Anda di halaman 1dari 20

KELISTRIKAN ( ELEKTRODINAMIKA

DAN ELEKTROSTATIS)

ISMADI SIHOMBING, M.Pd


1. Pengertian Arus Listrik
Definisi :
Arus listrik adalah muatan listrik dari sumber listrik yang
mengalir melalui penghantar.
Arus listrik mengalir dari tempat yang bermuatan banyak
(kutub positif) ketempat yang bermuatan sedikit (kutub
negatif).
Arus listrik dapat mengalir melalui suatu penghantar
yang berasal dari bahan-bahan tertentu saja, misalnya:
perak, tembaga, besi, baja, dan timah.
Konduktor (penghantar) adalah benda yang dapat atau
mudah untuk menghantarkan arus listrik.
Isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik, misal: plastik, kaca, karet, kayu kering.

Untuk menyatakan besar kecilnya arus listrik


menggunakan satuan ampere, sedangkan alat untuk
mengukur besarnya arus listrik adalah amperemeter.

Arus listrik mempunyai tenaga yang disebut dengan


tegangan listrik, besar kecilnya tegangan listrik
dinyatakan dalam bentuk satuan volt, sedangkan alat
yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan
listrik adalah voltmeter.
2. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah besarnya arus listrik
yang mengalir tiap satuan waktu.
Kuat arus listrik dilambangkan dengan huruf I,
dengan satuan ampere (A).
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah
muatan (q) yang mengalir dalam kawat
penghantar (konduktor pada selang waktu
tertentu (t). Berdasarkan definisi di atas, kuat
arus listrik dirumuskan: I = q/t
q = muatan yang mengalir (C); I = kuat arus
listrik (A); t = waktu (s)
Satuan kuat arus listrik adalah ampere.
Kuat arus listrik dikatakan 1 ampere jika muatan sebesar
1 coloumb mengalir dalam kawat konduktor setiap
sekon.

Berdasarkan Hukum Ohm, 1 ampere adalah besar kuat


arus listrik yang mengalir pada kawat konduktor
dengan hambatan 1 ohm dan beda potensial 1 volt.

Sementara itu, berdasarkan terjadinya gaya Lorentz, 1


ampere adalah kuat arus listrik pada dua kawat sejajar
yang berjarak 1 m dan menyebabkan gaya Lorentz
sebesar 2 10-7 N, dan kedua arus searah.
Muatan yang mengalir pada penghantar zat elektrolit
adalah ion, baik bermuatan negatif maupun
positif.Sedangkan muatan yang mengalir pada
penghantar logam adalah elektron. Jumlah elektron
yang mengalir adalah:
n = q / qe
keterangan: q = muatan yang mengalir;
qe = muatan elementer atau muatan elektron =
1,610 -19 C; n = jumlah elektron yang mengalir.

Pada prinsipnya, kuat arus hanya dipengaruhi oleh


sumber arus. Jadi, bentuk penampang tidak
memengaruhi kuat arus yang melewatinya. Hanya saja,
bentuk penampang kabel akan mempengaruhi rapat
arus yang mengalir.
Rapat arus didefinisikan sebagai kuat arus yang mengair
pada suatu penghantar tiap satu satuan luas. Rapat arus
dapat dituliskan dengan persamaan:
J = I /A
Keterangan: J = rapat arus (A/m2); I = kuat arus (A) ;
A = luas penampang melintang (m2).
HUKUM OHM DAN HAMBATAN LISTRIK
1. Hukum Ohm
Hambatan atau disebut juga tahanan atau resistansi
adalah sesuatu yang sering dibicarakan dalam bidang
fisika elektronika.
Apa sebenarnya fungsi dari hambatan tersebut? Dari
data pengamatan kalian menunjukkan ada hubungan
yang menarik antara kuat arus dan hambatan.
Jika nilai hambatan diperbesar maka kuat arus akan
menurun untuk beda potensial yang tetap, sehingga bisa
ditulis,

Persaman di atas menunjukkan bahwa hambatan


berbanding terbalik dengan kuat arus.
Dari Gbr dibawah ini ditunjukkan bahwa jika nilai
hambatan konstan maka hubungan antara kuat arus dan
beda potesial adalah berbanding lurus, dengan kata lain
semakin besar beda potensial makin besar kuat arusnya,

Secara matematika dapat ditulis,

Bunyi hukum Ohm adalah Kuat arus dalam suatu


rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada
ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan
hambatan rangkaian.
2. Hambatan Listrik Konduktor
Pernahkah Anda memperhatikan laju kendaraan di jalan
raya? Di jalan seperti apa sebuah mobil dapat melaju
dengan cepat?
Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, di
antaranya lebar jalan, jenis permukaan jalan, panjang
jalan dan kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan
berbatu akan mengakibatkan laju mobil menjadi
terhambat.
Sebaliknya, jalan yang lebar dan beraspal mulus dapat
mengakibatkan laju mobil mudah dipercepat. Demikian
pula, panjang jalan akan memengaruhi seberapa cepat
mobil dapat melaju.
Ketika mobil dapat melaju dengan cepat, dapat
dikatakan bahwa hambatan jalannya kecil dan
sebaliknya, ketika laju mobil menjadi lambat karena
faktor jalan, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya
besar.
Kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil di
atas. Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui
konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan
jenisnya besar, dan panjang.
Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika melewati
konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan
jenisnya besar, dan pendek. Ketika kuat arus listrik kecil,
berarti hambatan konduktornya besar dan sebaliknya,
ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan
konduktornya kecil.
Secara matematis, hambatan listrik sebuah
konduktor dapat ditulis sebagai berikut.
Hambatan jenis konduktor bergantung pada suhunya.
Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi hambatan jenis
konduktor dan semakin tinggi pula hambatan konduktor
tersebut. Pengaruh suhu terhadap hambatan konduktor
dapat dituliskan dalam persamaan berikut.
ELEKTROSTATIS
1. Muatan Listrik
Sesungguhnya fenomena elektrostatik merupakan
pemandangan yang sering kita saksikan sehari-hari.
Mungkin di antara Anda pernah mengalami peristiwa
ketika menyetrika kain wool, begitu selesai disetrika maka
kain wool tersebut menarik rambut-rambut di badan Anda
saat kain tersebut didekatkan ke tubuh.
Beberapa dari Anda mungkin pernah iseng menggosokkan
penggaris plastik pada tangan Anda kemudian
mendekatkannya ke rambut teman Anda hingga nampak
beberapa helai rambut berdiri karenanya. pada timbulnya
petir akibat loncatan muatan listrik statis di ionosfer
Beberapa contoh tersebut adalah salah satu dari sekian
banyak fenomena elektrostatik yang sudah menjadi
perhatian manusia sejak ribuan tahun lalu.
Tugas: Sejarah Penemuan Listrik!
1. Terjadinya Muatan Listrik
Menurut Rutherford atom pembentuk benda tersusun
dari sejumlah proton bermuatan positif yang
terkonsentrasi di inti dan sejumlah elektron bermuatan
negatif menempati sejumlah kulit lintasan yang
mengelilingi inti.
Benda netral adalah benda yang pada setiap atomnya
jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Pada saat
suatu benda berinteraksi dengan benda yang lain maka
hanya elektron-elektron yang berada pada posisi terluar
yang terlibat dalam interaksi tersebut. Elektron-elektron
terluar ini biasa disebut elektron valensi.
Jika elektron terluar lepas, maka jumlah proton
(bermuatan positif) lebih besar dari jumlah elektron
sehingga atom menjadi bermuatan positif.
Sebaliknya apabila ada elektron yang masuk menempati
kulit lintasan, maka jumlah elektron lebih banyak dari
jumlah proton, akibatnya atom bermuatan negatif.
Ketika batang plastik digosok dengan kain wol, elektron-
elektron kain wol lepas dan masuk ke batang plastik
sehingga batang plastik kelebihan elektron.
Dengan demikian, batang plastik menjadi bermuatan
negatif. Ada pun pada saat batang kaca digosok dengan
kain sutera, elektron elektron dari batang kaca
berpindah ke kain sutera dan menyebabkan batang kaca
kekurangan elektron sehingga menjadi bermuatan
positif (Gambar 10.3)
C. Gaya Coulomb antara Dua buah Muatan
Gaya Coulomb sebenarnya merupakan salah satu contoh
gaya alamiah. Hingga saat ini di alam ditemukan adanya
empat gaya alamiah, yaitu:
(1) Gaya gravitasi, bekerja pada semua partikel, antara
lain berfungsi menjaga setiap benda langit berada pada
orbitnya. (2) Gaya elektromagnetik, bekerja di antara
partikel bermuatan, antara lain berfungsi mengikat
atom-atom dan molekul-molekul dalam benda.
Gaya Coulomb merupakan contoh gaya elektromagnetik.
(3) Gaya lemah (week force), terjadi pada peluruhan
radio aktif. (4) Gaya kuat (strong force), berfungsi
menjaga neutron-neutron dan proton-proton berada
bersama- sama dalam sebuah inti atom.
Sehingga gaya Coulomb sering disebut gaya
elektrostatika. Dari hasil penyelidikannya ia
mengemukakan Hukum Coulomb bahwa besar gaya
antara dua muatan listrik q1 dan q2 yang terpisah
dengan jarak r, sebanding dengan besar muatan yang
berinterkasi serta sebanding dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan. Secara matematis dapat ditulis:

Untuk membuat rumusan ini menjadi eksak, artinya


mengubah tanda sebanding (~) dengan tanda =, maka
diperlukan sebuah konstanta, katakanlah k sehingga
besar gaya antara kedua muatan titik tersebut adalah :
Dalam satuan SI k dituliskan dalam tetapan lain yaitu
untuk menyederhanakan rumus-rumus turunan yang
banyak digunakan; yaitu:

sehingga rumus Hukum Coulomb dapat dinyatakan:


Bunyi Hukum Coulomb : Besar gaya tarik menarik
atau tolak menolak pada suatu benda yang memiliki
muatan listrik sebanding dengan hasil kali besar
muatan listrik kedua benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak kedua benda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai