1. Pengertian Arus Listrik Definisi : Arus listrik adalah muatan listrik dari sumber listrik yang mengalir melalui penghantar. Arus listrik mengalir dari tempat yang bermuatan banyak (kutub positif) ketempat yang bermuatan sedikit (kutub negatif). Arus listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar yang berasal dari bahan-bahan tertentu saja, misalnya: perak, tembaga, besi, baja, dan timah. Konduktor (penghantar) adalah benda yang dapat atau mudah untuk menghantarkan arus listrik. Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, misal: plastik, kaca, karet, kayu kering.
Untuk menyatakan besar kecilnya arus listrik
menggunakan satuan ampere, sedangkan alat untuk mengukur besarnya arus listrik adalah amperemeter.
Arus listrik mempunyai tenaga yang disebut dengan
tegangan listrik, besar kecilnya tegangan listrik dinyatakan dalam bentuk satuan volt, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik adalah voltmeter. 2. Kuat Arus Listrik Kuat arus listrik adalah besarnya arus listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Kuat arus listrik dilambangkan dengan huruf I, dengan satuan ampere (A). Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan (q) yang mengalir dalam kawat penghantar (konduktor pada selang waktu tertentu (t). Berdasarkan definisi di atas, kuat arus listrik dirumuskan: I = q/t q = muatan yang mengalir (C); I = kuat arus listrik (A); t = waktu (s) Satuan kuat arus listrik adalah ampere. Kuat arus listrik dikatakan 1 ampere jika muatan sebesar 1 coloumb mengalir dalam kawat konduktor setiap sekon.
Berdasarkan Hukum Ohm, 1 ampere adalah besar kuat
arus listrik yang mengalir pada kawat konduktor dengan hambatan 1 ohm dan beda potensial 1 volt.
Sementara itu, berdasarkan terjadinya gaya Lorentz, 1
ampere adalah kuat arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak 1 m dan menyebabkan gaya Lorentz sebesar 2 10-7 N, dan kedua arus searah. Muatan yang mengalir pada penghantar zat elektrolit adalah ion, baik bermuatan negatif maupun positif.Sedangkan muatan yang mengalir pada penghantar logam adalah elektron. Jumlah elektron yang mengalir adalah: n = q / qe keterangan: q = muatan yang mengalir; qe = muatan elementer atau muatan elektron = 1,610 -19 C; n = jumlah elektron yang mengalir.
Pada prinsipnya, kuat arus hanya dipengaruhi oleh
sumber arus. Jadi, bentuk penampang tidak memengaruhi kuat arus yang melewatinya. Hanya saja, bentuk penampang kabel akan mempengaruhi rapat arus yang mengalir. Rapat arus didefinisikan sebagai kuat arus yang mengair pada suatu penghantar tiap satu satuan luas. Rapat arus dapat dituliskan dengan persamaan: J = I /A Keterangan: J = rapat arus (A/m2); I = kuat arus (A) ; A = luas penampang melintang (m2). HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK 1. Hukum Ohm Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi adalah sesuatu yang sering dibicarakan dalam bidang fisika elektronika. Apa sebenarnya fungsi dari hambatan tersebut? Dari data pengamatan kalian menunjukkan ada hubungan yang menarik antara kuat arus dan hambatan. Jika nilai hambatan diperbesar maka kuat arus akan menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga bisa ditulis,
Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan
berbanding terbalik dengan kuat arus. Dari Gbr dibawah ini ditunjukkan bahwa jika nilai hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan beda potesial adalah berbanding lurus, dengan kata lain semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya,
Secara matematika dapat ditulis,
Bunyi hukum Ohm adalah Kuat arus dalam suatu
rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian. 2. Hambatan Listrik Konduktor Pernahkah Anda memperhatikan laju kendaraan di jalan raya? Di jalan seperti apa sebuah mobil dapat melaju dengan cepat? Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, di antaranya lebar jalan, jenis permukaan jalan, panjang jalan dan kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan berbatu akan mengakibatkan laju mobil menjadi terhambat. Sebaliknya, jalan yang lebar dan beraspal mulus dapat mengakibatkan laju mobil mudah dipercepat. Demikian pula, panjang jalan akan memengaruhi seberapa cepat mobil dapat melaju. Ketika mobil dapat melaju dengan cepat, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya kecil dan sebaliknya, ketika laju mobil menjadi lambat karena faktor jalan, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya besar. Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil di atas. Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika melewati konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti hambatan konduktornya besar dan sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan konduktornya kecil. Secara matematis, hambatan listrik sebuah konduktor dapat ditulis sebagai berikut. Hambatan jenis konduktor bergantung pada suhunya. Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi hambatan jenis konduktor dan semakin tinggi pula hambatan konduktor tersebut. Pengaruh suhu terhadap hambatan konduktor dapat dituliskan dalam persamaan berikut. ELEKTROSTATIS 1. Muatan Listrik Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan pemandangan yang sering kita saksikan sehari-hari. Mungkin di antara Anda pernah mengalami peristiwa ketika menyetrika kain wool, begitu selesai disetrika maka kain wool tersebut menarik rambut-rambut di badan Anda saat kain tersebut didekatkan ke tubuh. Beberapa dari Anda mungkin pernah iseng menggosokkan penggaris plastik pada tangan Anda kemudian mendekatkannya ke rambut teman Anda hingga nampak beberapa helai rambut berdiri karenanya. pada timbulnya petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfer Beberapa contoh tersebut adalah salah satu dari sekian banyak fenomena elektrostatik yang sudah menjadi perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu. Tugas: Sejarah Penemuan Listrik! 1. Terjadinya Muatan Listrik Menurut Rutherford atom pembentuk benda tersusun dari sejumlah proton bermuatan positif yang terkonsentrasi di inti dan sejumlah elektron bermuatan negatif menempati sejumlah kulit lintasan yang mengelilingi inti. Benda netral adalah benda yang pada setiap atomnya jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Pada saat suatu benda berinteraksi dengan benda yang lain maka hanya elektron-elektron yang berada pada posisi terluar yang terlibat dalam interaksi tersebut. Elektron-elektron terluar ini biasa disebut elektron valensi. Jika elektron terluar lepas, maka jumlah proton (bermuatan positif) lebih besar dari jumlah elektron sehingga atom menjadi bermuatan positif. Sebaliknya apabila ada elektron yang masuk menempati kulit lintasan, maka jumlah elektron lebih banyak dari jumlah proton, akibatnya atom bermuatan negatif. Ketika batang plastik digosok dengan kain wol, elektron- elektron kain wol lepas dan masuk ke batang plastik sehingga batang plastik kelebihan elektron. Dengan demikian, batang plastik menjadi bermuatan negatif. Ada pun pada saat batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron elektron dari batang kaca berpindah ke kain sutera dan menyebabkan batang kaca kekurangan elektron sehingga menjadi bermuatan positif (Gambar 10.3) C. Gaya Coulomb antara Dua buah Muatan Gaya Coulomb sebenarnya merupakan salah satu contoh gaya alamiah. Hingga saat ini di alam ditemukan adanya empat gaya alamiah, yaitu: (1) Gaya gravitasi, bekerja pada semua partikel, antara lain berfungsi menjaga setiap benda langit berada pada orbitnya. (2) Gaya elektromagnetik, bekerja di antara partikel bermuatan, antara lain berfungsi mengikat atom-atom dan molekul-molekul dalam benda. Gaya Coulomb merupakan contoh gaya elektromagnetik. (3) Gaya lemah (week force), terjadi pada peluruhan radio aktif. (4) Gaya kuat (strong force), berfungsi menjaga neutron-neutron dan proton-proton berada bersama- sama dalam sebuah inti atom. Sehingga gaya Coulomb sering disebut gaya elektrostatika. Dari hasil penyelidikannya ia mengemukakan Hukum Coulomb bahwa besar gaya antara dua muatan listrik q1 dan q2 yang terpisah dengan jarak r, sebanding dengan besar muatan yang berinterkasi serta sebanding dengan kuadrat jarak antara kedua muatan. Secara matematis dapat ditulis:
Untuk membuat rumusan ini menjadi eksak, artinya
mengubah tanda sebanding (~) dengan tanda =, maka diperlukan sebuah konstanta, katakanlah k sehingga besar gaya antara kedua muatan titik tersebut adalah : Dalam satuan SI k dituliskan dalam tetapan lain yaitu untuk menyederhanakan rumus-rumus turunan yang banyak digunakan; yaitu:
sehingga rumus Hukum Coulomb dapat dinyatakan:
Bunyi Hukum Coulomb : Besar gaya tarik menarik atau tolak menolak pada suatu benda yang memiliki muatan listrik sebanding dengan hasil kali besar muatan listrik kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.