Novi
Novi
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.R
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 65
Pekerjaan :-
Alamat : kampong belakang
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
No. CM : 06-40-48
Tanggal masuk Rumah Sakit : 07 Agustus 2017
Jam masuk Rumah Sakit : 14.35 WIB
ANAMNESA
Keluhan utama
Nyeri di pinggang
Keluhan tambahan
Nyeri kepala (+), pusing(+),nyeri perut (+)
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang
yang dirasakan sampai ke kaki sejak satu minggu
yang lalu,pasien juga mengeluh sulit untuk
berjalan,jika berjalan harus dibantu oleh
keluarga,pasien mengatakan ada riwayat jatuh 2
tahunn yang lalu.
DIAGNOSA
Diagnosa klinis :
Diagnosa Topis :
Diagnosa etiologi :
PENATALAKSANAAN
Farmakologi :
Ivfd NaCl 0,9% 1 fls / 12 Jam
Inj.Citicolin 500 mg / 12 Jam
Inj. Ranitidin 1A/12 Jam
Inj. Ketorolac 1A/12 Jam
Oral :
Kapcam 3 2x1
m.p 2x8
amlodipin 1x10
Atrovastatin 1x10
Sucralfat syr
G. PROGNOSIS
Death : dubia ad bonam
Disease : dubia ad bonam
Disability : dubia ad bonam
Discomfort : dubia ad bonam
Dissatisfaction : dubia ad bonam
Distitution : dubia ad bonam
Follow up
Tanggal 7 agustus 2017
S : -pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian pinggang sampai ke kaki,pasien mengeluh susah berjalan.
-sakit perut (+)
- sesak (+)
O: TD : 140/110
HR: 79 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,7
A: LBP + dyspepsia
P: ivfd RL 1 fls/12 jam
injeksi:
Ranitidin 1A/12 jam
Ketorolax 1A/12jam
M.P 125/12 jAM
Oral: mecobalamin 2x500 mg
Gabapentin 12x300 mg
Antasida syr 3x1
Tanggal 8 agustus
S: - nyeri pinggang sudah mulai berkurang
-sesak (+)
- sakit perut (+)
- mudah lelah
O: TD : 150/100
HR : 70 x/i
RR: 20x/i
T : 36,7
A: LBP + HT
P:
ivfd RL 1 fls/12 jam
Inj:
citicholin 500 mg/12jam
Ranitidin 1A/12jam
Ketorolac 1A/12jam
Furosemid 1A/hr
Oral:
Kapcam 3 2x1
M.P 2x8
Epirison 2x1
Amlodipin 1x10
Mecobalamin 2x500
Spironolakton 1x1
Sucrlfat syr 3xc1
Tanggal 9 agustus 2017
S : - nyeri pinggang mulai berkurang
-sesak (+)
- sakit perut (+)
O: TD: 140/80
A: LBP
P:
-inj :
ketorolac
furoesmid
-oral :
- amlodipin
- Antasida
Spondilolisis dan spondilolistesis
Spina Bifida
Stenosis kanalis vertebralis
Spondylosis lumbal
Spondilitis
TRAUMA DAN GANGGUAN MEKANIS
RADANG ( INFLAMASI )
TUMOR ( NEOPLASMA )
GANGGUAN METABOLIK
PSIKIS
Klasifikasi lbp:
- akut
- kronik
EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia, LBP dijumpai pada golongan usia 40 tahun. Secara keseluruhan, LBP merupakan
keluhan yang paling banyak dijumpai (49 %). Pada negara maju prevalensi orang terkena LBP adalah
sekitar 70-80 %. Pada buruh di Amerika, kelelahan LBP meningkat sebanyak 68 % antara thn 1971-
1981.
Sekitar 80-90% pasien LBP menyatakan bahwa mereka tidak melakukan usaha apapun untuk
mengobati penyakitnya jadi dapat disimpulkan bahwa LBP meskipun mempunyai prevalensi yang
tinggi namun penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok sigaret,
pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk
lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial. Pada laki-laki resiko nyeri pinggang
meningkat sampai usia 50 tahun kemudian menurun, tetapi pada wanita tetap terus meningkat.
Peningkatan insiden pada wanita lebih 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan osteoporosis.
Diagnosa
- Anamnesa
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang
HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
DEFINISI
Hernia Nukleus pulposus (HNP) atau potrusi Diskus
Intervertebralis (PDI) adalah suatu keadaan dimana terjadi
penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis
vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada diskus vebrata
yang diakibatakan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang
menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi
pada syaraf, terutama banyak terjadi di daerah lumbal dan
servikal sehingga menimbulkan adanya gangguan neurologi
(nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan
degeneratif pada proses penuaan.
KLASIFIKASI
1. Hernia Lumbosacralis
Penyebab terjadinya lumbal menonjol keluar, bisanya oleh kejadian luka posisi fleksi, tapi
perbandingan yang sesungguhnya pada pasien non trauma adalah kejadian yang berulang. Bersin,
gerakan tiba-tiba, biasa dapat menyebabkan nucleus pulposus prolaps, mendorong
ujungnya/jumbainya dan melemahkan anulus posterior. Pada kasus berat penyakit sendi, nucleus
menonjol keluar sampai anulus dan melintang sebagai potongan bebas pada canalis vertebralis.
Lebih sering, fragmen dari nucleus pulposus menonjol sampai pada celah anulus, biasanya pada
satu sisi atau lainnya (kadang-kadang ditengah), dimana mereka mengenai menimpa sebuah
serabut atau beberapa serabut syaraf.
2. Hernia Servikalis
Keluhan utama nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Penggerakan kolumma vertebralis servikal
menjadi terbatas, sedang kurvatural yang normal menghilang. Otot-otot leher spastik, kaku kuduk,
refleks biseps yang menurun atau menghilang Hernia ini melibatkan sendi antara tulang belakang
dari C5 dan C6 dan diikuti C4 dan C5 atau C6 dan C7. Hernia ini menonjol keluar posterolateral
mengakibatkan tekanan pada pangkal syaraf. Hal ini menghasilkan nyeri radikal yang mana selalu
diawali gejala-gejala dan mengacu pada kerusakan kulit.
Hernia Thorakalis
Hernia ini jarang terjadi dan selalu berada
digaris tengah hernia. Gejala-gejalannya terdiri
dari nyeri radikal pada tingkat lesi yang
parastesis. Hernia dapat menyebabkan
melemahnya anggota tubuh bagian bawah,
membuat kejang paraparese kadang-kadang
serangannya mendadak dengan paraparese.
Tanda dan Gejala klinis
Faktor faktor yang menyebabkan timbulnya HNP Lumbal ialah : 1) Aliran darah ke diskus
berkurang, 2) Beban yang berat, 3) Ligamentum longitudinalis post menyempit.
Tanda dan gejala klinis pada HNP lumbal ialah :
Nyeri pinggang bawah yang intermiten (dalam beberapa minggu sampai beberapa tahun)
nyeri menjalar sesuai dengan distribusai saraf skhiatik
Sifat nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk, nyeri mulai dari pantra + menjalar ke bagian
belakang lutut, kemudian ketungkai bawah
Nyeri bertambah hebat karna pencetus seperti gerakan gerakan pinggang batuk atau
mengedan, berdiri atau duduk untuk jangka waktu yang lama dan nyeri berkurang bila di buat
istirahat berbaring.
Penderita sering mengeluh kesemutan (parosthesia) atau baal bahkan kekuatan otot
menurun sesuai dengan distribusi persyaratan yang trlibat.
Nyeri bertambah bila ditekan daerah L5 S1 (garis antar dua krista liraka)
Dapat disipulkan, tanda gan gejala yang dialami oleh penderita HNP lumbal pada umumnya adalah :
Nyeri menjalar ke tungkai
Spasme otot otot paravertebrae
Keterbatasan LGS lumbal
Mengganggu mobilitas spine
Mempengaruhi pola jalan (gait) menjadi kaku dan susah payah
Komplikasi & Prognosis
Jika penderita yang mengalami HNP tidak segera
mendapatkan penanganan, maka akan
mengakibatkan komplikasi seperti kiposis dan
lordosis
Kelainan nyeri punggung bawah HNP ini
prognosisnya kurang baik karena kalau tidak
ditangani secara cepat proses penyakitan akan
berkepanjangan menjadi ischialgia, tetapi bila
ditangani dengan baik pasien bisa sembuh.