Perang Dingin
Konflik Runtuhnya
Kamboja USSR
Jerman Disintegrasi
Bersatu Yugoslavia
Perang Teluk Persia I (Gulf War)
Penyebab Akibat
Jalannya
Tokoh
Perang
Penyebab
Munculnya Berakhirnya
Nelson
Tokoh
Mandela
Munculnya Apartheid
Latar Khmer
Belakang Merah
Latar Belakang
Pecahan
Gorbachev Tokoh
US
Lenin (1917-1924)
Lenin mulai aktif di dunia politik sejak ia
berada di Universitas Kazan sehingga ia
sering keluar masuk penjara.
Ia berpindah pindah Universitas baik di
dalam maupun luar negeri untuk mempelajari
hukum dan politik.
Ketika ia kembali ke negaranya, ia
mengembangkan ajaran baru, yaitu
Komunisme.
Stalin (1924-1953)
Ia tampil sebagai pemimpin partai komunis di
Uni Soviet.
Saingan utama Stalin adalah Leon Trotsky,
Trotsky berhasil diusir keluar dari Rusia
kemudian dibunuh di Meksiko sekitar tahun
1940.
Menjelang tahun 1924 Stalin menjadi Pemimpin
Uni Soviet.
Ia dijuluki sebagai Manusia Baja.
Ketika masa pemerintahannya, ia membunuh
sekitar 30.000.000 penduduk US dan
sekitarnya.
Khrushchev (1958-1964)
Ia menjabat sebagai Sekjen Partai Komunis Uni
Soviet dari tahun 1953 sampai 1964
Sebagai Perdana Menteri dari tahun 1958
hingga 1964.
Pada tahun 1964 ia dilengserkan oleh Partai
Komunis dan digantikan oleh Leonid Brezhnev.
Khruschev banyak mengkritik Stalin dalam
memimpin Uni Soviet, sehingga sejumlah
pengikut Stalin tidak begitu senang dengan
dirinya.
Kebijakan Khrushchev
Tahun 1955 mendirikan Pakta Warsawa, sebagai tandingan dari
NATO.
Tahun 1956 militer Uni Soviet mengintervensi Hungaria.
Mendukung Mesir selama Krisis Terusan Suez tahun 1956.
Perpecahan Tiongkok-Soviet akibat Krushchev bernegosiasi
dengan negara-negara barat dan menolak menolong program
angkasa China
Memulai program angkasa Soviet, yang berhasil mengirim satelit
Sputnik dan kosmonot Yuri Gagarin ke luar angkasa.
Menyetujui pembangunan Tembok Berlin di tahun 1961
Menempatkan rudal-rudal nuklir di Kuba, sehingga memicu Krisis
Rudal Kuba di tahun 1962.
Brezhnev (1964-1984)
Uzberkistan Georgia
Tajikistan Ukraina
Kazakhstan Armenia
Kirgistan Belarussia
Rusia Azerbaijan
Latvia Estonia
Moldova Turkmenistan
Lithuania
Tokoh
Lenin
Stalin
Khrushchev
Brezhnev
Andropov
Chernenko
Mikhail Gorbachev
Disintegrasi Yugoslavia
Berakhirnya Penyatuan
Pemisahan
Pemishan Kembali
Efek Tokoh
Pemisahan Jerman Barat dan
Jerman Timur
Selepas Perang Dunia II di Eropa, Negara
Jerman telah dibagi-bagi menjadi empat zona
pendudukan.
Perang Dingin menyebabkan Perancis, Britania
Raya dan Amerika Serikat menggabungkan
zona-zona mereka ke dalam Republik Federal
Jerman (dan Berlin Barat) pada tahun 1949.
Uni Soviet kemudian menjadikan Republik
Demokratik Jerman (termasuk Berlin Timur)
pada tahun 1949.
Jerman Barat dan Jerman Timur kedua-
duanya mengklaim sebagai pengganti sah
bagi penduduk Kerajaan Jerman yang
Lama (Deutsches Reich).
Rencana pertama untuk menyatukan bagi-
bagian wilayah Jerman diajukan oleh
Josef Stalin pada 1952.
Pelarian orang Jerman Timur ke negara
non-komunis melalui Berlin Barat
menyebabkan Jerman Timur menegakkan
satu sistem penjagaan perbatasan ketat
(yang mana Tembok Berlin adalah bagian
darinya) pada 1961 untuk mencegah
pelarian massal ini.
Berakhirnya Pemisahan
(die Wende)
Pada pertengahan tahun 1980-an
Penyatuan kembali Jerman oleh rakyat Jerman
Barat dan Timur secara luas dianggap sebagai
suatu cita-cita atau harapan tinggi tak terhingga
yang sulit dicapai. Namun harapan untuk
Penyatuan kembali Jerman tiba-tiba muncul
kembali dengan reformasi politik yang
digelindingkan oleh pemimpin Soviet Mikhail
Gorbachev di tahun 1985. Setelah ini angin
perubahan mulai berhembus di Blok Timur, dan
memunculkan harapan baru di dalam Jerman
Timur.
Penyatuan Kembali
Negara Jerman secara resmi dipersatukan
kembali pada tanggal 3 Oktober 1990 ketika
enam negara bagian Jerman Timur
(Bundeslnder); Brandenburg, Mecklenburg-
Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt,
Thringen, dan Berlin bersatu secara resmi
bergabung dengan Republik Federal Jerman
(Jerman Barat).
Efek Persatuan Ulang