Anda di halaman 1dari 26

TINJAUAN PUSTAKA

HEMODINAMIK MONITORING PADA PASIEN KRITIS

Oleh :
I Gusti Agung Ngurah Ciptadi Permana Wijaya (1102005051)

Pembimbing:
dr. IGN. Mahaalit Aribawa, Sp An., KAR

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


DI BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
RSUP SANGLAH DENPASAR
2015
OUTLINE
PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

PENUTUP
PENDAHULUAN
Dasar dari monitoring hemodinamik adalah penilaian terhadap
keadekuatan perfusi jaringan (keseimbangan antara kebutuhan
oksigen dengan suplai oksigen).
Faktor yang diketahui dapat mempengaruhi perfusi organ
diantaranya tekanan darah, cardiac output, resistensi vaskular
sistemik, tekanan vena sentral, deliveri oksigen, konsumsi oksigen,
dan gas darah arteri.
Ketidakseimbangan hemodinamik sering terjadi pada pasien kritis
syok multiple organ dysfunction syndrome (penyebab
kematian utama di ruang terapi intensif).
KRITIS
Istilah kritis diartikan sebagai berbagai situasi klinis
yang memerlukan perawatan utama di ruang terapi
intensif (ICU), dan terdapat berbagai derajat disfungsi
satu atau multipel organ dan sistem organ.
RESPON HEMODINAMIK
Perdarahan/perpindahan
cairan
Hipovolemik
Injury Intravaskular

Vasokonstriksi
Sistemik
Tekanan
Darah normal- Cardiac
Normovolemia
rendah Output
Tekanan Darah Arteri

Menggambarkan perfusi jaringan dan afterload dari ventrikel kiri

Non-Invasif

Invasif
Metode Non Invasif
Metode Invasif
Dapat mengukur tekanan darah secara kontinyu dan dinilai sebagai
teknik monitoring tekanan darah yang optimal.
Sebuah kateter kecil ditempatkan pada pembuluh arteri dan
dihubungkan melalui sebuah tabung penuh cairan pada sebuah
transduser elektromekanik.
Metode Invasif

Sistem Kateter-Tabung-Tranduser
Metode Invasif
Gelombang tekanan darah arteri

Terjadi saat ejeksi darah dari ventrikel


kiri pada fase sistole
Metode Invasif

INDIKASI KONTRAINDIKASI

Pemantauan tekanan darah Kecurigaan terjadinya insifiensi


ketat vaskular
Pemeriksaan gas darah arteri
yang berulang
Penyimpangan tekanan darah
yang besar
Metode Invasif
Teknik Pemasangan
Arteri radialis (paling banyak dipilih)
Arteri ulnaris
Arteri brakialis
Arteri femoralis
Arteri dorsalis pedis dan arteri tibia
posterior
Arteri axilaris
Metode Invasif

KOMPLIKASI

Emboli udara atau kateter, hematoma, perdarahan (khususnya saat pelepasan


tube kateter), vasospasme, trombosis arteri, pembentukan pseudoaneurisma,
nekrosis kulit pada area terpasangnya kateter, kerusakan saraf, infeksi, nekrosis
digit atau ekstremitas, dan injeksi obat intrarteri yang tidak disengaja.
Faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi adalah kanulasi
yang berlangsung lama, hiperlipidemia, penususkan yang berulang-ulang, wanita,
penggunaan kateter besar pada arteri kecil, dan penggunaan vasopressor.
Tekanan Vena Sentral
Tekanan vena sentral atau tekanan atrium kanan idealnya diukur pada
percabangan vena cava superior dan atrium kanan.
Tekanan Vena Sentral memberikan gambaran mengenai
keseimbangan volume intravaskular, capacitance vena, dan fungsi
ventrikel kanan
Normalnya berkisar antara 1 sampai 7 mmHg
Tekanan Vena Sentral
Gelombang a kontraksi arteri
Gelombang c elevasi katup
trikuspid saat awal kontraksi
ventrikel, dan
Gelombang v venous return
terhadap katup trikuspid yang
tertutup.
Gelombang x dan y
perpindahan ke bawah katup
trikuspid saat sistolik dan
pembukaan katup trikuspid saat
diastolik
Tekanan
Metode Invasif
Vena Sentral

