Anda di halaman 1dari 58

UPAYA POKOK PUSKESMAS SEI MESA

DAN
ANALISIS SWOT

Novia Fajarwati I4A012032


M. Halim fathony I4A012038
Rizkiarina Aulia R I4A012047

Pembimbing
dr. Farida Heriyani, MPH

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM
BANJARMASIN 1

November, 2017
PUSKESMAS SEI MESA

2
Puskesmas Sei Mesa

Jl. Pahlawan RT.8 No. 59 Banjarmasin


Gambaran Puskesmas Sei Mesa

Menjadikan puskesmas Sei Mesa sebagai pusat pelayanan kesehatan yang


VISI berkualitas menuju Banjarmasin sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di Kota


Banjarmasin, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan.
Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
MISI Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan didukung oleh manajemen
kesehatan yang berdaya guna.

MOTT TERSENYUM UNTUK KESEHATAN ANDA


O 4
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sei MesaTahun 2017
5
Wilayah kecamatan Banjarmasin Tengah dengan wilayah kerja meliputi 2
kelurahan, yaitu Kelurahan Seberang Mesjid dan Kelurahan Melayu.
Luas wilayah Kelurahan Seberang Mesjid 0,75 km2 dan Kelurahan Melayu 1,05 km2
dengan batas-batas sebagai berikut:
1. Kelurahan Seberang Mesjid Sebelah
Sungai Martapura
utara
Sebelah
Kelurahan Gedang Hanyar
selatan
Sebelah
Sungai Martapura
barat
Sebelah
Kelurahan Melayu
timur

2. Kelurahan
Sebelah
Sungai Martapura
Melayu utara
Sebelah
Kelurahan Sei Baru
selatan
Sebelah
Kelurahan Seberang Mesjid
barat
Sebelah
Kelurahan Sei Bilu
timur
Distribusi dan Kepadatan Penduduk

Wilayah
binaan

Seberang
Melayu
Mesjid

0,75 km2 8.457 1,05 km2 7.385


6.343 jiwa jiwa/km2 9.601 jiwa jiwa/km2
Sarana prasana, sumber daya dan sumber dana
puskesmas
Sarana Prasarana Sumber Daya
1. Sarana Pendidikan: 1. Bangunan Fisik
TK : 7 buah
Puskesmas Induk :1 buah
SD / Sederajat : 11 buah
SLTP/Sederajat : 3 buah
Poskesdes :2 buah
SLTA/ Sederajat : 1 buah Poskeskel :1 buah
Diploma II/III : 0 buah Jumlah :5 buah
PTN/PTS : 1 buah
2. Sarana Transportasi :
2. Sarana Ibadah:
Kendaraan Roda Empat (mobil Pusling): 1
Masjid : 6 buah
buah
Langgar : 23 buah
Kendaraan Dinas (sepeda Motor) :2 buah
Gereja : 3 buah
Vihara : 2 buah Jumlah : 3 buah
3. Sarana Kesehatan :
Puskesmas Induk : 1 buah
Posyandu Balita : 12 buah
Posyandu Usila :3 buah
Poskesdes : 2 buah
Poskeskel : 1 buah
No. Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah (orang)

1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 C. Sumber dana
4. Bidan
- D4 1 Dana yang diterima Puskesmas Sei Mesa berasal
- D3 (AKBID) 4 dari berbagai sumber sesuai dengan program
5. Perawat dan kegiatan yang dilaksanakan puskesmas.
- D3 (AKPER) 4
Berikut perincian dana yang diperoleh selama
- SPK 1
6. Perawat Gigi 2 tahun 2015 :
7. Apoteker 1 Segala biaya yang diperlukan untuk
8. Asisten Apoteker 2
pelaksanaan kegiatan puskesmas dibebankan
9. Petugas Kesling 1
10. Petugas Laboratorium 1
pada APBD pada dinas kesehatan.
11. Pelaksana TU 2 Biaya terbesar didapatkan dari dana JKN.
12. Petugas Gizi 2
13. Verifikator Keuangan 1 Bantuan lain sesuai perundang-undangan yang
14. Satpam 0 berlaku.
15. Jaga Malam 0

