Anda di halaman 1dari 60

PENGGUNAAN OBAT PADA

SISTEM RESPIRASI
Afifah

Laboratorium Farmakologi dan Terapi


Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman
Kasus
Seorang laki-laki 12 tahun mengeluh demam
sejak 3 hari yang lalu, batuk, nyeri menelan.
PF
Dx
Tx
Faringitis oleh Streptococcus grup A biasanya
sembuh dengan sendirinya, demam dan
gejala lain biasanya menghilang setelah 3-4
hari meskipun tanpa antibiotika.
Terapi dapat ditunda sampai dengan 9 hari
sejak tanda pertama kali muncul dan tetap
dapat mencegah komplikasi
TERAPI PENDUKUNG
Analgesik seperti ibuprofen
Antipiretik
Kumur dengan larutan garam, gargarisma
Lozenges/ Tablet hisap untuk nyeri tenggorokan
An.X, 5 years of age, has been brought to his
paediatrician by his mother for a dry hacking cough
since the last 3-4 days. It all began with a cold, slight
fever and sore throat 7-10 days back. This was
followed by a watery nasal discharge which later
became thicker and colored.
On examination, the child was afebrile; pulse was
80/min, regular, General examination was normal,
Examination of the chest showed scattered and
bilateral rhonci.
Diagnosis?
Etiologi?
Penatalaksanaan?
Acute Bronchitis
Terapi antibiotika pada bronkhitis akut tidak dianjurkan
kecuali bila disertai demam dan batuk yang menetap lebih
dari 6 hari, karena dicurigai adanya keterlibatan bakteri
saluran napas seperti S. pneumoniae,H. Influenzae.
Untuk batuk yang menetap > 10 hari diduga adanya
keterlibatan Mycobacterium pneumoniae sehingga
penggunaan antibiotika disarankan.
Untuk anak dengan batuk > 4 minggu harus menjalani
pemeriksaan lebih lanjut terhadap kemungkinan TBC,
pertusis atau sinusitis
TERAPI PENDUKUNG
Stop rokok, karena rokok dapat menggagalkan
mekanisme pertahanan tubuh
Bronkhodilasi menggunakan salbutamol,
albuterol.
Analgesik atau antipiretik menggunakan
parasetamol, NSAID.
Antitusiv, codein atau dextrometorfan untuk
menekan batuk.
Vaporizer
Chronic Bronchitis
Common Bacterial Pathogens Isolated from
Sputum of Patients with Acute Exacerbation of
Chronic Bronchitis
Pneumonia
Clinical Presentation of Pneumonia
TERAPI PENDUKUNG
Pemberian oksigen yang dilembabkan pada pasien
yang menunjukkan tanda sesak, hipoksemia.
Bronkhodilator pada pasien dengan tanda
bronkhospasme
Fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran
sputum
Nutrisi
Hidrasi yang cukup, bila perlu secara parenteral
Pemberian antipiretik pada pasien dengan demam
Asma Bronkial
Asthma is a disease of increasing prevalence that is a
result of genetic predisposition and environmental
interactions
Asthma is primarily a chronic inflammatory disease
of the air-ways of the lung for which there is no
known cure or primary prevention
Asthma is characterized by either the intermittent or
persistent presence of highly variable degrees of
airflow obstruction from airway wall inflammation
and bronchial smooth muscle constriction
List of Agents and Events Triggering Asthma
Severe Acute Asthma
TREATMENT
Simpatomimetik
Xantin
Antikolinergik
Kromolin Sodium dan Nedokromil
Kortikosteroid
Antagonis Reseptor Leukotrien
Chronic Asthma
Chronic Obstructive
Pulmonary Disease
Chronic Obstructive Pulmonary
Disease Exacerbation
Recommended Antimicrobial Therapy in
Acute Exacerbations of COPD
Tuberculosis
Tuberculosis
Treatment?
Kategori-1 : 2(HRZE) / 4(HR)3
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis.
Pasien TB paru terdiagnosis klinis
Pasien TB ekstra paru
Kategori -2: 2(HRZE)S / (HRZE) / 5(HR)3E3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA
positif yang pernah diobati sebelumnya
(pengobatan ulang):
Pasien kambuh
Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan
OAT kategori 1 sebelumnya
Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
(lost to follow-up)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai