Anda di halaman 1dari 16

PIELONEFRITIS

DEFINISI
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada
piala ginjal, tunulus, dan jaringan interstinal dari
salah satu atau kedua gunjal (Brunner &
Suddarth, 2002)
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam
ginjal yang dapat timbul secara hematogen atau
retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood,
2002).
ETIOLOGI
Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac,
Streptococus fecalis, dll). Escherichia coli merupakan
penyebab 85% dari infeksi
Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau
pembesaran prostat
Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari
kandung kemih kembali ke dalam ureter.
Kehamilan
Kencing Manis
Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk malawan
infeksi.
KLASIFIKASI
A. Pyelonefritis akut

Pyelonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi


berulang karena terapi tidak sempurna atau infeksi baru. 20% dari
infeksi yang berulang terjadi setelah dua minggu setelah terapi
selesai.Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal,
hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atas
dikaitkan dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. Ginjal biasanya
membesar disertai infiltrasi interstisial sel-sel inflamasi. Abses dapat
dijumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kortikomedularis. Pada
akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus
terjadi.KronisPielonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri, tetapi
dapat juga karena faktor lain seperti obstruksi saluran kemih dan refluk
urin.
B. Pyelonefritis kronis

Pyelonefritis kronis dapat merusak jaringan ginjal secara permanen


akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut dan dapat
menyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal
pun membentuk jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak
berfungsi. Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi
ginjal yang berulang-ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah
infeksi yang gawat.Pembagian PielonefritisPielonefritis akutSering
ditemukan pada wanita hamil, biasanya diawali dengan hidro ureter
dan hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena uterus yang
membesar.
PATOFISIOLOGI
Pielonefritis dapat timbul dalam bentuk akut maupun kronis.
Dimana Pielonefritis akut disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi
bakteri terjadi karena bakteri menjalar ke saluran kemih dari aliran
darah. Walaupun pielonefritis akut secara temporer dapat
mempengaruhi fungsi renal, jarang sekali menjadi suatu kegagalan
ginjal.
Pielonefritis kronis juga berasal dari infeksi bakteri, namun juga
faktor-faktor lain seperi refluks urine dan obstruksi saluran kemih turut
berperan. Pielonefritis kronis merusak jaringan ginjal untuk selamanya
(irreversible) akibat inflamasi yang berulang kali dan timbulnya jaringan
parut. Proses perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal
yang berulang-ulang berlangsung beberapa tahun atau setelah infeksi
yang gawat. Diduga bahwa pielonefritis menjadi diagnose yang
sungguh-sungguh dari satu pertiga orang yang menderita kegagalan
ginjal kronis.
Escherichia coli (bakteri yang dalam keadaan normal
ditemukan di usus besar) merupakan penyebab dari 90% infeksi
ginjal diluar rumah sakit dan penyebab dari 50% infeksi ginjal di
rumah sakit. Infeksi biasanya berasal dari daerah kelamin yang naik
ke kandung kemih. Pada saluran kemih yang sehat, naiknya infeksi
ini biasanya bisa dicegah oleh aliran air kemih yang akan
membersihkan organisme dan oleh penutupan ureter di tempat
masuknya ke kandung kemih. Berbagai penyumbatan fisik pada
aliran air kemih (misalnya batu ginjal atau pembesaran prostat)
atau arus balik air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter, akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ginjal. Infeksi juga
bisa dibawa ke ginjal dari bagian tubuh lainnya melalui aliran
darah.
MANIFESTASI KLINIK
Gejala biasanya timbul secara tiba-tiba berupa demam,
menggigil, nyeri di punggung bagian bawah, mual dan muntah.
Beberapa penderita menunjukkan gejala infeksi saluran kemih
bagian bawah, yaitu sering berkemih dan nyeri ketika berkemih.
Bisa terjadi pembesaran salah satu atau kedua ginjal. Kadang
otot perut berkontraksi kuat.
Bisa terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri
hebat yang disebabkan oleh kejang ureter. Kejang bisa terjadi
karena adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu
ginjal.
Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan
dan lebih sulit untuk dikenali.
Pada infeksi menahun (pielonefritis kronis), nyerinya bersifat
samar dan demam hilang-timbul atau tidak ditemukan demam
sama sekali. Pielonefritis kronis hanya terjadi pada penderita
yang memiliki kelainan utama, seperti penyumbatan saluran
kemih, batu ginjal yang besar atau arus balik air kemih dari
kandung kemih ke dalam ureter (pada anak kecil). Pielonefritis
kronis pada akhirnya bisa merusak ginjal sehingga ginjal tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya (gagal ginjal).
KOMPLIKASI
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi
Umum & Sistematik J. C. E. Underwood, 2002) :

1. Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada
area medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama
pada penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
2. Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat
sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks
mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya
pus.
3. Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke
dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.
PENATALAKSANAAN
1. Pielonefritis Akut :
Pasien pielonefritis akut beresiko terhadap bakteremia dan memerlukan
terapi antimikrobial yang intensif. Terapi parentral di berikan selama 24-
48 jam sampai pasien afebril. Pada waktu tersebut, agens oral dapat
diberikan. Pasien dengan kondisi yang sedikit kritis akan efektif apabila
ditangani hanya dengan agens oral. Untuk mencegah
berkembangbiaknya bakteri yang tersisa, maka pengobatan pielonefritis
akut biasanya lebih lama daripada sistitis. Masalah yang mungkin timbul
dalam penanganan adalah infeksi kronik atau kambuhan yang muncul
sampai beberapa bulan atau tahun tanpa gejala. Setelah program
antimikrobial awal, pasien dipertahankan untuk terus dibawah
penanganan antimikrobial sampai bukti adanya infeksi tidak terjadi,
seluruh faktor penyebab telah ditangani dan dikendalikan, dan fungsi
ginjal stabil. Kadarnya pada terapi jangka panjang.
2. Pielonefritis kronik:agens antimikrobial pilihan di dasarkanpada
identifikasi patogen melalui kultur urin, nitrofurantion atau
kombinasi sulfametoxazole dan trimethoprim dan digunakan
untuk menekan pertumbuhan bakteri. Fungsi renal yang ketat,
terutama jika medikasi potensial toksik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Urinalisis
a. Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk
penting adanya ISK. Leukosuria positif bila terdapat
lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar (LPB)
sediment air kemih
b. Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10
eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria disebabkan
oleh berbagai keadaan patologis baik berupa
kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
a. Mikroskopis : satu bakteri lapangan pandang minyak
emersi. 102 -103 organisme koliform / mL urin plus
piuria
b. Biakan bakteri
c. Tes kimiawi : tes reduksi griess nitrate berupa
perubahan warna pada uji carik

3. Kultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme


spesifik
4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar 100.000 koloni per
milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari
specimen dalam kateter dianggap sebagai criteria utama
adanya infeksi.

5. Metode tes
a. Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase
lekosit) dan nitrit (tes Griess untuk pengurangan
nitrat).
b. Tes esterase lekosit positif: maka pasien mengalami
piuria.
c. Tes pengurangan nitrat, Griess positif jika terdapat
bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi
nitrit.

Anda mungkin juga menyukai