Anda di halaman 1dari 23

Reservoir Rocks

Reservoir Properties

Ronaldo Jeremy
153210262
Batuan reservoir dapat diklasifikasikan
menjadi :
Batuan Klastik (sandstone, siltstone,
claystone, dan shale)
Batuan Karbonat (Limestone, dolomite)
Parameter yang digunakan dalam menentukan
klasifikasi batuan klastik adalah dari ukuran
butirnya.
Batuan reservoir yang merupakan jenis batuan karbonat umumnya ialah
limestone dan dolomite

Susunan mineral dari batuan reservoir jenis


karbonat ialah kalsit, dolomite dan sedikit clay,
serta mineral lainnya yaitu anhydrite, chert
dan quartz
Porositas
Porositas adalah perbandingan antara pori batuan dengan total volume
batuan.

Porositas dipengaruhi oleh :

Primer
Porositas bisa ditentukan
melalui :
1. Pengukuran secara langsung
melalui core, plug atau
sampel di laboratorium core.
2. Secara tidak langsung dari
hasil log (nuclear dan
acoustic log) dan log NMR
Fluid In The Pore: Saturation And
Bulk Volume Fluid
Perbandingan antara volume pori batuan yang ditempati
oleh fluida dengan volume total pori batuan.
Fraksi dari suatu fluida (minyak, air atau gas) di dalam media
berpori.

volume pori yang diisi oleh minyak


So =
volume pori yang saling berhubungan

volume pori yang diisi oleh air


Sw =
volume pori yang saling berhubungan

volume pori yang diisi oleh gas


Sg =
volume pori yang saling berhubungan
So + Sw + Sg= 1
Saturasi fluida dapat ditentukan
dengan dua cara yakni :

Langsung
Bulk volume of fluid ialah perbandingan antara volume fluida tersebut
dengan total volume batuan yang ditempatinya.
Dalam batuan berpori (water wet), air
bergantung interaksinya dengan jenis mineral
dan ikatan yang terjadi.

Free movable water in the pore space (bulk


volume movable BVM),
Capillary bound water, connected with the grain
surface
Clay-bound water (CBW) with its strong clay-
water effects.
Porositas dan bulk volume fluida dapat menggambarkan
komposisi volumetrik dari batuan resrvoir
Permeabilitas
Permeabilitas adalah kemampuan suatu
batuan (media berpori) untuk mengalirkan
fluida yang ada didalam pori nya.
Permeabilitas
Metode yang digunakan untuk menentukan
permeabilitas adalah :

Pengukuran langsung pada sampel (core)


Pengujian secara langsung : Well test, drill
stem test,wireline formation tester, pump test
Pengujian tidak langsung, menggunakan
parameter ukuran butir dan nilai porositas.
Metode tidak langsung dengan menggunakan
wireline log dan interpretasi spesifik (NMR,
Stoneley wave atau teknik gabungan)
Core Analysis
Analisa core ( inti batuan) pada prinsipnya adalah menentukan sifat

sifat petrofisika dari batuan reservoir yang sangat diperlukan dalam

pengelolaan suatu lapangan Migas karena sifat-sifat ini dibutuhkan

oleh bagian geologi, pemboran, reservoir maupun produksi .


Sifat petrofisika tersebut antara lain adalah :
Porositas
Permeabilitas
Saturasi
Tekanan kapiler
Sifat kelistrikan
Wettabilitas
Kompresibilitas
Permeabilitas relative
Ada dua macam cara pengambilan
contoh batuan ( coring) yaitu :

1.Coring yang dilakukan bersamaan dengan pemboran dikenal sebagai Bottom

coring. Sesuai dengan alat yang digunakan maka bottom core dibedakan menjadi:

Conventional coring yaitu coring yang menggunakan core bit biasa atau
diamond bit. Ukuran core yang didapat adalah diameter antara 3in - 5in

Wire-line Retrievable coring alat ini diturunkan kedasar sumur tanpa mengangkat
drill string. Ukuran core yang diperoleh dengan cara ini lebih kecil yaitu 1 - 1

inch dan panjang 10 - 20 ft.

2.Sidewall Coring yaitu coring yang dilakukan setelah pemboran umumnya

digunakan untuk mengambil sample pada interval tertentu yang telah dibor.

Sample diambil dari dinding lubang bor dengan diameter - 1 3/16 inch dan

panjang - 1 inch.
Analisa core dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Analisa rutin ( Rutine Core analysis)
Analisa rutin menentukan sifat-sifat fisik batuan yang
umum untuk menentukan storage capacity dan flow
capacity antara lain porositas, saturasi dan permeabilitas.
2. Analisa khusus ( Special Core Analysis)
Analisa khusus ini menentukan sifat sifat khusus dari
batuan reservoir antara lain tekanan kapiler, wettability,
kompresibititas, sifat kelistrikan dan lain-lain.
Test yang dilakukan dalam analisa khusus ini dibedakan
menjadi dua yaitu static test dan dinamik test. Statik test
menentukan antara lain kompresibilitas, tekanan kapiler ,
sifat kelistrikan . Sedang dinamik test mencakup
permeabilitas relative, flooding dan EOR
Oleh karena itu core sangat penting untuk:
Penentuan langsung sifat reservoir seperti
porositas dan permeabilitas (juga untuk
memvalidasi interpretasi log)
Kalibrasi pengukuran log (misalnya
permeabilitas NMR)
Determination of petro physical properties
mendasar untuk interpretasi log (misalnya
parameter Archie dan grain density)
Referensi
1. Basic Well Logging and Formation
Evaluation-Prof. Dr. Jurgen schon
2. Slide PPT Mekres

Anda mungkin juga menyukai