Anda di halaman 1dari 29

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Disusun Oleh :
1. M. Hilmy Al Ibrahim
2. Rizqi Halim
Bukti Perbedaan Akuntansi secara
Internasional

 Jika Kita Mencoba menerapkan Aturan


akuntansi dari Beberapa Negara yang berbeda
pada satu transaksi maka kita akan
menemukan perbedaan yang signifikan pada
Nilai Profit dan Nilai bersih Aktiva
 Perbedaan yang signifikan dalam perhitungan
laba Akuntansi telah digunakan oleh banyak
pihak
Model Akuntansi Keuangan
Internasional

Pada awalnya hanya ada dua Model Akuntansi Keuangan


yang diterapkan secara Internasional

1. Model Anglo-American
Sangat dipengaruhi oleh Badan Profesional Akuntansi
daripada Pemerintah, Lebih menekankan pentingnya
pasar modal, Pentingnya kejujuran dan keadilan, dan
pentingnya substansi ekonomi di atas Hukum.

2. Model Kontinental Eropa


Relatif sedikit masukkan dari para profesional akuntansi,
sedikit tergantung pada kualitas kebenaran dan
keadilan, sangat tergantung dari pemerintah
Faktor Penyebab perbedaan akuntansi secara
Internasional

 Sistem Politik dan  Budaya


Hukum  Perpajakan
 Sistem Perpajakan  Kebudayaan
 Tingkat Pendidikan  Sejarah
 Tingkat Perkembangan  Bahasa
Ekonomi  Agama
 Bentuk Usaha dan
Pendanaanya yg
berlaku
Dampak perbedaan Kebudayaan pada Sistem
Akuntansi

 Berdampak pada sistem hukum, sistem pajak dan cara suatu


bisnis terbentuk dan dibiayai
 Sebuah Ekspresi Norma-norma, nilai-nilai, dan kebiasaan-
kebiasaan dan karakteristik dari suatu Perilaku (Takatera &

Yamamoto 1987)
 “sub budaya” dipergunakan di level organisasi dan
profesional
 Perbedaan sistem akuntansi secara internasional dapat
dijelaskan dengan penggabungan kerangka kebudayaan
Elemen Budaya Yang Mempengaruhi bisnis
Menurut Hofstede

• Individualisme Vs Kolektivisme
• Large Vs Small Power Distance
• Strong vs Weak Uncertainly Avoidance
• Maskulin vs Feminim
Individualisme Vs Kolektivisme

- Individualism merupakan kecenderungan fungsi social yang


relative bebas dan individual berarti hanya mengurus
kepentingan diri sendiri
- kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang
relative ketat di mana masing-masing individu
mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas
yang tidak perlu ditanyakan.
Power Distance (Large Vs Small)

• Power Distance didefinisikan sebagai jarak


kekuasan antara Boss dengan Karyawan dalam
hirarki organisasi adalah berbeda antara sejauh
mana Boss dapat menentukan prilaku Karyawan
dan sebaliknya (Hofstede 1983)
• Masyarakat dalam Small Power Distance membutuhkan kesamaan
kekuasaan
• Masyarakat di Large Power Distance menerima perintah hirarki di
mana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi
lagi.
Uncertainty Avoidance (Strong Vs Weak)

• tingkat di mana anggota masyarakat merasa


tidak nyaman dengan ketidakpastian
• Strong Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu
yang besar tingkat kepercayaannya dan kurang toleran terhadap
orang atau ide-ide alternative.
• Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah
masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu
arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan
mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.
Maskulin Vs Feminin

• Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana


masyarakat memberikan peran-peran sosial
berhubungan dengan masalah gender.
- Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan
parameter pada keluarga, heroism dan sukses-sukses material
- feminism cenderung pada hubungan personal, toleran pada
kelemahan dan kualitas hidup
Nilai-nilai Akuntansi menurut Gray

• Gray mengembangkan empat nilai akuntansi yg


dianggap berhubungan dengan subkultur
akuntansi, dengan tujuan menghubungkan
mereka dengan empat nilai-nilai sosial Hofstede
- professionalism versus statutory control
- uniformity versus flexibility
- conservatism versus optimism
- secrecy versus transparency
Profesionalism Vs Statutory Control

• Kemampuan untuk melakukan judgement


profesionalis secara individu serta berusaha
mempertahankan regulasi professional yang
mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap
persyaratan legal dan statutory control
Uniformity Vs Flexibility

• Kecenderungan untuk melakukan praktek


akuntansi yang seragam dan konsisten
antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat
fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan
dengan kondisi suatu perusahaan
Conservatism Vs Optimism

• Kecenderungan orang untuk berhati-hati


terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun
ketidakpastian di masa depan dibandingkan
dengan perilaku yang lebih optimis dan
keberanian untuk mengambil resiko.
Secrecy Vs Transparency

• Kecenderungan untuk melakukan pembatasan


pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya
pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan
dengan yang lebih transparan dan terbuka.
Pengaruh Agama pada Sistem Akuntansi

• Agama melampaui batas2 nasional


• berdampak terhadap harmonisasi global standar
akuntansi
• Hamid, Craig dan Clarke (1993) meneliti bagaimana budaya Islam
telah gagal untuk masuk ke praktik akuntansi 'Barat‘
- Penyesuaian dengan ajaran Islam dapat mempengaruhi struktur
bisnis dan keuangan
- Banyak praktek2 akuntansi barat yang tidak cocok dengan
prinsip2 islam
Sistem Hukum

• Secara garis besar dapat dibagi menjadi hukum


umum dan sistem hukum Romawi
- dalam sistem hukum Romawi hukum cenderung sangat
rinci
- dalam sistem hukum umum, yaitu aturan akuntansi
ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta
- Di negara2 yg menggunakan hukum umum praktek
akuntansi cenderung benar-benar mengandalkan
pertimbangan profesional.
Kepemilikan Bisnis dan Sistem Pembiayaan

• Terdapat faktor yang mempengaruhi praktik


akuntansi suatu negara dalam kepemilikan usaha
dan sitem pembiayaan. Faktor ini dapat dibagi ke
dalam jenis yang berbeda, faktor dari pihak luar
sistem dan faktor dari pihak dalam sistem
Sistem Perpajakan

• Negara eropa yang menganut sistem insider


finance memiliki rekening pajak yang digabung
dengan rekening keuangannya
• Negara eropa yang menganut sistem outsider
finance memiliki rekening pajak yang terpisah
• Kekuatan profesi akuntan
Kekuatan profesi akuntansi di negara manapun
secara historis telah ditentukan oleh faktor yang
bersifat kelembagaan pada sistem akuntansi
keuangan. Ada 2 sistem yang dianut yaitu :
• Sistem hukum umum
• Sistem hukum romawi

• Riwayat Bencana
Perbedaan sistem akuntansi yang ada di berbagai
negara juga dapat disebabkan oleh adanya
bencana.
Pengertian Harmonisasi dan Standarisasi

• Harmonisasi merupakan proses untuk


meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek
akuntansi dengan menentukan batasan seberapa
besar praktek – praktek tersebut dapat beragam.
• standardisasi berarti penetapan sekelompok
aturan yang kaku dan sempit dan bahkan
mungkin penerapan satu standar atau aturan
tunggal dalam segala situasi
Perbedaan Harmonisasi dan Standarisasi
Harmonisasi Standarisasi
Proses untuk meningkatkan kompabilitas Penetapan sekelompok aturan yang
(kesesuian) praktik akuntansi dengan kaku dan sempit.
menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam

Tidak menggunakan pendekatan satu Penerapan satu standar atau aturan


ukuran untuk semua tunggal dalam segala situasi

Mengakomodasi beberapa perjanjian Standarisasi tidak mengakomodasi


dan telah mengalami kemajuan yang perbedaan-perbedaan antarnegara
besar secara internasional dalam tahun-
tahun terakhir

Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan Lebih sukar untuk diimpelemntasikan


terbuka
secara internasional
Alasan Perlunya Harmonisasi dan Standarisasi

• Perlunya keseragaman informasi akuntansi yang


dapat diterima secara internasional.
- karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah dapat
diperbandingkan (comparability)
- Perbandingan informasi akuntansi sangat penting untuk
bisnis (perdagangan) dan investasi internasional.
Hambatan Standarisasi

• Dampak pengaturan standar yang berbeda


- Lingkungan Bisnis
- Sistem Hukum
- Kebudayaan
- Lingkungan ekonomi di tiap negara berbeda
Internasional Accounting Standard Board ( IASB)

• The IASB menggantikan IASC pada tahun 2001 (IASC dibentuk


pada tahun 1973)
• Australia memutuskan pada pertengahan 1990-an untuk
menyelaraskan standar dengan dari IASC
• Pada tahun 2002 keputusan dibuat oleh Dewan Pelaporan
Keuangan bahwa Australia akan mengadopsi standar yang
dikeluarkan oleh IASB
• Keputusan FRC itu menciptakan banyak pekerjaan bagi organisasi
bahwa mereka harus membuat perubahan yang cukup signifikan
terhadap praktek akuntansi
• Penerapan IAS / IFRS mengharuskan perusahaan untuk menghapus
banyak aset-aset, terutama aset tidak berwujud.
Tujuan IASB

• Untuk merumuskan dan mempublikasikan standar akuntansi


dan untuk memperkenalkannya agar diterima diseluruh
dunia.
• Berupaya melakukan perbaikan dan standarisasi peraturan,
standar dan prosedur akuntansi.
• Menjadi standar akuntansi global untuk semua terdaftar dan
perusahaan bisnis yang signifikan secara ekonomi di seluruh
dunia
International Organization of Securities Commissions
(IOSCO)

• Bekerja dengan IASB, telah membantu IAS / IFRS


agar diterima secara luas
• Mengembangkan rencana sehingga sesuai
dengan IAS / IFRS akan memungkinkan organisasi
untuk memiliki saham yang tercatat di semua
pasar global.
 Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi
international untuk memudahkan perusahaan asing
menanam modal di Indonesia

 Namun untuk mengadopsi standar international itu


bukan perkara mudah karena memerlukan
pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal

 Indonesia sudah melakukannya namun baru bersifat


Harmonisasi dan mungkin untuk selanjutnya akan
dilakukan full adoption atas standar Internasional
tersebut.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai