IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Suci Kadarsih
NIM : 03031381419126
Shift/Kelompok : Senin Siang/2
1
9
bahwa Yulius Caesar mengintruksikan kepada para prajurit Romawi untuk secara
teratur mengkonsumsi minuman yang asam (cuka dari buah apel) agar
dapat menjaga sistem imun atau ketahanan tubuh dari prajuritnya tersebut.
Di Amerika Serikat, sekitar abad XVIII tercatat nama Presiden Amerika
kedua John Adams sebagai pengkonsumsi teratur cuka apel, memiliki kesehatan
tubuh yang terjaga sehingga terhindar dari serangan penyakit sampai beliau wafat
di usia 91 tahun. Sekitar awal tahun 1990, cuka apel mulai beredar dipasaran
Indonesia sebagai produk impor. Umumnya bahan baku cuka apel tersebut terbuat
dari buah apel New Zeland, Whosington dan Red Delicious, dan diperkirakan
sekitar tahun 1998, di Indonesia mulai muncul beberapa merk cuka apel yang
diproduksi menggunakan bahan baku domestik (buah apel Malang-Jawa Timur).
Pada awal tahun 1990, cuka apel mulai beredar dipasaran Indonesia sebagai
produk impor. Umumnya bahan baku cuka apel tersebut terbuat dari buah apel
new zealand, washington dan red delicious. Kemudian diperkirakan sekitar tahun
1998, di Indonesia mulai muncul beberapa merk cuka apel yang diproduksi
menggunakan bahan baku domestik (buah apel Malang, Jawa Timur) . Berbicara
tentang cuka apel di Indonesia tidak terlepas dari peran besar Miftahus Sadiyah,
S.TP selaku penemu formulasi cuka apel yang kemudian diproduksi oleh PT.
Hemarco Perkasa Utama sejak tahun 2001, dengan kualitas produk yang baik
tersebut membawa berkah bagi kejayaan PT. Hemarco Perkasa Utama sebagai
industri yang mampu mempopulerkan cuka apel diseluruh penjuru Indonesia.
buah yang lain, mudah mengalami kerusakan. Kerusakan pada apel diduga akan
terjadi karena adanya perubahan komponen-komponen kimia dalam buah apel.
Perubahan komponen kimia dapat mempengaruhi sifat fisik apel. Perubahan
sifat fisik dan kimia pada apel dapat menurunkan mutu dari apel itu sendiri.
Apel adalah jenis buah-buahan yang satu famili dengan keluarga mawar
(rosaceae). Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan siap
dimakan, namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya
agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.
Apel dikenal mempunyai kandungan tanin yang sangat tinggi. Apel, seperti
komoditi buah yang lain, mudah mengalami kerusakan. Kerusakan pada apel
diduga terjadi karena perubahan komponen-komponen kimia dalam buah apel.
Perubahan komponen kimia dapat mempengaruhi sifat fisik apel. Perubahan sifat
fisik dan kimia pada apel dapat menurunkan mutu dari apel itu sendiri. Apel
adalah jenis buah-buahan yang satu famili dengan keluarga mawar (rosaceae).
Buah apel memiliki syarat-syarat penting agar dapat tumbuh dengan baik .
Syarat-syarat ini terdiri dari iklim, media tanam, dan ketinggian tempat . Curah
hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm/tahun dengan hari hujan 110-150
hari/tahun. Selama setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan
kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat berbunga akan menyebabkan
bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah. Tanaman apel membutuhkan
cahaya matahari yang cukup, yaitu berkisar antara 50-60% setiap harinya,
terutama pada saat pembungaan. Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27C, dan
kelembaban udara yang dikehendaki tanaman apel adalah sekitar 75-85%.
