Kelompok 8
B. Pirantelpamoat
Pirntel dipasarka sebagai garam pamoat yang berbentuk
kristal putih tidak larut dalam alkohol maupun air dan
bersifat stabil.
pirantel pamoat terutama digunakan untuk
memberantas cacing gelang, cacing kremi, cacing
tambang.
Pirantel pamoat dan analognya menimbulkan
depolarisasi pada otot cacing dan
meningkatkan frekuensi implus, sehingga
cacing mati dalam keadaan spastic.
Pirantel pamoat juga berefek menghambat
enzm kolinesterase, terbukti pada askaris
menigkatkan kontraksi ototnya
AMUBISID
Klasifikasi :
1.Amubisid jaringan
2.Amubisid luminal
3.Amubisid luminal & jaringan
AMUBISID JARINGAN
Emetin, klorokuin
Emetin E histolytica
Efek samping : reaksi lokal &
sistemik
Pemberian : intra muskular
Sudah mulai ditinggalkan,
hanya diberikan bila
metronidazol tidak efektif
atau di kontra indikasikan.
AMUBISID LUMINAL
Derivat 8 hidroksikuinolin
Berefek amubisid
langsung,hanya bekerja pada
amuba dalam lumen usus.
Efek samping terpenting :
SMON Subacute
myelooptic
neuropathy (jepang
AMUBISID LUMINAL & JARINGAN
Metronidazol
Efektif terhadap berbagai jenis amuba,
termasuk T. vaginalis
Absorpsi baik, T :8 10 jam
Efek samping : Keluhan saluran cerna,
sakit kepala, gangguan darah dll.
METRONIDAZOL
Indikasi lain :
Profilaksis pasca bedah abdomen
Infeksi pelvik
Kolitis pseudomembranosa
Amubiasis dewasa:
3 X 750 mg/hari, 5 10 hari
Amubiasis anak :
35-50 mg/kgBB/3 dosis
E histolytica
Malaria mix :
Artesunat + Amodiakuin +
Primakuin
MALARIA BERAT
1.Tindakan umum
2.Terapi simtomatik
3.Pemberian obat anti malaria
Artemisinin parenteral
4.Penanganan komplikasi
KLOROKUIN