Anda di halaman 1dari 28

ANTI PARASIT

Kelompok 8

Aulia Sastri Pratika 1504015055


Hayati Diana Taru 1504015177
Novita Indah Permatasari 1504015272
ANTI PARASIT

1.Antelmentik (obat cacing)


2.Amubisid (anti amuba )
3.Anti malaria
Antelmintik
Antelmintik atau obat cacing ialah obat yang
digunakan untuk memberantas atau
mengurangi cacing dalam lumenusus atau
jaringan tubuh.
Kebanyakan obat cacing efektif terhadap satu
macam cacing, sehingga diperlukan diagnosis
tepat sebelum menggunakan obat tertentu.
Kebanyakan obat cacing diberikan secara oral,
pada saat makan atau sesudah makan
Obat-Obat Penyakit Cacing
A. Membendazol
Efek antelmintik
Membendazol merupakan antelmintik yang efektif mengobai
infestasi cacing gelang, cacing kremi, cacing tambang. Maka berguna
untuk mengobati infestasi campuran cacing-cacing tersebut.
Membendazol juga efektif untuk trichostronlyus, sedangkan untuk
taeniasis dan S. stercoralis efeknya bervariasi
Efek samping dan kontraindikasi
Membendazol tidak menyebabkan efek toksik sitemik mungkin
karena absorpsinya yang buruk (pemberian oral <10%) sehingga aman
diberikan pada pasien dengan anemia maupun malnutrsi.
Efek sampingnya : mual,muntah,diare&sakit perut ringan
Gejala-gejala ini biasanya terjadi pd infestasi askari yang berat yang
disertai ekspulsi atau keluarmya cacing lewat mulut
Indikasi
Membendazol merupakan obat terpili untuk
enterobiasis dan trichuriasis dengan amgka
penyembuhan 90-100% untuk enterbiasis pada dosis
tunggal.

B. Pirantelpamoat
Pirntel dipasarka sebagai garam pamoat yang berbentuk
kristal putih tidak larut dalam alkohol maupun air dan
bersifat stabil.
pirantel pamoat terutama digunakan untuk
memberantas cacing gelang, cacing kremi, cacing
tambang.
Pirantel pamoat dan analognya menimbulkan
depolarisasi pada otot cacing dan
meningkatkan frekuensi implus, sehingga
cacing mati dalam keadaan spastic.
Pirantel pamoat juga berefek menghambat
enzm kolinesterase, terbukti pada askaris
menigkatkan kontraksi ototnya
AMUBISID
Klasifikasi :
1.Amubisid jaringan
2.Amubisid luminal
3.Amubisid luminal & jaringan
AMUBISID JARINGAN
Emetin, klorokuin
Emetin E histolytica
Efek samping : reaksi lokal &
sistemik
Pemberian : intra muskular
Sudah mulai ditinggalkan,
hanya diberikan bila
metronidazol tidak efektif
atau di kontra indikasikan.
AMUBISID LUMINAL
Derivat 8 hidroksikuinolin
Berefek amubisid
langsung,hanya bekerja pada
amuba dalam lumen usus.
Efek samping terpenting :
SMON Subacute
myelooptic
neuropathy (jepang
AMUBISID LUMINAL & JARINGAN

Metronidazol
Efektif terhadap berbagai jenis amuba,
termasuk T. vaginalis
Absorpsi baik, T :8 10 jam
Efek samping : Keluhan saluran cerna,
sakit kepala, gangguan darah dll.
METRONIDAZOL

Dapat menyebabkan gangguan


darah, pemberian metronidazol >7 hari
Pemeriksaan Leukosit berkala.
Kontra indikasi : pasien riwayat penyakit darah
& gangguan SSP, trimester I kehamilan
Indikasi : amubiasis, trikomoniasis & infeksi
bakteri anaerob.
METRONIDAZOL

Indikasi lain :
Profilaksis pasca bedah abdomen
Infeksi pelvik
Kolitis pseudomembranosa
Amubiasis dewasa:
3 X 750 mg/hari, 5 10 hari
Amubiasis anak :
35-50 mg/kgBB/3 dosis
E histolytica

Gambar :Entamoeba histolytica yang tertanam pada sel inang.


