Anda di halaman 1dari 26

Keseimbangan asam basa

Oleh : Eva Martini

L/O/G/O
www.themegallery.com
• Keseimbangan asam basa adalah
homeostasis dari kadar ion Hidrogen (H+)
pada cairan-cairan tubuh.

• Kadar H+ normal dari darah arteri adalah 4 x


10-8 mEq/lt atau sekitar 1 per sejuta kadar
Na+

• Meskipun kadarnya rendah, H+ yang stabil


perlu dipertahankan agar fungsi sel dapat
berjalan normal, karena sedikit fluktuasi
mempunyai efek yang penting terhadap
aktivitas enzim sel.
• Peningkatan H+ membuat larutan
bertambah ASAM dan penurunannya
membuat bertambah BASA

• Rendahnya pH berhubungan dengan


tingginya konsentrasi ion Hidrogen yang
disebut ASIDOSIS sebaliknya tingginya
pH berhubungan dengan rendahnya ion
Hidrogen yang disebut ALKALOSIS
• Nilai pH normal adalah 7.35 - 7.45

• Batas pH terbawah dimana


seseorang dapat hidup lebih dari
beberapa jam adalah 6.8 dan batas
teratas 8,0
Keseimbangan asam
basa

• Keseimbangan asam basa darah


dikendalikan secara seksama, karena
perubahan pH yang sangat kecil pun
dapat memberikan efek yang serius
terhadap beberapa organ
Mekanisme keseimbangan
asam basa

• Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal


• Tubuh menggunakan penyangga pH
(Buffer)
• Pembuangan CO2 melalui pernapasan
Kelebihan asam akan
dibuang oleh ginjal

• Sebagian besar dalam bentuk amonia.


Ginjal memiliki kemampuan untuk
mengubah jumlah asam atau basa yang
dibuang, yang biasanya berlangsung
selama bebeappa hari
Tubuh menggunakan
penyangga pH (Buffer)
• Sistem buffer dalam darah sebagai pelindung
terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-
tiba dalam pH darah. Sistem buffer bekerja
secara kimiawi untuk memindahkan
perubahan pH yang paling penting dalam
darah adalah BIKARBONAT
• Jika lebih banyak asam yg masukkedalam
aliran darah, maka akan dihasilkam lebih
banyak bikarbonat dan lebih sedikit
bikarbonat
Pembuangan
karbondioksida melalui
pernapasan
• Karbondioksida = hasil tambahan penting
dari metabolisme oksigen dan terus menerus
yang dihasilkan oleh sel.
• Darah membawa karbondioksida keparu-
paru. Di paru-paru karbondioksida itu
dikeluarkan (dihembuskan).
• Pusat pernapasan di otak mengattur jumlah
jumlah karbon dioksida yang dihembuskan
dengan mengendalikan kecepatan dan
kedalaman pernapasan.
• Jika pernapasan meningkat, kadar CO2
darah menurun dan darah menjadi lebih
basa
• Jika pernapasan menurun, kadar CO2
darah meningkat dan darah menjadi lebih
asam.
• Dengan mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasan, maka pusat
pernapasan dan paru-paru mampu
mengatur pH darah menit demi menit
Harga normal nilai
pemeriksaan labolatorium
analisa as darah

• pH 7,35-7,45.
• pO2 80-100 mmHg.
• pCO2 35-45 mmHg.
• [HCO3-] 21-25 mmol/L.
• Base excess -2 s/d +2
• Adanya kelainan pada satu lebih
mekanisme pengendalian pH tersebut,
dapat menyebabkan salah satu dari
kelainan utama dalam keseimbangan
asam basa yaitu ASIDOSIS dan
ALKALOSIS
Gangguan keseimbangan asam basa
disebabkan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi mekanisme pengaturan
keseimbangan antara lain :

1. Sistem buffer
2. Sistem respirasi
3. Fungsi ginjal
4. Gangguan sistem kardiovaskuler
5. Gangguan fungsi susunan syaraf pusat
• Gangguan keseimbangan asam dan basa
dikelompokan menjadi 2 bagian utama yaitu
RESPIRATORIK dan METABOLIK

