TUTORIAL 15

1. FIRYAL (151610101120)
2. FIOLINA F F H (151610101121)
3. SITI NOSYA R (151610101122)
4. FIFTIANI SYARAH (151610101123)
5. KIKI RAHMI Z (151610101124)
6. HANNA ESTHERITA (151610101125)
7. MEGA SEPATIKHA (151610101126)
8. MOH. FAHMI R (151610101127
LO 1- KESELAMATAN KERJA
1.PERLINDUNGAN TENAGA
KESEHATAN
SETIAP PASIEN HARUS DIANGGAP BERPOTENSI MENULAR DAN STANDARD
PRECAUTIONS HARUS DITERAPKAN BAGI SEMUA PASIEN.
DOKTERGIGI DAN STAF HARUS MELINDUNGI DIRI DENGAN MENGIKUTI
PROGRAM IMUNISASI DAN VAKSIN HBV. PERLINDUNGAN JUGA DILAKUKAN
UNTUK MELAWAN PENYAKIT SEPERTI TUBERCULOSIS, VARICELLA,
POLIOMYELITIS, MEASLES, MUMPS, DIFTERI DAN TETANUS.
PEREMPUAN DALAM USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL DAN BELUM
DIIMUNISASI JUGA DIIMUNISASI MELAWAN RUBELLA.
2. ERGONOMIK

BEKERJA DALAM ZONA PERGERAKAN NETRAL, YAITU UNTUK PERGERAKAN YANG

TIDAK MEMERLUKAN KEKUATAN BERLEBIH DARI OTOT ATAU MENYEBABKAN
KETIDAKNYAMANAN.
POSISI DUDUK YANG TEGANG, SEPERTI MIRING KE SAMPING, MEMUTAR TULANG
PUNGGUNG, MEMBENGKOK KE DEPAN ATAU MEROSOT MERUPAKAN AWAL RESPON
DARI KOMPENSASI FAKTOR RISIKO DENGAN HUBUNGAN KERJA YANG DAPAT
MENJADI KEBIASAAN SEIRING BERJALANNYA WAKTU. POSTUR TUBUH DAN
FAKTOR-FAKTOR INI SERING DIHUBUNGKAN DENGAN PENINGKATAN RISIKO
GEJALA MSDS.
 POSISI ERGONOMI DOKTER GIGI
1.
SELAMA PERAWATAN KLINIS
2.
SUDUT ANTARA PAHA DAN BETIS HARUS MEMBENTUK SUDUT YANG BESARNYA 110 ATAU LEBIH.

DOKTER GIGI HARUS SIMETRIS KE DEPAN DAN PUNGGUNG SEJAUH MUNGKIN DARI SANDARAN
TEMPAT DUDUK, ATAU BADAN DIMIRINGKAN KE DEPAN MAKSIMAL SEHINGGA 10-20, HINDARI
MEMUTAR DAN MRING CONDONG KE SAMPING.

