- Konsistensi emulsi sangat beragam mulai dari cairan yang mudah dituang hingga cream setengah
padat .
- Tidak diperlukan perbandingan volume fase internal terhadap fase eksternal yang tinggi untuk
menghasilkan sifat setengah padat.
- Untuk emulsi yang diberikan secara oral, tipe emulsi minyak dalam air memungkinkan pemberian
obat yang harus dimakan tersebut mempunyai rasa yang lebih enak, walaupun yang diberikan
sebenarnya minyak yang tidak enak rasanya, dengan menambahkan pemanis dan pemberi rasa
pada pembawa airnya, sehingga mudah dimakan dan ditelan sampai ke lambung.
- Ukuran partikel yang diperkecil dari bola-bola minyak dapat mempertahannkan minyak tersebut
agar lebih dapat dicernakan dan lebih mudah diabsorbsi, atau jika bukan dimaksudkan untuk itu,
tugasnya juga akan lebih efektif, mislanya meningkatkan efikasi(efektifitas) minyak mineral sebagai
katartik (kesulitan buang air besar ) bila diberikan dalam bentuk emulsi. Contoh nya laxadine
emulsi.
2. Ladea Mona
a. Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion atau memiliki muatan
negatif pada kepala. Surfaktan ini membentuk kelompok surfaktan yang paling besar dari jumlahnya.
Beberapa contoh dari surfaktan anionik adalah linier alkilbenzen sulfonat (LAS), alkohol sulfat (AS),
alpha olefin sulfonat (AOS) dan parafin atau secondary alkane sulfonat (SAS)
b. Surfaktan kationik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation atau memiliki muatan
positif pada kepala. Contohnya garam alkil trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan
garam alkil dimethil benzil ammonium
c. Surfaktan nonionik yaitu surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Contoh dari Nonionics yang
digunakan untuk kosmetik termasuk alkohol, alkanolamides, ester, dan oksida amina
Mana yang sering digunakan dan cocok untuk tipe emulsi yg o/w atau w/o ?
Untuk membuat emulsi tipe o/w menggunakan emulgator dengan rentang nilai HLB 8-18. Contoh
emulgator yang memiliki nilai HLB dalam rentang ini adalah gelatin, Gom, Tween, dan tragakan.
(Ansel,2005).
Untuk membuat emulsi tipe w/o, maka menggunakan jenis emulgator yang bersifat lipofilik dengan nilai
HLB 3-8. Contoh emulgator dengan nilai HLB dalam rentang ini adalah propilen glikol monostearat, etilan
glikol distearat, dan sorbitan monooleat.
3. Siti Rodiah
Ada dampak nya atau tidak terhadap sediaan emulsi jika menggunakan
peralatan ultrasonik?
Proses pencampuran adalah salah satu operasi yang paling umum digunakan
dalam pembuatan sediaan farmasi. Berbagai macam bahan seperti cairan,
semi padat dan padat memerlukan pencampuran selama mereka menjadi
formulasi bentuk sediaan, karena itu, pilihan yang tepat dari pencampuran
adalah peralatan diperlukan mengingat sifat fisik dari bahan-bahan seperti
densitas, viskositas, pertimbangan ekonomi mengenai waktu proses diperlukan
untuk pencampuran dan daya serta biaya peralatan dan pemeliharaan.
5. Elva