• kelainan respiratorik didasarkan pada nilai


pCO2 yg terjadi karena ketidakseimbangan
antara pembentukan CO2 dijaringan ferifer
dengan ekskresinya di paru-paru

• Kelainan metabolik berdasarkan nilai HCO3,


BE yang terjadi karena pembentukan CO2
oleh asam fixed dan asam organik
Faktor-faktor yg
mempengaruhi
keseimbangan asam basa

1. Konsentrasi ion hidrogen [H+].


2. Konsentrasi ion bikarbonat [HCO3-].
3. PCO
Jenis-jenis gangguan
keseimbangan asam basa

1. Asidosis metabolic
2. Asidosis respiratorik
3. Alkalosis metabolic
4. Alkalosis respiratorik
Asidosis

• Adalah suatu keadaan dimana darah


terlalu banyak mengandung asam (atau
terlalu sedikit mengandung basa) dan
sering menyebabkan penurunan pH darah
Asidosis respiratorik
• Asidosis Respiratorik adalah keasaman darah
yang berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah sebagai akibat
dari fungsi paru-paru yang buruk atau
pernafasan yang lambat.
• Kecepatan dan kedalaman pernafasan
mengendalikan jumlah karbondioksida dalam
darah. Dalam keadaan normal, jika terkumpul
karbondioksida, pH darah akan turun dan
darah menjadi asam. Tingginya kadar
karbondioksida dalam darah merangsang otak
yang mengatur pernafasan, sehingga
pernafasan menjadi lebih cepat dan lebih
dalam.
• Asidosis respiratorik terjadi jika paru-paru tidak
dapat mengeluarkan karbondioksida secara adekuat.

• Hal ini dapat terjadi pada penyakit-penyakit berat


yang mempengaruhi paru-paru, seperti:
1. Emfisema
2. Bronkitis kronis
3. Pneumonia berat
4. Edema pulmoner
5. Asma.

• Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-


penyakit dari saraf atau otot dada menyebabkan
gangguan terhadap mekanisme pernafasan. Selain
itu, seseorang dapat mengalami asidosis
respiratorik akibat narkotika dan obat tidur yang
kuat, yang menekan pernafasan.
Asidosis Metabolik
• Asidosis Metabolik adalah keasaman darah yang
berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman
melampaui sistem penyangga pH, darah akan benar-
benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH
darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat
sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam
dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon
dioksida. Pada akhirnya, ginjal juga berusaha
mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih. Tetapi
kedua mekanisme tersebut bisa terlampaui jika tubuh
terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam,
sehingga terjadi asidosis berat dan berakhir dengan
keadaan koma.
Penyebab asidosis
metabolik
1. Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika
mengkonsumsi suatu asam atau suatu bahan yang diubah
menjadi asam. Sebagian besar bahan yang menyebabkan
asidosis bila dimakan dianggap beracun.
2. Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui
metabolisme.
Tubuh dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai
suatu akibat dari beberapa penyakit; salah satu di antaranya
adalah diabetes melitus tipe I. Jika diabetes tidak terkendali
dengan baik, tubuh akan memecah lemak dan
menghasilkan asam yang disebut keton.
3. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tidak mampu untuk
membuang asam dalam jumlah yang semestinya.
Alkalosis

• Adalah suatu keadaan dimana darah


terlalu banyak mengandung basa (atau
terlalu sedikit mengandung asam) dan
kadang menyebabkan meningkatnya pH
darah
Alkalosis respiratorik

• Pernafasan yang cepat dan dalam disebut


hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu
banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah.

• Penyebab hiperventilasi yang paling


sering ditemukan adalah kecemasan
• Penyebab lain dari alkalosis respiratorik
adalah:
1. rasa nyeri
2. sirosis hati
3. kadar oksigen darah yang rendah
4. demam
5. overdosi
• Biasanya pengobatan yang dibutuhkan
adalah memperlambat pernapasan
Alkalosis Metabolik

• Adalah suatu keadaan dimana darah


dalam keadaan basa karena tingginya
kadar bikarbonat
• Penyebab metabolik jika tubuh kehilangan
terlalu banyak asam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai