Anda di halaman 1dari 22

Case Report

Carcinoma Mammae

Oleh :
Andreas Virta Krisma Wijaya
1010070100092

Preseptor :
Dr. Ismeldi Sp.B (K) Onk
DEFENISI

Kanker payudara merupakan suatu keganasan yang berasal dari jaringan


parenkim pada payudara yang meliputi duktus (saluran yang membawa air
susu ke nipple) dan lobulus (kelenjar yang memproduksi air susu) yang
cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastase.
EPIDEMIOLOGI

Dari seluruh kanker payudara, sekitar 50% tumbuh pada kuadran


lateral atas, 10% pada ketiga kuadran yang lain dan 20% di regio
subareolar.Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan
insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000
kasus kanker payudara yang didiagnosis setiap tahunnya sebanyak,
350.000 di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di
negara yang sedang berkembang.
KLASIFIKASI

Karsinoma In Situ (Karsinoma Non Invasif)


Karsinoma duktus in situ
Karsinoma lobuler in situ

Karsinoma ductal
Karsinoma lobuler
Karsinoma invasive
Karsinoma meduler
Karsinoma tubuler
Karsinoma papiler
PATOFISIOLOGI

a. Transformasi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit
yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

b. Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel
yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel
ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa
berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari.

c. Fase promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak
akan terpengaruh oleh promosi.
ETIOLOGI

Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun


demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko pada individu tertentu untuk menderita
kanker payudara, yang meliputi:
FAKTOR RESIKO
Usia
Genetik
Manarche,menopause,riwayat perkawinan,kehamilan/kelahiran dan menyusui
Pernah menderita penyakit payudara bukan keganasan
Riwayat keluarga menderita kanker payudara atau keganasan lain
Hormon Eksogen
Obesitas
Riwayat komsumsi alcohol
Bahan kimia (pestisida)
Radiasi
virus
GEJALA KLINIS

Gejala awal kanker payudara dapat berupa sebuah


benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan
payudara di sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan
biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada
stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan
bisa digerakkan dengan mudah di bawah kulit. Pada
stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding
dada atau kulit disekitarnya
Pada kanker stadium lanjut, bisa terbentuk
benjolan yang membengkak atau borok di
kulit payudara. Kadang kulit diatas benjolan
mengkerut dan tampak seperti kulit jeruk
(peuge de orange)
SKRINING

SADARI
MAMOGRAFI
USG PAYUDARA
TERMOGRAFI
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik


dan hasil pemeriksaan berikut:
Biopsi (pengambilan contoh jaringan payudara untuk diperiksa
dengan mikroskop)
Rontgen dada
Pemeriksaan darah untuk menilai fungsi hati dan penyebaran
kanker
Skening tulang (dilakukan jika tumornya besar atau ditemukan
pembesaran kelenjar getah bening)
Mammografi
USG payudara.
Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan stadium kanker

Stadium kanker

0 I II III IV

History & physical x x x X X


Platelets x x x x
Liver Function Test x x x x
Chest X-ray x x x x
Billateral mammograms x x x x x
Hormone receptor status x x x x
HR2/ neu ekxpression x x x x
Bone Scan x x x
Abdominal CT scan or ultrasound or MRI x x
STAGING
TERAPI

Terapi Operatif
Breast Conservation Terapi
mastektomi parsial
Kuadrantektomi
Lumpektomi
Mastektomi dan Diseksi Aksila

Mastektomi simplek Mastektomi radikal modifikasi


Rekonstruksi Payudara
Radioterapi

Kemoterapi

Terapi Hormonal
TERAPI BERDASARKAN STADIUM KLINIS

Stadium I, II, dan IIIA


Pada stadium I dan II dapat dilakukan mastektomi radikal atau
modifikasi mastektomi radikal.
Pada stadium IIIa dilakukan mastektomi radikal ditambah
kemoterapi adjuvan.
Stadium III b dan IV
Pada stadium yang lebih lanjut,lakukan tindakan paliatif dg tujuan:
Mempertahankan kualitas hidup pasien agar tetap baik
Tidak mempercepat atau menunda kematian
Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
PROGNOSIS

Stadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk


menentukan prognosis penyakit ini. Angka kelangsungan hidup 5 tahun
pada penderita kanker payudara yang telah menjalani pengobatan yang
sesuai mendekati:
94% untuk stadium I
85% untuk stadium IIa
70% untuk stadium IIb
52% untuk stadium IIIa
48% untuk stadium IIIb
18% untuk stadium IV
PENCEGAHAN

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli


diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup
secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker. Diusahakan
untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah
diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium dini. SADARI,
pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur
penyaringan merupakan alat untuk mendeteksi kanker secara dini.
LAPORAN KASUS

IDENTITAS
Nama : Ny A
NO.RM : 440880
Alamat : Garegeh
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Minang
Tanggal MRS : 21 April 2016
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA : Terdapat tukak disertai rasa nyeri dan


keluar darah bercampur nanah pada
Payudara sebelah kiri.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG : Pasien merasakan benjolan di payudara kiri sejak 2


tahun yang lalu
berawal dari benjolan sebesar telur ayam yang semakin lama semakin besar,
benjolan terasa gatal dan karena pasien sering menggaruk garuk, terjadi luka pada
benjolan yang semakin lama semakin meluas dan mengeluarkan nanah
. Selain nanah, dari luka juga sering keluar darah. Selama 2 bulan ini pasien belum
berobat ke dokter, namun berobat ke alternatif. Dalam 2 bulan terakhir Pasien
merasakan penurunan berat badan lebih dari 10 kg dan pasien sering merasakan
demam. Riwayat menarche pasien umur 12 tahun, pasien memiliki anak pertama di
usia 30 tahun, hingga sekarang pasien memiliki 1 orang anak perempuan dan
pemberian ASI teratur pada pauyadara sebelah kanan,hingga anak usia 3 tahun.
Sekarang pasien tidak lagi menstruasi. Pasien tidak menggunakan kontrasepsi.

Anda mungkin juga menyukai