Anda di halaman 1dari 21

IRLYANI

06310085
PEMBIMBING
Dr. ELMEIDA EFFENDI Sp.KJ
F 10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
alkohol

F 11, F 12, F 14 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan


opioida/kanabinoida/kokain

F 13, F 15,F 16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan


sedativa atau hipnotika /stimulansia lain/halusinogenika

F 17, F 18, F 19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan


tembakau/pelarut yang mudah menguap/zat multiple dan
zat psikoaktif lainnya
 Psikotropika adalah Zat atau obat, alamiah
maupun sintetik yang bukan narkotika,
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
1. Faktor individu :
 Tuntutan menggunakan Zat
 Kepribadian
 Konstitusi (bawaan)
2. Faktor NAPZA
 Kerja NAPZA pada pusat penghayatan kenikmatan
diotak, oleh karena itu sering diulang
 Potensi setiap NAPZA untuk menimbulkan
ketergantungan tidak sama besar, makin luas pusat
penghayatan kenikmatan yang terpengaruh makin kuat
ketergantungan nya
3. Faktor lingkungan
 Keluarga
 Sekolah / pekerjaan
 Masyarakat
Pemakaian zat
 Experimental use
 Sosial use (recreational use) Casual
user
 Situational use (a.l saat tegang, kecewa,
sedih)
 Abuse (penyalahgunaan) Intensified
user
 Dependentuse (ketergantungan)
Compulsive dependent user
 Kanabis, yang lazim disebut ganja, mengacu
pada varietas Cannabissativa, atau tanaman
rami India, yang berisi obat psikoaktif Δ-9-
tetrahydrocannabinol (THC). Cannabis dalam
bentuk ganja (bahan resin kering dari daun
ganja) atau cannabinoids lainnya dianggap
sebagai zat ilegal yang paling umum
digunakan di dunia.
 Kanabis biasa digunakan dalam bentuk rokok
(smoked), bisa juga peroral dan inhalasi
Nama lazim cannabis adalah
mariyuana, ‘grass’, ‘pot’,
‘weed’, teh dan maryjane.nama
lain yang menggambarkan tipe
cannabis dengan berbagai
kekuatan adalah ‘hemp’,
‘chasra’, ‘bhang’. ‘dagga’, dan
‘sinsemilla’.
 Komponen utama kanabis adalah ∆9-THC,
namun tanaman kanabis mengandung lebih
dari 400 bahan kimia 60% diantaranya secara
kimiawi berhubungan dengan ∆9-THC. Pada
manusia ∆9-THC dapat dengan cepat diubah
menjadi 11-dihidroksi-9-THC, metabolit yang
aktif disistem saraf pusat.
 Reseptor kanabioid ditemukan dalam
konsentrasi tinggi di ganglia basalis,
hipokampus, dan cerebelum dengan
konsentrasi yang lebih rendah di korteks
cerebri. Kanabis tidak ditemukan dibatang
otak.
Penyalahgunaan kanabis menimbulkan
dampak sosial negatif yang luas, meliputi:
 Mengakibatkan kerusakan/ ketergantungan
fisik/ mental individu
 Menimbulkan kerugian materi dan uang
 Menimbulkan suasana disharmoni dan
aib keluarga
 Menimbulkan terjadinya bentuk-bentuk
kriminal lainnya
 Merusak generasi muda sebagai penerus
dan kader pimpinan bangsa
 Mengganggu stabilitas keamanan dan
ketertiban masyarakat
ZAT INTOKSIKASI PUTUS ZAT

kanabis •Tremor •Insomnia


•Takikardi •Mual
•Mulut kering •Mialgia
•Nistagmus •Cemas
•Keringat banyak •Gelisah
•Gelisah •Mudah tersinggung
•Mata merah •Demam
•Ataksia •Berkeringat
•Sering kencing •Nafsu makan menurun
•Sosial pekerjaan terganggu •Foto fobia
•Percaya diri meningkat •Depresi
•Disorientasi •Bingung
•Depersonalisasi •Penurunan berat
•Halusinasi pendengaran badan
•Emosi labil •tremor
•Waham kejar dan
paranoia,ilusi,cemas,depresi,panik
dan takut mati
•Gangguan daya ingat jangka pendek
 Problem fisik :
 Gangguan sistem reproduksi (infertilitas, mengganggu
menstruasi, maturasi organ seksual, kehilangan libido,
impotensi)
 Foetal damage selama kehamilan
 Infeksi sistem pernafasan (sinusitis, bronkhitis menahun)
 Mengandung agen penyebab timbulnya sel – sel epitel
kanker (carcinogenic agents) : kanker paru, organ
pernafasan bagian atas, saluran pencernaan, leher dan
kepala
 Emphysema
 Gangguan kardiovaskuler
 Gangguan imunitas
 Gangguan saraf: sakit kepala, gangguan fungsi koordinasi
motorik
 Problem psikiatri
 Gangguan psikotik
 Sindroma amotivasional
 Gangguan Ansietas, panik sampai reaksi bingung
 Psikosis paranoid sampai skizofrenia
 Depresi berat sampai suicide
 Apatis, perilaku antisosial
 delirium
 Problem sosial
 Kesulitan belajar sampai dikeluarkan dari sekolah
 Kenakalan remaja
 Hancurnya academic or job performance sampai
kehilangan pekerjaan
 Gangguan dalam mengendarai kendaraan, alat mesin
 Terlibat problem hukum
 Sebab kematian
 Suicide
 Infeksi berat
 Tindak kekerasan (termasuk kecelakaan lalu lintas)
Kriteria Diagnostik Intoksikasi Kanabis
menurut PPDGJ II
A. Baru menggunakan kanabis
B. Takikardia
C. Paling sedikit terdapat satu dari gejala
psikologik di bawah ini yang timbul dalam
waktu 2 jam sesudah penggunaan zat itu :
 Euforia
 Perasaan intensifikasi persepsi secara
subjektif
 Perasaan waktu berlalu dengan lambat
 apati
D. Paling sedikit terdapat satu dari gejala fisik
di bawah ini yang timbul dalam waktu 2 jam
sesudah penggunaan zat itu :
 Kemerahan konjungtiva
 Nafsu makan bertambah
 Mulut kering
E. Efek tingkah laku maladaptif, misalnya
kecemasan berlebihan, kecurigaan atau ide –
ide paranoid, hendaya daya nilai, halangan
dalam fungsi sosial atau pekerjaan.
F. Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental lainnya.
Kriteria Diagnostik menurut PPDGJ II
A. Baru menggunakan kanabis
B. Timbul Sindrom Waham Organik di dalam
waktu 2 jam sesudah penggunaan zat itu
C. Gangguan itu tidak menetap sesudah lebih
dari 6 jam penghentian zat itu
D. Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental lainnya.
 Keinginan yang tak tertahankan ( an over
powering desire) terhadap zat yang di maksud
dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk
mendapatkannya.
 Kecendrungan untuk menambah dosis sesuai
dengan toleransi tubuh.
 Ketergantungan psikosis yaitu apabila pemakaian
zat dihentikan akan menimbulkan gejala-gejala
kejiwaan seperti kegelisahan, kecemasan,
depresi dan lainnya.
 Ketergantungan fisik yaitu apabila pemakaian zat
dihentikan akan menimbulkan gejala fisik yang
dinamakan gejala putus zat (withdrawal
symptoms)
Secara umum mereka yang menyalahgunakan
NAZA dapat dibagi dalam 3 golongan besar
yaitu :
 Ketergantungan primer
 Ketergantungan reaktif
 Ketergantungan simptomatis
 a. Pengenalan dini & Intervensi dini
b. Diagnosa
c. Program terapi dan rehabilitasi, meliputi tahap :
1. Awal: atasi keadaan fisik secara umum
2. Terapi lepas racun (detoksifikasi) & komplikasi
3. Pemantapan :
a) fisik (habilitasi fisik)
b) mental (habilitasi mental)
4. Persiapan : penyaluran kemasyarakat (resosialisasi)
5. Pengawasan/bimbingan lanjut dalam lingkungan
masyarakat.
 REHABILITASI SOSIAL
- Bimbingan sosial dan edukasional
- Bimbingan dan latihan keterampilan kerja / usaha
- Resosialisasi
- Pembinaan lanjut
Intoksikasi Akut
 Kondisi gangguan kesadaran, fungsi
kognitif (berpikir), persepsi, afektif
(perasaan), perilaku atau fungsi dan
respon psikologis lainnya

Intoksikasi kanabis (ganja):


 Ajaklah bicara yang menenangkan pasien.
 Bila perlu beri : Diazepam 10-30 mg oral
atau parenteral, Clobazam 3x10 mg.

Anda mungkin juga menyukai