Oleh :
Sukma Setya Nurjati
G4A013083
PEMBIMBING:
dr. Pugud Samodro, Sp. PD
PENDAHULUAN
Penyakit serius dan kompleks mempengaruhi seluruh organ vital
Kelainan metabolik kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya
Diabetes 8,4 juta (2000) meningkat jadi 21,3 juta (2030).
Melitus
Pada diabetes mellitus lebih cepat terjadi aterosklerosis pembuluh darah kecil
maupun besar
Diabetes meningkatkan kemungkinan stroke sekitar 2-4 kali dibanding
SNH non diabetik
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Siti Maryam
Umur : 49 tahun
JK : Perempuan
Alamat : Mulyoharjo 03/04, Kab. Pemalang
Tanggal masuk : 28 Februari 2015
Tanggal periksa : 1 Maret 2015
ANAMNESIS
Keluhan utama : tangan kiri terasa lemas & susah bicara
Onset : 3 hari sebelum masuk RSMS
Kel. Tambahan : nyeri pada luka kaki sebelah kanan
makan >>, minum >>, pipis >>,
penurunan berat badan.
Kel. Utama : tangan kiri terasa lemas dan susah
bicara
Onset : 3 hari sblm masuk RSMS
Progresivitas : sebelumnya pasien telah dirawat 9 hari di
RSUD M Azhari untuk menjalani amputasi pada jari telunjuk
kaki kanan. Namun amputasi belum dilakukan, kondisi pasien
semakin menurun. Dan timbul kelemahan gerak pada anggota
gerak bagian atas sebelah kiri. Sehingga kemudian pasien
dirujuk ke RSMS.
Fx pberat : saat beraktifitas
Riwayat operasi : 3 bulan sblm nya post amputasi ibu jari kaki
kanan
Occupation : pedagang
Vital Sign
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,2 0C
Status Generalis
Mulut : Bibir dan lidah tidak sianosis, parese n.hipoglosus, afasia motorik
Pulmo
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru. Batas paru hepar di SIC V LMCD
Auscultasi: SD Vesiculer +/+, tidak terdapat ronki basah kasar, ronki basah halus
maupun wheezing
Cor
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V LMCS
Perkusi : Redup
Batas Jantung: Kanan atas : SIC II LPSD
Kiri atas : SIC II LPSS
Kanan bawah : SIC IV LPSD
Kiri bawah : SIC V LMCS
Auscultasi : T1>T2, M1>M2, A1<A2, P1<P2. Irama Reguler.
Tidak terdapat Gallop dan murmur.
Abdomen
PX DARAH LENGKAP
2 Maret 2015 3 Maret 2015
GDS: 207 mg/dl GDS : 167 mg/dl
PX GLUKOSA DARAH
3 Maret 2015
Px rontgen pedis
dekstra osteomielitis
3 Maret 2015
Px rontgen MSCT Kepala infark
dilobus parietalis dextra dilobus
parietalis dextra
DIAGNOSA TATALAKSANA
St. lokalis
Pulmo
SD ves +/+, rbk-/-, rbh -/-, wh -/-
Cor
S1>S2,regular, kardiomegali (-), M(-),
G(-).
Abdomen
Datar, BU (+)N, timpani
Ekstrimitas
Atas: hemiparese sinistra,
Bawah: Ulkus -/+, akral hangat +/+,
edema -/
Mawar kelas III S: lemas, mual dan nafsu makan - IVFD D10% 10 tpm - Hiperglikemia ec DM
3/03/15 menurun.
Pukul 11.00 Jari tangan kiri susah untuk - Inj D40% 2Fl tipe 2
digerakkan - Inj mecobalamin 1x1 amp - Ulkus DM
St. lokalis
Pulmo
SD ves +/+, rbk-/-, rbh -/-, wh -/-
Cor
S1>S2,regular, kardiomegali (-), M(-),
G(-).
