Anda di halaman 1dari 55

Peristiwa Peristiwa Pasca

Perang Dingin

Ayu Medina Lestari (XII-IPS-1/05)


Fadhel Frismajaya (XII-IPS-1/10)
Fariz Gali Putra (XII-IPS-1/11)
Perang Politik
Teluk Apartheid

Konflik Runtuhnya
Kamboja USSR

Jerman Disintegrasi
Bersatu Yugoslavia
Perang Teluk Persia I (Gulf War)

Penyebab Akibat

Jalannya
Tokoh
Perang
Penyebab

Invasi Irak atas Kuwait 2 Agustus 1990


dengan strategi gerak cepat yang
langsung menguasai Kuwait.
Kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang
Delapan Tahun dengan Iran dalam perang
Iran-Irak.
Akibat

Emir Kuwait Syeikh Jaber Al Ahmed Al


Sabah segera meninggalkan negaranya
Kuwait dijadikan provinsi ke-19 Irak
(Saddamiyat Al-Mitla`).
Arab Saudi meminta bantuan Amerika
Serikat tanggal 7 Agustus 1990.
Dewan Keamanan PBB menjatuhkan
embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990.
Jalannya Perang

AS mengirimkan bantuan ke Arab Saudi disusul


dengan negara negara Arab kecuali Syria,
Libya, Palestina dan Yordania.
Datang pasukan Eropa Barat (Inggris, Perancis
dan Jerman Barat) dan negara negara Asia.
Pasukan AS & Eropa dipimpin Jenderal Norman
Schwarzkopf serta Jenderal Collin Powell.
Pasukan Arab dipimpin Letjen. Khalid bin
Sultan.
Misi diplomatik antara James Baker dengan
menteri luar negeri Irak Tareq Aziz gagal (9
Januari 1991).
Presiden Amerika Serikat George H. Bush
diizinkan menyatakan perang oleh Kongres
Amerika Serikat tanggal 12 Januari 1991.
Operasi Badai Gurun dimulai tanggal 17 Januari
1991 pukul 03:00 waktu Baghdad.
Perang darat dimulai tanggal 30 Januari 1991.
Irak melakukan serangan balasan dengan
memprovokasi Israel dengan serangan rudal Scud B
buatan Soviet rakitan Irak.
Melakukan perang lingkungan dengan membakar
sumur sumur minyak di Kuwait dan menumpahkan
minyak ke Teluk Persia.
Soviet akhirnya tidak melakukan tindakan apa pun
di Dewan Keamanan PBB.
Pada tanggal 27 Februari 1991 pasukan Koalisi
berhasil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush
menyatakan perang selesai.
Tokoh

Emir Kuwait Syeikh Jaber Al Ahmed Al


Sabah (Presiden Kuwait)
Saddam Hussein (Presiden Irak)
George H. Bush (Presiden AS)
Tareq Aziz (menteri luar negeri Irak)
Mikhail Gorbachev (Presiden Uni Soviet)
Yevgeny Primakov
Politik Apatheid di Afrika Selatan

Munculnya Berakhirnya

Nelson
Tokoh
Mandela
Munculnya Apartheid

Suku-suku yang menjadi penghuninya


antara lain suku Khoi, Bushmen, Xhosa
dan Zulu.
Penjelajah Belanda (Afrikaner) tiba disana
pada 1652.
Inggris juga berminat dengan negara ini,
terutama setelah penemuan cadangan
berlian yang melimpah.
Perang Britania-Belanda dan Perang
Boer.
Pada 1910, empat republik utama
digabung di bawah Kesatuan Afrika
Selatan.
Pada 1931, Afrika Selatan menjadi jajahan
Britania sepenuhnya.
Pro-Afrikaner yaitu Partai Nasional
memperoleh mayoritas kursi di parlemen.
Strategi-strategi partai tersebut telah
menciptakan dasar apartheid (yang
disahkan pada tahun 1948).
Pemerintahan Britania sering
menggagalkan usaha apartheid yang
menyeluruh di Afrika Selatan.
Berakhirnya Apartheid

Tahun 1960-an, 'Grand Apartheid'


(apartheid besar) dilaksanakan.
Pada Februari 1990, menarik
larangan terhadap Kongres Nasional
Afrika dan partai-partai politik
berhaluan kiri yang lain dan
membebaskan Nelson Mandela dari
penjara.
UU apartheid mulai dihapus secara
perlahan-lahan.
Pemilu tanpa diskriminasi yang
pertama diadakan pada tahun 1994.
Nelson Mandela, dilantik sebagai
Presiden kulit hitam yang pertama di
Afrika Selatan.
Masa Nelson Mandela

Menangani masalah yang diabaikan pada


waktu Politik Apartheid seperti
pengangguran, wabah AIDS, kekurangan
perumahan dan pangan.
Memperkenalkan kembali Afrika Selatan
kepada ekonomi global.
Truth and Reconciliation Committee (TRC)
dibawah pimpinan Uskup Desmond Tutu
untuk menyatukan rakyat.
Tokoh

Presiden F.W. de Klerk dari Partai


Nasional.
Nelson Mandela (Presiden Afsel berkulit
hitam pertama).
Uskup Desmond Tutu (pemimpin TRC).
Konflik Kamboja

Latar Khmer
Belakang Merah
Latar Belakang

Pada 1953, Kamboja berhasil memperoleh


kemerdekaannya yang diperoleh melalui
kecerdasan politik Raja Sihanouk.
Karena ingin dibebaskan dari tekanan
monarki, Sihanouk turun tahta dan
menjadi politikus.
Dia memulai faksi politik yang disebut
Rakyat Masyarakat Sosialis (Sangkum
Reastr Niyum) yang kemudian menang di
pemilu nasional tahun 1955.
Ia mengubah posisi Kamboja pada 1965
dan menghilangkan hubungan diplomatik
dengan Amerika Serikat.
Pada saat yang sama ia membiarkan
Komunis Kamboja Vietnam memiliki akses
untuk mendirikan pangkalan.
Saat perekonomian Kamboja menjadi
tidak stabil, Sihanouk memutuskan untuk
memperbaharui hubungan dengan
Amerika Serikat.
Pembentukan Khmer Merah
Sihanouk digulingkan dari kekuasaan dan
melarikan diri ke Cina oleh Jenderal Lon Nol
pada tahun 1970.
Sihanouk berhasil dibujuk untuk mendirikan
sebuah pemerintahan sementara di
pengasingan, yang disebut Khmer Merah.
Pada tahun 1975, Khmer Merah mampu
mengambil alih Phnom Penh.
Pemimpin Khmer Merah adalah Saloth Sar,
yang lebih dikenal sebagai Pol Pot.
Runtuhnya Uni Soviet (USSR)

