Anda di halaman 1dari 19

SWAMEDIKASI

DEMAM

Jelian Sri Sidabutar 173202029


Paul Y.A.K. Hutapea 173202030
M. Adhli Tawakal 173202031
Diki Syahputra 173202033
Tiara Sari Surbakti 173202088
Dian Sally Siregar 173202089
Aidiya Tri Yolanda 173202090
Husnul Khotimah 173202101

Kelompok IV PSPA XXIV


Kelas A
Anda demam? Swamedikasi yuk!
Swamedikasi
Menurut definisi WHO
Merupakan aktivitas yang dilakukan individu, keluarga, dan
masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, membatasi penyakit, dan memulihkan
kesehatan. Aktivitas ini dapat diawali oleh individu itu sendiri
atau direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional.
Sementara itu, peran pengobatan sendiri adalah untuk
menanggulangi secara cepat dan efektif keluhan yang tidak
memerlukan konsultasi medis, mengurangi beban pelayanan
kesehatan pada keterbatasan sumber daya dan tenaga, serta
meningkatkan keterjangkauan masyarakat yang jauh dari
pelayanan kesehatan.
Swamedikasi Demam
Pengertian :
Demam adalah suatu keadaan saat suhu tubuh melebihi 37,20C yang
disebabkan oleh penyakit atau peradangan.

Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5-37,2C.


Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah :
rectal temperature =38,0C atau
oral temperature =37,5C atau
axillary temperature =37,2C (Kaneshiro & Zieve, 2010)
Demam Hiperpireksia

Suatu keadaan demam dengan suhu >41,5C yang


dapat terjadi pada pasien dengan infeksi yang parah
tetapi paling sering terjadi pada pasien dengan
perdarahan sistem saraf pusat
(Dinarello & Gelfand, 2005).
Etiologi Demam
Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi
ataupun faktor non infeksi. Demam akibat infeksi
bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur,
ataupun parasit.
Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan
oleh beberapa hal antara lain faktor lingkungan
(suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi,
keadaan tumbuh gigi, dehidrasi pada anak dan
lansia, alergi, stres, trauma dll) penyakit autoimun,
penyakitkan keganasan
Tipe-tipe demam
Gejala Demam
Menurut Tan dan Rahardja (2007), beberapa gejala yang
ditimbulkan demam oleh penderita adalah sebagai berikut:
Suhu meningkat diatas 37,4oC, peningkatan sampai 38oC disebut
peningkatan suhu, antara 38oC dan 39oC disebut demam sedang, dan
diatas 39C disebut demam tinggi.
Wajah penderita biasanya pucat
Perasaan dirinya kedinginan
Mulai menggigil
Hilangnya nafsu makan
Perasaan letih
Mual dan keluhan lambung
Demam memiliki tiga fase yaitu: fase
kedinginan, fase demam, dan fase kemerahan.
1. Fase pertama yaitu fase kedinginan merupakan fase peningkatan
suhu tubuh yang ditandai dengan vasokonstriksi pembuluh darah dan
peningkatan aktivitas otot yang berusaha untuk memproduksi panas
sehingga tubuh akan merasa kedinginan dan menggigil.
2. Fase kedua yaitu fase demam merupakan fase keseimbangan antara
produksi panas dan kehilangan panas di titik patokan suhu yang sudah
meningkat.
3. Fase ketiga yaitu fase kemerahan merupakan fase penurunan suhu
yang ditandai dengan vasodilatasi pembuluh darah dan berkeringat
yang berusaha untuk menghilangkan panas sehingga tubuh akan
berwarna kemerahan (Dalal & Zhukovsky, 2006).
Penatalaksanaan Demam
A. Terapi non- farmakologi B. Terapi farmakologi
1. Pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk Obat-obatan yang dipakai dalam mengatasi demam
mencegah dehidrasi dan beristirahat yang (antipiretik) adalah parasetamol (asetaminofen) dan
cukup. ibuprofen.
2. Tidak memberikan penderita pakaian berlapis Parasetamol cepat bereaksi dalam menurunkan panas
yang berlebihan pada saat menggigil. Memakai sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja yang lama
satu lapis pakaian dan satu lapis selimut sudah (Graneto, 2010).
dapat memberikan rasa nyaman kepada Pada anak-anak, dianjurkan untuk pemberian
penderita. parasetamol sebagai antipiretik.
3. Memberikan kompres hangat pada penderita.
Pemberian kompres hangat efektif terutama Selain pemberian antipiretik juga perlu diperhatikan
setelah pemberian obat. Jangan berikan mengenai pemberian obat untuk mengatasi penyebab
kompres dingin karena akan menyebabkan terjadinya demam. Antibiotik dapat diberikan untuk
keadaan menggigil dan meningkatkan kembali mengatasi infeksi bakteri. Pemberian antibiotik
suhu inti (Kaneshiro & Zieve, 2010). hendaknya sesuai dengan tes sensitivitas kultur bakteri
apabila memungkinkan (Graneto, 2010).
Parasetamol / Asetaminofen
Kegunaan obat:
Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit.

Hal yang harus diperhatikan:


Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat
menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Sebaiknya diminum setelah makan.
Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat
menimbulkan overdosis.
Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan
risiko gangguan fungsi hati.
Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk penderita gagal ginjal.
Kontra Indikasi :
Obat demam tidak boleh digunakan pada penderita gangguan fungsi hati,
penderita yang alergi terhadap obat ini, pecandu alkohol

Bentuk sediaan :
Tablet 100 mg, Tablet 500 mg, Sirup 120 mg/5ml

Aturan pemakaian :
Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 4 kali sehari, (setiap 4 6 jam)
Anak 0 1 tahun : - 1 sendok teh sirup, 34 kali sehari (setiap 4 6 jam);
1 5 tahun : 1 1 sendok teh sirup, 3 4 kali sehari (setiap 4 6 jam);
6-12 tahun : - 1 tablet (250-500 mg), 3 4 kali sehari (setiap 4 6 jam)
Asetosal/ aspirin Aspirin Bayer, Procardin
Kegunaan obat: Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang
Kontraindikasi : Penderita alergi termasuk asma, tukak lambung (maag) dan sering
pendarahan dibawah kulit, penderita hemofilia dan trombositopenia
Efek samping: Nyeri lambung, mual, muntah, pendarahan lambung bila pemakaian
dalam waktu lama

Bentuk sediaan: Tablet 100 mg, tablet 500 mg


Aturan pemakaian: Dewasa 500 mg setiap 4 jam (maksimal 4 hari)
Anak-anak 2-3 tahun : 1 tablet 100 mg, setiap 4 jam
tahun : 1 - 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam
tahun : - tablet 500 mg, setiap 4 jam
tahun : - 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
>11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
Ibuprofen Anafen, Ibufenz, Proris, Prosic

Kegunaan obat: Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid),
sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu
dan terkilir.
Hal yang harus diperhatikan:
Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan
risiko pendarahan saluran cerna
Bentuk sediaan:
tablet 200 mg, tablet 400 mg
Aturan pemakaian:
Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2-4 kali sehari, diminum setelah makan
Anak :
tahun: tablet 200 mg, 3-4 kali sehari
tahun: tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
8-12 tahun: 1 tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
Tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.
Kontra indikasi :
Obat tidak boleh digunakan pada: Penderita tukak lambung dan duodenum
(ulkus peptikum) aktif, Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen,
Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan
pada hidung), Kehamilan tiga bulan terakhir

Efek samping:
Gangguan saluran cerna seperti mual, muntal, diare, konstipasi
(sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan, Ruam
kulit, bronkhospasmus, trombositopenia, Penurunan ketajaman penglihatan
dan sembuh billa obat dihentikan Gangguan fungsi hati, Reaksi alergi
dengan atau tanpa syok anafilaksi, Anemia kekurangan zat besi.

Catatan: Ibuprofen memiliki


efek terapi antiradang lebih
tinggi dibandingkan dengan
efek anti demamnya
Konseling dan edukasi
Bila seorang bayi menderita panas.
Bila demam lebih dari 39C (pada anak-anak 38,5C) dan tidak
bisa turun dengan parasetamol atau kompres.
Bila demam tidak berkurang setelah 2 hari.
Bila demam disertai dengan kaku leher.
Bila disertai gejala-gejala lain yang berkaitan dengan demam
seperti: ruam kulit, sakit tenggorokan berat, batuk dengan
dahak berwarna hijau, sakit telinga, sakit perut, diare, sakit bila
buang air kecil atau terlalu sering buang air kecil, bintik-bintik
merah pada kulit, kejang, pingsan.
Bila terjadi demam setelah melahirkan atau keguguran.
Konseling dan edukasi
Petunjuk penggunaan termometer :
Kocok termometer sebelum mengukur sampai air raksa turun di bawah
tanda 35oC
Termometer ditaruh di bawah lidah selama 1 menit atau di bawah lipatan
lengan (ketiak) selama 4 menit pada orang dewasa dan anak-anak. Suhu
normal di bawah lipatan lengan (ketiak) adalah 36,5 oC. Untuk
mendapatkan suhu yang setara dengan suhu mulut, tambahkan 0,5 oC
pada suhu yang terbaca.
Cuci termometer sebelum dan sesudah dipakai
Konseling dan edukasi
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Obat penurun demam hanya mengurangi gejala penyakit, tetapi tidak
mengobati penyakit yang mendasarinya atau penyebab penyakit.
Penderita demam harus mengkonsultasikan dengan dokter atau unit
pelayanan kesehatan apabila:
Berlanjut lebih dari 2 hari
Demam disertai gejala lain seperti kaku kuduk, pingsan, bintik merah
pada kulit, nyeri hebat, mata kuning, diare hebat, kejang dan
menggigil.
Penderita wanita beberapa hari setelah melahirkan/keguguran
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai