Anda di halaman 1dari 10

KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) SERTA

PENANGANANNYA
Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI)

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau adverse events following


immunization adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi dalam
masa 1 bulan setelah imunisasi.

Pada keadaan tertentu lama pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari
(arthritis kronik pasca vaksinasi rubella), atau bahkan 42 hari (infeksi virus
campak vaccine-strain pada pasien imunodefisiensi pasca vaksinasi campak, dan
polio paralitik serta infeksi virus polio vaccine-strain pada resipien non
imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi pasca vaksinasi polio).
Tanda dan Gejala KIPI

Reaksi Cepat

Gejala
Reaksi Lambat

Lokal
Pada umumnya
makin cepat KIPI,
makin cepat Reaksi SSP
gejalannya;
Reaksi Lain-lainnya
Gejala klinis KIPI sesuai jenis Imunisasi

Tidak ada satupun jenis vaksin yang aman


tanpa efek samping, maka apabila
seorang anak telah mendapatkan
imunisasi perlu diobsevasi beberapa saat,
sehingga dipastikan tidak terjadi KIPI
(reaksi cepat).

Berapa lama observasi sebenarnya sulit


ditentukan, tetapi pada umumnya setelah
pemberian setiap jenis imunisasi harus
dilakukan observasi selama 15 menit.
Untuk menghindarkan kerancuan maka
gejala klinis yang dianggap sebagai KIPI
dibatasi dalam jangka waktu tertentu
timbulnya gejala klinis.
Jenis Vaksin Gejala Klinis KIPI Saat timbul KIPI

Toksoid Tetanus (DPT, DT, TT) Syok anafilaksis,Neuritis brakhial, Komplikasi 4 jam2-18 haritidak tercatat
akut termasuk kecacatan dan kematian

Pertusis whole cell (DPwT) Syok anafilaksis, Ensefalopati. Komplikasi 4 jam72 jamtidak tercatat
akut termasuk kecacatan dan kematian

Campak Syok anafilaksisEnsefalopatiKomplikasi akut 4 jam5-15 haritidak tercatat


termasuk kecacatan dan kematian

TrombositopeniaKlinis campak pada resipien 7-30 hari6 bulantidak tercatat


imunokompromaisKomplikasi akut termasuk
kecacatan dan kematian

Polio hidup (OPV) Polio paralisis,Polio paralisis pada resipien 30 hari6 bulan
imunokompromais,Komplikasi akut termasuk
kecacatan dan kematian

Hepatitis B Syok anafilaksis,Komplikasi akut termasuk 4 jamtidak tercatat


kecacatan dan kematian

BCG BCG-itis 4-6 minggu


PENANGANAN MASALAH PASCA
IMUNISASI

Abses pada tempat suntikan. Bengkak tidak perlu diobati


dikompres dengan air hangat atau larutan fisiologis NaCl bila
timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak
anjurkan ke dokter

BCG-itis. BCG, luka tidak perlu diobati cukup dibersihkan


atau dikompres dengan air hangat atau larutan fisiologis
NaCl bila timbul nanah, tetapi bila luka besar dan bengkak di
ketiak anjurkan ke dokter.

DPT, bila panas atau rewel diberikan obat penurun panas


dan berikan kompres dingin.

Campak, bila timbul panas atau rewel berikan obat panas


PENANGANAN MASALAH PASCA
IMUNISASI

Shock anafilaksis. Shock anafilaksis adalah suatu syndroma klinis


yang ditandai dengan adanya hipotensi, tacycardia, kulit yang
dingin, pucat basah, hiperventilasi, perubahan status mental,
penurunan produksi urine yang diakibatkan oleh reaksi
anafilaksis. Penanganan Shock anafilaksis

Reaksi alergi: urtikaria, dermatitis, edema dalam keadaan


tertentu dapat diberikan antihistamin, sebaiknya tidak diberikan
kortikosteroid.

Artralgia Bila mengganggu diberi antipiretik atau analgesik


sejenis paracetamol atau NSID lainnya

Demam tinggi >38,5°C. Bila mengganggu diberi antipiretik atau


analgesik
Gambaran situasi terkini penyebaran Campak dan
Rubella di Indonesia

Dari tahun 2010 sampai 2015,


diperkirakan terdapat 23.164 kasus
campak dan 30.463 kasus rubella.
Jumlah kasus ini diperkirakan masih
lebih rendah dibanding angka
sebenarnya di lapangan, mengingat
masih banyaknya kasus yang tidak
terlaporkan, terutama dari pelayanan
kesehatan swasta serta kelengkapan
laporan surveilans yang masih rendah.
Mengapa Diperlukan Imunisasi Massal MR
di Indonesia?

Penyakit Campak dan Rubella tidak dapat diobati.


Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat
supportif. Tetapi kedua penyakit ini bisa dicegah dengan
imunisasi.

Selama ini Indonesia memberikan imunisasi Campak sebagai salah


satu program imunisasi nasional. Mengingat besarnya perkiraan
beban penyakit Rubella dan tersedianya vaksin kombinasi Measles-
Rubella (MR), maka diputuskan untuk mengganti vaksin Measles
dengan vaksin kombinasi Measles-Rubella, yang dimulai dengan
kegiatan imunisasi massal MR.

Anda mungkin juga menyukai