Apel (Malus sylvestris Mill) termasuk dalam rajanya buah komersial karena
konsumennya yang luar biasa banyaknya . Apel merupakan tanaman buah tahunan
yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis . Apel telah mulai
ditanam sejak tahun 1934 di Indonesia hingga pada saat ini. Buah apel di
Indonesia mulai diperkenalkan oleh orang Belanda dan dikembangkan oleh orang
Indonesia. Sayangnya kondisi daerah di Indonesia yang paling sangat cocok untuk
ditanami apel karena masih sangat terbatas. Daerah Batu, yang ada di Malang,
9
merupakan pusat tanaman apel yang ada di Indonesia, karena tanaman ini akan
banyak diusahakan sebagai suatu dari usaha tani, yang ditanam di pekarangan
maupun yang ada di kebun. Tanaman apel yang termasuk kedalam spesies Malus
sylvestris mill. Berdasarkan dari spesies Malus sylvestris mill ini, ada terdapat
bermacam-macam varietas yang telah memiliki ciri-ciri atau kekhasan tersendiri.
Apel mengandung banyak vitamin C dan B, selain itu apel kerap menjadi
pilihan para pelaku diet sebagai makanan substitusi. Buah apel mempunyai
banyak manfaat, diantaranya adalah mengeluarkan toksin yang ada di dalam
tubuh, menjaga kestabilan hormon dan sistim imunitas, mengurangi tingkat stres,
meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, memperbaiki kualitas tidur,
mengurangi manifestasi alergi, dan melancarkan peredaran darah dan sistem saraf.
berkonsentrasi tinggi. Tannin ini mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan
gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu,
tannin juga berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko
terjangkit dari penyakit jantung dan sistem peredaran darah.
3.4. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Fermentasi pada awalnya hanya menunjukkan pada
suatu peristiwa alami pada pembuatan anggur yang menghasilkan buih. Senyawa
yang dapat dipecah dalam fermentasi terutama adalah karbohidrat sedangkan
asam amino hanya dapat difermentasi oleh beberapa jenis bakteri tertentu.
Pengertian itu mencakup fermentasi aerob dan anaerob. Namun secara umum,
fermentasi adalah salah satu dari bentuk respirasi anaerobik, dan akan tetapi
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi dari sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan proses respirasi yang berlangsung
adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi proses respirasi aerob
terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut akan
melangsungkan proses fermentasinya yaitu proses pembebasan energi yang
dengan tanpa adanya oksigen, yang nama lainnya adalah respirasi anaerobik.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan juga sebagai bentuk
fermentasi yang akan mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya.
Fermentasi mempunyai beberapa fungsi atau kegunaan antara lain,
fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi bahan yang berkualitas rendah serta
berfungsi dalam pengawetan bahan, merupakan suatu cara untuk menghilangkan
zat anti nutrisi atau racun yang terkandung dalam suatu bahan makanan .
Fermentasi bisa menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba
sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini,
sehingga fermentasi merupakan bentuk lampau dari produksi energi sel. Produk
fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak
9
dapat mengalami metabolisme yang lebih jauh tanpa dengan oksigen ataupun
akseptor elektron lainnya sehingga cenderung dianggap produk buangan .
Glikolisis aerobik adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi
energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah . Pada keadaan
yang rendah oksigen, makhluk vertebrata akan menggunakan glikolisis anaerobik
yang jauh lebih cepat tetapi kurang efisisen untuk menghasilkan ATP.
Fermentasi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme
aerobik yang kompleks jika oksigen tersedia sedikit. Tahap akhir dari fermentasi
adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak menghasilkan
energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini meregenerasi
nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis.
bijinya juga berbeda. Ada yang berbentuk panjang dengan ujung meruncing,
berujung tumpul, dan bentuk yang ketiga yaitu bentuk pertengahan antara bentuk
yang pertama dan yang kedua. Warna buah tergantung dari varietasnya, ada buah
yang berwarna hijau kemerahan, ada juga buah yang berwarna hijau kekuning-
kuningan, serta ada juga yang berwarna hijau berbintik-bintik dan sebagainya.
4.1. Alat
1. Pisau.
2. Hotplate.
3. Panci.
4. Kain saring.
5. Baskom.
4.2. Bahan
1. Apel 500 gr.
2. Gula 125 gr.
3. Air 1000 ml.
4. Yeast (ragi).
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.
2. Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.
3. Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit
agar aroma buah apel keluar.
4. Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan
kedalam botol.
5. Masukkan ragi/yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring.
Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol.