TINJAUAN PUSTAKA
Kata apel berasal dari Inggris yaitu aeppel. Apel adalah buah yang banyak
dikonsumsi orang di seluruh dunia, bukan hanya untuk pencuci mulut tapi juga untuk
menambah gizi pada tubuh. Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari
Varietas apel yang dikembangkan di Indonesia umumnya dating dari Eropa dan
Australia. Buah ini masuk ke Indonesia pada tahun 1934 dan memiliki beberapa
varietas apel unggulan antara lain: Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble dan
6
Seorang pria bernama William Blackstone termasuk orang yang berjasa dalam
penyebaran buah apel dengan membeli apel dari Eropa dan membawanya pulang ke
Apel hanya dapat hidup subur di daerah yang mempunyai temperatur udara
sedangkan apel lokal di Indonesia terkenal berasal dari daerah Malang, Jawa Timur
dan berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa Barat (Shatikah 2010).
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Genus : Malus
bagian utara, sedangkan apel lokal di Indonesia yang terkenal berasal dari
daerah Malang, Jawa Timur berasal dari daerah Gunung Pangrango, Jawa
Barat. Apel dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dibudidayakan
7
pada daerah yang mempunyai ketinggian sekitar 1200 meter di atas
mencapai 7-10 meter. Daun apel sangat mirip dengan daun tumbuhan bunga
mawar, berbentuk bulat telur dan dihiasi gerigi-gerigi kecil pada tepinya. Pada
usia produktif, apel biasanya akan berbunga sekitar bulanJuli (Zaifbio 2009).
lain(Han 2011):
a. Golden delicious
b. Red delicious
Berasal dari Amerika, kulit agak tebal, warna kulit merah hati
c. Gala
vertical berwarna merah jambu, berair, daging buah keras, manis dan
d. Granny smith
Berasal dari Australia, warna kulit hijau, berair, rasa asam sedikit manis
e. Apel manalagi
kuat, tekstur sedikit liat dan kandungan air kurang, daging buah berwarna
8
putih kekuningan, bentuk buah sedikit bulat dengan ujung dan pangkal
matang. Diameter buah antara 4-7 cm dan berat 75-160 g per buah.
f. Apel malang
Apel Malang segar, perpaduan antara rasa manis dan rasa asam,
2.1.4 Khasiat dan Kandungan kimia Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill).
a. Vitamin
A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6 dan
vitamin C.
b. Mineral
c. Fitokimia
yang berasal dari polusi atau lingkungan sekitar. Zat ini berfungsi untuk
9
Menurut sebuah penelitian di Cornell University Amerika Serikat,
pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Terbukti pada sebuah studi di
akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik. Para peneliti yakin fungsi
d. Serat
program diet. Serat yang terdapat dalam buah apel dapat mengikat lemak
dan kolesterol jahat yang tidak berguna untuk tubuh. Kandungan serat apel
terhitung tinggi yaitu sebesar lima gram untuk setiap buah berukuran
sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada produk
berat badan.
Keluhan seperti sembelit pada orang diet tidak akan terjadi jika orang
10
Menurut Miriam Polunnin dalam bukunya “Healing Foods”,buah
apel juga memiliki khasiat meredakan diare dan apel sangat bermanfaat
untuk pencernaan.
e. Tannin
mulut sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi. Tannin
mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi
Association 1998).
f. Baron
g. Asam malat
pada gigi.
h. Asam D-glucaric
11
kolesterol terjaga, zat antioksidan akan melindungi tubuh dari serangan
i. Quercetin
kadar antioksidan sehingga tubuh lebih sehat. Zat ini juga dapat mencegah
berbagai penyakit.
j. Asam tartar
k. Flavonoid
larut yang dikandung buah-buahan dan sayuran telah diteliti dan terbukti
2.2 Simplisia
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
nabati, simplisia ini berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
12
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati
lainnya yang dengan cara tertentudipisahkan daru tanamanya dan belum berupa
zat kimia. Yang kedua simplisia hewani, merupakan simplisia yang berupa hewan
utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan
belum berupa zat kimia murni. Yang terakhir yaitu simplisia mineral (pelican),
merupakan simplisia yang berupa mineral (pelican) yang belum diolah atau
diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni (Anonim, 2004).
beberapa tahap yaitu yang pertama pengumpulan bahan baku. Kemudian sortasi
menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan simplisia.
13
2.3 Lotion
Lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi digunakan sebagai
obat luar. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan
bahan pensuspensi yang cocok atau tipe emulsi minyak dalam air dengan surfaktan
yang cocok.
zat pengawet, dan zat pewangi yang cocok. Pada penyimpanan mungkin terjadi
pemisahan. Dapat ditambahkan zat warna, zat pengawet dan zat pewangi yang cocok
Lotion merupakan salah satu bentuk dari emulsi. Emulsi adalah sediaan yang
mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa,
distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok . (Anief, 2011 )
Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairanya terdispersi dalam
merupakan komponen yang paling penting agar memperoleh emulsi yang stabil.
tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar mencegah terjadinya koalesen dan
Terbentuk dua macam tipe emulsi yaitu emulsi tipe M/A dimana tetes minyak
terdispersi dalam fase air dan tipe A/M dimana fase intern adalah air dan fase ekstren
14
2.3.1 Tipe Emulsi
Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun
1. Emulsi tipe O/W (oil in water) atau M/A (minyak dalam air)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar kedalam air.
2. Emusli tipe W/O (water in oil) atau A/M (air dalam minyak)
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar kedalam minyak. Air
sebagai fase internal dan minyaks ebagai fase eksternal (Anief Moh, 1984)
tetsan kecil. Hal ini dapat dibuat dengan tenaga luar yang merupakan sumber
enersi, dan enersi ini diperoleh dari tenaga tangan atau mesin. (Anief Moh, 1997).
Dalam metode ini zat pengemulsi atau biasanya gom arab dicampur dengan
Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air (zat pengemulsi umumnya larut) agar
untuk membentuk emulsi, setelah itu baru diencerkan dengan sisa air.
c. Metode HLB
Pada tahun 1933 Clayon telah membuat emulgator seimbang yang tersusun
dalam seri zat paten. Dalam hal ini berhubungan dengan sifat-sifat molekul
15
surfaktan mengenai sifat relatif dari keseimbangan hidrofil-lipofil atau HLB.
Tabel Hubungan nilai HLB dengan tipe system (Sumber : Anief, Moh, 1997).
Menurut Farmakope III dan IV (1979, 1995) ada beberapa cara yang dapat
Alat yang digunakan teridri dari kawat dan stop kontak, kawat dengan
KI/2 watt, lampu neon ¼ watt, alat-alat tersebut dihubungkan secara seri.
Lampu neon akan menyala bila elektroda dicelupkan dalam cairan emulsi bila
tipenya M/A dan lampu akan mati bila emulsi tipenya A/M.
b. Metode pengenceran
Bila ditetesi dengan air dapat segara diencerkan maka tipe emulsinya
adalah M/A, sedangkan bila tidak dapat diencerkan adalah tipe A/M. hal ini
1) Bila ditambah larutan sudah III (larut dalam minyak), akan terjadi warna
16
2) Bila ditambah larutan biru (larut dalam air), akan terjadi warna biru, maka
flouresensi.
Dalam penentuan yang cepat cara lain, yaitu kondisi stress atau tekanan.
Kebanyakan emulsi stabil pada suhu 400C- 450C tetapi tidak tahan pada suhu
Evaluasi dilakukan antara dua suhu, yaitu pada suhu 40C dan 450C. pada suhu
b. Sentrifugasi
Bila emulsi disentrifugasi maka dapat segera diamati pemisahan fase dispersi,
lambat pada 40.000 rpm dan tak terjadi pemisahan minyak setelah 2,5 jam pada
11.000 rpm.
17
c. Agitasi (pengadukan)
Agitasi mekanik dapat member enersi dimana dua butir tetesan bergesekan satu
sama lain. Agitasi dapat juga memisah emulsi, sebagai contoh pada pembuatan
18