Anda di halaman 1dari 15

1.

Nita Usikatul Janah

• Tujuan kenapa suatu sediaan dibuat dalam bentuk


emulsi?
• Kenapa lebih baik dibuat dalam bentuk emulsi daripada
sediaan yang lain ?
Suatu bahan obat bentuk cair (minyak) yg tidak
tercampurkan dengan pembawa cair di buat dalam
sediaan emulsi dengan tujuan :

- Untuk menutupi rasa yang kurang enak


- Untuk mempermudah proses pencernaan
- Untuk memudahkan pemakaian
Memudahkan pengolesan -> emulsi tipe a/m
Memudahkan pencucian-> emulsi tipe m/a
- Memberi efek emolient. Emolien adalah bahan-
bahan yang digunakan untuk mencegah atau
mengurangi kekeringan, sebagai perlindungan
bagi kulit
Bentuk emulsi lebih baik daripada sediaan yang lain, karena

- Konsistensi emulsi sangat beragam mulai dari cairan yang mudah dituang hingga cream setengah
padat .

- Tidak diperlukan perbandingan volume fase internal terhadap fase eksternal yang tinggi untuk
menghasilkan sifat setengah padat.

- Emulsii dapat distabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah


koalesensi yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya menjadi satu fase
tunggal yang memisah.

- Untuk emulsi yang diberikan secara oral, tipe emulsi minyak dalam air memungkinkan pemberian
obat yang harus dimakan tersebut mempunyai rasa yang lebih enak, walaupun yang diberikan
sebenarnya minyak yang tidak enak rasanya, dengan menambahkan pemanis dan pemberi rasa
pada pembawa airnya, sehingga mudah dimakan dan ditelan sampai ke lambung.

- Ukuran partikel yang diperkecil dari bola-bola minyak dapat mempertahannkan minyak tersebut
agar lebih dapat dicernakan dan lebih mudah diabsorbsi, atau jika bukan dimaksudkan untuk itu,
tugasnya juga akan lebih efektif, mislanya meningkatkan efikasi(efektifitas) minyak mineral sebagai
katartik (kesulitan buang air besar ) bila diberikan dalam bentuk emulsi. Contoh nya laxadine
emulsi.
2. Ladea Mona

• Contoh dari surfaktan sintesis (Anionik, Kationik, Non-ionik) ?


• Mana yang sering digunakan dan cocok untuk tipe emulsi yg
o/w atau w/o ?
Contoh dari emulgator sintetik : surfaktan

a. Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion atau memiliki muatan
negatif pada kepala. Surfaktan ini membentuk kelompok surfaktan yang paling besar dari jumlahnya.
Beberapa contoh dari surfaktan anionik adalah linier alkilbenzen sulfonat (LAS), alkohol sulfat (AS),
alpha olefin sulfonat (AOS) dan parafin atau secondary alkane sulfonat (SAS)

b. Surfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation atau memiliki muatan
positif pada kepala. Contohnya garam alkil trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan
garam alkil dimethil benzil ammonium

c. Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Contoh dari Nonionics yang
digunakan untuk kosmetik termasuk alkohol, alkanolamides, ester, dan oksida amina

Mana yang sering digunakan dan cocok untuk tipe emulsi yg o/w atau w/o ?

Untuk membuat emulsi tipe o/w menggunakan emulgator dengan rentang nilai HLB 8-18. Contoh
emulgator yang memiliki nilai HLB dalam rentang ini adalah gelatin, Gom, Tween, dan tragakan.
(Ansel,2005).

Untuk membuat emulsi tipe w/o, maka menggunakan jenis emulgator yang bersifat lipofilik dengan nilai
HLB 3-8. Contoh emulgator dengan nilai HLB dalam rentang ini adalah propilen glikol monostearat, etilan
glikol distearat, dan sorbitan monooleat.
3. Siti Rodiah

• Tujuan dilakukan pengujian emulsi ?


• Contoh dari bahan anhydrous ?
1. Tujuan dilakukan pengujian emulsi yaitu untuk mengetahui kesesuaian tipe
emulsi yang dibuat dengan tipe emulsi yang telah diformulasikan
sebelumnya dan melihat kemungkinan terjadinya inversi fase.