Jumlah 26
No Jenis Ketenagaan Yang ada Status
sekarang Kepegawaian

I. Puskesmas Induk
1 Dokter 2 PNS
2 Dokter gigi 1 PNS
3 Sarjana/D3
a. SKM 1 PNS

b. Akper
c. Akbid
4
4
PNS
PNS
Tingkat
d. Akademi Gizi 2 PNS kependidikan
e. D4 kebidanan 1 PNS
f. Apoteker 1 PNS tenaga kesehatan
4
5
Perawat (SPK)
Perawat Gigi
1
3
PNS
PNS
di Puskesmas Sei
6 Sanitarian 1 PNS Mesa tahun 2017.
7 Gizi - PNS
8 Tenaga Laboratorium 1 PNS
9 Pengelola Obat 2 PNS
10 Pelaksana TU 2 PNS
11 Verifikator Keuangan 1 PNS
PROGRAM KERJA PUSKESMAS SEI
MESA
Program Upaya kesehatan Wajib : Program Upaya Pengembangan :
Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes) Program Kesehatan Mata.
Kesehatan Ibu dan anak (KIA)
Program Kesehatan Jiwa.
Program Upaya Perbaikan Gizi
Program Usaha Kesehatan
P2PL (Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Sekolah ( UKS ).
Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Program Usaha kesehatan Gigi
Program Pengobatan Dasar atau Pengobatan dan Mulut
Umum
Program Usila ( Posyandu Usila )
PHN (Public Health Nursing)
PROGRAM KERJA PUSKESMAS SEI
MESA
Pelayanan Administrasi dan Tata
Program Penunjang : Usaha
Program Pelayanan Laboratorium Program-program tersebut
Sederhana. dilaksanakan di dalam gedung dan
di luar gedung puskesmas, yaitu
dengan melaksanakan pelayanan
dan pencatatan kegiatan serta
pelaporan hasil kegiatan.
3 Upaya Pokok Wajib
dengan Capaian Terendah

13
Program Upaya Kesehatan Wajib
1. Promosi Kesehatan Masyarakat (Promkes)
2. Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Program KIA dan KB
4. Program Perbaikan Gizi
5. Program Pengobatan Umum
6. Program Pencegahan Pemberantasan Penyakit
Menular (P3M)
14
6 Permasalahan Terbesar Puskesmas Sei Mesa


No Kegiatan Target Sasaran Pencapaian Survariable Selisih (S)
(H) (SV)
1 Frekuensi penyuluhan 100% 161 145 90% -10
luar gedung
2 Cakupan K1 99% 306 293 95,8% -3,2
3 Cakupan deteksi resti 100% 60 13 71,7 -29,
ibu hamil oleh nakes
4 Cakupan deteksi resti 100% 60 49 81,7% -18,3
ibu hamil oleh
masyarakat

5 Pemberian vitamin A pada 100% 38,8 96,1 247,6% +147,6


ibu nifas

6 Pemberian imunisasi 95% 339 286 84,4% -10,6


BCG 15
Program KIA dan KB

16
Program KIA dan KB
Pemeriksaan Ibu Hamil K 1
Pemeriksaan Ibu Hamil K 4
Deteksi Resti Bumil Oleh Nakes
Deteksi Resti Bumil Oleh Masyarakat (Resti Bumil)
Kunjungan bumil dengan faktor risiko yang dirujuk
Persalinan ditolong oleh Nakes
Pertolongan persalinan oleh/dengan pendamping
Jumlah kunjungan neonatus
Kunjungan KN 1
Kunjungan KN 2
Neonatus Resti (Komplikasi Neonatal) mengalami komplikasi yang ditangani
17
Neonatus resti/komplikasi yang di rujuk
Kematian neonatus yang dilaporkan
Bayi lahir hidup dengan BBLR <2500 gr
Bayi lahir mati
Bayi BBRL yang ditangani
Jumlah kunjungan bayi
Jumlah kunjungan balita
Bayi mendapat ASI Eksklusif
Pelayanan DDTK balita
Pelayan DDTK Apras
Keluarga Berencana (KB)
KB baru
KB aktif 18
Kegiatan dan Pencapaian
Pemeriksaan Ibu Hamil K 1 dengan target 306 orang pencapaian 305 orang 99,7%
Pemeriksaan Ibu Hamil K 4 dengan target 306 orang pencapaian 293 orang (95,8%)
Deteksi Resti Bumil Oleh Tenaga Kesehatan dengan target 60 orang pencapaian 13
orang (21,7%)
Deteksi Resti Bumil Oleh Masyarakat dengan target 60 orang pencapaian 49 orang
(81,7%)
Kunjungan bumil dengan faktor risiko yang dirujuk dengan target 0 orang pencapaian
55 orang
Persalinan ditolong oleh Nakes dengan target 294 orang pencapaian 283 orang
(96,3%)
Pertolongan persalinan oleh/dengan pendamping dengan target 0 orang pencapaian
0 orang
19

