Anda di halaman 1dari 45

I.

Pendahuluan

II. Cuaca dan Iklim

III. Unsur-unsur cuaca dan pengaruh cuaca terhadap tanaman, tanah, dan OPT

IV. Iklim Indonesia (Tropis)

V. Klasifkasi (pengkelasan) Ikllim

VI. Pengelolaan Cuaca (iklim)

VII. Pranata Mangsa

VIII. Perubahan iklim dan dampaknya pada bidang pertanian


IX. Peranan pemodelan dalam Pengelolaan Sitem Pertanian

1
VIII. Perubahan iklim dan dampaknya pada bidang pertanian

2
1. Variabilitas iklim dan Perubahan Iklim
Iklim bisa bervariasi dan juga berubah

Climate variability refers to observed in the climate record in


periodes when the state of climate system is not showing
change. If the climate state change, usually characterized by
a shift in means, the frequency of formerly rare events on the
side to which the mean has shifted might occur more
frequently with increasing climate variablity. El Nino, La
Nina

Climate change is a movement in the climate system bicause


of internal changes within the climate system or in the inter-
action of its component, or because of changes in external
forcing either by natuaral factors or antrophogenic activities
(International Panel on Climate Change, IPCC)

3
Apa maksud perubahan Iklim (PI) ?
Perubahan = hasil penggeseran pola dari pola (kedudukan)
lama yang sudah mantap ke pola baru.
Iklim = keadaan yang mencirikan atmosfer pada suatu daerah
dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu 30 tahun. Isinya
tentang kondisi rata-rata unsur cuaca, fluktuasi terhadap
rata-ratanya, keadaan ekstrimnya dan frekwensinya.

Dari rekaman waktu yang lampau iklim tidaklah tetap (beru-


bah). Perubahannya berlangsung pada sekala waktu dengan
kisaran yang lebar yaitu sekala waktu geologis (jutaan tahun)
dan historis (ribuan, ratusan, dan pupuhan tahun).

Perubahan iklim yang mengawatirkan adalah perubahan iklim


yang berdampak besar terhadap kehidupan manusia, dan
perekonomian negara

4
Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang
diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga menyebabkan
perubahan komposisi atmosfir secara global dan
selain itu, juga berupa perubahan variabilitas iklim
alamiah yang teramati pada kurun waktu yang
dapat dibandingkan (UU No 32 Th 2009 tentang
PPLH).
Perubahan iklim yaitu perubahan yang
berpengaruh langsung maupun tak langsung pada
kegiatan manusia yang mengubah komposisi
atmosfir global dan menambah keberagaman iklim
alamiah dalam jangka waktu yang diperbandingkan
(Glossary Kyoto Protocol)

5
PI adalah sering munculnya cuaca yang ekstrem (rendah atau
tinggi) secara konsinten yang melebihi frekwensi normalnya
(Boer, 1999).
Climate change is a movement in the climate system bicause
of internal changes within the climate system or in the inter-
action of its component, or because of changes in external
forcing either by natuaral factors or antrophogenic activities
(International Panel on Climate Change, IPCC)

Unsur iklim ada 7 ! Unsur iklim yang mana yang digunakan


untuk menyatakan telah terjadi PI?

Unsur iklim yang digunakan adalah unsur iklim yang ber-


dampak besar terhadap kehidupan manusia, dan perekono-
mian suatu negara Suhu dan curah hujan

6
Unsur iklim yang berubah?

RADIASI MATAHARI

SUHU

TEKANAN UDARA PENGUAPAN (ET)

ANGIN KELB. UDARA

AWAN DAN HUJAN

7
8
Suhu rata-rata bulan terdingin suatu daerah berubah dari
15 oC menjadi 20 oC, maka terjadi perubahan iklim menurut
Koppen.

Iklim Berubah dari Iklim C menjadi A .

Evapotranspirasi tahunan rata-rata < curah hujan tahunan


rata-rata Surplus air.

Semula Iklim B berubah menjadi A

Dst.

9
El Nino/Shouthern Oscillation (ENSO) = warm event
ENSO lemah : 1x/3 th
ENSO kuat : 1x/8-11 th

La Nina = cold event

NAO (Northern Atlanthic Oscillation)

10
1879 Fm= m/(n +1)

Variasi iklim?
Perubahan iklim?

1941
Rata-rata

11
El-Nino, La Nina, NAO

12
A Suhu rata-rata bulan terdingin > 18oC . Isoterm musim dingin 18 oC
adalah kritis untuk hidup tetumbuhan tropis tt. CH tahunan > Et tahunan

B Evapotranspirasi tahunan rata-rata > curah hujan tahunan rata-rata


Defisit air

C Suhu rata-rata bulan terdingin antara -3 dan18 oC. Bulan terpanas >10oC.
Isoterm musim panas 10 oC berkorelasi dengan batas ke arah kutub dari
pertumbuhan pohon dan isoterm -3 oC menujukkan batas ke arah khatu-
listiwa

D Suhu rata-rata bulan terdingin di bawah -3 oC dan bulan terpanas mem-


punyai rata-rata > 10oC.

E Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 oC. Bulan terpanas dari ET mempu-
nyai suhu rata-rata antara 0 dan 10 oC. Bulan terpanas EF mempunyai
suhu rata-rata < 0 oC

13
CH bulanan dibedakan menjadi:
1. Bulan basah (BB), bulan dengan CH bulanan rata-rata
>200 mm
2. Bulan lembab (BL) bulan dengan CH bulanan rata-rata
antara 100 dan 200 mm
3. Bulan kering (BK), bulan dengan CH bulanan rata-rata
< 100 mm
Pengelompokkannya menggunakan panjang periode bulan basah
dan bulan kering berturut-turut. Struktur penglompokkan dibuat
5 tipe utama dan 4 subdivisi
Tipe utama dibedakan atas dasar jumlah bulan basah berturutan.
Tipe utama BB berturutan
A >9
B 7-9
C 5-6
D 3-4
E 0-2

14
Subdivisi dibedakan atas dasar jumlah bulan kering
berturutan
Sub-divisis BK berturutan
1 <2
2 2-3
3 4-6
4 >6

Gabungan antara tipe utama dan subdivisi terdapat 18 daerah


(zona) agroklimat, yaitu A1, A2, B1, B2, B3, C1, C2, C3, C4, D1,
D2, D3, D4, E1, E2, E3, dan E4.

15
Penyebab dari : A. luar sistem iklim (external) dan
B. dalam sitem iklim (internal )

A. Penyebab dari luar sistem iklim (external system)


1. Perubahan jumlah radiasi matahri yang diterima di
puncak atmosfer.
a. Perubahan akibat bumi mengitari matahari
(1) ragam eksentris
(2) presisi equinox
(3) kemiringan sumbu bumi
b. Keluaran matahari
Daur Sun spot 11, 22, 44 tahunan

16
Eksternal

Internal

kriosfer

litosfer
atmosfer Biosfer Biosfer
Hidrosfer

17
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (internal system)
1. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) H2O, CO2
pada atmosfer.

Sebelum era industrialisasi CO2 280 ppm(v/v) akhir abad 20


CO2 365 ppm (v/v), peran CO2 70 % GRK

a. Dari Litosfer letusan gunung api


b. Dari Biosfer kegiatan manusia
-mesin industri (di darat,perair,udara)
Pembakaran BBM -mobil dan motor
-truk dan traktor
-penebangan hutan
-pembakaran hutan Pembukaan
-pengolahan tanah lahan

-produksi semen
c. Dari Hidrosfer mineralisasi (anaerob)

18
19
Air, SO2, CO2, debu
.