3. KEPALA DOKTER GIGI DAPAT DIMRINGKAN KE DEPAN HINGGA 25.

4. PEDAL DRIVE HARUS DIPOSISIKAN/DITEMPATKAN DEKAT DENGAN SALAH SATU KAKI.

5. LENGAN DIANGKAT HINGGA 10-25 DARI SUMBU HORISONTAL.

6. JARAK ANTARA AREA KERJA (MULUT PASIEN) ANTARA DAN KE MATA (ATAU KACAMATA
PELINDUNG) ADALAH 35-40 CM.

7. INSTRUMEN DIPOSISIKAN DENGAN AREA PENGLIHATAN DARI DOKTER GIGI PADA JARAK ANTARA
20-25 CM.

8. LAMPU DARI DENTAL UNIT HARUS DIPOSISIKAN DI ATAS KEPALA DOKTER GIGI, SEBELUM DAN
SAAT TUBUH DOKTER GIGI BEKERJA, SEHINGGA CAHAYA YANG DIHASILKAN TERPANCAR LURUS
SEARAH PANDANGAN LANGSUNG KE DOKTER GIGI.
LO 2 KESEHATAN KERJA
1. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MEMBERI MEREKA KETRAMPILAN UNTUK BERKOMUNIKASI DENGAN
PASIEN DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA YANG SALING MENGHARGAI
DAN NONDISKRIMINATIF. BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN HIV/AIDS,
PASIEN KOLERA, DAN PASIEN DISABILITAS DAPAT MEMBANTU KITA
MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL. PROSES KOMUNIKASI
INTERPERSONAL, MELALUI BEBERAPA EPISODE YAITU: EPISODE
ADMINISITRASI MEDIK, DIAGNOSIS, RENCANA PERAWATAN,
PERAWATAN, DAN PASCA PERAWATAN.
2. PENGGURANGAN STRESS UNTUK
MENUNJANG KESEHATAN JASMANI DAN
ROHANI
PENERAPAN POLA-POLA KERJA SHIFT; ROTASI KERJA, PENGENALAN AWAL DARI
STRESS, PENGEMBANGAN PRIBADI, DAN MENGGUNAKAN WAKTU DILUAR TEMPAT
KERJA DAPAT DILAKUKAN. DOKTER GIGI YANG PRAKTIK PRIBADI DAPAT MEMBAGI
KERJA SHIFT DENGAN CARA MELAKUKAN PRAKTIK DENGAN PEMBAGIAN WAKTU
PRAKTIK DI PAGI DAN SORE HARI. HAL INI BERHUBUNGAN DENGAN MASA LELAH OTOT
DAN EFISIENSI KERJA DARI DOKTER GIGI. LAMANYA WAKTU PRAKTIK PADA SETIAP
DOKTER GIGI BERBEDA-BEDA TERGANTUNG DENGAN EFISIENSI KERJA INDIVIDU
MASING-MASING, DENGAN RERATA WAKTU KERJA EFEKTIF YAITU 6 JAM PER HARI.
ADANYA PENGGUNAAN WAKTU DI LUAR JAM KERJA JUGA DAPAT MENGURANGI
STRESS, MISALNYA DENGAN CARA MENGADAKAN SENAM PAGI SETIAP HARI JUMAT,
MELAKUKAN UPACARA BENDERA PADA HARI SENIN, ATAU DENGAN MEMAKAI BAJU
BATIK PADA HARI-HARI TERTENTU.
MANAJEMEN TEMPAT PRAKTEK

PENCAHAYAAN
SIRKULASI
AIR
PERLINDUNGAN TERHADAP ASISTEN
LO 3 SISTEM KERJA
SISTEM KERJA

4 HANDED DENTISTRY
MERUPAKAN POSISI KERJA OPERATOR DAN ASISTEN
BERDASARKAN ARAH JARUM JAM BAIK DALAM KEADAAN DUDUK
MAUPUN BERDIRI.
PEMBAGIAN ZONA KERJA ADA 4 ZONA PADA
POSISI KERJA BERDASARKAN ARAH JARUM JAM:

1. ZONA OPERATOR BERADA PADA POSISI ARAH JARUM JAM 7-12

2. ZONA ASISTEN BERADA PADA POSISI ARAH JARUM JAM 2-4
3. ZONA STATIS (UNTUK INSTRUMEN DAN BAHAN) BERADA PADA
POSISI ARAH JARUM JAM 12-2
4. ZONA TRANSFER BERADA PADA POSISI ARAH JARUM JAM 4-7
 OPERATORS ZONE SEBAGAI TEMPAT PERGERAKAN DOKTER GIGI.
ASSISTANTS ZONE ADALAH ZONA TEMPAT PERGERAKAN PERAWAT GIGI
ATAU ASISTEN.
TRANSFER ZONEADALAH DAERAH TEMPAT TRANSFER ALAT DAN BAHAN
ANTARA TANGAN DOKTER GIGI DAN TANGAN ASISTEN. INSTRUMEN JUGA
DAPAT DIBERIKAN DARI ASISTEN KE DOKTER GIGI LDIBAWAH DADA
PASIEN. JANGAN MEMBERIKAN ALAT DI ATAS MATA PASIEN.
STATIC ZONE ADALAH DAERAH TANPA PERGERAKAN DOKTER GIGI MAUPUN
PERAWAT GIGI SERTA TIDAK TERLIHAT OLEH PASIEN, ZONA INI UNTUK
MENEMPATKAN MEJA INSTRUMEN BERGERAK (MOBILE CABINET) YANG
BERISI INSTRUMEN TANGAN SERTA PERALATAN YANG DAPAT MEMBUAT
TAKUT PASIEN.
LO 4 TEAM WORK
TEAM WORK

SECARA YURIDIS HUBUNGAN DOKTER DAN APOTEKER

DIKONSTRUKSIKAN SEBAGAI PEMBERIAN KUASA DARI DOKTER
PADA APOTEKER UNTUK MELAKUKAN TUGAS DAN
KETERAMPILANNYA. (AJUSAR, 2004)
TEAM WORK
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NO. 4 TAHUN 2011 TENTANG DISIPLIN

PROFESIONAL DOKTER DAN DOKTER GIGI. DISEBUTKAN HUBUNGAN HUKUM ANTARA

DOKTER DENGAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA BERUPA PENDELEGASIAAN PEKERJAAN.