Jumlah kunjungan neonatus dengan target 280 orang pencapaian 279 orang (99,6%)
Kunjungan KN 1 dengan target 280 orang pencapaian 279 orang (99,6%)
Kunjungan KN 2 dengan target 280 orang pencapaian 279 orang (99,6%)
Neonatus Resti (Komplikasi Neonatal) mengalami komplikasi yang ditangani dengan target 68 orang
pencapaian 32 orang (47%)
Neonatus resti/komplikasi yang di rujuk target 0 orang pencapaian 0 orang (0%)
Kematian neonatus yang dilaporkan target 0 orang pencapaian 3 orang
Bayi lahir hidup dengan BBLR <2500 gr dengan target 0 orang pencapaian 4 orang
Bayi lahir mati dengan target 0 orang pencapaian 0 orang
Jumlah bayi BBRL yang ditangani dengan target 0 orang pencapaian 4 orang
Jumlah kunjungan bayi dengan target 280 orang pencapaian 255 orang (91,1%)
Jumlah kunjungan balita dengan target 1274 orang pencapaian 1088 orang (85,4%)
Bayi mendapat ASI Eksklusif dengan target 0 orang pencapaian 153 orang
Pelayanan DDTK balita dengan target 1274 orang pencapaian 1444 orang (113,3%)
Pelayan DDTK Apras dengan target 560 orang pencapaian 784 orang (140%)
Jumlah Akseptor KB Baru
20
KB Baru dengan pencapaian 330 orang
KB Aktif dengan pencapaian 2674 orang
Hasil Kegiatan Program KIA / KB tahun 2016
No Parameter Target Sasaran Pencapaian Survariable Selisih (S)
(H) (SV)
1 Cakupan K1 99% 306 305 98,7% -0,3
2 Cakupan K4 95% 206 293 135,1% +40,1
3 Cakupan deteksi resti 100% 60 13 71,7 -29,
ibu hamil oleh nakes
4 Cakupan deteksi resti 100% 100% 237 105% +5%
ibu hamil oleh
masyarakat
5 Cakupan penanganan 85% 85% 85 38% -47
komplikasi obstetri
6 Cakupan kunjungan 90% 90% 1.030 100% +10%
neonatus (KN 1)
7 Cakupan kunjungan 100% 100% 1.030 100% 0
neonatus (KN lengkap) 21
Hasil Kegiatan Program KIA / KB tahun
2016
No Parameter Target Sasaran Pencapaian Survariable Selisih (S)
(H) (SV)
8 Cakupan penanganan 80% 80% 125 80% 0
komplikasi neonatus
9 Cakupan persalinan nakes 90% 90% 1.038 96% +6
10 Cakupan pelayanan nifas (KF 90% 90% 1.038 96% +6
3)
11 Jumlah kematian dan AKB Puskesmas Di bawah angka
penyebab kematian bayi 17/1000 nasional
kelahiran hidup

12 Jumlah kematian dan 0% 0% 6/2068 jumlah 0,3% -0,3


penyebab kematian ibu persalinan
13 Stimulasi deteksi dini tumbuh 90% 90% L: 558 L: 106,29% L: +6,29
kembang P: 526 P: 103,54%
22
P: +3,54
14 Cakupan KB Aktif 85% 85% 11.079 82,61% -2,39
Strength
Jumlah tenaga bidan yang mencukupi yaitu sebanyak 5 orang
Ada dan berjalannya ruangan KIA untuk melayani wanita hamil serta
menjalankan program keluarga berencana
Program posyandu yang terjadwal baik
Dijalankannya program imunisasi bagi ibu hamil yang bekerja sama
dengan bagian imunisasi serta perbaikan gizi ibu hamil bekerja sama
dengan bagian gizi
Rutinnya kunjungan ibu hamil yang ingin memeriksakan
kandungannya
Sarana dan prasarana yang mendukung seperti adanya alat sterilisator