Abdomen
Datar, BU (+)N, timpani
Ekstrimitas
Atas: hemiparese sinistra,
Bawah: Ulkus -/+, akral hangat +/+,
edema -/
Mawar kelas III S: tidak nafsu makan karena mual - IVFD D10% 10 tpm - Hiperglikemia ec DM
4/03/15 muntah. Muntah lebih dari 4x dalam
Pukul 10.00 sehari - Inj D40% 2 Fl tipe 2
- Inj novorepid 3x4 U SC - Ulkus DM
O: KU/Kes: sedang/CM
Vital Sign: - Inj mecobalamin 1x1 amp - SNH
TD: 110/70mmHg - Po ciprofloxaxin 2x500mg - PAD
N:96 x/menit
RR 24 x/menit - Po aspirin 1x100 mg
S:36 oC - Po lanzoprazol 1x1 cap
OHO INSULIN
NON
KOMPLIK
MEDIKAM
ASI
ENTOSA
KAD Diet
SHH Latihan jasmani
Hipoglikemi
Mikrovaskular
makrovaskular
ULKUS DIABETIKA
Ulkus diabetika adalah salah satu bentuk komplikasi kronik diabetes mellitus berupa
luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan
setempat
Prevalensi penderita ulkus diabetika di Indonesia sebesar 15% dari penderita DM. Di
RSCM, pada tahun 2003 masalah kaki diabetes masih merupakan masalah besar. Sebagian
perawatan DM selalu terkait dengan ulkus diabetika. Angka kematian dan angka amputasi
masih tingi, masing-masing sebesar 32,5% dan 23,5%. Nasib penderita DM paska amputasi
masih sangat buruk, sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun paska amputasi dan
sebanyak 37% akan meninggal 3 tahun paska amputasi
KLASIFIKASI
Grade Tidak ada lesi terbuka, kulit masih utuh.
0
Grade Ulkus superficial terbatas pada kulit tetapi tidak mengenai
1 jaringan.
Grade Ulkus dalam dan menembus otot dan ligament, tetapi tidak
2 mengenai tulang atau terbentuk abses
Grade Ulkus dalam dengan selulitis atau abses, selalu dengan
3 osteomielitis
Grade Gangrene terlokalisasi
4
Grade Gangrene seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah.
5
FAKTOR RESIKO
Umur >60 thn
Lama DM >10 th
Jenis kelamin perempuan >>
Neuropati
Obesitas
Hipertensi
HbA1C dan kadar glukosa darah tak terkendali
Kolesterol total, HDL, trigliserida tidak tekendali
Merokok
Ketidak patuhan diet DM
Aktivitas fisik <<
Perawatan kaki tidak teratur
Penggunaan alas kaki tidak tepat
ETIOPATOGENESIS
Kadar glukosa darah >> produksi enzim aldosa reduktase dan dehidrogenase sorbitol >>
mengubah glukosa jadi sorbitol dan fruktosa glukosa menumpuk dan sintesis sel saraf
myoinositol menurun penurunan sensasi perifer dan kerusakan inervasi saraf kecil pada
Neuropati otot kaki.
Iskemik
PEDIS derajat 1 (tanpa infeksi), derajat 2 (infeksi ringan: melibatkan jaringan kulit dan
subkutis), derajat 3 (infeksi sedang: terjadi selulitis luas atau infeksi lebih dalam) dan derajat
4 (infeksi berat: dijumpai adanya sepsis).
infeksi Staphylococcus dan streptococcus >>
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Sering kesemutan
Nyeri kaki
Sensasi rasa berkurang
Tanda dan gejala
Kerusakan jaringan
Penurunan denyut arteri dorsalis pedis
Uji neurologis
Kadar glukosa darah
HbA1C, kadar trigliserida, kolesterol,
Pemeriksaan penunjang HDL, LDL
Imaging
Kultur
PENATALAKSANAAN
Debridement
Dressings
Offloading
Terapi farmakologis antibiotik
operasi
SNH
gangguan fungsional otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan gejala klinis
baik lokal maupun global, berlangsung lebih dari 24 jam yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak (Noerjanto,2002)
KLASIFIKASI
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
Berdasarkan stadium atau pertimbangan waktu
Berdasarkan sistem pembuluh darah
FAKTOR RESIKO
Status mentalis
Nervus cranialis
Fungsi motorik
Pemeriksaan fisik Reflek
Fungsi sensorik
Fungsi serebral
Gula darah
Profil Lipid
CT Scan
Pemeriksaan penunjang
MRI
Ultrasonografi dan MRA
Angiografi otak
Memulihkan iskemik akut Perberian rt=PA
Mencegah perburukan Pemantauan irama jantung
neurologis dan TD
Mencegah stroke berulang Awasi KU
dini
PRINSIP PROTOKOL
NON
KOMPLIK
MEDIKAM
ASI
ENTOSA
Demam Pertimbangkan konsul
Kekurangan nutrisi ke bedah saraf
Hipoglikemi dan hiperglikemi
Awasi jalan nafas
Atelektasis paru
Dekubitus Nutrisi adekuat
Defisit sensorik, kognitiff,
memori, bahasa, motorik
PENYAKIT ARTERI
PERIFER
DEFINISI FAKTOR RESIKO
Suatu kondisi yang Usia
disebabkan oleh Hipertensi
pengurangan aliran darah Merokok
pada arteri perifer.