Dimana parasit ini melepaskan suatu protein yang membentuk
suatu lubang yang disebut amoebapores
Hilangnya gejala klinik belum merupakan
jaminan pasien sembuh dari amubiasis.
Pengobatan amubiasis dinyatakan berhasil
bila:
Pada pemeriksaan laboratorium berkala
selama 6 bulan tidak ditemukan bentuk
hystolytica dan kista.
Cegah infeksi ulang, peningkatan higiene &
sanitasi lingkungan.
MALARIA

1. Malaria tropika P. falciparum


2. Malaria tersiana P. vivax & P ovale
3. Malaria kuartana P. malariae
Manusia hospes perantara
Nyamuk anopheles hospes definitif
KLASIFIKASI

1.Skizontosid jaringan dan darah


2. Gametositosid
3. Sporontosid
M.VIVAX & OVALE
Malaria vivax & ovale adalah :
Klorokuin + Primakuin
Klorokuin 25 mg/KgBB, 1 x / hari
selama 3 hari,
Primakuin 0,25 mg/ kgBB/ hari selama
14 hari.
Pilihan II Kina + Primakuin
Kina 10 mg/KgBB/kali,3xsehari slm 7
hr
Primakuin 0,25 mg/KgBB (slm 14 hr)
MALARIA FALCIPARUM
Malaria falciparum
Artesunat + Amodiakuin +Primakuin
3 hari Per oral
Artesunat 4 mg/kgBB
Amodiakuin 10 mg/kgBB.
Primakuin0,75 mg/KgBB
Lini 2
Kina + Doksisiklin + Primakuin
Kina + tetrasiklin + Primakuin
M.MALARIAE
Klorokuin selama 3 hari

Malaria mix :
Artesunat + Amodiakuin +
Primakuin
MALARIA BERAT
1.Tindakan umum
2.Terapi simtomatik
3.Pemberian obat anti malaria
Artemisinin parenteral
4.Penanganan komplikasi
KLOROKUIN

Tidak digunakan rutin, karena efek


samping agranulositosis yang fatal &
toksik pada hati.
Sangat efektif mengatasi serangan akut
malaria.
Absorpsi lengkap & cepat.
Pemakaian hati-hati pada : peny hati,
gangguan sal cerna, neurologik &
darah.
AMODIAKUIN

Strukur & aktivitas mirip klorokuin


Masih cukup efektif untuk
P.falciparum
Tidak direkomendasikan untuk
profilaksis karena dapat
menyebabkan hepatitis toksik &
agranulositosis
KINA

Efektif untuk P falciparum yang


resisten klorokuin & SP.
Dapat menyebabkan
sinkonismus yang reversibel
Kurang efektif & lebih toksik
ARTEMISININ

Skizontosid darah efektif in


vitro & in vivo
Mekanisme kerja : menghambat
sintesa protein.
Relatif aman, efek samping :
sal cerna .
Kontra indikasi : wanita hamil.
KEMOPROFILAK

Mengurangi resiko terinfeksi,


sehingga bila terinfeksi
gejala lebih ringan.
Ditujukan kepada orang yg
pergi ke daerah endemis
dalam waktu tidak lama
KEMOPROFILAK
Kemoprofilak untuk Plasmodium
falciparum:
Doksisiklin 2 mg/kgBB hr 4-6 minggu
Kemoprofilak Plasmodium vivak:
Klorokuin 5 mg/KgBB tiap minggu
Obat diminum 1 minggu sebelum
masuk daerah endemis sampai 4
minggu setelah kembali

Anda mungkin juga menyukai