– Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi
darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular pulmoner
– EKG dalam batas normal atau terdapat sedikit peningkatan aktivitas ventrikel kiri
– Defek 5- 10 mm
– Mudah menderita infeksi, memerlukan waktu lama untuk sembuh tetapi, responsive
terhadap pengobatan
– Takipneu
– EKG: terdapat peningkatan aktivitas ventrikel kiri maupun kanan, tetapi kiri lebih
meningkat.
– Pada minggu ke2 atau 3 simptom mulai timbul akan tetapi gagal jantung
biasanya baru timbul setelah minggu ke 6 dan sering didahului infeksi saluran nafas
bagian bawah
– Bayi tampak sesak nafas pada saat istirahat, kadang tampak sianosis karena
menonjol pembuluh darah hilus membesar dan peningkatan vaskularisasi paru perifer
f. Pemeriksaan Fisik
1. VSD kecil
a) Palpasi: Impuls ventrikel kiri jelas pada apeks kordis. Biasanya
teraba getaran bising pada SIC III dan IV kiri.
b) Auskultasi: Bunyi jantung biasanya normal dan untuk defek sedang
bunyi jantung II agak keras. Intensitas bising derajat III s/d VI.
2. VSD besar
a) Inspeksi: Pertumbuhan badan jelas terhambat,pucat dan banyak
keringat bercucuran. Ujung-ujung jadi hiperemik. Gejala yang
menonjol ialah nafas pendek dan retraksi pada jugulum, sela
intercostal dan regio epigastrium.
b) Palpasi: Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran bising
pada dinding dada.
c) Auskultasi: Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks
dan sering diikuti ‘click’ sebagai akibat terbukanya katup pulmonal
dengan kekuatan pada pangkal arteria pulmonalis yang melebar.
Bunyi jantung kedua mengeras terutama pada sela iga II kiri.
g. Pemeriksaan Penunjang
1. Kateterisasi jantung menunjukkan adanya
hubungan abnormal antar ventrikel
2. EKG dan foto toraks menunjukkan hipertropi
ventrikel kiri
3. Hitung darah lengkap adalah uji prabedah rutin
4. Uji masa protrombin ( PT ) dan masa
trombboplastin parsial ( PTT ) yang dilakukan
sebelum pembedahan dapat mengungkapkan
kecenderungan perdarahan
h. Komplikasi
1. Gagal jantung kronik
2. Endokarditis infektif
3. Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar
4. Penyakit vaskular paru progresif
5. Kerusakan sistem konduksi ventrikel
i. Penatalaksanaan
1. Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang
dapat menutup secara spontan. Diperlukan
operasi untuk mencegah endokarditis infektif.
2. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala
gagal jantung, dapat ditunggu sampai umur 4-5
tahun karena kadang-kadang kelainan ini dapat
mengecil. Bila terjadi gagal jantung diobati
dengan digitalis. Bila pertumbuhan normal,
operasi dapat dilakukan pada umur 4-6 tahun
atau sampai berat badannya 12 kg.
3. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang
belum permanen: biasanya pada keadaan menderita
gagal jantung sehingga dalam pengobatannya
menggunakan digitalis. Bila ada anemia diberi transfusi
eritrosit terpampat selanjutnya diteruskan terapi besi.
Operasi dapat ditunda sambil menunggu penutupan
spontan atau bila ada gangguan dapat dilakukan
setelah berumur 6 bulan
4. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal
permanen: operasi paliatif atau operasi koreksi total
sudah tidak mungkin karena arteri pulmonalis
mengalami arteriosklerosis. Bila defek ditutup,
ventrikel kanan akan diberi beban yang berat sekali dan
akhirnya akan mengalami dekompensasi. Bila defek
tidak ditutup, kelebihan tekanan pada ventrikel kanan
dapat disalurkan ke ventrikel kiri melalui defek
j. prognosis
• Kemungkinan penutupan defek septum secara spontan cukup besar, terutama
pada tahun pertama kehidupan. Kemungkinan penutupan spontan sangat
berkurang pada pasien berusia lebih dari 2 tahun dan umumnya tidak ada
kemungkinan lagi di atas usia 6 tahun. Secara keseluruhan, penutupan secara
spontan berkisar 40-50%.