Anda di halaman 1dari 50

F 10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan alkohol

F 11, F 12, F 14 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan


opioida/kanabinoida/kokain

F 13, F 15,F 16 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan sedativa


atau hipnotika /stimulansia lain/halusinogenika

F 17, F 18, F 19 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan


tembakau/pelarut yang mudah menguap/zat multiple dan zat
psikoaktif lainnya
 Psikotropika adalah Zat atau obat, alamiah
maupun sintetik yang bukan narkotika,
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
1. Faktor individu :
 Tuntutan menggunakan Zat
 Kepribadian
 Konstitusi (bawaan)
2. Faktor NAPZA
 Kerja NAPZA pada pusat penghayatan kenikmatan diotak, oleh
karena itu sering diulang
 Potensi setiap NAPZA untuk menimbulkan ketergantungan
tidak sama besar, makin luas pusat penghayatan kenikmatan
yang terpengaruh makin kuat ketergantungan nya
3. Faktor lingkungan
 Keluarga
 Sekolah / pekerjaan
 Masyarakat
Pemakaian zat
 Experimental use
 Sosial use (recreational use) Casual user
 Situational use (a.l saat tegang, kecewa, sedih)
 Abuse (penyalahgunaan) Intensified user
 Dependent use (ketergantungan)
Compulsive dependent user
 Kanabis, yang lazim disebut ganja, mengacu
pada varietas Cannabissativa, atau tanaman
rami India, yang berisi obat psikoaktif Δ-9-
tetrahydrocannabinol (THC). Cannabis dalam
bentuk ganja (bahan resin kering dari daun
ganja) atau cannabinoids lainnya dianggap
sebagai zat ilegal yang paling umum digunakan
di dunia.
 Kanabis biasa digunakan dalam bentuk rokok
(smoked), bisa juga peroral dan inhalasi
 Nama lazim cannabis adalah mariyuana,
‘grass’, ‘pot’, ‘weed’, teh dan maryjane.nama
lain yang menggambarkan tipe cannabis
dengan berbagai kekuatan adalah ‘hemp’,
‘chasra’, ‘bhang’. ‘dagga’, dan ‘sinsemilla’.
 Komponen utama kanabis adalah ∆9-THC,
namun tanaman kanabis mengandung lebih dari
400 bahan kimia 60% diantaranya secara
kimiawi berhubungan dengan ∆9-THC. Pada
manusia ∆9-THC dapat dengan cepat diubah
menjadi 11-dihidroksi-9-THC, metabolit yang
aktif disistem saraf pusat.
 Reseptor kanabioid ditemukan dalam
konsentrasi tinggi di ganglia basalis,
hipokampus, dan cerebelum dengan konsentrasi
yang lebih rendah di korteks cerebri. Kanabis
tidak ditemukan dibatang otak.
Penyalahgunaan kanabis menimbulkan dampak
sosial negatif yang luas, meliputi:
 Mengakibatkan kerusakan/ ketergantungan
fisik/ mental individu
 Menimbulkan kerugian materi dan uang
 Menimbulkan suasana disharmoni dan aib
keluarga
 Menimbulkan terjadinya bentuk-bentuk
kriminal lainnya
 Merusak generasi muda sebagai penerus dan
kader pimpinan bangsa
 Mengganggu stabilitas keamanan dan
ketertiban masyarakat
ZAT INTOKSIKASI PUTUS ZAT