20
Solfatara, air, CO2, debu dll..

21
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (internal system)
2. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) CH4
(metana) pada atmosfer.
CH4 menyokong 20 % GRK, kenaikkannya 1/100 x CO2,
selama 200 th terakhir gas metan naik 145 %, praindustri 0,07 ppm
sekarang 1,74 ppm, kenaikan 1 %/th, waktu huni 12 thn.

O3 + UV O2 + O
O + H+ OH-

CH4 + OH- === CO + 5H2O


CO + OH- === CO2 + H+
Sumber gas CH4 :
a. Dari Litosfer ladang minyak dan gas LPG dan LNG
b. Dari Biosfer kegiatan manusia
- sawah (tergenang)
- peternakan (ruminansia)
- aspal
- rayap
c. Dari Hidrosfer rawa-rawa (yang tidak tersiram air laut)
22
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (external system)
3. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) N2O
pada atmosfer. Kandungan N2O 275 (pra industr) - 310
ppb(v/v) (1994), kenaikkannya 0,25 %/th, waktu huni
120-150 thn.

Sumber N2O
a. Dari Litosfer ladang minyak dan gas LPG dan
LNG

b. Dari Biosfer kegiatan manusia


- sawah (pemupukan N)
- peternakan
- pembakaran vegetasi
- emisi industri

23
24
B. Penyebab dari dalam sistem iklim (external system)
1. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) CFC
(Chloro Fluoro Carbon), penyerap UV-B (:280-320 nm)
pada stratosfer. Kandungan CFC 0 (pra industri)
menjadi 0,105 % , waktu huni 102 thn.

Sumber CFC:
a. Cairan pendingin (freon, semprot rambut)

25
CO2

CH4

N2O

26
27
7-12,5 m 12,5-17 m
4-7 m Daerah pelepasan radiasi panas
Diserap uap air Diserap CO2
(= Jendela atmosfer)
Diserap oleh N2O, CFC, CH4, O3

tampak

UV radio

0,1 0,5 1 5 10 50 100 500 1000


Infra merah
m

mer, ji, ku, hi, bi, vi

1mm=103m = 106 nm

28
IM

GRK

maksimum = 2897/Ts m

29
1. Perubahan suhu udara
Secara global terjadi kenaikan suhu udara rata-rata 0,7 oC
Di Asia 2,9 oC/100 th
Di Timur Tengah 1,3 oC selama 103 tahun
Di Australia 0,7 oC/100 th
Di Eropa 0,8 oC/100 th

2. Perubahan Curah hujan


Perubahannya sangat ragam.
Di Amerika Utara meningkat 70 mm/th selama 50 th
Peningkatan terjadi di Northeastern and Westtern Coastal
region
Di Mexico dan Amerika tengah terjadi penurunan CH
Di Asia CH meningkat. Di Pakistan tercatat meningkat
Di Asia sub-tropik terjadi penurunan CH
Di Eropa CH naik antara 10-40 %
Di Artika terjadi kenaikkan CH
Di Australia CH naik 6 % sejak 1910.
30
3. Pengurangan salju dan penutupan padang es di belahan utara
sudah terdeteksi sejak 1987 terutama pada musim semi (spring).
Penyebabnya adalah penurunan albedo permukaan regional
(energi banyak masuk ke perairan). Konsekuensinya suhu udara
meningkat pada musim winter (panas) pada wilayah lintang
tengah.

4. Perubahan pemukaan lahan (bumi) oleh penebangan hutan


(aforestation or deforestation) meningkatkan albedo permukaan
regional dan menurunkan kekasaran aerodinamis udara.
Peningkatan albedo (energi ke udara) meningkatkan
suhu udara
Penurunan kekasaran aerodinamis meningkatkan transfer
energi, air, dan materi yang lain .

31
5. Perubahan Hidrologi
Tebal laut es menipis 40 % dalam waktu 20-40 tahun di
Artika (KU), dengan kecepatan penipisan tsb. 7 %/10 th
Gletser di Amerika Selatan menurun drastis dalam 10 thn
terakhir
Gletser di Peru 1968 -1994 penutupannya turun 20 %
Gletser di Peg. Himalaya juga meleleh penutupan
menyempit

6. Vegetasi
di daerah pegunungan sebaran vegetasi ke arah menaiki
lereng, karena menghangat

32
7. Perubahan Pertanian

-pemanjangan musim pertumbuhan pada lintang


tinggi,
-perubahan produksi,
-penyebaran hama dan penyakit

8. Hewan

33
Dampak utama PI pada pertumbuhan tanaman bersumber
dari pengaruh:
1. Suhu udara, 2. kelengasan, 3. ozon, 4. radiasi UV,
5. kadar CO2, 6. Hama dan penyakit

Pengaruh suhu udara bersama dengan peningkatan kadar


CO2 meningkatkan produksi fotosintesis.

Peningkatan kadar CO2 meningkatkan produksi bebijian


(Horie et al., 1996). Ada yang menyangsikan hasil penelitian
ini.
Matthewes et al. (1995) bahwa dampak peningkatan suhu
udara dan kadar CO2 di Banglades, Indonesia, Malaysia,
Myanmar, Philippina, Korea Selatan dan Thailan meningkat-
kan hasil fotosintesis .

34
1. Pembukaan lahan ?
bahan organik dan bahan organik tanah (gambut) ==
mineral + CO2 (aerob = oksidatif) >>>> (penurunan gambut)

2. Penggenangan tanah + penggunaan ppk Org.


Bahan organik CH4 + CO2 (anaerob = reduktif)

3. Penggunaan pupuk N?
CO(NH2)2 + H+ + 2H2O 2NH4+ + HCO3=
(urea) NH4+ NH3 + H

NH4 + O2 NO3- + H2O + 2H+


anaerobik
NO3 NO2 NO N2O N2

4. Mekanisasi?

Penggunaan Bahan bakar minyak dan gas CO2 dan N2O

35
Pembukaan lahan ?

Penggenangan tanah + penggunaan ppk Org.

Penggunaan pupuk N?

Mekanisasi?

36
Atas perhatiannnya

37
Fm= m/(n +1)

38
39
. Radiasi Mthr.

Suhu

Penguapan Tek Udara


Suhu dan Hujan
Kelem udara Angin

Awan dan hujan

Iklim

40
Sekian terimakasih

41
Pengurangan
lahan sawah,
Perubahan banjir Puso,
pola hujan kekeringan Kerusakan SD
Lahan,
Peningkatan
OPT

Sektor
Peningkatan
Muka laut
Pertania Peningkatan
Suhu udara
n

Lahan pertanian turun, Turunnya produksi pangan


Salinitas naik

Sumber: ICCSR, 2010, diolah


Kementerian Pertanian (Las, dkk.):
Potensi luas tanam (padi):
Kondisi kering (El-Nino)turun 14%
Kondisi basah (La-Nina)naik 10%
Penurunan paling parah: MK-1(24,8%), MH (11,5%)

Ancaman kekeringan & banjir (Las, dkk, 2009):


kekeringan perluasan areal padi sawah rawan: dari rata2 0.8% 5,4% & puso dari
0,21% 0,94%
banjir perluasan areal rawan dari 1.74% ke 1,98%, & puso dari 0,51% ke1,2%.
PEMANTAUAN KEMENTERIAN PERTANIAN:
1993-2002:
lahan pertanian yang terkena kekeringan: 220.380
ha dengan lahan puso 43.434 ha (setara dengan
190.000 ton gabah kering giling, GKG)
Lahan pertanian yang terlanda banjir seluas 158.787
ha dengan puso 39.912 ha (setara dengan 174.000
ton GKG) (Boer, 2003)
Januari-Juli 2007:
luas lahan pertanian yang mengalami kekeringan:
268.518 ha, dengan 17.187 ha mengalami puso
penurunan produksi padi hingga 91.091 ton GKG
45

Anda mungkin juga menyukai