KASUS
Pembimbing : dr. Jeffry Pattisahusiwa, Sp.A
Presentan : Bella Louisa (2016061042)
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Bengkak pada kelopak mata paling jelas pada pagi hari setelah bangun
tidur
Imunisasi TT: 2 x
Pasien merupakan anak ke 3 (P3A0) . Pasien lahir kurang bulan (36 minggu)
dengan berat 1900 gram dan panjang badan 47 cm. Persalinan secara spontan
di rumah pasien dengan bantuan bidan.
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat persalinan: bidan
Penolong persalinan: bidan
Cara persalinan: spontan
Hambatan persalinan: tidak ada
Masa gestasi: 36 minggu
Keadaan bayi: BBL 1900 gram, langsung menangis kuat
BCG scar +
Imunisasi Dasar Lengkap menurut Kemenkes
RIWAYAT MAKANAN
0 6 bulan : ASI
Glukosa Darah
GDS 81 mg/dL
Fungsi Ginjal
Ureum 91 mg/dL
Kreatinin 0.91 mg/dL
RESUME
Anak H, laki-laki, berusia 8 tahun 10 bulan dengan berat badan 33 kg, datang ke
RS dengan keluhan utama bengkak pada wajah dan kedua ekstremitas bawah.
Keluhan ini disertai dengan BAK yang sedikit dan jarang serta berwarna keruh.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan pasien compos mentis, tampak sakit sedang.
Didapatkan edema pada kelopak mata, wajah dan pitting edema pada kedua
ekstremitas bawah dan ascites .
Ad functionam : Bonam
Teori Kasus
-Diitetik: diit protein - Protein : 2x 24 kg = 48
normal sesuai dengan gram/hari
RDA yaitu 1,5 2 gram / - Prednison 4-4-4 PO
kgbb/hari. Diit rendah
Tatalaksana garam yaitu 1 2 gram/
hari)
-Steroid
-Albumin 20-25% (1 gr
/kgBB)
Teori Kasus
Quo ad vitam : bonam - Quo ad vitam bonam karena pasien menunjukkan
Quo ad sanationam : perbaikan setelah terapi dengan steroid.
dubia ad bonam
Quo ad functionam : - Quo ad sanationam dubia ad bonam karena pada
bonam anak dengan sindroma nefrotik yang responsive
Progno
terhadap steroid biasanya akan relaps berulang
sis
namun, seiring dengan bertambahnya usia akan
semakin jarang relaps.
- Quo ad functionam bonam karena pada anak yang
responsive terhadap steroid jarang menjadi penyakit
ginjal kronik.
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik merupakan kumpulan gejala-gejala :
Proteinuria masif (40 mg/m2 LPB/jam atau rasio
protein/kreatinin pada urine sewaktu >2 mg/mg atau
dipstick 2+)
Hipoalbuminemia (2,5 gr/dL)
Edema
Hiperkolestrerolemia (>200 mg/uL)
KLASIFIKASI
Relaps, yaitu proteinuria 2+ (proteinuria 40 mg/m 2 LBP/jam) selama 3
hari berturut-turut dalam 1 minggu.
Relaps jarang, yaitu relaps yang terjadi kurang dari 2 kali dalam 6 bulan
pertama setelah respon awal, atau kurang dari 4 kali per tahun pengamatan.
Relaps sering (frequent relapse), yaitu relaps terjadi 2 kali dalam 6 bulan
pertama atau 4 kali dalam periode satu tahun.
Dependen steroid, yaitu keadaan dimana terjadi relaps saat dosis steroid
diturunkan atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan, dalam hal ini
terjadi 2 kali berturut-turut.
Resisten steroid, yaitu suatu keadaan tidak terjadinya remisi pada
pengobatan prednisone dosis penuh (full dose) 2 mg/kgBB/hari selama 4
minggu.
ETIOLOGI
Kongenital
Idiopatik / primer
Sekunder
EPIDEMIOLOGI
Sindroma nefrotik terjadi pada 1-3 per 100.000 anak usia < 16
tahun.
Overfill
HIPERLIPIDEMIA
Hiperlipidemia diperkirakan sebagai efek dari peningkatan
sintesis dan penurunan katabolisme lipid.
MANIFESTASI KLINIS
Awalnya datang dengan edema ringan
Edema menetap
Bila terjadi remisi pada remisi pada 4 minggu pertama, maka pemberian steroid
dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan dosis 40mg/m 2 LPB/hari (2/3 dosis awal)
secara alternating (selang sehari),
TATALAKSANA SINDROMA
NEFROTIK RELAPS
Prednisone dosis penuh sampai remisi (maksimal 4 minggu) dilanjutkan
dengan prednisone dosis alternating selama 4 minggu
TATALAKSANA SINDROMA
NEFROTIK RELAPS SERING
TATALAKSANA SINDROMA NEFROTIK
KETERGANTUNGAN STEROID
KOMPLIKASI
Hiperlipidemia
Infeksi
Hipokalsemia
Hipovolemia
PROGNOSIS
Sebagian besar anak yang responsive terhadap steroid mempunyai relaps
responsive steroid biasanya jarang terjadi gagal ginjal kronik Pada anak