2. Contoh dari bahan anhydrous


Basis absorbsi bersifat hidrofilik, dapat berupa bahan yang anhidrous atau basis
hidrous yang mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi air yang
ditambahkan. Basis anhidrous yang telah menyerap air dapat membentuk
emulsi tipe W/O. Kata absorbsi hanya menunjukkan pada kemampuan basis
dalam menyerap air, bukan pada kemampuan obat menembus kulit atau
diabsorpsi oleh kulit. Contoh basis absorbsi adalah anhidorus lanolin/adeps
lanae.
Lanolin
Lanolin adalah Adeps lanae yang telah menyerap air/mengadung air yang
ditambahkan. Lanolin mampu menyerap air sarnpai 30 %.
Adeps Ianae
Adeps Ianae merupakan lemak bulu domba, mengandung kholesterol kadar
tinggi dalam bentuk ester dan alkohol, sehingga dapat mengabsorbsi air. Bila
digunakan pada kulit dapat merupakan lapisan penutup dan melunakkan kulit.
4. Feri

• Contoh pembuatan tipe emulsi dengan menggunakan peralatan


ultrasonik?
• Ada dampak nya atau tidak terhadap sediaan emulsi jika
menggunakan peralatan ultrasonik?
Peralatan ini cocok untuk membuat emulsi yang mempunyai viskositas
rendah (emulsi tipe o/w -> susu, santan, dan lotion )tetapi alat ini dapat
juga digunakan untuk membuat emulsi yang mempunyai viskositas tinggi
( w/o -> margarin, lipstik, coklat batang, dan sabun padat )

Ada dampak nya atau tidak terhadap sediaan emulsi jika menggunakan
peralatan ultrasonik?

Proses pencampuran adalah salah satu operasi yang paling umum digunakan
dalam pembuatan sediaan farmasi. Berbagai macam bahan seperti cairan,
semi padat dan padat memerlukan pencampuran selama mereka menjadi
formulasi bentuk sediaan, karena itu, pilihan yang tepat dari pencampuran
adalah peralatan diperlukan mengingat sifat fisik dari bahan-bahan seperti
densitas, viskositas, pertimbangan ekonomi mengenai waktu proses diperlukan
untuk pencampuran dan daya serta biaya peralatan dan pemeliharaan.
5. Elva

• Kenapa harus dilakukan tes pengujian untuk menentukan tipe


emulsi w/o dan o/w ?
Uji tipe emulsi dilakukan dengan tujuannya yaitu
menentukan tipe emulsi untuk penggunaan dimana
tipe M/A untuk pemakaian dalam / oral, sedangkan
A/M untuk pemakaian luar / topikal. Uji tipe emulsi
juga bertujuan untuk evaluasi stabilitas sediaan
emulsi jangka panjang.
6. Asri

• Faktor faktor yang mempengaruhi viskositas emulsi


Faktor – faktor yang mempengaruhi viskositas suatu
emulsi adalah viskositas medium dispersi, persentase
volume medium dispersi, ukuran partikel fase
terdispersi dan jenis serta konsentrasi
emulsifier/stabilizer yang digunakan.

Semakin tinggi viskositas dan persentase medium


disperse, maka makin tinggi viskositas emulsi.
Demikian juga semakin kecil ukuran partikel suatu
emulsi, maka semakin tinggi viskositasnya dan makin
tinggi konsentrasi emulsifier / stabilizer yang
digunakan.
7. Wahyuningtyas

• Adakah hal atau kemungkinan yang tidak di inginkan dalam


formulasi sediaan emulsi sebelum penambahan emulgator ?
Ada. Karena akan menyebabkan stabilitas emulsi seperti
creaming, sedimentasi, agregasi, coalesence dan inversi.

Pada dasarnya emulsi itu adalah campuran lebih dari 2 cairan


yang tidak dapat saling bercampur. Sehingga dibutuhkannya
emulgator, fungsi emulgator itu sendiri sebagai komponen
yang paling penting agar memperoleh emulsi yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai