Anda di halaman 1dari 15

Pendahuluan

Atresia Ani :
Kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus imperforata
meliputi anus, rectum atau keduanya.

Paling sering terjadi pada bayi baru lahir (1 dari tiap 5000
10000 kelahiran)

Laki--laki(55--65%) sering disertai fistula anouretra/vesica,


sedangkan wanita rektovestibuler/vaginal.
Defenisi Atresia Ani
Atresia ani/Anus imperforata :

Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus


imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya. Atresia ini atau
anus imperforate adalah tidak terjadinya perforasi membran yang
memisahkan bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang
anus yang tidak sempurna.

Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam atau kadang berbentuk
anus namun tidak berhubungan langsung dengan rectum, atresia ani
merupakan kelainan bawaan (kongenital), tidak adanya lubang atau
saluran anus
Embriologi Anorektal
Usus terbentuk pada minggu keempat fase embrio hingga
bulan ke enam fase fetus, dimana periode pertumbuhan mulai
dari embrio sepanjang 4 mm sampai dengan 200 mm.

Usus terbentuk pada awal kehidupan disebut primitive gut,


yang terdiri atas :
1. Forgut faring, esophagus, gaster, duodenum, liver,
pancreas, dan apparatus biliaris.
2. Midgut usus halus, sekum, appendiks, kolon asendens,
dan dua per tiga kolon transversum
3. Hindgut sepertiga kolon transversum, kolon desendens,
sigmoid, rectum, bagian atas kanalis ani dari system ani
dan bagian dari system urogenital.
Hindgut merupakan kelanjutan midgut sampai membrane kloaka,
dimana membrane ini terdiri dari endoderm kloaka dan ectoderm
anal.
Anatomi Anorektal
Rektum memiliki 3 buah valvula : superior kiri, medial kanan
dan inferior kiri.

2/3 bagian distal rektum terletak di rongga pelvik dan


terfiksir, sedangkan 1/3 bagian proksimal terletak dirongga
abdomen dan relatif mobile

Kedua bagiannya dipisahkan oleh peritoneum reflektum


dimana bagian anterior lebih panjang dibanding bagian
posterior.
Vaskularisasi berasal dari :

1. Arteri hemorrhoidalis superior dan


medialis (a.hemorrhoidalis medialis
biasanya tidak ada pada wanita,
diganti oleh a.uterina) cabang dari
a.mesenterika inferior.

2. Arteri hemorrhoidalis inferior


cabang dari a.pudendalis interna,
berasal dari a.iliaka interna,
mendarahi rektum bagian distal dan
daerah anus
Persarafan rektum terdiri atas :
Sistem simpatik
Serabut simpatik berasal dari pleksus mesenterikus
inferior. Sistem parasacral yang terbentuk dari gangglion
simpatis lumbal ruas ke II,III,IV.

Sistem parasimpatik.
Persarafan parasimpatik berasal dari saraf sacral ke
II,III,IV.
Fisiologi Anorektal
Fungsi utama dari rektum dan kanalis anal ialah :

Mengeluarkan massa feses (defekasi)

Sewaktu gerakan massa di kolon mendorong isi kolon ke dalam


rektum terjadi peregangan rektum merangsang reseptor
regang di dinding rektum dan memicu refleks defekasi
sfingter anus internus untuk melemas rektum serta kolon
sigmoid berkontraksi lebih kuat sfingter anus eksternus juga
melemas terjadi defekasi.
Kontinensi : kemampuan untuk mempertahankan feses.
Tergantung pada :
1. Konsistensi feses makin encer feses, makin sulit untuk
menahannya di dalam usus.
2. Tekanan dalam anus 25-100 mmHg
3. Tekanan rektum 5-20 mmHg.
4. Sudut anorektal sudut antara anus dan rectum lebih dari
80 maka feses akan sulit dipertahankan.
Episidemiologi
Secara umum, atresia ani lebih banyak ditemukan pada laki-laki
daripada perempuan.
Fistula rektouretra merupakan kelainan yang paling banyak ditemui
pada bayi laki-laki, diikuti oleh fistula perineal.
Sedangkan pada bayi perempuan, jenis atresia ani yang paling
banyak ditemui adalah atresia ani diikuti fistula rektovestibular dan
fistula perineal.
Hasil penelitian Boocock dan Donna di Manchester menunjukkan
bahwa atresia ani letak rendah lebih banyak ditemukan
dibandingkan atresia letak tinggi.
Etiologi
Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga
bayi lahir tanpa lubang dubur

Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik


didaerah usus, rektum bagian distal serta traktus urogenitalis, yang
terjadi antara minggu keempat sampai keenam usia kehamilan.
Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum
urorektal secara komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi atau
pembentukan anus dari tonjolan embrionik.
Gangguan organogenesis
Genetik dan abnormalitas kromosom
Berkaitan dengan sindrom down
Patofisiologi
Faktor kongenital
Masa embrio

Tidak sempurnanya
perkembangan kolon

Anus imperforata Fistel


Obstruksi

Feses tidak keluar


Distensi abdomen
Sekuesterarsi cairan Rektouretralis
muntah Rektovestibular
rektovesika
rektovaginal

Anda mungkin juga menyukai