Produk Agroindustri
PROTEIN
Protein : Gugusan asam amino yang dihubungkan
dengan ikatan peptida (-CONH-)
Fungsi Protein :
a. sebagai zat pembangun,
b. sebagai bahan bakar apabila keperluan energi
tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak
Klasifikasi protein
berdasarkan struktur susunan molekulnya
• Protein fibriler/skleroprotein: kolagen, miosin, keratin
• Protein globular/sferoprotein): bahan makanan
berdasarkan kelarutannya
• Albumin: albumin telur, albumin serum, laktalbumin
• Globulin: Miosinogen, ovoglobulin, amandin, legumin
• Glutelin: Glutein
• Prolamin: gliadin, zein
• Histon : globin dan hemoglobin
• Protamin: Salmin
berdasarkan adanya senyawa lain dalam molekul
• protein konyugasi: Nukleoprotein, lipoprotein,
metaloprotein
• protein sederhana: Hemoglobin
berdasarkan tingkat degradasi
• protein alami
• turunan protein
berdasarkan fungsinya
• enzim,
• zat pengatur pergerakan,
• pertahanan tubuh,
• alat pengangkut
Sifat-sifat fisikokimia protein
Struktur daging
- Serat otot terdiri dari dua protein larut : actin & myosin
Contraction of muscle
- Jaringan penyangga : kolagen, elastin & reticulin
- Penyimpanan lemak: dalam jaringan penyangga antara ikatan serat-
serat otot
lemak kuning : penimbunan karoten (berasal dari hewan tua)
1. Neck, 2. Clod, 3. Chuck, 4. Blade, 5. Back rib, 6. Forerib, 7. Sirloin
8. Rump, 9. Topside, 10. Leg, 11. Skirt, 12. Flank, 13. Thin rib,
14. Brisket, 15. Shin, 16. Thick Rib.
.
Komposisi Kimia Daging
1. Casein 80 % dari total protein susu
Manfaat :
a. Mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh.
b. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki
kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam.
c. Kasein asam (acid casein) sangat ideal digunakan untuk kepentingan
medis, nutrisi, dan produk-produk farmasi. Selain sebagai makanan, acid
casein digunakan pula dalam industri pelapisan kertas (paper coating), cat,
pabrik tekstil, perekat, dan kosmetik.
- Mollusca
cluster 13,0
mussel 11,0
scallop 17,5
Proses Pembusukan Ikan
Jika ikan kontak dengan permukaan seperti kayu, logam atau ikan
lain, penyimpangan bau akan meningkat. Tidak adanya oksigen
pada kondisi ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan
aktivitas bakteri anaerobik
Pohon industri hasil laut
Produk Agroindustri Berbasis Ikan
Ikan
Penimbangan
Perebusan Garam
Pendinginan
Penjemuran
Sortasi
Pengemasan
Ikan asin
Proses Produksi Ikan Asin
Teri Nasi
Penimbangan
Pencucian Air
Perebusan Garam
Pendinginan
Penjemuran
Sortasi
Pengemasan
Teri nasi
kemas
Penimbangan
Penjemuran
Penganginan
Pengemasan
Ikan Peda
Penimbangan
Pendinginan
Pengemasan
Ikan Pindang
Proses Produksi Dendeng Ikan
Ikan
Penimbangan
Penjemuran
Sortasi
Pengemasan
Dendeng Ikan
Proses Produksi Ikan Asap
Ikan
Penimbangan
Pendinginan
Pengemasan
Ikan Pindang
Proses Produksi Terasi
Ikan
Pencucian
Pengemasan
Terasi
Proses Produksi Kecap Ikan
Ikan
Pencucian
Fermentasi I Garam
Persiapan
bumbu Fermentasi II Garam
Bumbu Perebusan
Pengemasan
Kecap
Ikan
Pengeringan
Persiapan bumbu
Penggilingan
Bumbu Pembuatan adonan
Perebusan
Pencampuran
Pengukusan
Pendinginan
Pemotongan
Penganginan dan Pengeringan
Pengemasan
Kerupuk Ikan
Proses Produksi Kerupuk Ikan
Ikan
Perebusan
Penggorengan
Pengepresan
Pendinginan
Pengemasan
Abon Ikan
Lemak 11 trace 31
Karbohidrat 0 0 0
Air 75 88 51
lipovitellin lipovitellenin
lecitin
Sortasi
Penyaringan
Pencucian kulit
telur dan Sentrifuse
Pemecahan kotoran
Pengerokan
Pengocokan
Pengecilan ukuran
Sukrosa 5% (60 mesh)
Cookies
Biskuit
Brownies
Kacang Telur
Martabak
Jamu Instant
Mie Telur
Candy dan Chocolate
Frozen egg
Sumber Protein Nabati
sayuran sedikit
sereal Globulin, Albumin (6-20 % protein)
gandum Prolamin, glutelin (5-15 % protein)
jagung Prolamin (9-10 % protein)
beras Glutelin (7-9 % protein)
Biji-bijian Globulin
Spesies Protein (%)
- Legumes
kedelai (soya bean) 32-46
kacang tanah (peanut) 21-36
buncis (bean) 19-25
- Oil seeds
sunflower 25-27
sesame 24-26
cotton 17-22
Pohon industri kedelai
Intoleransi terhadap Laktosa (Lactose Intolerance) : kondisi di
mana seseorang tidak mampu mencerna laktosa, yaitu bentuk
gula yang berasal dari susu.
