Anda di halaman 1dari 36

DR. IR.

SUBRIYER NASIR, MS

Jurusan teknik kimia fakultas teknik


universitas sriwijaya
Polimer senyawa kimia dengan berat molekul
yang tinggi yg terdiri dari beberapa unit
(gugus) berulang yang disebut mer

Aplikasi untuk polimer :


1. Plastik
2. Karet (elastomer)
3. Serat (fiber)
4. Surface finishing dan coating
5. Perekat (Adhesive)
Berdasarkan asalnya :

Polimer alam: serat, protein, karet alam


dsb
Polimer sintetik : PE, PP, PVC, PVA dll

Berdasarkan kelakuan thd temperatur

Termoplastik
Termoset
Elastomer

Berdasarkan sintesa kimia

o Polimer kondensasi
o Polimer Adisi
Polimerisasi Adisi
Monomer mengadisi monomer lain sehingga produk polimer
mengandung semua atom yang ada pada monomer awal

H H H H H H H H H
...... + C C + C C + ...... C C C C C
H H H H
H H H H H

Etilena Polietilena

Polimerisasi Kondensasi
Sebagian dari molekul monomer tidak termasuk dalam
polimer akhir . Biasanya menghasilkan molekul air, amonia
dsb
POLIMERISASI
Alkena Polimerisasi adisi

etilena Polietilena

H H H H H H H H H H
n C C C C C C C C C C
H H H H n H H H H H H

Propilena Polipropilena

H2C C CH3 C C C C C C C C C
H H2 H2 H2 n

Salah
POLIMERISASI
Rumus yang benar

H2C C CH3 C C C C C C
H

Rantai C bercabang

H H H H H H
C C C C C C
H CH3H CH3H CH3

Etilena Polimer Sintetik

Melalui substitusi satu atau beberapa hidrogen dari etilena


POLIMERISASI
O H
C CH2CH2CH2CH2CH2 N O
HO H + HO C H
H2C CH2CH2CH2CH2 N
Gugus
H +
Karboksil Gugus
Amina

O H O H
C CH2CH2CH2CH2CH2 N C C CH2CH2CH2CH2 N + x H2O
H2

Ikatan
Amida

Asam 6-Aminoheksanoat Nilon


Tiga dimensi (3D) padat

Tiga dimensi (3D) ruang

Dua dimensi (2D)


-B-A-B-A-B-B-A-
Metoda Absolut

Metoda Relatif
Prinsip : Tekanan Osmosa ()

= R T/Mn C + BC2 + ......................

Plot /C versus C didapat Mn yaitu Berat Molekul


Rata-rata

/C RT/Mn

C
Persamaan Einstein (1906)


r 1 2,5 (1)
s
S = viskositas suspensi


1 sp 2,5
s
sp = Viskositas Spesifik
1/ c

1 red K
s
red = viskositas tereduksi

Interaksi polimer-polimer thd viskositas tereduksi dapat


dihilangkan dengan ekstrapolasi ke konsentrasi nol

sp
lim
c0
c
= viskostas intrinsic
Karena molekul polimer dalam larutan tidak kaku
(rigid) dan tidak bulat dan pada konsentrasi tertentu
berinteraksi satu sama lain maka persamaan (1)
dapat dapat ditulis:


1 sp Kc (2)
s
K : fungsi ukuran molekul terlarut, bentuk molekul,
rigiditas, interaksi antarmolekul dan proporsionalitas
antara fraksi volume dan konsentrasi dan tergantung
juga pada system polimer-pelarut maka persamaan
2) menjadi
Persamaan Huggins :

sp
k " c
2
(3)
c
K ~ 0,4
Bentuk ekivalen dari persamaan (3) adalah

lnr
inh k " c
2

c
inh = viskositas inherent
k" =k - 0,5
Jenis Viskositas Satuan Umum Nama Umum Nama Rekomendasi

Centipoise (cp) Viskositas larutan Viskositas larutan

s Centipoise (cp) Viskositas pelarut Viskositas pelarut

r Tanpa dimensi Viskositas relatif Rasio viskositas

Tanpa dimensi Viskositas -


red sp / c r 1 / c reduksi

dl/gram Viskositas Bilangan Viskositas


inh lnr / c inherent logaritmik

sp s / s r 1 dl/gram Viskositas Bilangan viskositas


spesifik

dl/gram Viskositas Bilangan viskositas


lim
c 0
red lim inh
c 0
Intrinsik terbatas
Persamaan Mark-Houwink

x K M x a (0,5 < a <1.0)

K dan a merupakan konstanta yang tergantung pada sistem polimer


dan pelarut.

Sistem Polimer-pelarut dengan K = 5,83 x E-05 dan a = 0.72

Waktu : to, t1,t2,t3,..............................tn


Konsentrasi : c1,c2,c3, ................................cn
c r Ln (r ) Ln (r /c) sp Ln (sp /c)

c1 ........... ........... ................ ................

c2 ........... ........... ................ ................

c3 ........... ........... ................ ................

cn
C v sLn (sp
/c)

C v sLn (r /c)


C
1. Polimerisasi Curah (Bulk Polymerization)
2. Polimerisasi Larutan (Solution Polymerization)
3. Polimerisasi Antarmuka (Interfacial polymerization)
4. Polimerisasi Suspensi (Suspension Polymerization)
5. Polimerisasi Emulsi (Emulsion Polymerization)
Digunakan untuk memperoleh benda benda
dengan bentuk yang diinginkan dengan
melaksanakan polimerisasi langsung dalam
cetakan.
Contoh :

- Pengecoran
- Potting
- Pengkapsulan
- Komponen-komponen listrik
- resin resin termosetting
Keunggulan :

1. Polimer murni karena hanya melibatkan monomer,


inisiator atau agen pemindah rantai
2. Benda dapat langsung dicetak
3. Yield per volume paling tinggi

Kelemahan :
1. Sering sulit dikontrol, untuk menjaga agar proses
dapat dikontrol dengan baik, proses polimerisasi
mungkin berlangsung lama sehingga tidak
ekonomis
2. Sulit untuk mendapat laju polimerisasi yang tinggi
dan polimer dengan BM rata-rata yg tinggi.
3. Sulit untuk menghilangkan sisa-sia monomer yg
tidak bereaksi.
Keunggulan :
1. Mudah dalam melakukan kontrol thd panas
2. Disain reaktor relatif lebih mudah
3. Larutan polimer dapat diperoleh secara langsung

Kelemahan :
Diperlukan sejumlah solven yang mungkin
flammable, toxic dan mahal
Pemisahan solvent dan polimer memerlukan
tambahan peralatan.
Pemisahan monomer dan sisa pelarut lebih sulit
Penggunaan solven yg inert dapat menurunkan yield.
Polimerisasi Suspensi
Keuntungan :

1. Proses perpindahan massa dan panas yang


yg efisien
2. Viskositas polimer yg cukup rendah
3. Konversi monomer yang tinggi
4. Laju polimerisasi yang tinggi
5. BM polimer yg diperoleh cukup tinggi
6. Luas permukaan partikel polimer yg besar
7. Produk dapat dipakai langsung
Kelemahan :
1. Kontaminasi produk oleh aditive shg
polimer berkurang kemurniannya.
2. Sulit dikontrol terlebih bila monomer
bersifat hydrofilik.
Biasanya menghasilkan polimer dalam bentuk
emulsi berupa latex dengan ukuran 500 1500
Ao. Contoh : Karet Sintetis yg disebut Government
Rubber-Styrene (GR-S) atau SBR (Styrene-
Butadien Rubber).

Keunggulan :
1. Mudah untuk dikontrol dan viskositas produk yang
rendah
2. Laju polimerisasi dapat ditingkatkan dengan penggunaan
sabun atau inisiator dalam konsetrasi rendah
3. Residu monomer kecil karena ukuran partikel lateks yang
halus.
4. Produk lateks sering dapat langsung digunakan.
1. Sulit memperoleh monomer yang murni
2. Diperlukan teknik tersendiri untuk
memperoleh polimer padat
3. Adanya air dalam proses reaksi menurunkan
yield produk per volume reaktor.

Anda mungkin juga menyukai