Dislipidemia
arteri-arteri yang terlibat
antara lain, arteri di
extremitas atas, arteri
karotis diluar kepala, arteri
mesenterika, dan arteri pada
ginjal
Klasifikasi PAP
patofisiologi
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
tanpa gejala,
klaudikasio intermiten,
Tanda dan gejala
rasa sakit pada ekstremitas bawah
waktu istirahat
pulselessness
paralysis
paraesthesia,
Pemeriksaan fisik pain
pallor.
ABI
Segmental Limb Pressuredan Pulse
Volume Recording
Pemeriksaan penunjang Exercise Stress Testing
Duplex Ultrasonography
Magnetic Resonance Angiografi(MRA)
Trombolisis dengan Angioplasti
streptokinase intravena Bypass
Antikoagulan Perbaikan strukur arteri
Aspirin
Nifedipin
Imunosupresan
TALAK-
TALAK-
NON
OPERATIH
OPERATIF
KOMPLIK PROGNOSI
ASI S
Fibrosis otot dan kontraktur Tergantung etiologi
Pembentukan
psudoaneurisma.
yang mendasari
AV fistula.
Trombosis akut dan emboli
bagian distal.
Ulkus.
Sindrom kompartemen.
PEMBAHASAN
RPS RPD
3P+BB turun, lemas riwayat DM3 tahun
DM
Laborat
(28 Februari 2015): GDS 224 mg/dL. Rsosek
(1 Maret 2015): GDS: 217 mg/dL obat glimepirid dan metformin, sering minum
(2 Maret 2015): GDS: 207 mg/dL teh, ngemil>>
(3 Maret 2015): GDS 167 mg/dL.
RPS
RPD
luka telunjuk kaki kai kanan yang menyebar
3 bulan yang lalu pasien telah melakukan
hingga punggung kaki. Mengeluarkan darah
amputasi pada ibu jari kaki kanan
dan nanah
ULKUS
DIABETIKA
Px fisik
Px penunjang ulkus pedis dekstra dengan batas tegas,
terdapat nanah dan darah serta terlihat tulang
3 Maret 2015: foto rontgen pedis dekstra:
pada jari tengah kaki kanan. Pulsasi arteri
osteomielitis.
dorsalis pedis tidak teraba dan kaki terlihat
bengkak dan hitam.
RPS
RPD
Tangan sebelah kiri terasa lemah dan susah
Tidak ada keluhan yang sama sebelumnya
untuk digerakkan
SNH
Px fisik
Px penunjang
Gangguan nervus hipoglossus
3 Maret 2015: px MSCT kepala tanpa kontras:
Hemiparese sinistra
infark dilobus parietal dextra
Afasia Motorik
PAD
Hal ini dapat dilihat dari terjadinya ulkus
diabetic yang dialami oleh pasien. Dimana
ulkus diabetic sudah termasuk dalam grade IV
pada tingkatan PAP menurut Klasifikasi
Rutherford yang dikutip dari Hirsch et al 2005
ACC/AHH Practice Guidelines
inj.
Mecobalamin
1x1 amp iv
Inj.
Dulcolax
Ceftriaxon
supp
2x1 gr iv
TERAPI
po lanzoprazol 1x1
cap Inj D40% fl
Po aspirin 2x100 mg
po cilostazol
insulin
2x50mg tab novorapid
Po citicoline 3x6 unit sc
2x500mg tab
KESIMPULAN
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sangat serius dan perlu diperhatikan dengan serius pula.
Komplikasi diabetes mellitus yang paling sering ditemukan adalah ulkus diabetika.
Perawatan luka pada ulkus diabetika sangat penting karena dapat mengurangi risiko terjadinya
amputasi.
SNH merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi pada diabetes mellitus sehingga perlu
dikendalikan.
Penyakit Arteri Perifer (PAP) merupakan kondisi yang disebabkan oleh pengurangan aliran darah
pada arteri perifer.
TERIMA KASIH BANYAK ATAS PERHATIANNYA