KUNINGAN 2014
Produk Diagnostik adalah reagensia, instrument, dan system yang
digunakan untuk mendiagnosa penyakit atau kondisi lain, termasuk
penentuan tingkat kesehatan, dengan maksud pengobatan,
pengurangan atau mencegah penyakit atau akibatnya.
Produk diagnostic invitro adalah produk diagnostic yang
digunakan secara invitro. Produk Diagnostik invivo adalah produk
diagnostic yang digunakan secara invivo.
Produk Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
yang beredar harus memenuhi persyaratan mutu, manfaat dan
keamanan.
Persyarat mutu, manfaat dan keamanan sesuai dengan Farmakope
Indonesia, Standar nasional Indonesia (SNI) dan Pedoman Penilaian
Alat Kesehatan dan Perbekalan Alat Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT), dan standar lain yang ditetapkan oleh Menteri.
Produksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan yang memiliki sertifikat produksi dari
Menteri.
Menteri melimpahkan wewenang pemberian sertifikat kepada Direktur
Jenderal.
Perusahaan ayng memproduksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan
Kesehatan Rumah tangga yang memperoleh sertifikat produksi harus dapat
menunjukkan bahwa produksi dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Cara
Pembuatan Alat Kesehatan yang baik dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga yang Baik.
Pedoman Cara Pembuatan Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga yang Baik ditetapkan oleh Menteri.
Perusahaan harus dapat menjamin bahwa produknya tidak :
1. Kotor, tercemar, rusak
2. Mengandung atau padanya terdapat bahan beracun melampaui batas yang
ditetapkan
3. Terdapat jasad renik berbahaya atau melampaui batas yang ditetapkan.
4. Dapat mengganggu kesehatan manusia.
Perusahaan pemohon sertifikat produksi harus berbentuk
Badan Hukum atau Badan Usaha.
Perusahaan pemohon sertifikat produksi harus memnuhi
persyaratan administrasi dan teknis.
Perusahaan yang memproduksi Alat Kesehatan dan atau
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus memiliki
penanggung jawab yang bekerja penuh sesuai dengan
produk yang dihasilkan.
Penanggung Jawab Teknis memiliki pendidikan (Apoteker,
Sarjana lain yang sesuai atau memiliki sertifikat, serta
ATEM untuk Alat Kesehatan Elektromedik) untuk kelas A.
Berpendidikan minimal D3 (Farmasi Kimia, Teknik yang
sesuai dengan bidangnya) untuk kelas B. Untuk kelas C
berpendidikan Asisten Apoteker atau tenaga lain yang
sederajat sesuai dengan bidangnya.
Lokasi unit produksi Alat Kesehatan dan atau
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus berada
dilokasi yang sesuai dengan peruntukannya sehingga
dapat dicegah pengotoran dan pencemaran poduk oleh
lingkungannya ataupun sebaliknya.
Bangunan yang digunakan untuk memproduksi Alat
Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga harus memenuhi persyaratan teknik dan
hygiene, sesuai dengan jenis produk yang dibuat.
Bangunan harus mempunyai fasilitas sanitasi yang
cukup dan terpelihara.
Bagian bangunan atau ruangan produksi Alat Kesehatan
dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga tidak
digunakan untuk keperluan lain.
Peralatan Kesehatan dan atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
harus diproduksi dengan menggunakan alat yang memiliki kualitas
sesuai dengan yang dipersyaratkan
Peralatan yang digunakan untuk memproduksi Alat Kesehatan dan
atau Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus disesuaikan dengan
jenis produk dan selalu dalam keadaan terpelihara.
Peralatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 hanya digunakan
untuk tujuan produksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga.
Bahan yang digunakan untuk memproduksi Alat Kesehatan dan atau
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga harus memnuhi standar mutu,
manfaat, dan Keamanan.
Alat Kesehatan yang menggunakan zat radioaktif atau dapat
memancarkan sinar radiasi diatur sesuai dengan ketentuan dalam PP
Nomor 12 tahun 1975 tentang Izin Pemakaian Zat Radioaktif.
Produksi Alat Kesehatan dan atau Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga harus dilaksanakan
sesuai dengan Pedoman Cara Pembuatan
yang baik.
Perusahaan yang memproduksi Alat
Direktur Jenderal.
Alat kesehatan dan/atau PKRT yang mendapat izin edar harus
memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a. keamanan dan kemanfaatan alat kesehatan, yang dibuktikan dengan
melakukan uji klinis dan/atau bukti-bukti lain yang diperlukan;
b. keamanan dan kemanfaatan PKRT dibuktikan dengan menggunakan
bahan yang tidak dilarang dan tidak melebihi batas kadar yang telah
ditentukan sesuai peraturan dan/atau data klinis atau data lain yang
diperlukan; dan
c. mutu, yang dinilai dari cara pembuatan yang baik dan menggunakan
bahan
dengan spesifikasi yang sesuai dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Alat kesehatan dan/atau PKRT yang merupakan produk impor, cara