Deffrential Diagnosis Kista Rests of Mallases Large jaw, gigi miring dan
Pd lesi Rahang (RM) Odontogenic Tumors Rests of Dental lamina renggang
Benign Non vital teeth Swelling ,pain
Nonodontogenic Root canals filled Parasthesia,
Inflamantory Pus product
Malignancy Produksi GH
Peny Metabolic n
Genetic
WARNA NORMAL MUKOSA
• Warna:
1. Palatum durum: merah jambu
2. Palatum mole: lebih pink
3. Gingiva: merah jambu
4. Pipi bagian dalam: merah
5. Vestibulum: merah
6. Mukosa alveolar : merah lebih gelap
7. Bibir bagian dalam: merah tua
Perubahan Warna pada rongga mulut
Eritematosus gingiva
eritema dan ulserasi lateral lidah
Gambaran histopatologi gingiva yang mengalami
hipersensitivitas nikel. E= epitelium, C = jaringan ikat, F =
bundel-bundel serabut. (Skala = 200 µm).
ETIOLOGI ULSERASI
2. Ulser Mayor
• Ukuran lesi lebih dari 0.5 cm
• Lebih sakit, dan penyembuhannya lebih lama
dibandingkan dengan ulser minor
• Secara klinis tampak seperti kawah
penyembuhannya meninggalkan jaringan
parut
Ulser mayor
ULSERASI
3. Ulser herpetiform
• Secara klinis lesi tampak dalam ukuran kecil
dalam jumlah yang banyak
• Lokasi yang dominan mukosa bergerak,
mukosa palatal, dan mukosa gingival
• Penyembuhan terjadi dalam waktu 1-2
minggu.
Ulser Herpetiform
Pada lidah Pada Palatum
ULSERASI
• Diagnosa dari ulser biasanya sudah dapat ditegakkan melalui
gambaran klinisnya biopsi sangat jarang dilakukan
• Tidak ada gambaran histologi yang spesifik terputusnya
kontinuitas jaringan
• Gambaran mikroskopis antara bentuk ulser mayor, minor, maupun
herpetiform sama
GINGIVOSTOMATITIS HERPETIK PRIMER / AKUT
Gambaran klinis GHP diawali dengan terbentuknya
vesikel-vesikel berukuran kecil yang cepat ruptur
menjadi daerah ulserasi yang ditutupi fibrin berwarna
kuning
Lesinya dapat timbul pada kulit, vermilion bibir atau
membran mukosa oral
Gingiva akan terlihat membesar, sangat sakit, dan
sangat eritematus
INFEKSI HERPETIKA REKUREN