PENYEBAB MALARIA
1. Malaria tropika
disebabkan oleh malaria falciparum. Gejala demam dapat interrmiten dan dapat kontinyu.
Jenis malaria yang paling ganas
2. Malaria tertiana
disebabkan oleh plasmodium vivax. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam
2 hari (muncul demam setiap hari ke-3)
3. Malaria pernisiosa
disebabkan oleh plamodium ovale. Manifestasi klinis biasanya bersifat ringan. Pola demam
seperti malaria vivax. Banyak di afrika dan pasifik barat
4. Malaria Quartana
disebabkan oleh plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas
demam 3 hari (demam setiap hari ke 4)
5. Malaria knowlesi
disebabkan oleh plasmodium knowlesi. Gejala demam menyerupai falciparum.
Plasmodium jenis baru yang berasal dari nyamuk ekor panjan di afrika. Siklus aseksual lebih
cepat yaitu 24 jam dibanding plasmodium vivax, ovale, falciparum yaitu 48 jam dan
malariae 72 jam. Sehingga merupakan malaria paling ganas saat inii
PENCEGAHAN MALARIA
Mencegah gigitan nyamuk
Pengendalian vektor dan kemoprofilaksis
Menggunakan kelambu berinsektisida, repelen,
kawat kasa nyamuk
Obat kemoprofilaksis malaria adalah doksisiklin
100mg/hari yang diberikan 1-2 hari sebelum
kepergian, selama berada di daerah endemi
sampai 4 minggu setelah kembali. Kontraindikasi
pada ibu hamil dan anak di bawah umur 8 tahun
dan tidak boleh diberikan > 6 bulan
PENULARAN MALARIA
Melalui vektor
nyamuk (anopheles)
dalam bentuk
sprozoit
Melalui transfusi,
suntikan, dan
plasenta dalam
bentuk tropozoit
PENEGAKAN DIAGNOSIS MALARIA
A. Anamnesis
keluhan : demam, menggigil, berkeringat, dan
dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare
dan nyeri otot atau pegal-pegal
Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat
malaria
Riwayat berkunjung ke daerah endemis malaria
Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
PEMERIKSAAN FISIK
T > 37,5 C
Konjungtiva atau telapak tangan pucat
Sklera ikterik
Pembesaran limpa (splenomegali)
Pembesaran hati (hepatomegali)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan dengan mikroskop
pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis
menentukan :
a) Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
b) Spesies dan stadium plasmodium
c) Kepadatan parasit
Pemeriksaan dengan uji diagnostik (RDT)
MALARIA BERAT
Jika ditemukan Plasmodium falcifarum atau Plasmodium vivax
stadium aseksual atau RDT positif ditambah satu atau beberapa
keadaan di bawah ini:
1. Gangguan kesadaran atau koma
2. Kelemahan otot (tak bisa duduk/berjalan tanpa bantuan)
3. Tidak bisa makan dan minum
4. Kejang berulang lebih dari dua episode dalam 24 jam
5. Sesak napas, Respiratory Distress ( pernafasan asidosis)
6. Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik <70 mm Hg (pada anak: < 50
mmHg);
7. Ikterus disertai adanya disfungsi organ vital
8. Black Water Fever
9. Perdarahan spontan
10. Edema Paru (secara radiologi)
Gambaran laboratorium :
1. Hipoglikemi: gula darah < 40 mg%.
2. Asidemia (pH:< 7,25) atau asidosis (bikarbonat plasma
< 15 mmol/L).
3. Anemia berat (Hb < 5 gr% atau hematokrit <15%)
4. Hemoglobinuri
5. Hiperparasitemia (di daerah endemis rendah : > 2 %
atau >100.000 parasit/uL ; daerah endemis tinggi : >
5% atau >250.000 parasit/ uL).
6. Hiperlaktatemia (laktat > 5 ugr/L)
7. Gagal ginjal akut (urin < 0,5 ml/kgBB/jam dalam 6 jam)
MENGOBATI MALARIA TANPA
KOMPLIKASI
Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini
dengan pemberian ACT (artemisin-based
combination therapy).
Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan
efektifitas dan mencegah resistensi.
Malaria tanpa komplikasi diobati dengan
pemberian ACT secara oral.
Malaria berat diobati dengan injeksi Artesunat
atau Artemeter dilanjutkan dengan ACT oral.
Disamping itu diberikan primakuin sebagai
gametosidal dan hipnozoidal.
MALARIA FALSIPARUM DAN MALARIA VIVAX
DHP(dihidroartemisin-piperakuin)+PRIMAKUIN