KULIT
KULIT
PEREKAT
SAMAK KOLAGEN GELATIN PANGAN
(GLUE)
(LEATHER)
1. Air : 65%
2. Protein : 33%, terdiri dari :
- protein tidak berbentuk/Globular protein (albumint globulin)
- protein berbentuk/fibrious protein (keratin, elastin, collagen)
3. Lemak : 1,5%
4. Mineral : 0,5%
KOLAGEN
merupakan bagian terbesar dari protein kulit
komposisi terbesarnya adalah glisin, prolin, & hidroksilin
PEMBENTUKAN CORIUM
asam amino
peptida
polipeptida
protofibril
fibril
serat kolagen
serabut kolagen
corium
DIAGRAM ALIR PEMANFAATAN KULIT
kulit hewan segar
- awet kering
- awet garam Kulit mentah (raw hides/skins)
- awet pikel
- proses pra penyamakan
- proses penyamakan
- proses pasca Industri penyamakan kulit
penyamakan
- proses penyelesaian - Kulit sol
- kulit box
Kulit Samak (leather)
- kulit cetak
- kulit jaket
-Sepatu kulit
Industri kerajinan kulit -Jaket kulit
-Tas kulit
Gelatin
Tipe A ini umumnya diperoleh dari kulit babi, tapi ada juga
beberapa pabrik yang menggunakan bahan dasar tulang. Kulit
dari babi muda tidak memerlukan penanganan alkalis yang
intensif karena jaringan ikatnya belum kuat terikat.
Kitin dan kitosan adalah salah satu dari polisakarida di dalam unit
dasar suatu gula amino.
Kitin dan kitosan berasal dari limbah cangkang
udang/rajungan/kepiting yang telah diolah lebih lanjut sehingga
menjadi bahan industri bernilai ekonomi tinggi.
Pemanfaatannya digunakan dalam : bidang farmasi, biokimia,
bioteknologi, kosmetika, biomedika, industri kertas, industri
pangan, industri tekstil, dan lain-lain.
Pemanfaatannya didasarkan atas sifat-sifatnya yang dapat
digunakan sebagai pengemulsi, koagulasi, pengkelat, dan penebal
emulsi
Proses transformasi limbah Crustaceae menjadi kitin dan kitosan
Kitin
Kitin tidak dapat larut dalam air, pelarut organik alkali atau
asam mineral encer .Tetapi ia tidak dapat larut dan terurai
dengan adanya enzym atau dengan pengolahan asam
mineral padat.
Dalam struktur, kitin terdiri dari sebuah rantai panjang
dari N acetylglukosamine.
Rumus empirisnya adalah C6H6CNHCOCH3 dan berisi
campuran murni 6,9% Nitrogen. Polimer ini adalah serupa
selulosa diganti oleh suatu acetyl amino (NHCOCH3) unit.
Struktur kitin
Kandungan kitin dari berbagai sumber
NH2 NH
OH
2 NH2
Sifat-sifat kitosan
Kitosan merupakan senyawa tidak larut dalam air,
larutan basa kuat, sedikit larut dalam HCl dan HNO3,
0,5% H3PO4 sedangkan dalam H2SO4 tidak larut.
Kitosan juga tidak larut dalam beberapa pelarut organik
seperti alkohol, aseton, dimetil formamida dan
dimetilsulfoksida tetapi kitosan larut baik dalam asam
format berkosentrasi (0,2 -100) % dalam air.
Kitosan tidak beracun dan mudah terbiodegradasi.
Berat molekul kitosan adalah sekitar 1,2 X 105,
bergantung pada degradasi yang terjadi selama proses
deasetilasi.
Sifat-sifat kitosan dihubungkan dengan adanya gugus-
gugus amino dan hidroksil yang terikat.
dipengaruhi oleh :
1. Sifat instrinsik (komposisi & bentuk protein, jumlah
komponen & keragaman komponen penyusun protein)
2. Faktor lingkungan (air, ion, lemak, pH, suhu, dll)
3. Perlakuan selama proses (pemanasan, pengeringan)
FUNGSI PROTEIN DALAM PRODUK PANGAN
• Sarcoplasmic
Myofibrillar emulsi pada daging, misal pada sosis
Susu
• Koagulasi kasein produk keju, susu fermentasi
Serealia
• gluten (glutenin) leavening, mempunyai sifat elastis
kohesif
Biji-bijian
• pengemulsi pada kedelai
• menahan air & lemak
PENGARUH PROCESSING PADA SIFAT-SIFAT FUNGSIONAL
& NUTRISIONAL PROTEIN
Pasteurisasi
Daging, Unggas, Ikan
1. Pada suhu 30-500C : pembentukan rantai peptida
ikatan tidak stabil, denaturasi sebagian
protein sarcoplasmic
kekerasan & penurunan WHC
2. Pada suhu 50-740C : terbentuk tingkat baru (lebih
stabil) antara protein sarcoplasmic & myofibrillar
3. Pada suhu 61-630C (daging) & suhu 450C (ikan) :
kolagen mengerut (struktur mulai rusak) & melunak
& pengerasan pada produk myofibrillar
Susu
1. Pada suhu 720C (15 detik) enzim degradatif menjadi
inaktif
2. Pada whey protein (-lactoglobulin) & membran globul
lemak terjadi denaturasi
Sterilisasi
Daging, Unggas, Ikan
1. Pada suhu > 80 0C (15 detik) : protein sarcoplasmic &
myofibrillar menggumpal
2. Pada suhu 90 0C reaksi mailard lysin
3. Kolagen berubah menjadi gelatin
4. Beberapa asam amino esensial rusak
Susu
1. Pada suhu > 72 0C (15 detik) : protein rusak
Keuntungan & Kerugian Proses Pemanasan