kanabis •Tremor •Insomnia


•Takikardi •Mual
•Mulut kering •Mialgia
•Nistagmus •Cemas
•Keringat banyak •Gelisah
•Gelisah •Mudah tersinggung
•Mata merah •Demam
•Ataksia •Berkeringat
•Sering kencing •Nafsu makan menurun
•Sosial pekerjaan terganggu •Foto fobia
•Percaya diri meningkat •Depresi
•Disorientasi •Bingung
•Depersonalisasi •Penurunan berat badan
•Halusinasi pendengaran •tremor
•Emosi labil
•Waham kejar dan
paranoia,ilusi,cemas,depresi,panik dan takut
mati
•Gangguan daya ingat jangka pendek
 Problem fisik :
 Gangguan sistem reproduksi (infertilitas, mengganggu
menstruasi, maturasi organ seksual, kehilangan libido,
impotensi)
 Foetal damage selama kehamilan
 Infeksi sistem pernafasan (sinusitis, bronkhitis menahun)
 Mengandung agen penyebab timbulnya sel – sel epitel kanker
(carcinogenic agents) : kanker paru, organ pernafasan bagian
atas, saluran pencernaan, leher dan kepala
 Emphysema
 Gangguan kardiovaskuler
 Gangguan imunitas
 Gangguan saraf: sakit kepala, gangguan fungsi koordinasi
motorik
 Problem psikiatri
 Gangguan psikotik
 Sindroma amotivasional
 Gangguan Ansietas, panik sampai reaksi bingung
 Psikosis paranoid sampai skizofrenia
 Depresi berat sampai suicide
 Apatis, perilaku antisosial
 delirium
 Problem sosial
 Kesulitan belajar sampai dikeluarkan dari sekolah
 Kenakalan remaja
 Hancurnya academic or job performance sampai kehilangan
pekerjaan
 Gangguan dalam mengendarai kendaraan, alat mesin
 Terlibat problem hukum
 Sebab kematian
 Suicide
 Infeksi berat
 Tindak kekerasan (termasuk kecelakaan lalu lintas)
Kriteria Diagnostik Intoksikasi Kanabis
menurut PPDGJ III
A. Baru menggunakan kanabis
B. Takikardia
C. Paling sedikit terdapat satu dari gejala
psikologik di bawah ini yang timbul dalam
waktu 2 jam sesudah penggunaan zat itu :
 Euforia
 Perasaan intensifikasi persepsi secara
subjektif
 Perasaan waktu berlalu dengan lambat
 apati
D. Paling sedikit terdapat satu dari gejala fisik di
bawah ini yang timbul dalam waktu 2 jam
sesudah penggunaan zat itu :
 Kemerahan konjungtiva
 Nafsu makan bertambah
 Mulut kering
E. Efek tingkah laku maladaptif, misalnya
kecemasan berlebihan, kecurigaan atau ide – ide
paranoid, hendaya daya nilai, halangan dalam
fungsi sosial atau pekerjaan.
F. Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental lainnya.
Kriteria Diagnostik menurut PPDGJ III
A. Baru menggunakan kanabis
B. Timbul Sindrom Waham Organik di dalam
waktu 2 jam sesudah penggunaan zat itu
C. Gangguan itu tidak menetap sesudah lebih
dari 6 jam penghentian zat itu
D. Tidak disebabkan oleh gangguan fisik atau
mental lainnya.
 Keinginan yang tak tertahankan ( an over powering
desire) terhadap zat yang di maksud dan kalau perlu
dengan jalan apapun untuk mendapatkannya.
 Kecendrungan untuk menambah dosis sesuai dengan
toleransi tubuh.
 Ketergantungan psikosis yaitu apabila pemakaian zat
dihentikan akan menimbulkan gejala-gejala kejiwaan
seperti kegelisahan, kecemasan, depresi dan lainnya.
 Ketergantungan fisik yaitu apabila pemakaian zat
dihentikan akan menimbulkan gejala fisik yang
dinamakan gejala putus zat (withdrawal symptoms)
Secara umum mereka yang menyalahgunakan
NAZA dapat dibagi dalam 3 golongan besar
yaitu :
 Ketergantungan primer
 Ketergantungan reaktif
 Ketergantungan simptomatis
 a. Pengenalan dini & Intervensi dini
b. Diagnosa
c. Program terapi dan rehabilitasi, meliputi tahap :
1. Awal: atasi keadaan fisik secara umum
2. Terapi lepas racun (detoksifikasi) & komplikasi
3. Pemantapan :
a) fisik (habilitasi fisik)
b) mental (habilitasi mental)
4. Persiapan : penyaluran kemasyarakat (resosialisasi)
5. Pengawasan/bimbingan lanjut dalam lingkungan masyarakat.
 REHABILITASI SOSIAL
- Bimbingan sosial dan edukasional
- Bimbingan dan latihan keterampilan kerja / usaha
- Resosialisasi
- Pembinaan lanjut
Intoksikasi Akut
 Kondisi gangguan kesadaran, fungsi
kognitif (berpikir), persepsi, afektif
(perasaan), perilaku atau fungsi dan
respon psikologis lainnya

Intoksikasi kanabis (ganja):


 Ajaklah bicara yang menenangkan pasien.
 Bila perlu beri : Diazepam 10-30 mg oral atau
parenteral, Clobazam 3x10 mg.
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. RA
 Usia : 22 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Pengangguran
 Alamat Pasien : Saning Bakar
 Status Pernikahan : Belum Menikah
 Agama : Islam
Data diperoleh dari :
 Autoanamnesa : Pada tanggal 8 Desember
2017
 Alloanamnesa :
 Dengan teman pasien pada tanggal 7 Desember
2017, pukul 16.00 WIB, via telepon.
 Dengan ayah kandung pasien pada tanggal 8
Desember 2017 di bangsal psikiatri RSUD Solok.
 Pasien datang ke poli jiwa RSUD Solok pada tanggal 5
Desember diantar oleh keluarganya dengan keluhan gaduh
gelisah.

