Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
C. Tindakan Keperawatan pada Kebetuhan
cairan dan elektrolit
Pengkajian fisik dengan;
 Kaji elastisitaskulit, dema, kekeringan pada kulit dan
memmbran mukosa serta konjungtiva
 Perhatikan tanda-tanda vita seperti peningkatan
kecepatan prnapasan
 Gangguan status mentas seperti; kebingungan, letargi
 Kaji neuromuskular dari kekuatan otot, gerakan, kokrdinasi,
dan tidak adanya tremor
 Kaji kardiovaskuler akan tanda-tanda hipotensi ortostatik
 Kaji intake dan output cairan
 Data laboratorium seperti peningkatan Hb, Ht, glukosa,
protein, dan urea darah
Risiko kekurangan volume cairan
berhubunan dengan
 Kehilangan plasma berkaitan dengan
luka bakar
 Muntah
 Kegagalan mekanisme pengaturan
Ganguan pertukaran gas berhubungan
dengan
 Perubahan suplai oksigen
 Perubahan membran alveolar-kapiler
 Perubahan aliran darah
 Erubahan kapasitas pengangkutan-
oksigen darah
Intervensi untu kgangguan keseimbangan
cairan
 Dehidrasi ; penggantian cairan oral bila
perlu tambahkan elektrolit, terapi intra
vena, cek secara cermat akan tanda-
tanda kelebihan cairan, tanda-tanda
vital serta jumlah pemasukan dan
pengeluaran cairan tubuh, tetapi obat
tergantung pada penyebab dehidrasi ,
antiemetik, antidiare, dan antibiotik.
Monitor intake dan output cairan
 intake adalah suatu tindakan
mengukur jumlah cairan yang masuk ke
alam tubuh (asupan). Intake/asupan
cairan untuk kondosi normal pada orang
dewasa adalah kurang lebih 2500 cc per
hari. Asupan cairan dpat langsung
berupa cairan atau ditambah dari
makanan lain.
1. Pengaturan fisiologis asam basa
dilakukan oleh paru-paru dan ginjal.
 Elektrolit ekstrasel
 Kation utama di ekstraseluler adalah Na.
Berfungsi membantu saraf dan sel otot
berinteraksi,
2.Elektrolit intrasel
 Kation utama di intrasel adalah K
brfungsi mengatur eksitabilitas (ambang
rangsang ), merupakan kondisi impuls
saraf, mengatur potensial membrane,
mengatur kontraksi otot dan kemampuan
berespon membran miokardia dan
mengontrol osmolalitas intrasel
Pemberian cairan dan elelktrolit peroral
 Tindakan keperewatan ini di lakukan
pada klien yang memerlukan masukan
cairan melalui intravena (infus).
Pemberian cairan infus dapat di berikan
pada pasien yang mengalami
pengeluaran cariran atau nutrisi yang
berat. Tndakan ini membutuhkan kester
lain mengingat langsung behubungan
dengan pembuluh darah
D. Evaluasi Keperawatan pada kebuthan cairan dan
elektrilit
 Evaluasi terhadap gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit secara umum dapat dinilai
dari adanya kemampua dalam mempertahanan
keseimbangan cairan dan elektrolit dengan
ditunjukan oleh adanya keseimbangan antara
keseimbangan antara jumlah asupan dan
pengeluaran, nilai elektrolit dalam batas normal,
berat badan sesuai dengan tinggi badan atau
tidak ada penurunan, tugor kulit baik, tidak terjadi
edema dan lain sebagainya
E. Dokumentasi asuhan keperawatan pada kebutuhan cairan
dan elektrolit
 1. Pengkajian
 Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien
dengan gangguan atau resiko gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit meliputi :
 • Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk
identifikasi penyebab gangguan
 keseimbangan cairan dan elektrolit
 • Kaji manifestasi klinik melalui :
 - Timbang berat badan klien setiap hari
 - Monitor vital sign
 - Kaji intake output
2. Diagnosis Keperawatan
 Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme
pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri
 Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio,
ketidakseimbangan elektrolit
 Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
3. Intervensi Keperawatan
 Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
 Atur intake cairan dan elektrolit
 Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter
dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi
dari tindakan
 Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
 Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai