Lasix
Lasix 1
1xx 20
20 Albumin
Albumin 20 20 IV
IV mg
mg IV
IV
mg
mg IV
IV gram
gram habis
habis Lasix
Lasix 1
1xx 20
20 mg
mg IV
IV Lasix
Lasix 1
1xx 20
20 mg
mg IV
IV
P
P dalam
dalam 3 3 jam
jam Captopril
Captopril 22xx PO
PO Captopril
Captopril 2
2xx PO
PO
Lasix
Lasix 1
1x x 20
20
mg
mg IVIV

02 Desember 03 Desember 04 Desember
Follow-up 2017 2017 2017
HR 9 HR 10 HR 11
S Edema berkurang
O Kesadaran Compos mentis
Berat badan 32,5 kg 32 kg 31 kg
HR 100 x/menit 100 x/menit 90 x/menit
Suhu 36,6 36,5 36,5
RR 24 x/menit 24 x/menit 24 x/menit
TD 130/80 mmHg 130/80 mmHg 130/80 mmHg
A Sindroma nefrotik relaps jarang
Prednison 4-4-4 Prednison 4-4-4 Prednison 4-4-4
PO PO PO
Cefotaxime 3 x Cefotaxime 3 x Cefotaxime 3 x
700 mg IV 700 mg 700 mg IV
Lasix 1 x 20 mg Captopril 2 x Lasix 1 x 20 mg
IV Lasix 1 x 20 mg IV IV
P
Captopril 2 x Pasien pulang
PO paksa
Timbang BB dan
urinalisis
Kimia 24/11/20 25/11/20 29/11/20 30/11/20 01/12/20 03/12/20 04/12/20
Urin 17 17 17 17 17 17 17
Kuning
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning
muda
Agak Agak
Kejernihan Jernih Jernih Keruh Jernih Jernih
keruh keruh
pH 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0
Berat
1.025 1.020 1.025 1.020 1.025 1.030 1.030
Jenis
Leukosit Negatif Negatif Pos (+/25) Negatif Negatif Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Pos (++ Pos(+ Pos (++ Pos (++ Pos(+ Pos (+ Pos(+
Protein
+/500) +/100) +/500) +/500) +/100) +/100) +/100)
Glukosa Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Urobilinoge
Normal Normal Normal Normal Normal Normal Normal
n
Bilirubin Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Pos (+ Pos(+ Pos(+
Eritrosit Pos (+/10) Pos(+/10) Pos(+/10) Negatif
+/25) +/25) +/25)
Mikroskopis Urin
24/1 25/11 29/1 30/1 01/1 03/1 04/1
1 1 1 2 2 2

Leukosit 1-3 0-3 3-5 4-6 3-5 1-3 2-3


Eritrosit 8-12 10-12 5-7 3-5 2-4 2-4 1-2
Epitel + + + + + + +
Granula Granula Granula Granula
Silinder Negatif Negatif Negatif
2-3 0-2 0-1 0-1
Kristal Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Lain-lain Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Glukosa Darah 24/11/2017
Glukosa darah sewaktu 82

Fungsi Ginjal 24/11/2017 28/11/2017


Ureum 91 99
Kreatinin 0.91 0.80

Fungsi Hati 25/11/2017 28/11/2017 01/12/2017


Albumin 1.2 1.7 1.9
25/11/2017
Darah rutin
Hb 11,2
Leukosit 28.100
Hematokrit 34
Eritrosit 4,4
Indeks Eritrosit
MCV 78
MCH 26
MCHC 33
Retikulosit 518.000
Klinik
Kolesterol total 499
Analisa Kasus
Teori Kasus
- Proteinuria masif (> 40 Dipstick 3+
mg/m2 LPB/jam atau 50
Kolestrerol 499 mg/dL
mg/kg/hari atau rasio
protein/kreatinin pada Hipoalbuminemia: 1,2 g/dL

urin sewaktu > 2 mg/mg Kreatinin : 0,80 mg/dL


atau dipstik 2+)
Pemeriksaan Penunjang - Dapat disertai
hiperkolesterolemia > 200
mg/dL
- Hipoalbuminemia < 2,5
g/dL
- Kadar ureum kreatinin
normal, kecuali jika ada
penurunan fungsi ginjal
Teori Kasus
-Lebih sering pada laki-laki - Pasien berjenis kelamin laki-laki
daripada perempuan (2:1)
Epidemiologi - Pasien pertama kali didiagnosis
-Paling sering terjadi antara
usia 2 6 tahun pada usia 5 tahun

