Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI PIUTANG

Anggota Kelompok :

1. Imroatusholihah (14440904)
2. Farid Mai Munatul M. (14440905)
3. Nika Fitriana (14440917)
Pengertian Piutang

Piutang adalah pemberian kredit yang diberikan


perusahaan kepada konsumennya ketika menjual
barangnya. Mereka mengambil setiap bentuk
penjualan kredit dimana perusahaan
meneruskannya kembali kepada perusahaan lain.
Penyajian Dalam Laporan Keuangan

Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam


laporan keuangan harus secara terpisah dengan
menggunakan identifikasi yang jelas.Piutang dalam
laporan keuangan tersebut juga dinyatakan sebesar
jumlah kotor tagihan diikuti dengan jumlah taksiran
piutang yang tidak dapat ditagih atas piutang yang
diragukan
Akuntansi Atas Piutang

Perlakuan akuntansi atas piutang tetap mendasar pada


Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Pada umunya
sering memberikan potongan kepada para pelanggan
karena membayar tunai atau pelanggan membeli
barang dalam jumlah besar. Dalam transaksi penjualan
biasanya juga terdapat syarat jual beli yang
menunjukkan unsur penjualan kredit, sebagai contoh
3/10 dan n/10. Persyaratan dimaksudkan bahwa
potongan tunai 3% akan diberikan apabila pembayaran
dilakukan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) setelah
tanggal transaksi, namun kredit harus dilunasi
sepenuhnya dalam 30 (tiga puluh) hari.
Metode Penghapusan Piutang

1. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method)


Pada periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka
pada saat itu dilakukan pencatatan.
2. Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)
Dengan metode ini, piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih melalui ayat
jurnal
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

2 cara dalam menetapkan jumlah penyisihan piutang tidak tertagih.

1. Atas Dasar Saldo Piutang


Cara ini dilakukan dengan menetapkan suatu presentase terhadap saldo
piutang rata-rata atau golongan unsur piutang pada akhir periode.

2. Atas Dasar Saldo Penjualan


Seperti cara sebelumnya, cara ini juga dilakukan dengan menetapkan
presentase tertentu terhadap penjualan. Dasar yang digunakan dapat
menggunakan penjualan kredit atau total penjualan. Sebagai contoh, total
penjualan kredit tahun 2011 Rp 1.400.000,00.presentase penyisihan yang
ditetapkan perusahaan 2% dari penjualan. Besarnya saldo penyisihan
piutang tidak tertagih (2% x Rp 140.000.000,00) = Rp 2.800.000,00,
sedangkan biaya piutang tidak tertagih juga sama yaitu ( 2% x Rp
140.000.000,00) = Rp 2.800.000,00.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Terdapat 2 cara dalam menetapkan jumlah penyisihan


piutang tidak tertagih.

1. Atas Dasar Saldo Piutang


Cara ini dilakukan dengan menetapkan suatu presentase
terhadap saldo piutang rata-rata atau golongan unsur piutang
pada akhir periode.
2. Atas Dasar Saldo Penjualan
Seperti cara sebelumnya, cara ini juga dilakukan dengan
menetapkan presentase tertentu terhadap penjualan. Dasar
yang digunakan dapat menggunakan penjualan kredit atau
total penjualan.
Penghapusan Piutang

Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih


dibentuk
sebagai cadangan kemungkinan rugi akibat piutang
tidak dapat ditagih. Kenyataan dalam periode tertentu
piutang perusahaan nyata-nyata tidak dapat ditagih
karena pailit atau sebab lain, maka piutang tersebut
harus dihapuskan
Akuntansi Pajak

 Dalam pasal 6 ayat (1) huruf h Undang-Undang pajak


penghasilan telah mengatur pembebanan sebagai biaya atas
piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih atau lebih
dikenal dengan penghapusan piutang dengan syarat :
 Telah dibebankan sabagai biaya pada laporan laba rugi
komersial.
 Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidak
dapat ditagih kepada Direktorat Jendral Pajak; dan
 Telah diserahkan perkara penagihannya kepada pengadilan
Negeri atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan
piutang/pembebasan utang antara kreditor dan debitur yang
bersangkutan. Atau telah dipublikasikan dalam penerbitan
umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur
bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang
tertentu.
Pembentukan Cadangan Piutang Tidak
Tertagih Usaha Bank

Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.01/1998


Tanggal 14 April 1998 tentang perubahan Keputusan Menteri
Keuangan No. 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya Dana
Cadangan yang Boleh Dikenakan Sebagai Biaya yang Menyatakan
bahwa Bank dapat Membentuk Dana Cadangan Piutang Tak
Tertagih. Besarnya dana cadangan piutang tidak tertagih yang
deperkenakan untuk dibebankan sebagai biaya Usaha Bank
tersebut sebagai berikut :
1. 5% dari kredit yang digolongkan perhatian khusus,
2. 15% dari kredit yang digolongkan kurang lancar,
3. 50% dari kredit yang digolongkan diragukan,
4. 100% dari kredit yang digolongkan macet.
Kesimpulan

Piutang merupakan bagian dari aset lancar. Aset lancar merupakan aset
Yang diharapkan akan direalisasi dalam siklus aset operasi berjalan. Apabila
ditinjau dari sumber terjadinya, piutang digolongkan menjadi dua kategori :
1. Piutang Usaha
2. Piutang Lain-lain
Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan keuangan
harus secara terpisah dengan menggunakan identifikasi yang jelas.
akuntansi atas piutang tetap mendasar pada Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Pada umunya sering memberikan potongan kepada para pelanggan
karena membayar tunai atau pelanggan membeli barang dalam jumlah besar
Metode penghapusan piutang uang digunakan :
a). Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method)
b). Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method)
Pada prinsipnya, terdapat 2 (dua) cara dalam menetapkan jumlah penyisihan
piutang tidak tertagih.
1. Atas Dasar Saldo Piutang
2. Atas Dasar Saldo Penjualan

Anda mungkin juga menyukai