Anda di halaman 1dari 8

AMDAL

TAHAPAN STUDI AMDAL


O 1. Penyusunan Kerangka Acuan
Kerangka Acuan atau Terms of Reference (TOR) dibuat berdasarkan studi
kelayakan (feasibility study) suatu aktivitas. Kegiatan ini harus melalui
persetujuan Tim Teknis AMDAL di daerah tingkat II/propinsi/pusat.
a. Dasar dalam Pelaksanaan Studi AMDAL
1) Daerah studi.
2) Jumlah dan lokasi sampel.
3) Isu utama yang akan timbul.

b. Cara Penyusunan
1) KA telah disusun oleh komisi yang bertanggung jawab atau bersama-sama
dengan pemrakarsa proyek (sesuai dengan Peraturan Pemerintah)
2) KA disusun bersama antara komisi yang bertanggungjawab, pemrakarsa
proyek dan pelaksana AMDAL atau konsultan AMDAL.
3) KA disusun oleh pelaksana AMDAL kemudian diajukan kepada pemrakarsa
proyek.
c. Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan
1) Judul, latar belakang studi AMDAL dan tujuan dari studi
AMDAL.
2) Dasar pendekatan studi AMDAL dan analisisnya.
3) Metodologi penelitian.
4) Jadwal penelitian.
5) Organisasi tim.
6) Biaya penelitian.
2. Identifikasi Dampak Penting
O a. Komponen Kegiatan
O 1) Prakonstruksi
a) Pembebasan lahan.
b) Pematangan lahan.
O 2) Konstruksi
a) Pemasangan tiang pancang.
b) Pembetonan.
O 3) Pasca konstruksi

O b. Komponen Lingkungan
1) Fisika.
2) Kimia.
3) Biologi.
4) Sosial.
5) Ekonomi.
6) Budaya.
7) Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
O c. Ukuran Besar dan Pentingnya Dampak
1) Jumlah manusia yang terkena dampak.
2) Luas wilayah sebaran.
3) Intensitas dan lamanya dampak.
4) Banyaknya komponen lingkungan yang
terkena dampak.
5) Sifat kumulatif dampak.
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
O 3. Rona Lingkungan Awal
Rona Lingkungan Awal adalah tinjauan lapangan untuk
menganalisis kondisi lingkungan sebelum ada kegiatan. Tinjauan
lapangan dapat berupa :
a. Pengukuran Langsung dan Wawancara
1) Pengukuran kualitas udara.
2) Pengukuran kualitas air.
3) Interview dengan masyarakat setempat.
b. Pengumpulan Data Sekunder dari Instansi Terkait

O 4. Prediksi Dampak
Berdasarkan besaran dari komponen kegiatan perkiraan
besarnya dampak terhadap lingkungan secara kualitatif dan
kuantitatif. Prediksinya menggunakan metodologi yang secara
ilmiah dapat diterima seperti dengan menggunakan model-model
matematis ataupun software yang sudah ada di pasaran.
O 5. Assessment Dampak
O Berdasarkan rona awal dan prediksi dampak
yang mengacu kepada standar/baku mutu yang
berlaku. Ukuran dampak :
O a. Jumlah manusia yang terkena dampak.
O b. Luas wilayah sebaran.
O c. Intensitas dan lamanya dampak.
O d. Banyaknya komponen lingkungan yang
terkena dampak.
O e. Sifat kumulatif dampak.
O f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
O 6. Mitigasi Dampak
Dituangkan dalam dokumen RKL (Rencana
Pengelolaan Lingkungan) untuk seluruh komponen
kegiatan yang memberikan dampak penting
terhadap komponen lingkungan. Tingkat
keberhasilan upaya mitigasi dampak diukur
dengan pemantauan yang dituangkan dalam
dokumen RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).
Pelaksanaan RKL dan RPL harus dilaporkan
secara periodik ke instansi terkait. Upaya
Pengelolaan yang harus dilakukan antara lain :
a. Penggunaan sarana WWTP.
b. Alat pengendali pencemaran udara.
c. Penggunaan peredam suara.

Anda mungkin juga menyukai