Teori Kasus
-Diitetik: diit protein - Protein : 2x 24 kg = 48
normal sesuai dengan gram/hari
RDA yaitu 1,5 2 gram / - Prednison 4-4-4 PO
kgbb/hari. Diit rendah
Tatalaksana garam yaitu 1 2 gram/
hari)
-Steroid
-Albumin 20-25% (1 gr
/kgBB)
Teori Kasus
Quo ad vitam : bonam - Quo ad vitam bonam karena pasien menunjukkan
Quo ad sanationam : perbaikan setelah terapi dengan steroid.
dubia ad bonam
Quo ad functionam : - Quo ad sanationam dubia ad bonam karena pada
bonam anak dengan sindroma nefrotik yang responsive
Progno
terhadap steroid biasanya akan relaps berulang
sis
namun, seiring dengan bertambahnya usia akan
semakin jarang relaps.
- Quo ad functionam bonam karena pada anak yang
responsive terhadap steroid jarang menjadi penyakit
ginjal kronik.
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik merupakan kumpulan gejala-gejala :
Proteinuria masif (40 mg/m2 LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin pada urine sewaktu >2 mg/mg atau
dipstick 2+)
Hipoalbuminemia (2,5 gr/dL)
Edema
Hiperkolestrerolemia (>200 mg/uL)
KLASIFIKASI
Relaps, yaitu proteinuria 2+ (proteinuria 40 mg/m 2 LBP/jam) selama 3
hari berturut-turut dalam 1 minggu.
Relaps jarang, yaitu relaps yang terjadi kurang dari 2 kali dalam 6 bulan
pertama setelah respon awal, atau kurang dari 4 kali per tahun pengamatan.
Relaps sering (frequent relapse), yaitu relaps terjadi 2 kali dalam 6 bulan
pertama atau 4 kali dalam periode satu tahun.
Dependen steroid, yaitu keadaan dimana terjadi relaps saat dosis steroid
diturunkan atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dalam hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut.
Resisten steroid, yaitu suatu keadaan tidak terjadinya remisi pada
pengobatan prednisone dosis penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4
minggu.
ETIOLOGI
Kongenital

Idiopatik / primer

Sekunder
EPIDEMIOLOGI
Sindroma nefrotik terjadi pada 1-3 per 100.000 anak usia < 16
tahun.

Di Indonesia dilaporkan 6 per 100.000 per tahun pada anak


berusia kurang dari 14 tahun

Perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2:1


EDEMA
Underfill

Overfill
HIPERLIPIDEMIA
Hiperlipidemia diperkirakan sebagai efek dari peningkatan
sintesis dan penurunan katabolisme lipid.
MANIFESTASI KLINIS
Awalnya datang dengan edema ringan

Edema menetap

Anoreksia, iritabel, nyeri abdomen dan diare dapat ditemukan

Tekanan darah umumnya normal atau rendah namun 21% pasien


mempunyai tekanan darah tinggi yang sifatnya sementara
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis
Protein urin kuantitatif dapat menggunakan urin 24 jam atau
rasioprotein/kreatinin pada urin pertama pagi hari.
Pemeriksaan darah

a. Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit, hitung jenis leukosit,


trombosit, hematokrit, LED)
b. Albumin dan kolesterol serum
c. Ureum, kreatinin serta klirens kreatinin
d. Kadar komplemen C3 , komplemen C4 , ANA (anti nuclear
antibody) dan anti ds-DNA.
TATALAKSANA SINDROMA NEFROTIK
(INISIAL)
Prednisone dosis penuh (full dose) 60 mg/m 2 LPB/hari (maksimal 80mg/hari), dibagi
dalam 3 dosis, untuk menginduksi remisi.

Bila terjadi remisi pada remisi pada 4 minggu pertama, maka pemberian steroid
dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40mg/m 2 LPB/hari (2/3 dosis awal)
secara alternating (selang sehari),
TATALAKSANA SINDROMA
NEFROTIK RELAPS
Prednisone dosis penuh sampai remisi (maksimal 4 minggu) dilanjutkan
dengan prednisone dosis alternating selama 4 minggu
TATALAKSANA SINDROMA
NEFROTIK RELAPS SERING
TATALAKSANA SINDROMA NEFROTIK
KETERGANTUNGAN STEROID
KOMPLIKASI
Hiperlipidemia

Infeksi

Hipokalsemia

Hipovolemia
PROGNOSIS
Sebagian besar anak yang responsive terhadap steroid mempunyai relaps

berulang tetapi frekuensinya berkurang sambal bertambah dewasa. Pasien

responsive steroid biasanya jarang terjadi gagal ginjal kronik Pada anak

dengan sindroma nefrotik resisten steroid

Anda mungkin juga menyukai