Riwayat Penyakit Sekarang


 Gaduh gelisah sejak empat hari sebelum masuk rumah sakit
(SMRS). Pasien tidak bisa mengendalikan diri,berbicara
sendiri, serta berteriak-teriak meminta rokok.
 Pasien selalu gaduh meminta rokok,
kemudian gelisah bila keinginannya tidak
terpenuhi.
 Keluhan pertama kali muncul pada tahun
2013. Saat itu pasien masih bersekolah. Pada
saat kelas 2 SMK pasien pernah mengalami
trauma psikis akibat teman-teman di
kelasnya. Pasien dipaksa merokok, ngelem,
dan menghisap ganja oleh teman laki-laki di
kelasnya .
 Setelah kejadian itu pasien lebih sering
mengurung diri di kamar. Pasien juga sulit
tidur dan sering sakit kepala
 Pasien sering terlihat berbicara dan tertawa
sendiri di kamar.
 Pasien juga sering mendengar bisikan-
bisikan. Bisikan tersebut terdengar seperti
suara laki-laki yang mengajak pasien
berbicara dan mengajak pergi pasien serta
membuat pasien takut.
 Pasien merasa ada yang selalu mengikutinya
berupa bayangan hitam yang menakutkan.
 Sejak kejadian itu pasien dibawa keluarganya
ke RSJ HB Saanin Padang untuk
mendapatkan pengobatan. Selama
pengobatan rawat jalan pasien minum obat
tidak teratur, sehingga pasien sering kambuh.
 Selama 1 tahun terakhir pasien menyangkal
merasa sedih, mudah lelah, kurang
semangat. Pasien juga menyangkal merasa
senang berlebihan, bersemangat dan selalu
berenergi.
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
 Pasien sudah pernah dirawat di RSJ HB Saanin
Padang sebanyak 3 kali, pada tahun 2013, tahun
2014, dan bulan Mei tahun 2017, dengan keluhan
yang sama karena putus obat.
2. Kondisi Medik Umum
 Tidak ada keluhan medik umum.
 Pasien tidak ada riwayat kejang.
 Pasien tidak ada riwayat trauma.
3. Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol

 Pada tahun 2013, pasien mengonsumsi rokok,


ngelem, dan menghisap ganja karena dipaksa
oleh temannya.
 Merokok 2 bungkus per hari
 Pasien tidak mengkonsumsi Alkohol
 Riwayat Prenatal dan Perinatal
▪ Pasien lahir secara normal dengan bidan, berat badan
normal, tidak ada komplikasi prenatal dan perinatal.

 Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)


▪ Pada masa kanak-kanak awal, tidak ada kelainan, tumbuh
kembangnya baik, pasien sewaktu kanak-kanak bisa
berbicara dan merangkak sesuai pada waktunya.
Kepribadian dan masalah perilaku normal seperti anak-
anak seusianya.
 Riwayat Masa Kanak Pertengahan (4-11
tahun)
▪ Pada masa kanak, pasien pandai bergaul.
Penyesuaian, identifikasi gender, hukuman,
hubungan sosial, sikap terhadap keluarga dan
penyesuaian terhadap teman baik seperti anak-
anak normal seusiannya.
 Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja
▪ Pasien memiliki banyak teman dan pandai
bergaul..

 Masa Dewasa

1. Riwayat Pendidikan
▪ Riwayat pendidikan terakhir pasien adalah
sampai SMK
2. Riwayat Pekerjaan
Tidak Ada

3.Riwayat Perkawinan
Belum Menikah

4. Agama
Islam

5. Aktivitas Sosial
Hubungan sosialnya dengan masyarakat cukup baik. Pasien
cukup sering berinteraksi dengan lingkungannya.
 Pasien tinggal bersama ibu dan ayahnya. Pasien
anak ke 2 dari 3 bersaudara.
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum dan pihak
yang berwajib.

8. Riwayat Psikoseksual

Pasien tidak pernah melakukan seks diluar nikah.


9. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Tidak ada
anggota keluarga riwayat melakukan penyalahgunaan obat-
obatan, serta tidak ada anggota keluarga riwayat mengalami
gangguan jiwa.
 Pasien tidak menyadari dirinya sakit dan
penyebab sakitnya

11. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai

Dulu saat remaja pasien pernah bercita-cita menjadi polisi.


Deskripsi Umum
▪ Penampilan
▪ Pasien seorang laki-laki berpenampilan kurang rapi, cukup bersih,
dan sesuai usia.

▪ Perilaku dan Aktivitas Motorik


▪ Perilaku pasien dan aktivitas motorik pasien gelisah selama
proses wawancara.
Sikap Terhadap Pemeriksa
 Pasien bersikap tidak kooperatif terhadap
pemeriksa selama wawancara. Pasien merasa
tersinggung dan mudah marah selama
wawancara.

Mood dan Afek


Mood : Iritabel
Afek : Serasi
Keserasian : Afek dan mood Serasi
Pembicaraan
Pembicaraan spontan, nada cukup keras, dan
artikulasi kurang jelas.

Gangguan Persepsi
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Halusinasi :
 Visual : Ada. Pasien merasa ada yang selalu
mengikutinya berupa bayangan hitam yang
menakutkan.
 Auditorik : Ada. Pasien mendengar bisikan-bisikan.
Bisikan tersebut terdengar seperti suara laki-laki yang
mengajak pasien berbicara dan mengajak pergi pasien
serta membuat pasien takut.
 Taktil : Tidak ada
 Olfaktorik : Tidak ada
 Gustatorik : Tidak ada

Pikiran
 Proses Pikir : Inkoheren
 Isi Pikir : Kompulsi
 Sensorium dan Kognisi

 Kesadaran : Compos Mentis


 Orientasi :
▪ Waktu : Terganggu
▪ Tempat : Terganggu
▪ Orang : Terganggu
Daya Nilai dan Tilikan :
 Daya nilai sosial dan uji daya nilai
 Daya Nilai Sosial: Terganggu
 Penilaian Realita (RTA)
 Terganggu
 Tilikan
 Derajat 1 : Menyangkal total bahwa dirinya sakit
 Taraf Dapat Dipercaya
 Pasien dapat dipercaya
Status Internus
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos mentis
 Status Gizi : Cukup
 Tanda-tanda vital
 Tekanan Darah : 110/70 mmhg
 Frekuensi Nadi : 80 x/menit
 Frekuensi Nafas : 20 x/menit
 Suhu : 36,50C
 Aksis I : F12.2. Gangguan mental dan perilaku
akibat penggunaan kanabinoida dengan
sindroma ketergantungan (F11.2) yaitu
kanabinoida.
 Aksis II : Belum ada diagnosis.
 Aksis III : Tidak ada diagnosis.
 Aksis IV : Masalah psikososial dan lingkungan.
 Aksis V : Global Assesment of Functiong (GAF)
Scale = 50-41
Farmakoterapi
 Inj lodomer 3 x 5 mg/ml (im)
 Risperidone 2 x 2 mg (po)
 Triflouperazine dihydroclhoride 2x5mg (po)
 Trihexyphenidyl HCL 2x2mg (po)
 Chlorpromazine 1x100 mg (po)
 Psikoterapi
 Kepada pasien
▪ Psikoterapi Suportif
▪ Yaitu berupa psikoterapi individual, terapi perilaku dan terapi
kognitif-perilaku, dan latihan keterampilan sosial. Memberikan
empati dan optimistic kepada pasien. Membantu pasien
mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya.
▪ Psikoedukasi
▪ Membantu pasien untuk mengetahui lebih banyak tentang
gangguan yang dideritanya, serta memberikan edukasi mengenai
penyalahgunaan obat-obatan yang telah dilakukan pasien.
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Qou ad bonam : dubia ad bonam
 Qou ad Sanation : dubai ad malam
BAIK BURUK

1. Faktor pencetus yang jelas 1. Onset usia muda


2. Riwayat premorbid baik dalam 2. Onset perlahan dan tidak jelas
3. Perilaku menarik diri atau
sosial, seksual dan pekerjaan autistik
3. Sistem support yang baik 4. Belum menikah atau telah
4. Gambaran klinis  simptom bercerai
positif 5. Sering kambuh

Anda mungkin juga menyukai