Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN AWAL (INITIAL ASSESMENT) PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

074/SPO/FAR/RSPC/IX/2015 00 1 dari 3

Jalan Raya Tuparev No 117

Cirebon

Ditetapkan,
STANDAR Direktur
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 September 2015
OPERASIONAL
dr. Asad,Sp.THT.KL

Pengertian 1. Merupakan pengkajian yang dilakukan profesional kesehatan saat pertama kali
bertemu dengan  pasien dalam suatu episode penyakit.
2. Assesment awal dilaksanakan maksimal 24 jam setelah pasien masuk ruang
perawatan.
3. Pengkajian awal minimal meliputi anamnesis (nyeri, nutrisi, resiko jatuh, status
mobilisasi, psikososial) dan pemeriksaan fisik, serta terdokumentasi dalam rekam
medik.
4. Pengkajian awal harus menghasilkan pemahaman tentang penanganan yang
sebelumnya telah diterima pasien, serta kebutuhan pasien saat dilakukan pengkajian,
keputusan tentang pelayanan apa yang terbaik untuk pasien (best setting of care)
serta adanya diagnosis awal
5. Petugas yang melakukan pengkajian assesment adalah petugas
yang sudah memiliki SK kewenangan klinis dalam melakukan
asesment
6. Pengkajian ulang dilakukan untuk pasien dengan kriteria tertentu
Tujuan Sebagai acuan dalam pengkajian awal pasien rawat inap dan
mengidentifikasi kebutuhan  pasien akan pelayanan kesehatan terkait di
bidang masing-masing.

Kebijakan 1. SK Kebijakan Pelayanan Farmasi Nomor


055/PER/DIR/RSPC/IX/2015.Rev.0
2. SK Pedoman Pelayanan Farmasi Nomor
056/PER/DIR/RSPC/IX/2015.Rev.0
1. Ucapkan salam kepada pasien dan keluarga pasien “Selamat
Prosedur Pagi/siang/malam)”
2. Pastikan identitas pasien
3. Apoteker melakukan pengkajian umum terhadap pasien
PENGKAJIAN AWAL (INITIAL ASSESMENT) PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

074/SPO/FAR/RSPC/IX/2015 00 2 dari 3

Jalan Raya Tuparev No 117

Cirebon

4. Kaji riwayat subjektif (S) pasien :


a. Keluhan utama
b. telusuri riwayat penyakit sekarang (onset, pemicu, kualitas,
penjalaran nyeri, derajat keparahan, durasi)
c. Telusuri riwayat penyakit dahulu seperti riwayat operasi, dll
d. Telusuri riwayat penyakit keluarga seperti riwayat alergi, riwayat
penyakit menular, riwayat penyakit keturunan (hipertensi, DM).
5. Lengkapi informasi tentang kondisi objektif (O) pasien yang terkait
penyakitnya melalui hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
dan terapi yang diberikan
6. Tetapkan assesmen (A) medis dan farmasi klinis, contoh: kemungkinan
“interaksi polifarmasi yang mempengaruhi kerja ginjal/ jantung”.
7. Buat rekomendasi rencana pengelolaan pasien oleh apoteker, contoh :
a. monitoring / PTO ( pemantauan terapi obat) interaksi obat, efek
samping obat, reaksi alergi, respon pengobatan)
b. edukasi
c. monitoring hasil pemeriksaan laboratorium
d. reviw terapi dpjp
8. Dokumentasikan seluruh hasil pemeriksaan dalam formulir CPPT dan
mintakan verifikasi note oleh dpjp
9. Hasil dari rekomendasi rencana pengelolaan pasien oleh apoteker dan
verifikasi note oleh dpjp menghasilkan pengamatan subjektif dan
objektif untuk tahap perawatan selanjutnya
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Intensif
Dokumen Terkait 1. Form Pengkajian awal pasien rawat inap.
2. Form catatan perkembangan pasien terintegrasi .

Anda mungkin juga menyukai