Lenin Stalin Khrushchev

Brezhnev Andropov Chernenko

Pecahan
Gorbachev Tokoh
US
Lenin (1917-1924)
Lenin mulai aktif di dunia politik sejak ia
berada di Universitas Kazan sehingga ia
sering keluar masuk penjara.
Ia berpindah pindah Universitas baik di
dalam maupun luar negeri untuk mempelajari
hukum dan politik.
Ketika ia kembali ke negaranya, ia
mengembangkan ajaran baru, yaitu
Komunisme.
Stalin (1924-1953)
Ia tampil sebagai pemimpin partai komunis di
Uni Soviet.
Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky,
Trotsky berhasil diusir keluar dari Rusia
kemudian dibunuh di Meksiko sekitar tahun
1940.
Menjelang tahun 1924 Stalin menjadi Pemimpin
Uni Soviet.
Ia dijuluki sebagai Manusia Baja.
Ketika masa pemerintahannya, ia membunuh
sekitar 30.000.000 penduduk US dan
sekitarnya.
Khrushchev (1958-1964)
Ia menjabat sebagai Sekjen Partai Komunis Uni
Soviet dari tahun 1953 sampai 1964
Sebagai Perdana Menteri dari tahun 1958
hingga 1964.
Pada tahun 1964 ia dilengserkan oleh Partai
Komunis dan digantikan oleh Leonid Brezhnev.
Khruschev banyak mengkritik Stalin dalam
memimpin Uni Soviet, sehingga sejumlah
pengikut Stalin tidak begitu senang dengan
dirinya.
Kebijakan Khrushchev
Tahun 1955 mendirikan Pakta Warsawa, sebagai tandingan dari
NATO.
Tahun 1956 militer Uni Soviet mengintervensi Hungaria.
Mendukung Mesir selama Krisis Terusan Suez tahun 1956.
Perpecahan Tiongkok-Soviet akibat Krushchev bernegosiasi
dengan negara-negara barat dan menolak menolong program
angkasa China
Memulai program angkasa Soviet, yang berhasil mengirim satelit
Sputnik dan kosmonot Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Menyetujui pembangunan Tembok Berlin di tahun 1961
Menempatkan rudal-rudal nuklir di Kuba, sehingga memicu Krisis
Rudal Kuba di tahun 1962.
Brezhnev (1964-1984)

Ia adalah Sekjen Partai Komunis Uni


Soviet dari tahun 1964 sampai 1982
Dua kali menjabat sebagai ketua
Presidium Dewan Tertinggi Soviet dari
tahun 1960 sampai 1964 dan dari tahun
1977 sampai 1982.
Andropov (1985)

Pada tahun 1954, Andropov menjadi Duta


Besar Soviet di Hungaria (selama
Revolusi Hongaria) sampai tahun 1956.
Dia merupakan presiden US yang
mengedepankan intervensi militer untuk
menyelesaikan masalah dan membuat
negaranya aman.
Chernenko (1985)
Ia menjabat Menteri Urusan Luar Negeri Uni
Soviet (1957-1985)
Ketua Presidium Kekuasaan Soviet (1985-
1988).
Ia menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis
Uni Soviet dan menjadi pemimpin Uni Soviet
pada 13 Februari 1984 selama 11 bulan.
Ia menjadi ketua Dewan Tertinggi Soviet dari 11
April 1984 sampai meninggal (1989).
Mikhail Gorbachev
Pada 11 Maret 1985, ia menjadi Sekretaris Jenderal
Partai Komunis Uni Soviet ketika menggantikan
Konstantin Chernenko. Ia melakukan perubahan besar-
besaran dalam sistem perekonomian dan politik.
Akibatnya, Uni Soviet bubar. Ia meraih Piala Nobel
Perdamaian pada tahun 1990. Ia mengundurkan diri
sebagai Presiden Uni Soviet pada 25 Desember 1991
menyusul kudeta oleh kelompok garis keras di Moskow
pada Agustus 1991. Ketika itu terjadi pertentangan atas
rencana mengubah bentuk negara. Usahanya
bereformasi yang disebut Perestroika untuk mengakhiri
Perang Dingin secara tak sengaja juga mengakhiri Uni
Soviet.
Pecahan Uni Soviet

Uzberkistan Georgia
Tajikistan Ukraina
Kazakhstan Armenia
Kirgistan Belarussia
Rusia Azerbaijan
Latvia Estonia
Moldova Turkmenistan
Lithuania
Tokoh

Lenin
Stalin
Khrushchev
Brezhnev
Andropov
Chernenko
Mikhail Gorbachev
Disintegrasi Yugoslavia

Yugoslavia terdiri dari 6 negara bagian


(Kroasia, Macedonia, Slovenia, Serbia,
Montenegro, Bosnia Herzegovina) dan 2
provinsi otonom (Kosovo dan Vojvodina).
1963

Pada tanggal 7 April, Republik Rakyat


Federal Yugoslavia berganti nama
menjadi Republik Federal Sosialis
Yugoslavia dan Josep Broz Tito diangkat
menjadi presiden seumur hidup.
1980
Tito meninggal, pemerintah pusat kehilangan
kewibawaan, perbedaan antaretnis mulai nampak,
terutama ketika pada akhir tahun 1980an terjadi krisis
ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk Serbia dan
non Albania lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan
orang mengungsi dari propinsi tersebut. Hal mendorong
terpilihnya Slobodan Milosevic yang mengajukan
program-program nasionalis Serbia sebagai presiden
Serbia: status otonom Kosovo dan Vojvodina ditiadakan.
Nasionalisme berdasarkan etnisitas menjadi marak.
Presiden Slobodan tidak dapat menanggulangi dengan
baik isu perbedaan rasial yang mencuat dan
menyebabkan terjadi ketegangan.
1990

April pemilu di negara-negara bagian.


Di Slovenia dan Kroasia, daerah terkaya,
partai pro kemerdekaan menang. Di
Serbia dan Montenegro, partai komunis
menang.
1991
Pada tanggal 25 Juni, Slovenia dan Kroasia
memproklamasikan kemerdekaan. Tentara Federal
(terutama beranggotakan orang Serbia) mengintervensi.
Akan tetapi perang di Slovenia hanya berlangsung 7 hari
karena penduduk di sana nyaris homogen sehingga
tidak ada kepentingan warga Serbia yang terancam.
Dibandingkan dengan Slovenia yang memiliki penduduk
homogen, perang di Kroasia berlangsung sengit dan
lama serta kejam karena ingatan sejarah Perang Dunia
II maupun besarnya komunitas Serbia di wilayah
tersebut. Ketika Republik Macedonia, negara bagian
termiskin, memerdekakan diri pada tanggal 8
September, Tentara Federal diam saja.
1992
Penduduk Muslim dan Kroasia di Bosnia -
Herzegovina memilih untuk merdeka dan
mendeklarasikan negara Bosnia-Herzegovina.
Penduduk Serbia Bosnia menolak hasil tersebut dan
berusaha membentuk negara terpisah dengan bantuan
Tentara Federal, yaitu Republik Serbia Bosnia dan
Herzegovina yang kemudian menjadi Republik Srpska.
Sekali lagi, perang di Bosnia-Herzegovina berlangsung
sengit dan kejam karena alasan trauma sejarah. Dari
enam negara bagian hanya Serbia dan Montenegro
yang tertinggal, yang kemudian membentuk Republik
Federal Yugoslavia pada tanggal 28 April 1992.
1995

Perjanjian Dayton mengakhiri perang di


Bosnia-Herzegovina. Perjanjian damai
tersebut ditandatangani di Paris, Perancis.
Dengan pembagian wilayah di Bosnia-
Herzegovina sesuai garis daerah 3 etnis.
1999
Pecah pemberontakan orang Albania di Kosovo. Upaya
memadamkan pemberontakan tersebut oleh Serbia menyebabkan
banjirnya kaum pengungsi Albania ke wilayah tetangga. NATO
tanpa mandat PBB menyerang Serbia. Milosevic menyerah dan
Kosovo diberikan di bawah pengawasan internasional. Giliran
penduduk Serbia yang dibersihkan secara etnis oleh KLA.
Kelompok gerilyawan Albania ini juga menghancurkan banyak
peninggalan budaya Serbia di Kosovo sebagai jalan menghapuskan
jejak orang Serbia di sana. Tujuan utama KLA sendiri adalah
menggabungkan Kosovo dan berbagai wilayah Balkan lainny a yang
dihuni orang Albania ke dalam suatu Negara Albania Raya, seperti
yang terjadi pada masa Perang Dunia II. Pemberontakan orang
Albania meluas ke Macedonia, yang sebelumnya dengan tangan
terbuka menerima pengungsi Albania dari Kosovo
2000

Pada bulan Oktober, Milosevic mundur


setelah Vojislav Kostunica menang
pemilu. Milosevic pada bulan Juni 2001
diserahkan kepada Pengadilan
Internasional untuk Bekas Yugoslavia.
2002

Pada bulan Maret, pemerintah Serbia


dan Montenegro sepakat untuk membuat
uni yang lebih bebas.
2003

Pada tanggal 4 Februari, Republik


Federal Yugoslavia dibentuk ulang
sehingga menjadi Uni Negara Serbia dan
Montenegro. Dengan ini, berakhirlah
perjalanan panjang negara Yugoslavia.
Jerman Bersatu

Berakhirnya Penyatuan
Pemisahan
Pemishan Kembali

Efek Tokoh
Pemisahan Jerman Barat dan
Jerman Timur
Selepas Perang Dunia II di Eropa, Negara
Jerman telah dibagi-bagi menjadi empat zona
pendudukan.
Perang Dingin menyebabkan Perancis, Britania
Raya dan Amerika Serikat menggabungkan
zona-zona mereka ke dalam Republik Federal
Jerman (dan Berlin Barat) pada tahun 1949.
Uni Soviet kemudian menjadikan Republik
Demokratik Jerman (termasuk Berlin Timur)
pada tahun 1949.
Jerman Barat dan Jerman Timur kedua-
duanya mengklaim sebagai pengganti sah
bagi penduduk Kerajaan Jerman yang
Lama (Deutsches Reich).
Rencana pertama untuk menyatukan bagi-
bagian wilayah Jerman diajukan oleh
Josef Stalin pada 1952.
Pelarian orang Jerman Timur ke negara
non-komunis melalui Berlin Barat
menyebabkan Jerman Timur menegakkan
satu sistem penjagaan perbatasan ketat
(yang mana Tembok Berlin adalah bagian
darinya) pada 1961 untuk mencegah
pelarian massal ini.
Berakhirnya Pemisahan
(die Wende)
Pada pertengahan tahun 1980-an
Penyatuan kembali Jerman oleh rakyat Jerman
Barat dan Timur secara luas dianggap sebagai
suatu cita-cita atau harapan tinggi tak terhingga
yang sulit dicapai. Namun harapan untuk
Penyatuan kembali Jerman tiba-tiba muncul
kembali dengan reformasi politik yang
digelindingkan oleh pemimpin Soviet Mikhail
Gorbachev di tahun 1985. Setelah ini angin
perubahan mulai berhembus di Blok Timur, dan
memunculkan harapan baru di dalam Jerman
Timur.
Penyatuan Kembali
Negara Jerman secara resmi dipersatukan
kembali pada tanggal 3 Oktober 1990 ketika
enam negara bagian Jerman Timur
(Bundeslnder); Brandenburg, Mecklenburg-
Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt,
Thringen, dan Berlin bersatu secara resmi
bergabung dengan Republik Federal Jerman
(Jerman Barat).
Efek Persatuan Ulang

Biaya persatuan ulang telah menimbul


suatu beban yang berat kepada ekonomi
Jerman dan telah mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi Jerman menjadi
tersendat-sendat. Biaya persatuan ulang
diperkirakan berjumlah lebih dari 15
trilyun.
Tokoh

Willy Brandt (Kanselir Barat)


Helmut Kohl
Zandy : Alasan Gorbachev mengundurkan
diri saat di demo?
Ramzi : Hal yg menyebabkan pemimpin
US memimpinnya dalam waktu singkat?
Winda : Pengaruh pasca perang dingin ke
Indonesia?
Audrey : US, maksud gagasan dr
Gorbachev?
Organization of Petroleum
Exporting Countries (OPEC)
OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor
minyak.
Didirikan dengan maksud untuk mengatur produksi dan
harga minyak mentah(14 November 1960).
Pemrakasa : negara Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan
Venezuela.
Indonesia menjadi anggota OPEC sejak tahun 1962.
Anggota OPEC mengalami peningkatan dengan
masuknya negara Aljazair, Ekuador, Gabon, Libya,
Qatar, Nigeria, dan Persatuan Emirat Arab.

Anda mungkin juga menyukai