Anda di halaman 1dari 36

KELAINAN MUKOSA ORAL

Dr. Ameta Primasari, drg., MDSc., M.Kes


Histologi Rongga Mulut
Struktur mukosa rongga mulut :
• Epithelium
• connective tissue (lamina propria)

Epitel : Stratified squamous epitelium


Lamina propria terdiri dari papilar dan retikular.

Lapisan submukosa mengandung kelenjar, pembuluh darah,


saraf dan juga jaringan lemak.
Ortokeratinized M
da uko
n sa
m P
uk en
o s gu
as n
pe yah
sia an
l
ADANYA SUATU KELAINAN?
• Adanya perubahan, lain dari normal maka
disebut suatu variasi atau gangguan / penyakit

Perubahan dapat terjadi:


• Warna
• Ketebalan epithelium
• Bentuk struktur
CLINICAL OVERVIEW
Jenis Jenis Penyebab Keadaan
Lesi permukaan Lesi putih Infection (Virus: HSV, Keluhan: tidak nyaman,
Mukosa Vesicubullous Varicella zoster, sakit, sakit sekali.
Ulceratif coxsackie, measles) Self limited
Lesi merah-biru spirocheta-treponema Asympthpmatic
Lesi pigmented pallidum, Nisseria Recurrent
Lesi verrucal papillary gonorhoeae, Autoimun, Reversible
Trauma, Allergic, Irreversible
Drugs, No malignant potential
Pembengkakan Gingiva swelling Reaction to trauma Hyperplastik
Submucosal Floor of mouth Genetik, herediter, Impacted tooth
Lip and buccal multifactoral Well defined Ro
Tongue swellings Developmental defect Focal or diffuse
Palatal swellings Epithelial rest Ill-defined Ro
Neck swellings proliferatin Multilocullar

Deffrential Diagnosis Kista Rests of Mallases Large jaw, gigi miring dan
Pd lesi Rahang (RM) Odontogenic Tumors Rests of Dental lamina renggang
Benign Non vital teeth Swelling ,pain
Nonodontogenic Root canals filled Parasthesia,
Inflamantory Pus product
Malignancy Produksi GH
Peny Metabolic n
Genetic
WARNA NORMAL MUKOSA
• Warna:
1. Palatum durum: merah jambu
2. Palatum mole: lebih pink
3. Gingiva: merah jambu
4. Pipi bagian dalam: merah
5. Vestibulum: merah
6. Mukosa alveolar : merah lebih gelap
7. Bibir bagian dalam: merah tua
Perubahan Warna pada rongga mulut

Merupakan lesi jaringan lunak pada jaringan mulut yang relatif


sering terjadi dan dapat berubah menjadi lesi ganas.

• Berubahnya warna normal mukosa mulut menjadi warna putih


merupakan tanda adanya suatu kelainan, gangguan atau
penyakit

• Dapat terjadi meliputi lapisan mukosa dari bibir,


frenulum, pipi, lingggir alveolar, palatum durum dan molle,
ginggiva, daerah retrommolare pad, dan lidah
Gangguan pada mukosa mulut

Pembagian Lesi putih: secara klinis : bisa dihapus/tidak


Secara umum dikarenakan adanya epithelium yang nekrotik atau
eksudat inflammasi pada permukaan

Keratosis adalah resisten secara klinis. Keabnormalan ini disebut


dengan keratosis atau disebut juga dengan lesi putih

Secara histologi dibagi menjadi epithelial displasia/tidak


Pembagian lesi putih juga dapat berdasarkan aetiology
(berdasarkan klinikal Differential diagnosis)
Klassifikasi berdasarkan Etiologi
Hereditary: O epith Naevus, pachonychia
congineta, leukoedema, Darier’s disease
Traumatik: mechanical, chemical, thermal
Infeksi: candidiosis,syphilitic, hairy leukoplakia
Idiopathik: leukoplakia
Dermatological: lichen planus, lupus erythematosus
Neoplastik: Ca in-situ, SCC
• stomatitis kontak letaknya berdekatan dengan
agen penyebabnya. Gambaran klinisnya
bervariasi antara lain eritematosus ,vesikular,
dan ulserasi

Eritematosus gingiva
eritema dan ulserasi lateral lidah
Gambaran histopatologi gingiva yang mengalami
hipersensitivitas nikel. E= epitelium, C = jaringan ikat, F =
bundel-bundel serabut. (Skala = 200 µm).
ETIOLOGI ULSERASI

ulserasi  diawali dengan munculnya vesikel terlebih dahulu 


vesikel langsung pecah  ulser

Secara umum etiologi ulserasi non traumatik:


• Reaksi alergi/hipersensitivitas -- diperantarai sel T
• Penyakit imunologis – diperantarai sel T
• Inflamasi neurologis
• Defek pada penyembuhan mukosa – dihambat oleh sitokin
• Mikrobiologi – virus dan bakteri
• Defisiensi nutrisi – vitamin B12, asam folat, besi
ULSERASI

Secara umum agen penyebab dari ulserasi non


traumatik yaitu:
• antigen endogen (autoimun)
• antigen eksogen (hipersensitif terhadap suatu
zat/material)
Ulserasi pada hipersensitif nikel  ulserasi yang
diperantarai oleh sel T dengan penyebab ulserasi
antigen eksogen (ion nikel)
ULSERASI

Menurut ukuran dan bentuknya, ulserasi dibagi menjadi


3, yaitu:
1. Ulser minor
• Bentuk yang paling sering ditemukan
• Ulser tunggal, terasa sakit, dengan diameter kurang
dari 0,5 cm, dilapisi membran fibrin berwarna
kekuningan, dan dikelilingi oleh warna
kemerahan/eritematosus
• Sembuh tanpa meninggakan jaringan parut setelah 7-
10 hari
Ulser Minor pada dasar mulut
Ulser minor pada mukosa labial
ULSER MINOR Pd lateral lidah
ULSERASI

2. Ulser Mayor
• Ukuran lesi lebih dari 0.5 cm
• Lebih sakit, dan penyembuhannya lebih lama
dibandingkan dengan ulser minor
• Secara klinis tampak seperti kawah 
penyembuhannya meninggalkan jaringan
parut
Ulser mayor
ULSERASI

3. Ulser herpetiform
• Secara klinis lesi tampak dalam ukuran kecil
dalam jumlah yang banyak
• Lokasi yang dominan mukosa bergerak,
mukosa palatal, dan mukosa gingival
• Penyembuhan terjadi dalam waktu 1-2
minggu.
Ulser Herpetiform
Pada lidah Pada Palatum
ULSERASI
• Diagnosa dari ulser biasanya sudah dapat ditegakkan melalui
gambaran klinisnya biopsi sangat jarang dilakukan
• Tidak ada gambaran histologi yang spesifik  terputusnya
kontinuitas jaringan
• Gambaran mikroskopis antara bentuk ulser mayor, minor, maupun
herpetiform  sama
GINGIVOSTOMATITIS HERPETIK PRIMER / AKUT
 Gambaran klinis GHP diawali dengan terbentuknya
vesikel-vesikel berukuran kecil yang cepat ruptur 
menjadi daerah ulserasi yang ditutupi fibrin berwarna
kuning
 Lesinya dapat timbul pada kulit, vermilion bibir atau
membran mukosa oral
 Gingiva akan terlihat membesar, sangat sakit, dan
sangat eritematus
INFEKSI HERPETIKA REKUREN

 Recurrent herpes labialis (RHL) dan recurrent


intraoral herpes (RIH)

 Recurrent herpes labialis  Daerah tepi vermilion


dan daerah kulit yang berdekatan dengan bibir 
merupakan daerah yang paling sering mengalami
rekurensi akibat HSV-1
 tanda dan simtom prodromal  sakit, rasa terbakar,
gatal, geli (tingling), rasa hangat yang terlokaliser, dan
eritema pada epitelium yang terlibat, dapat terjadi pada
6 sampai 24 jam sebelum terbentuknya lesi

 Lesi dapat diawali dengan terbentuknya papula


eritematus berukuran kecil dan multipel dan akan
membentuk beberapa kelompok vesikel berisi cairan
 Vesikel-vesikel tersebut akan ruptur, membentuk
krusta dalam waktu 2 hari  Penyembuhan dalam
waktu 7 sampai 10 hari
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
 Terlihat beberapa vesikel intraepitel yang berisi eksudat, sel inflamasi,
dan karakteristik sel-sel epitel yang terinfeksi virus

Vesikel akibat infeksi herpes simplex dan multinucleated keratinocytes


yang terinfeksi virus pada dinding sebuah vesikel
Gambaran Sitologi

Perubahan pada sel-sel epitel yang menunjukkan degenerasi ballooning,


margination of chromatin dan multinucleated
DIAGNOSIS

 Berdasarkan riwayat penyakit yang dilengkapi dengan


gambaran klinis dan penyebaran lesi

 Uji laboratorium : kultur virus, sitologi (Papanicolaou


test atau Tzanck test), serologi, dan Polymerase
chain reaction (PCR)
Lesi Putih
Oral Sitologi, keganasan
CARCINOMA ORAL
TERIMA KASIH

SELAMAT BELAJAR DAN NIKMATI


ILMUNYA

Anda mungkin juga menyukai