INDIKASI KONTRAINDIKASI

Penuntun dalam penilaian status volume dan Tumor, klot, atau regurgitasi katup trikuspid yang
pemberian resusitasi cairan. dapat terembolisasi saat kanulasi.
Sample darah yang berulang-ulang.
Kontraindikasi lain berhubungan dengan area
Kateterisasi arteri pulmonal kanulasi. Misalnya, kanulasi vena subklavia
Hemodialisis kontaraindikasi relatif pada pasien yang mendapat
Aspirasi emboli udara antikoagulan (karena tidak mampu melakukan
kompresi langsung apabila terjadi kebocoran arteri
Temporary transvenous pacing yang tidak disengaja)
Pemberian obat vasoaktif atau nutrisi parenteral
total
Penempatan kanule (seperti venovenous bypass,
portosystemic shunt)
Akses vena perifer yang tidak adekuat (obesitas,
luka bakar, post-kemoterapi)
Tekanan
Metode Invasif
Vena Sentral

Teknik Pemasangan

Lokasi pemasangan kateter yang


paling banyak dipakai dalam
praktek adalah kateterisasi pada
vena jugular interna.
Pasien diposisikan pada posisi
Trendelenburg untuk
mengurangi resiko emboli udara
dan untuk mendistensi vena
jugularis interna (atau
subklavia).
Tekanan
Metode Invasif
Vena Sentral

KOMPLIKASI

Trauma pembuluh darah: hematoma, tamponade jantung (perforasi


intraperikardium dari vena cava superior atau atrium kanan).
Respirasi akibat: emboli udara atau klot, pneumotoraks, atau
kompresi jalur nafas sebagai akibat perdarahan arteri dan hematoma
yang meluas.
Infeksi yang berhubungan dengan kateter bervariasi dari infeksi pada
area lokal tempat pemasangan kateter sampai infeksi yang
mengancam nyawa seperti sepsis dan endocarditis.
Kateter Arteri Pulmonal
Digunakan untuk mengukur tekanan intrakardia, cardiac output, mixed
venous oxygen saturation dan fraksi ejeksi ventrikel kanan.

Resistensi pembuluh darah sistemik dan pulmonal, stroke volume,


indeks stroke work ventrikel kanan dan kiri, volume akhir diastolik
ventrikel kanan.
Kateter Arteri Pulmonal

INDIKASI

Memantau status hemodinamik pada pasien yang akan menjalani


pembedahan dengan resiko tinggi;
Membuat diagnosis banding dan penanganan terhadap shock
(hipovolemik, septik, kardiogenik);
Evaluasi diagnostik penyakit kardiopulmoner (seperti iskemia
myokardium, hipertensi pulmoner, shunt intrakardia, edema paru);
Titrasi terapi pada kondisi hemodinamik tidak stabil (seperti terapi
pada perdarahan subaraknoid, penanganan eklampsia).
Kateter Arteri Pulmonal

KOMPLIKASI

Disritmia
Thromboemboli dan Infark Paru
Infeksi yang Berhubungan dengan Kateter
Trauma Katup Jantung dan Endokarditis
Trauma Pembuluh Darah Paru
Lokasi pemasangan kateter vena sentral
Parameter Kateter Arteri Pulmonal
Turunan Parameter Arteri Pulmonal
Kateter Arteri Pulmonal

Teknik Pemasangan

Pemasangan kateter arteri pulmonal


memerlukan akses vena sentral, yang
dapat dilakukan dengan teknik seldinger.
Sebelum dimasukkan, kateter dicek
terlebih dahulu dengan mengambang
dan mengempiskan balon, juga dengan
mengirigasi tiga lumen intravaskukar yang
lainnya dengan saline

Anda mungkin juga menyukai