23
Weakness
Program kebanyakan hanya berfokus pada kepatuhan dan
kerjasama ibu, kurang melibatkan suami atau lingkungan
sekitar
Tidak ada program secara aktif kunjungan ibu hamil resiko
tinggi

24
Opportunity

Tingginya angka kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan


kandungannya di wilayah kerja puskesmas
Tersebarnya bidan-bidan praktik mandiri di wilayah kerja
puskesmas
Adanya kader aktif di posyandu yang tersebar di wilayah kerja
puskesmas

25
Threat
Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah tentang
KIA-KB
Rendahnya angka deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh
masyarakat sehingga dapat mengakibatkan peningkatan
angka mortalitas ibu dan janin
Masih ada masyarakat yang pergi ke dukun kampung untuk
melakukan persalinan

26
Strategi Strength-Opportunity
Menggiatkan program ante-natal care sehingga
mengurangi mortalitas ibu dan janin
Mengajak bidan-bidan di wilayah kerja puskesmas untuk
membentuk jejaring untuk memastikan pelayanan terbaik
bagi ibu hamil dan menyusui
Optimalisasi kinerja kader dan pelatihan berkala untuk
kader

27
Strategi Weakness-Opportunity
Inventarisasi berkala memastikan kualitas dan kuantitas
obat dan alat yang tersedia
Meningkatkan kualitas bidan dengan pelatihan berkala

28
Strategi Strength-Threat
Melakukan survei verbal maupun tertulis (kuesioner) pada
masyarakat wilayah Puskesmas Sei Mesa untuk mengetahui
sejauh mana kesadaran dan pengetahuan tentang ante-
natal care serta program keluarga berencana
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
ibu dan anak serta keluarga berencana (penyuluhan,
konseling/ KIE, pembagian leaflet, pemasangan poster)
Ajak dan latih dukun kampung untuk bekerjasama dalam
pemenuhan target mengurangi angka mortalitas ibu dan
janin

29
Strategi Weakness-Threat
Memotivasi dan memberikan penyuluhan kepada suami
dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil serta
dalam persiapan persalinan yang dapat datang tiba-tiba

30
Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat

31
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Kegiatannya meliputi: Pemberian Vitamin A

Penimbangan Pemberian Vitamin A bayi ( 6-11 bln)


Bayi

Pemberian Vitamin A balita (1-5 th)


K/S
Pemberian Vitamin A pada ibu nifas
D/S Pemberian Fe bumil
D/K Pemberian Fe1
Pemberian Fe 3
N/S
Bumil KEK
Penimbangan Anak Balita Lila <23,5 cm
K/S HB < 11 gr%
D/S BGM
D/K Bayi 32
N/S balita
Target dan Pencapaian
Penimbangan bayi Pemberian Vitamin A
K/S dengan target 100% pencapaian Pemberian Vitamin A bayi ( 6-11 bln) dengan
100% target 85% pencapaian 87,9%
Pemberian Vitamin A balita (1-5 th) dengan target
D/S dengan target 85%pencapaian 85% pencapaian 87,5%
74,7%
Pemberian Vitamin A pada ibu nifas dengan target
D/K dengan target 85% pencapaian 38,8% pencapaian 96,1%
74,7% Pemberian Fe bumil
N/S dengan target 70% pencapaian Pemberian Fe1 dengan target 300 orang
54,4% pencapaian 306 orang (102%)
Pemberian Fe 3 dengan target 300 orang
pencapaian 294 orang (98%)
Penimbangan anak balita
Bumil KEK
K/S dengan target 100% pencapaian
100%
Lila <23,5 cm dengan target 306 orang
pencapaian 32 orang (10,5%)
D/S dengan target 85% pencapaian HB < 11 gr% dengan target 306 orang pencapaian
85,4% 46 orang (15,03%)
D/K dengan target 85% pencapaian BGM
85,4% Bayi dengan pencapaian 1 orang 33
N/S dengan target 70% pencapaian Balita dengan pencapaian 6 orang
80,9%
Hasil Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Tahun 2016
SASARAN PENCAPAIAN SUBVARIABEL SELISIH
IV. UPAYA PERBAIKAN GIZI SATUAN TARGET
(T) (H) (SV) (S)
A. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Pemberian vitamin A pada
1. 100% bayi&balita 90% 5122 4805 93,81 +3,81
bayi&balita
2. Pemberian vitamin A pada bufas 100% Bufas 100% 1085 1022 94,19 +4,19

3. Pemberian Fe1 pada bumil 100% jumlah bumil 95% 1131 1123 99,29 +4,29

4. Pemberian Fe3 pada bumil 100% jumlah bumil 85% 1131 1021 90,27 +5,27

5. Bayi yang mendapat ASI eksklusif 100% bayi 6 bulan 65 60,48 -4,52
Balita gizi buruk yang 100% balita gizi
6. 100% 6 6 100 0
mendapatkan PMT buruk
Balita gizi kurang yang 100% balita gizi
7. 100% 20 20 100 0
mendapatkan PMT kurang
Bumil KEK yang mendapatkan
8. 100% bumil KEK 100% 216 58 26,85 -73,15
PMT
34
9. Remaja putri yang mendapat TTD 40 40 100 0
Strength
Ada tenaga profesional dan jumlah paramedis sebanyak 24
orang
Tingkat pendidikan tenaga kerja yang ada sesuai dengan
bidang (lulusan D3 ahli gizi)
Adanya kegiatan gizi berupa konsultasi gizi, pemberian
vitamin A, pemberian Fe, pemantauan garam beryodium,
pemberian PMT pemulihan, pemantauan pertumbuhan
balita, pemberian suplementasi gizi
Puskesmas memiliki ruang pojok laktasi dan konseling gizi

35
Weakness
Tidak ada program gizi ASI eksklusif

36
Opportunity
Lokasi wilayah kerja puskesmas secara keseluruhan mudah
dijangkau oleh petugas
Adanya kader kesehatan di wilayah puskesmas
Adanya praktisi swasta (dokter praktik swasta, bidan
praktik swasta, perawat praktik swasta)
Peningkatan gizi masyarakat merupakan salah satu tujuan
SDGs

37
Threat
Kurangnya pengetahuan masyarakat dan dukungan dari
keluarga terhadap manfaat dan pentingnya ASI Eksklusif
pada bayi, pemantauan pertumbuhan gizi bayi dan balita,
serta pengetahuan keluarga sadar gizi

38
Strategi Strength-Opportunity
Optimalisasi kinerja kader dengan cara pelatihan materi
tentang ASI eksklusif dan keluarga sadar gizi
Kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta untuk KIE
ASI Eksklusif, ASI eksklusif, pemberian PMT pemulihan,
pemantauan pertumbuhan balita
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam
mewujudkan tujuan SDGs

39
Strategi Weakness-Opportunity
Optimalisasi program gizi, Posyandu, dan KIA , khususnya
konseling/ KIE tentang gizi
Mengadakan program mengenai ASI ekslusif dan
pemantauan pertumbuhan balita

40
Strategi Strength-Threat
Melakukan survei dan memberikan kuesioner pada
masyarakat wilayah Puskesmas Sei Mesa untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang ASI
eksklusif dan keluarga sadar gizi
Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan
(penyuluhan, konseling/ KIE, pembagian leaflet,
pemasangan poster)
Meningkatkan komunikasi dan hubungan antara petugas
gizi dengan kader kesehatan melalui berbagai acara
formal maupun nonformal

41
Strategi Weakness-Threat
Lebih melibatkan peran serta tokoh masyarakat ataupun
organisasi masyarakat setempat dalam mendukung
program Gizi Puskesmas; ASI eksklusif, pemberian PMT
pemulihan, pemantauan pertumbuhan balita.
Mengadakan penyuluhan rutin serta memperbaiki
perencanaan dan strategi program penyuluhan.
Membangun koordinasi yang baik antara puskesmas, kader,
maupun tokoh masyarakat setempat untuk melaksanakan
program puskesmas gizi.

42
P2PL

43
P2PL Imunisasi bumil
TT1
Kegiatan
TT2
Program imunisasi
Imunisasi caten
Imunisasi bayi TT1
BCG TT2

DPT HB combo 1 BIAS


DPT
DT (SD kelas 1)
HB Combo 2
TT (SD kelas 2 dan 3)
DPT HB Combo 3
Penyakit Kusta
Polio 1
Penyakit TB Paru
Polio 2
Penyakit Demam Berdarah
Polio 3
Penyakit Malaria
Polio 4
Penyakit Diare.
Hepatitis B 1 o-7 hari
Penyakit ISPA 44

campak
Imunisasi caten
TT1 dengan target 123 orang pencapaian 102 orang (82,9%)

Target dan pencapaian TT2 dengan pencapaian 92 orang


BIAS
Program imunisasi DT (SD kelas 1) dengan target 417 orang pencapaian 388
orang (93%)
Imunisasi bayi
TT (SD kelas 2 dan 3) dengan target 696 orang pencapaian
BCG dengan target 339 orang pencapaian 286 orang 734 orang (105,5%)
(84,5%)
DPT HB combo 1 dengan pencapaian 282 orang
DPT HB Combo 2 dengan pencapaian 281 orang
Penyakit Kusta
DPT HB Combo 3 dengan pencapaian 275 orang
Kasus baru dengan pencapaian 0 orang
Polio 1 dengan pencapaian 286 orang
Kasus lama dengan pencapaian 0 orang
Polio 2 dengan pencapaian 285 orang
Polio 3 dengan pencapaian 281 orang Penyakit TB Paru
Polio 4 dengan pencapaian 275 orang Tersangka TB dengan pencapaian 133 orang
Hepatitis B 1 0-7 hari dengan pencapaian 281 orang Penemuan BTA (+) dengan pencapaian 11 orang
Campak dengan pencapaian 269 orang Penemuan RO (+) dengan pencapaian 7 orang

Imunisasi bumil Jumlah diobati dengan pencapaian 15 orang


Angka konversi (CDR) dengan pencapaian 4 orang
TT1 dengan target 306 orang pencapaian 305 orang
(99,7%) Jumlah penderita sembuh dengan pencapaian
45 2 orang
TT2 dengan pencapaian 293 orang TB anak dengan pencapaian 0 orang
Hasil Kegiatan P2PL tahun 2016
UPAYA PENCEGAHAN DAN
SASARAN PENCAPAIAN SUBVARIABEL SELISIH
V. PEMBERANTASAN PENYAKIT TARGET
MENULAR
(T) (H) (SV) (S)

A. TB Paru

1. Case Detection Rate (CDR) > 70% 8 4 50 20

2. Kesembuhan > 85% 9 2 22,2 62,8

3. Konversi 4 50
8

B. Malaria *)

Pemeriksaan sediaan darah (SD)


1. 0 0 0
pada penderita Malaria Klinis *) NT

Penderita positif (+) Malaria


2. 100% 0 0 0
diobati sesuai standar 0
46

Hasil Kegiatan P2PL tahun 2016
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
V.
MENULAR
TARGET SASARAN (T) PENCAPAIAN (H) SUBVARIABEL (SV) SELISIH (S)
C. Kusta
Penemuan tersangka penderita
1. < 1/10.000 org 6 2 33.33 -66.67
Kusta
2. Pengobatan penderita kusta 100% 6 2 33.33 -66.67

3. Pemeriksaan kontak penderita 100% 6 100.00 0


6
Pencegahan dan pemberantasan
4. penyakit kusta 100% 2 2 100.00 0

D. Pelayanan Imunisasi *)

Imunisasi DPT 1 pada bayi (DPT1 -


1. 95% Bayi 318 282 +6,3
HB Combo)

2. Imunisasi HB 0 - 7 hari 80% Bayi 268 281 -24,9

3. Imunisasi Polio I 95% Bayi 318 286 +5,1


47
4. Imunisasi Campak pada bayi 93% Bayi 312 269 +6,8
Hasil Kegiatan P2PL tahun 2016
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT V
V. TARGET SASARAN (T) PENCAPAIAN (H) SUBVARIABEL (SV) SELISIH (S)
MENULAR .

E. Diare
Penemuan kasus diare di 10%x411/1000xjlh
1. 2248 594 1,03 +1,03
Puskesmas dan kader pddk
Kasus diare ditangani oleh
2. Puskesmas dan Kader dengan 100% 2028 594 100 0
oral rehidrasi

F. I S P A
Penemuan kasus Pneumonia oleh
1. 10% Balita 126 145 115 -105
Puskesmas
Kasus Pneumonia ditangai sesuai
2. 100% 145 100.00 0
standar 145

G. Demam Berdarah Dengue *)
1. Angka bebas jentik > 90% 2 92.5 2.5
2. Kasus DBD yang ditangani 100% 31 31 48 100.00 0

Penyakit demam berdarah Penyakit malaria
Penderita klinis dengan pencapaian 0 orang
Jumlah kasus demam berdarah
dengan pencapaian 31 orang Penderita klinis positif dengan pencapaian 0
orang
Pemeriksaan jentik berkala Penyakit diare
dengan pencapaian 2 orang
Jumlah penderita diare balita diobati dengan
Kelurahan yang melaksanakan pencapaian 164 orang
PSN dengan pencapaian 2 orang Jumlah penderita diare semua umur diobati
dengan pencapaian 511 orang
Penyuluhan kelompok dengan
pencapaian 2 orang Jumlah oralit diberikan dengan pencapaian
2028 orang
Pertemuan lintas sektor tingkat Jumlah penderita sembuh dengan pencapaian
kecamatan dengan pencapaian 511 orang
2 orang
Fogging massal dengan Penyakit ISPA
pencapaian 20 orang Penemuan kasus baru dengan pencapaian 145
Fogging focus dengan orang
pencapaian 31 orang Jumlah pengobatan penderita pneumonia:
Keluran Seberang Mesjid dengan pencapaian
49 61
orang dan Kelurahan Melayu dengan pencapaian
84 orang
Strength
Tenaga dokter fungsional sebanyak 2 orang, serta paramedis dan tenaga
pendukung dengan total keseluruhan sebanyak 27 orang.
Terdapat tenaga kesehatan yang sesuai tingkat pendidikannya dalam
menanggungjawabi program-program P3M.
Terdapat fasilitas laboratorium untuk menunjang pemeriksaan penyakit-
penyakit menular
Tersedianya vaksin serta alat penunjang pelaksanaan kegiatan imunisasi

50
Weakness
Pihak puskesmas tidak melakukan kunjungan rumah
terhadap diagnosa malaria
Penanganan diare kurang komprehensif dan minimnya
penyuluhan

51
Opportunity
Masyarakat dan petugas mudah menjangkau puskesmas Sei
Mesa
Adanya kader kesehatan dalam program peran serta
masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Adanya praktisi swasta (dokter praktik swasta, bidan praktik
swasta, perawat praktik swasta) yang membantu promkes
dibidang P3M

52
Threat
Masyarakat dan petugas mudah menjangkau puskesmas Sei
Mesa
Adanya kader kesehatan dalam program peran serta
masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Adanya praktisi swasta (dokter praktik swasta, bidan
praktik swasta, perawat praktik swasta) yang membantu
promkes dibidang P3M

53
Strategi Strength-Opportunity
Meningkatkan sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit-
penyakit menular
Memberikan pelatihan terhadap kader Puskesmas dalam
mendeteksi penyakit-penyakit menular sehingga dapat
membantu Puskesmas dalam penemuan kasus
Melakukan kerjasama dengan poliklinik dan praktisi swasta
untuk juga memberikan penyuluhan tentang penyakit-
penyakit menular
Ikut serta antar sekolah dalam program imunisasi

54
Strategi Weakness-Opportunity
Melengkapi sistem pendataan yang sudah ada
Mengadakan penyuluhan tentang penyakit malaria
Peran serta tokoh masyrakat untuk penyuluhan P2M
khususnya mengenai diare

55
Strategi Strength-Threat
Melakukan survei dan memberikan kuesioner pada
masyarakat wilayah Puskesmas Sei Mesa untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka P2M.
Meningkatkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan
(penyuluhan, konseling/ KIE, pembagian leaflet,
pemasangan poster) baik di dalam maupun di luar
Puskesmas tentang P2M.
Meningkatkan skrining terhadap penyakit-penyakit
menular
Meningkatkan kerja sama dengan pihak sekolah dalam
upaya P3M

56
Strategi Weakness-Threat
Perlu peran serta tokoh masyarakat ataupun organisasi
masyarakat setempat dalam mendukung program P3M
Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam
mensukseskan program-program P3M
Meningkatkan koordinasi dengan petugas terkait PHBS
Meningkatkan penyuluhan dan sosialisasi di tingkat
program maupun lintas sektor
Mengadakan sosialisasi terhadap kader agar lebih aktif dan
cepat tanggap kepada masyarakat khususnya dalam
program P3M

57
Terima Kasih

58

Anda mungkin juga menyukai