DOKTER DAPAT MENDELEGASIKAN PEKERJAAN KEPADA TENAGA KESEHATAN TERTENTU

YANG MEMILIKI KOMPETENSI DAN SESUAI RUANG LINGKUP KETERAMPILAN MEREKA

UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN TERSEBUT. DOKTER TETAP BERTANGGUNG JAWAB

ATAS PENATALAKSANAAN PASIEN YANG BERSANGKUTAN.

 PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM DOKTER TERHADAP PELAYANAN RESEP MELIPUTI TAHAP

PRESCRIBING ERROR YAKNI MENYANGKUT SEGALA PERMINTAAN DALAM RESEP, SEDANGKAN

APA (APOTEKER PENGELOLA APOTEK) BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP SEGALA SESUATU

MENYANGKUT TRANSCRIBING ERROR (ERROR TERJADI PADA SAAT PEMBACAAN RESEP),

DISPENSING ERROR (KESALAHAN PENYEBARAN/DISTRIBUSI), ADMINISTRASION ERROR
(KESALAHAN PEMBERIAN OBAT) DAN PATIENT COMPLIANCE ERROR (KESALAHAN KEPATUHAN

PENGGUNAAN OBAT OLEH PASIEN).

TANGGUNG JAWAB DOKTER SELAKU PROFESI DALAM PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL DI

BIDAN KESEHATAN, DIDASARKAN TANGGUNGJAWAB NORMA ETIK DOKTER SERTA TANGGUNG

JAWAB HUKUM YANG DIDASARKAN PADA KETENTUAN HUKUM PERDATA, PIDANA, DAN

ADMINISTRASI. TANGGUNGJAWAB APA ADALAH MEMBERIKAN OBAT PADA PASIEN SESUAI

DENGAN YANGTERTULIS DI DALAM RESEP SEBAGAI SUATU KUASA YANG DIDASARKAN ILMU,

KETERAMPILAN DAN WEWENANG YANG DIMILIKINYA.

LO 5 KELAINAN MUSCULOSKELETAL
 MUSCULOSKELETAL DISORDERS
MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDS) ATAU GANGGUAN OTOT RANGKA
MERUPAKAN KERUSAKAN PADA OTOT, SARAF, TENDON, LIGAMENT, PERSENDIAN,
KARTILAGO, DAN DISCUS INVERTEBRALIS. KERUSAKAN PADA OTOT DAPAT BERUPA
KETEGANGAN OTOT, INFLAMASI, DAN DEGENERASI. SEDANGKAN KERUSAKAN PADA
TULANG DAPAT BERUPA MEMAR, MIKRO FAKTUR, PATAH, ATAU TERPELINTIR.
MSDS TERJADI DENGAN DUA CARA:
1. KELELAHAN DAN KELETIHAN TERUS MENERUS YANG DISEBABKAN OLEH FREKUENSI
ATAU PERIODE WAKTU YANG LAMA DARI USAHA OTOT, DIHUBUNGKAN DENGAN
PENGULANGAN ATAU USAHA YANG TERUS MENERUS DARI BAGIAN TUBUH YANG
SAMA MELIPUTI POSISI TUBUH YANG STATIS;
2. KERUSAKAN TIBA-TIBA YANG DISEBABKAN OLEH AKTIVITAS YANG SANGAT
KUAT/BERAT ATAU PERGERAKAN YANG TAK TERDUGA.
JENIS-JENIS KELUHAN MUSCULOSKELETAL
DISORDERS (MSDS)

1. SAKIT LEHER
2. NYERI PUNGGUNG
3. CARPAL TUNNEL SYNDROME
4. THORACIC OUTLET SYNDROME
5. LOW BACK PAIN
PENCEGAHAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
1. PERALATAN ERGONOMIK
2. OPERATING STOOL
3. OPERATOR TABLE
4. DENTAL-LOUPE:
5. HANDPIECE/ULTRA SONIC SCALER/ENDODONTIC
6. DENTAL LIGHT
EXERCISE UNTUK MENGURANGI KELUHAN
MUSKULOSKELETAL

EXERCISE INI DILAKUKAN UNTUK MENCEGAH ATAU

MENGURANGI KELUHAN MUSKULOSKELETAL AKIBAT PAJANAN
ERGONOMI DI TEMPAT KERJA[8]. LAKUKAN EXERCISE SESUAI
DENGAN GAMBAR BERIKUT
UNTUK PEREGANGAN TANGAN DAN TELAPAK TANGAN DAPAT
MENGIKUTI LATIHAN SEPERTI GAMBAR DIBAWAH INI