Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5:

Hany Syarifah
Izzatut Taqiyyah
Norhasanah
Secara etimologis (lughatan) akhlaq (bahasa
arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan. Seakar dengan kata
Khaliq (Pencipta), makhluq (yang diciptakan)
dan khalaq (penciptaan).
Imam al-Ghazali
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan
gampang dan mudah, tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
Abdul Karim Zaidan
(Akhlaq) adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang
tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan
timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian
memilih untuk melakukannya atau
meninggalkannya.
Adapun yang kami maksud dengan akhlak ynag
baik adalah baiknya susunan (penampilan) batin.
Sepanjang seseorang dapat menghapus sifat-
sifat tercela dari batinya, lalu digantikan dengan
sifat-sifat terpuji, maka orang tersebut masuk
dalam kategori orang yang berakhlak baik.
Semua sifat ini telah diisyaratkan oleh syara. Jika
engkau sudah dapat menundukkannya dengan
usaha yang sunggguh-sungguh (mujahadah) dan
bersabar atas apa yang dibenci, itu engkau telah
mencapai target. Setelah itu, akhlah yang baik
dapat berubah menjadi suatu kebiasaan.
Rasulullah bersabda,Kebaikan adalah
kebiasaan.
Berakhlaq mulia dalam bermuamalah dengan
Allah Subhanahu wa Taala mencakup tiga
perkara:
1. Mengambil kabar-kabar dari Allah
Subhanahu wa Taala dengan cara
membenarkannya.
2. Mengambil hukum-hukum Allah Subhanahu
wa Taala dengan cara melaksanakan dan
menerapkannya.
3. Menerima takdir baik dan buruk-Nyaldengan
penuh sabar dan ridha
Mengambil kabar-kabar dari Allah Subhanahu wa
Taala dengan cara membenarkannya:
Dimana tidak terbesit pada diri seseorang
keraguan dan kebimbangan dalam membenarkan
kabar dari Allah Subhanahu wa Taala . Allah
berfirman dan siapakah orang yang lebih benar
perkataan(nya) dari pada Allah ? (An-Nisa:87)
Mengambil hukum-hukum Allah Subhanahu wa
Taala dengan cara melaksanakan dan
menerapkannya:
Jika ia menolaknya, maka perlakuan yang
demikian merupakan adab yang tidak baik
terhadap Allah entah alasan dari penolakannya
karena mengingkari hukumnya atau karena
memang ia sombong untuk mengamalkannya,
atau juga karena terlalu meremehkan dalam
mengamalkannya. Maka, tindakan semua ini
menafikkan atau membatalkan akhlaq yang baik
dalam bermuamalah dengan Allah.
Kita semua mengetahui bahwa takdir Allah SWT
yang telah Ia tetapkan bagi makhluk-Nya tidak
semuanya sesuai dengan keinginan hamba-Nya:
Berakhlaq baik terhadap Allah Subhanahu wa
Taala akan takdir-Nya maksudnya: hendaknya
anda rela terhadap apa yang telah Allah
Subhanahu wa Taala tetapkan bagi diri anda,
dan hendaknya anda juga merasa tenang
dengannya. Anda pun harus mengetahui bahwa
Allah Subhanahu wa Taala tidak akan
menetapkan takdir tersebut melainkan di
baliknya terdapat hikmah yang agung dan tujuan
yang terpuji.
Allah berfirman 156. (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:
"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun
(Albaqarah:156)
BIJAK
Ketauhilah bahwa sikap bijak itu lebih istimewa dari
sikap menahan amarah (al-kadzim) karena orang yang
sedang menahan amarah itu baru sedang dalam tahap
pembiasaan diri menjadi bijak. Rasulullah bersabda,
Sesungguhnya ilmu diperoleh dengen belajar, sikap bijak
diraih dengan pembiasaan diri. Barang siapa berlatih diri
berbuat baik, maka akan diberi, dan barang siapa yang
menjauhi kejahatan, maka akan terhindar.
Pemaaf
Allah berfirman, jadilah engkau pemaaf dan suruhlah
orang mengerjakan yang maruf, serta berpalinglah
daripada orang-orang yang bodoh. (QS. Al-Aaraf {7}:
199)
Sabar
Tentang sabar, Allah memuji sifat sabar dlam
firman-Nya, Dan kami jadikan mereka itu
pemimpin-pemimpin yang member petunjuk
dengan perintah kami ketika mereka sabar.
Dan adalah mereka yang meyakini ayat-ayat
kami. (QS. As-Sajadah {32}: 24)
Syukur
Hakikat syukur ialah engkau mengetahui
tidak ada pemberi nikmat selain Allah;
engkau mengetahui dengan rinci nikmat-
nikmat-Nya kepadamu, baik yang ada pada
jiwa, raga, dan segala hal yang memenuhi
kebutuhan hidupmu, kemuan engkau giat
berbuat kebaikan dalam rangka mensyukuri
nikmat-Nya.
Adil
Sifat adil memang bisa diartikan dengan
berbagai macam versi, yaitu tidak berat
sebelah, tidak memihak, mampu
menempatkan sesuatu pada tempatnya,
seimbang, dan lain-lain. Sifat adil merupakan
akhlak yang harsu dimiliki oleh setiap
muslim, terutama bagi pemimpin, karena
sifat inilah yang bisa menjadi salah satu
faktor kerukunan dan perdamaian.
Jujur
Rasulullah bersabda, Kejujuran itu
mengantarkan seseorang pada kebaikan, dan
kebaikan mengantarkannya pada surga.
Orang yang berbuat jujur pasti akan dicatat
sebagai orang yang jujur di sisi-Nya.
Sedangkan berdusta dapat mengantarkan
seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan
itu dapat mengantarkannya pada neraka.
Orang yang berdusta pasti akan dicatat
sebagai pendusta di sisi-Nya.
Akhlaqul Madzmumah atau Sikap tercela dapat
juga disebut dangan istilah akhlaqus sayyiah,
artinya sikap dan prilaku yang dilarang oleh allah
SWT atau tidak sesuai dangan syariat yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Untuk itu sikap
dan prilaku semacam ini harus di tinggalkan oleh
siapa pun yang ingin menjadi umat Nabi
Muhammad SAW. Prilaku tercela adalah suatu
perbuatan yang hukumnya haram bagi yang
melakukan perbuatan itu (perbuatan tercela)
karena dapat merusak hubunganya dengan
Rabbinya maupun sesama manusia.
Putus asa
Seseorang dikatakan putus asa apabila tidak
lagi mempunyai harapan tentang sesuatu
yang semula hendak dicapai dan merupakan
jebakan besar setan untuk memalingkan
hamba-Nya dari rahmat Allah swt. Putus asa
merupakan akhlak tercela yang bertentangan
dengan fitrah dan merupakan penghijaban
yang mengakibatkan su'zhan (berprasangka
buruk) terhadap-Nya. Dan janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat
Allah hanyalah orang-orang kafir. (Q.S Yusuf
ayat 87)
Ananiah disebut juaga egois, yaitu sifat yang
menilai sesuatu berdasarkan kepentingan diri
sendiri dan meremehkan orang lain. Perilaku ini
harus dihindari karena tidak sesuai denga ajaran
islam. Islam mengajarkan agar kita senantiasa
bertolong menolong antar sesama manusia. Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri.
(Lukman:18)
Takabbur
Takabur merupakan akhlaq dimana manusia
menampakan kebesarannya dan merupakan
kebalikan dari sifat tawadhu'. orang yang takabur
buta terhadap keburukan-keburukan dirinya,
bahkan terkadang keburukan-keburukan itu
tampak baik bagi dirinya dan kebaikan yang
dimilikinya tampak berlipat-lipat ganda dari
faktanya.
Sombong ialah tidak menerima kebenaran dan
menghina sesama manusia (Hr. Muslim no. 131).

Anda mungkin juga menyukai